Scenariokegiatan pembelajaran KESIMPULAN DAN SARAN

CATATAN LAPANGAN OBSERVASI Tanggal : 27 Oktober 2010 Mapel : Bahasa Indonesia Tempat : Ruang kelas 1 Damarwulan Pengamatan dilaksanakan pada pukul 09.55 WIB. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan runtut. Dimulai dari kegiatan awal membuka pelajaran dengan salam dan berdo’a terlebih dahulu. Kemudian melakukan kegiatan apersepsi dengan menjelaskan materi yang akan dibahas. Dalam kegiatan inti pembelajaran guru menuliskan cerita mengenai musang dan angsa, kemudian memperagakan dengan gerakan dan mimik muka yang sesuai dengan cerita. Dalam cerita tersebut ada dua tokoh. Guru memberi contoh kepada siswa dengan memerankan dua tokoh tersebut sekaligus. Setelah guru memberikan contoh, siswa diminta memerankan tokoh tersebut secara bergantian secara berpasang-pasangan. Dari bermain peran, siswa diajak tanya jawab tentang cerita tersebut untuk kemudian mengambil kesimpulan secara bersama-sama. Menurut peneliti pembelajaran dilakukan dengan cukup baik tetapi kurang menarik sebab guru hanya menuliskan cerita dipapan tulis kemudian siswa membaca sambil memperagakan. Bagi siswa yang belum mendapat giliran bermain peran, lebih asyik main sendiri. Akan lebih menarik jika siswa di putarkan cerita dengan tema yang sama dan digambarkan tokoh yang lucu agar siswa lebih memperhatikan. CATATAN LAPANGAN OBSERVASI Tanggal : 28 Oktober 2010 Mapel : Olahraga Tempat : Arena kolam renang Pengamatan dilaksanakan pada pukul 08.10 WIB. Sebelum melakukan pembelajaran yaitu olahraga berenang, guru menjelaskan agar siswa melakukan pemanasan sebelum berenang, tetapi guru tidak memberi contoh pemanasan yang baik dan benar. Guru hanya menjelaskan kepada peneliti bahwa sebagian besar siswa sudah menguasai teknik-teknik berenang, sehingga tidak masalah jika ditinggalkan. Setelah itu guru meninggalkan siswa karena mendapat tugas mengawasi kelas yang melakukan pembelajaran di luar. Secara otomatis pembelajaran dilakukan sendiri oleh siswa mulai dari pemanasan hingga kegiatan inti. Pada saat berenang siswa hanya berenang dan main-main, karena pengawasan diserahkan kepada petugas kolam renang tanpa ada instruksi yang jelas dari guru. Menurut pendapat peneliti, jika tidak memungkinkan guru mengawasi kegiatan pembelajaran sebaiknya digantikan oleh guru olahraga yang lain sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.