63
Fasilitas yang ada di SMK Negeri 6 Yogyakarta sudah cukup memadai karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang mendapat bentuan dari
Austria pada tahun 2000. Fasilitas di sekolah ini sudah memenuhi persyaratan standart minimal pelayanan SPM oleh dinas pendidikan. Fasilitas yang berupa
alat pengolahan, alat menghidang tersedia lengkap di masing-masing meja praktek. Meja praktek terdapat 20 meja. Fasilitas penting lainnya yaitu
refrigerator, oven, meja samping, troli, mixer doug juga ada di dapur tersebut.
2. Identitas Responden
Identitas responden yang diungkap dalam penelitian ini adalah karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin yang dijadikan
populasi dan sampel adalah laki-laki dan perempuan. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin No.
Jenis kelamin Jumlah
Prosentase 1.
Laki-laki 5
4,55 2.
Perempuan 105
95,45 Jumlah
110 100
Apabila digambarkan dengan diagram batang, maka dapat dilihat sebagai berikut :
64
Diagram batang jenis kelam in responden
5 105
20 40
60 80
100 120
laki-laki perempuan
jenis kelam in
ju m
la h
Gambar 4. Diagram batang jenis kelamin responden
Dari 110 responden yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 5 orang 4,55 responden laki-laki dan 105 orang 95,45 responden
perempuan. Hal ini menunjukan bahwa peserta diklat kelas I program keahlian restauran sebagian besar adalah perempuan.
3. Deskripsi Data A. Kemampuan belajar mandiri dengan modul mata diklat menggunakan
teknik dasar pengolahan makanan bagi peserta diklat kelas I SMK Negeri 6 Yogyakarta
Berikut ini disajikan deskripsi data dalam satu variabel yang kemudian dijabarkan dalam beberapa aspek yang telah terkumpul. Deskripsi data yang
disajikan meliputi : harga rata-rata mean, modus, median, simpangan baku dan data distribusi frekuensi serta grafik.
65
Berdasarkan data yang diperoleh dari daftar nilai dengan jumlah butir soal 42 butir, kemampuan belajar mandiri dengan modul mata diklat menggunakan
teknik dasar pengolahan makanan diperoleh skor terendah 89 dan skor tertinggi 163. Tabulasi data dapat dilihat dalam lampiran 3.
Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh rerata 131,35, modus 127, 53, median 129,93 dan simpangan baku 121,93 lihat lampiran 4. Distribusi
frekuensi kemampuan belajar mandiri dengan modul mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan sesuai dengan hasil perhitungan data diatas,
dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini : Tabel 6. Distribusi frekuensi nilai capaian kemampuan belajar mandiri dengan
modul mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan Kelas
Interval Frekuensi
Absolut Komulatif
Relatif 89-99
1 1
1,16 100-110
6 7
6,98 111-121
13 20
15,12 122-132
30 52
34,88 133-143
16 68
18,60 144-154
14 82
16,28 155-165
6 86
6,98 Jumlah
86 316
100 Berdasarkan tabel 6, dapat dilihat bahwa kelompok frekuensi tertinggi
terletak pada kelas interval nomor 4 dengan rentang data 122-132 dengan jumlah frekuensi absolut 30 dan frekuensi relatif sebesar 34,88. Sedangkan
frekuensi terendah terletak pada rentang data 89-99 dengan jumlah frekuensi absolut 1 dan frekuensi relatif 1,16. Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi
ini dapat diamati melalui diagram batang sebagai berikut :
66
Diagram batang kem am puan belajar m andiri dengan m odul m ata diklat m enggunakan teknik dasar pengolahan m akanan
6 14
30
13 6
1 16
5 10
15 20
25 30
35
89-99 100-110
111-121 122-132
133-143 144-154
155-165
kelas interval fr
e k
u e
n s
i a
b s
o lu
t
Gambar 5. Diagram batang kemampuan belajar mandiri dengan modul mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan
Selanjutnya untuk mengetahui kemampuan belajar mandiri dengan modul mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan dibagi dalam 4
kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik yang berdasarkan pada nilai rerata ideal M dan simpangan baku ideal SD. Berdasarkan hasil
perhitungan tersebut, maka dapat dikelompokan seperti pada tabel 7 berikut ini :
67
Tabel 7. Distribusi frekuensi kategori kemampuan belajar mandiri dengan modul mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan
No Skor
Kategori Frekuensi
Absolut Relatif
1 2
3 4
136,5 105,1 sd 136,5
73,5 sd 105 73,5
Sangat baik Baik
Cukup baik Kurang baik
28 54
4 32,56
62,79 4,65
Jumlah 86
100
Berdasarkan tabel 7, dapat diketahui bahwa kemampuan belajar mandiri dengan modul mata diklat menggunakan teknik dasar pengolahan makanan
kategori sangat baik 28 orang dengan persentase 32,56, kategori baik 54 orang dengan persentase 62,79, kategori cukup baik 4 orang dengan persentase
4,65 dan tidak ada yang berada pada kategori kurang baik. Kemandirian peserta diklat dalam mempelajari modul mata diklat
menggunakan teknik dasar pengolahan makanan berada pada kategori baik
dengan persentase 78,18 dengan rerata 131,35.
B. Indikator menyadari serta memiliki tujuan belajar