10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Supervisi Pendidikan
Administrasi pendidikan merupakan salah satu bagian dari sistem pendidikan yang mempunyai kedudukan penting dalam penyelenggaraan pendidikan dalam
rangka mengimplementasi fungsi-fungsi manajemen dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai tujuan. Supervisi merupakan bagian dari administrasi pendidikan
Lantip Diat Prasojo Sudiyono, 2011: 7. Merujuk pada pendapat Mohammad Fakry Gaffar yang dikutip oleh Lantip Diat Prasojo Sudiyono, yang
memberikan gambaran kedudukan administrasi dan manajemen dalam konteks pendidikan secara umum memiliki komponen antara lain guru, karyawan, sumber
belajar, sarana-prasarana, kurikulum, biaya, pengawasan, kepemimpinan, sistem evaluasi, orangtua, dan metode pengajaran. Dengan demikian, supervisi
merupakan bagian dari administrasi pendidikan yang dikategorikan sebagai sistem pengawasan.
1. Pengertian Supervisi Pendidikan
Dalam dunia pendidikan supervisi sering diidentikkan dengan pengawasan. Dikaji dari sisi etimologis istilah “supervisi” atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan “
supervision
” sering didefinisikan sebagai pengawasan. Secara morfologis “supervisi” terdiri dari dua kata yaitu “super” yang berarti atas atau lebih dan
“visi”mempunyai arti lihat, pandang, tilik atau awasi. Supervisi dapat diartikan sebagai pengawasan yang dilakukan oleh ahliprofessional dalam bidangnya
sehingga dapat memberikan perbaikan dan peningkatanpembinaan agar
11 pembelajaran dapat dilakukan dengan baik dan berkualitas EngkoswaraAan
Komariah, 2011: 228. Menurut konsep kuno su
pervisi dilaksanakan dalam bentuk “inspeksi” atau mencari kesalahan. Dalam pandangan modern supervisi adalah usaha untuk
memperbaiki situasi belajar mengajar, yaitu supervisi sebagai bantuan bagi guru dalam mengajar untuk membantu siswa agar lebik baik dalam belajar Syaiful
Sagala, 2008: 228. Dalam Carter Good’s Dictionary of Education yang dikutip
oleh Syaiful Sagala menyatakan bahwa supervisi pendidikan adalah segala usaha dari para pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan pejabat sekolah lainnya
untuk memperbaiki proses pembelajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi, merevisi pertumbuhan dan perkembangan bahan pembelajaran, metode dan
evaluasi pembelajaran. Menurut Permendiknas No 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas
Sekolah, supervisi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu, supervisi akademik dan supervisi manajerial. Supervisi akademik menitikberatkan pada
kegiatan akademik, berupa pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Supervisi manajerial menitikberatkan pada aspek-aspek pengelolaan dan
administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung terlaksananya pembelajaran.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa supervisi pendidikan merupakan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam
kelas dan juga mengembangkan potensi kualitas guru.
12
2. Fungsi dan Tujuan Supervisi Pendidikan