67 rangkuman yang melibatkan peserta didiknya.
Kegiatan pra pendahuluan yang baik dapat membangkitkan motivasi siswa dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses
belajar mengajar serta dapat menghubungkan dengan pembelajaran yang sebelumnya. Pemberian bimbingan dan arahan kepada guru untuk kegiatan
penutup pembelajaran juga penting. Untuk menutup pembelajaran, dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, refleksi, umpan balik yang
melibatkan peserta didik ataupun menginformasikan rencana permbelajaran pada pertemuan berikutnya.
3. Intensitas Pengawasan Evaluasi Pembelajaran
Intensitas pengawasan dalam evaluasi pembelajaran di Kabupaten Bantul dalam kategori intensif, hal ini berdasarkan pada hasil perhitungan nilai rata-rata
yang memperoleh skor sebesar 2,72. Ditinjau dari latar belakang pendidikan, pengawas yang berlatar pendidikan S1 diketahui lebih intensif dalam
melaksanakan pengawasan daripada pengawas yag berlatar pendidikan S2. Hasil pengkategorian menunjukkan mayoritas pengawas sekolah memberi pembinaan
dalam evaluasi pembelajaran sebanyak tiga sampai empat kali dalam tiap semester. Dari hasil pengkategorian juga dapat diketahui bahwa ada 6 pengawas
yang memberikan pembinaan kepada guru binaan sebanyak satu sampai dua kali tiap semester. Beberapa pengawas yang masih kurang intensif antara lain
pengawas yang mengampu di Kecamatan Kasihan, Kecamatan Pandak, Kecamatan Piyungan, Kecamatan Banguntapan dan Kecamatan Dlingo. Dari segi
geografis, Kecamatan Piyungan dan Dlingo memiliki kawasan yang berbukit,
68 sedangkan Kecamatan Kasihan, Pandak dan Banguntapan merupakan dataran
rendah yang mudah dijangkau dan padat penduduk. Pengawas yang paling intensif memberikan pembinaan kepada guru-guru binaannya dalam evaluasi
pembelajaran adalah pengawas yang mengampu satuan pendidikan di Kecamatan Imogiri. Dengan latar belakang pendidikan S1 pengawas tersebut
mampu membina guru di 12 sekolah binaannya dalam mengevaluasi pembelajaran.
Dari 12 aspek yang diteliti pada intensitas pengawasan evaluasi pembelajaran, aspek yang belum intensif diberikan pengawas sekolah kepada guru
adalah pembinaan dan bimbingan kepada guru dalam hal pemilihan soal berdasarkan daya beda, tindak lanjut soal yang tidak valid, menentukan korelasi
antar soal berdasarkan hasil penelitian dan mengidentifikasi tingkat variasi hasil penilaian. Pengawas sekolah lebih intens memerikan pembinaan kepada guru
dalam penggunaan teknik penilaian yang sesuai dan membimbingan dalam pemeriksaan jawaban soal.
Padahal salah satu cara untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang paling efektif ialah dengan jalan mengevaluasi tes hasil belajar yang diperoleh
dari proses belajar-mengajar itu sendiri Ngalim Purwanto, 2013: 118. Pengawas sekolah sebagai salah satu peningkat mutu pendidikan, diharapkan
mampu memberi bimbingan kepada guru dalam membuat soal, menganalisis soal dan menghitung validitas soal yang dibuat sampai dengan mengintrepretasikan
hasil penilaian. Dengan memberikan bimbingan evaluasi pembelajaran secara intens kepada guru, diharapkan guru juga dapat melakukan evaluasi pembelajaran
69 dengan baik. Pengawasan evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk membantu
guru dalam mengetahui soal-soal yang tidak baik dan mencari sebab-sebab soal itu tidak baik. Guru juga bisa mengetahui tingkat kesukaran soal yang diberikan
pada peserta didiknya, serta dapat membedakan dan mengelompokan siswa berdasarkan kemampuan.
D. Keterbatasan Penelitian