Kegiatan Penutup Pengelolaan pembelajaran program full day school
terencana. Dalam pengelolaan pendidikan banyak kendala yang dihadapi, tidak hanya dari peserta didik, akan tetapi dapat juga terjadi dari beberapa
komponen pendidikan. Keterbatasan dalam pendidikan tesebut dapat terjadi dari guru, lingkungan, bahkan sarana dan prasarana penunjang pendidikan
yang semuanya menjadi bagian penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Program sekolah sepanjang hari full day school, merupakan program
pendidikan yang seluruh aktivitasnya berada di sekolah sepanjang hari sejak pagi sampai sore. Dalam pengertian tersebut, makna sepanjang hari pada
hakikatnya tidak hanya upaya menambah waktu dan memperbanyak materi pelajaran namun, full day school dimaksudkan untuk meningkatkan
pencapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran dengan penambahan jam pelajaran agar siswa mampu mendalami sebuah mata pelajaran dengan jatah
waktu yang proporsional selama sehari penuh. Di antaranya melalui pengayaan atau pendalaman materi pelajaran yang telah ditetapkan dalam
kurikulum dan melalui pembinaan jiwa serta moral anak dalam bentuk pengayaan pendidikan agama dan praktiknya sebagai pembiasaan hidup yang
baik. Materi yang diajarkan di full day school selain menggunakan materi berdasarkan kurikulum dari pemerintah pihak SD full day juga menambahkan
materi lain terutama pelajaran agama Islam. Selain itu juga diberikan kegiatan pilihan sesuai dengan minat misalnya minat seni: melukis, tari, paduan suara,
karawitan, kaligrafi, band dan teater. Minat olahraga misalnya tapak suci, renang, sepakbola, bola, basket, sepak takraw dan bulu tangkis. Sedangkan
minat iptek misalnya klub bahasa Indonesia, english club, math club sience club dan computer club
. Full day school
merupakan model sekolah umum yang memadukan sistem pengajaran agama secara intensif yaitu dengan memberi tambahan
waktu khusus untuk pendalaman keagamaan dan ekstrakurikuler siswa. Biasanya jam tambahan tersebut dialokasikan pada jam setelah sholat dhuhur
sampai sholat ashar, sehingga praktis sekolah model ini masuk pukul 07. 25 WIB dan pulang pada pukul 15. 30 WIB. Sedangkan pada sekolah-sekolah
umum, anak biasanya sekolah sampai pukul 13. 00 WIB. Dalam penerapannya, full day school dilengkapi program rekreatif
dalam pembelajaran agar tidak timbul kebosanan bagi siswa. Selain itu, guru harus menjadi contoh dan model perilaku sosial, emosional, serta spiritual
yang baik bagi anak karena anak menghabiskan banyak waktu di sekolah. Pengefektifan waktu belajar di full day school yang lebih panjang
dibandingkan dengan sekolah reguler terkadang masih menyebabkan siswa menjadi cepat lelah, meskipun sumberdaya yang disediakan sudah cukup
memenuhi seperti guru-guru yang profesional dan berkualitas, sarana prasarana pembelajaran yang memenuhi standar. Sumberdaya yang lebih
banyak dibandingkan sekolah reguler membutuhkan pengeluaran yang juga lebih besar. Adanya fasilitas yang lebih lengkap membutuhkan pengelolaan
yang lebih atau khusus. Dari permasalahan di atas, jika tidak ditangani secara tepat akan
memberikan dampak yang negatif terhadap proses pembelajaran dalam sistem
full day School . Di samping itu, dampak tersebut juga dapat mengakibatkan
menurunnya kualitas siswa dan kualitas kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Dengan melihat berbagai masalah tersebut terkait
dengan kegiatan pembelajaran sistem full day School, peneliti ingin mendeskripsikan tentang Pengelolaan pembelajaran program full day School
di SD Budi Mulia Dua Yogyakarta.