Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
4
airnya yang tidak kurang dari 370 juta kilometer kubik, lautan menggenangi tiga per lima belahan bumi utara dan empat per lima belahan bumi selatan.
12
T{ariq al-Suwaydan menemukan bahwa ayat al- Qur’an yang menggunakan
kata laut berjumlah 32, sedangkan ayat yang mnggunakan kata darat berjumlah 13, sehingga total ayat yang membicarakan keduanya adalah 45. Jika dihitung, jumlah
ayat yang membicarakan laut berarti sebanyak = 3245100= 71,11, sedangkan jumlah ayat yang menggunakan kata darat sebanyak = 1345100= 28,88. Hal
tersebut sesuai dengan ilmu pengetahuan sains kebumian dengan hasil pengukuran menggunakan satelit telah dengan akurat mencatat bahwa permukaan bumi ini
sebanyak 71,11 tertutup oleh air laut, dan sisanya sebanyak 28,88 berupa daratan.
13
Inilah kemukjizatan al- Qur’an yang mana mustahil Rasulullah SAW
yang dikenal buta huruf mampu menciptakan ayat-ayat berbicara tentang rahasia lautan.
Lautan dengan jumlah yang begitu luas, ternyata menyimpan rahasia, hikmah, manfaat dan mukjizat yang semuanya telah disinggung dalam al-
Qur’an. Salah satu fenomena lautan yang menarik untuk dikaji adalah tentang pertemuan
dua lautan yang tidak bercampur, seakan-akan ada batas yang menghalangi di antara keduanya. Berawal dari ayat al-
Qur’an surat ar-Rah}man ayat 19-20, Allah SWT berfirman:
ََجَ َ َ
َ بيَ بحَ ب
ۡٱ َ
َ ناَي قَت بلَي
٩ َ ناَي غببَيَ
ا ََٞخَزب َبَاَ ُ َ بيَب
٠
12
Ibid.
13
T{ariq al-Suwaydan, Astonishing Facts About Quran, 2002; Agus S. Djamil, Al- Qur’an
Menyelami Rahasia Lautan Bandung: Mizan, 2012, 63.
5
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.
14
Surat ar-Rah}man ayat 19-20, oleh sebagian besar para mufasir ditafsirkan dengan surat al-Furqan ayat 53. Allah SWT berfirman:
َ َ ُهَغ ي
ا َٱ
َ َ َجَ َ
َ بيَ بحَ ب
ۡٱ َ
َا ٗ ب حَغَ ا ٗخَزب َبَ اَ ُ َ بيَبَ َلَعَجَغَ ٞجاَج ُ
أَ ٌ بل َ اَ ٰ َهَغَ ٞتاَ ُفَ ٞجب َعَ اَ ٰ َه َاٗر ُ ب اَ
٣
dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir berdampingan; yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding
dan batas yang menghalangi.
15
M. Quraish Shihab, dalam tafsirnya menyebutkan bahwa al-
bah}rayn
dalam surat ar-Rah}man sesuai dengan surat al-Furqan ayat 53 yang menyifati kedua laut
itu.
16
Menurut M. Quraish Shihab makna al-
bah}rayn
tersebut adalah sesuai dengan kesepakatan para ulama yaitu sungai yang tawar lagi segar dan laut yang asin lagi
pahit.
17
Sehingga dengan demikian sebagian besar ulama berpendapat bahwa al-
bah}rayn
yang dimaksud adalah sungai dan laut bukan kedua-duanya laut. Kemudian Yusuf al-Qard}awi seorang ulama kontemporer juga turut
berkomentar mengenai fenomena di atas. Menurutnya, Penafsiran surat ar-Rah}man ayat 19-20 dengan surat al-Furqan ayat 53 tidak tepat, sebab ruang lingkupnya
berbeda. Ayat di dalam surat al-Furqan menyebutkan laut yang tawar lagi segar dan
14
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya..., 533
15
Ibid., 365.
16
Shihab, Tafsir al-Mishbah..., Vol. 13, 293.
17
M. Quraish Shihab, Mukjizat Al- Qur’an: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah
dan Pemberitaan Gaib Bandung: Mizan, 2013, 182.
6
laut yang asin lagi pahit. Sementara dalam surat ar-Rah}man ayat 19-20 berbicara tentang dua laut dari satu jenis, yaitu lautan yang asin.
18
Pada akhir abad ke-19 sampai abad ke-20, para pakar ilmu kelautan mencoba melakukan penelitian seputar fenomena tersebut. Pada tahun 1873, pakar
ilmu kelautan dengan menggunakan kapal Challanger berhasil menemukan perbedaan ciri-ciri laut dari segi kadar garam, temperatur, jenis flora atau fauna dan
sebagainya.
19
Kemudian pada tahun 1962, tim ekspedisi peneliti dari Jerman dan juga seorang pakar ilmu kelautan Perancis ternama, Jacques Yves Cousteau,
berhasil menemukan adanya pembatas air di antara dua laut, dimana air pembatas tersebut tersusun dari unsur-unsur yang berbeda dari unsur-unsur pembentuk air
dua laut itu.
20
Pembuktian terkait fenomena pertemuan dua lautan yang tidak bercampur seperti yang telah diungkapkan di atas merupakan sebuah pencapaian yang baru.
Namun, jauh sebelum pembuktian tersebut, sekitar 1400 tahun yang lalu al- Qur’an
dalam surat ar-Rah}man ayat 19-20 dan surat al-Furqan ayat 53 telah lebih dulu memberitakannya. Oleh karena itu, fenomena tersebut oleh sementara pakar yang
tekun dalam bidang kemukjizatan al- Qur’an menjadikan ayat ini sebagai salah satu
mukjizat ilmiah al- Qur’an.
21
18
Yusuf al-Qard}awi, Bagaimana Berinteraksi dengan Al- Qur’an, ter. Kathur Suhardi
Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2008, 447.
19
Shihab, Mukjizat al- Qur’an..., 183.
20
Nadiyah T{ayyarah, Sains dalam al- Qur’an, ter. M. Zaenal Arifin, dkk. Jakarta: Zaman,
2014, 537.
21
Shihab, Tafsir al-Mishbah..., Vol. 13, 294.
7
Al- Qur’an tidak hanya berisi ayat-ayat qawliyyah atau ayat-ayat yang
menerangkan seputar fikih saja, melainkan al- Qur’an juga berisikan ayat-ayat
kawniyyah yang menerangkan berbagai persoalan yang ada di dalam kehidupan, antara lain menyangkut alam semesta ini dan juga fenomena alam yang ada.
22
Dari 6.236 ayat al-
Qur’an yang disepakati oleh jumhur ulama, terdapat sekitar 750 ayat yang berisi ayat-ayat
kawniyyah. Jumlah tersebut belum termasuk ayat-ayat yang menyinggungnya secara tersirat dan bahkan lebih banyak daripada ayat-ayat yang
menerangkan seputar fikih.
23
Oleh karena itu, pembahasan mengenai ayat-ayat kawniyyah, khususnya tentang fenomena pertemuan dua lautan sangat penting
untuk dikaji.