2. Sumbangan tanpa permintaan
Sumbangan tanpa permintaan adalah suatu lembaga atau pribadi untuk memberikan sumbangan bahan pustaka kepada perpustakaan. Biasanya
Perpustakaan
USM Indonesia
memperoleh sumbangan ini dari agen-agen yang datang untuk menawarkan bahan pustaka yang dilihat dari katalog
yang mereka bawa. Kemudian agen tersebut memberikan katalog beserta sample buku kepada pustakawan yang ada di perpustakaan sebagai wujud
promosi dari buku baru yang mereka terbitkan. Dan sebagian sumbangan juga diperoleh dari orang-orang yang memberi sumbangan bahan pustaka,
biasanya dari pustakawan yang bekerja di perpustakaan ini.
3 Wajib Simpan Karya Ilmiah
Selain pembelian dan sumbanganhadiah Perpustakaan USM Indonesia juga memperoleh bahan pustaka dari dosen dan mahasiswa yang berupa karya ilmiah
yaitu yang dilakukan oleh lembaga induk USM Indonesia, antara lain: • Buku Wisuda
• Karya Ilmiah Mahasiswa
3.8.2 Pengolahan Bahan Pustaka
Pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan mengolah bahan pustaka yang masuk ke perpustakaan hingga bahan pustaka tersebut dapat dimanfaatkan oleh
penggunanya. Untuk memudahkan pengguna dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan terlebih dahulu bahan pustaka tersebut diolah dan disusun secara
sistematis. Untuk itu Perpustakaan USM Indonesia melaksanakan beberapa tahapan dalam pengolahan bahan pustaka. Tahapan pengolahan bahan pustaka
adalah sebagai berikut:
3.8.2.1 Inventarisasi
Inventaris adalah salah satu kegiatan untuk mencatat data bahan pustaka yang diterima baik dalam bentuk buku, majalah, jurnal, maupun bentuk elektronik
Universitas Sumatera Utara
dan sebagainya kedalam sebuah buku inventaris. Selain melakukan pencatatan data bahan pustaka yang diterima kedalam buku inventaris, ada juga kegiatan
yang perlu dilakukan yaitu dengan memberikan stempel kepemilikan dan stempel inventaris sebagai bahan tanda bahwa koleksi tersebut milik perpustakaan.
Dengan adanya inventaris tersebut maka perpustakaan akan mengetahui beberapa banyak jumlah koleksi yang dimiliki Perpustakaan USM Indonesia.
Proses inventarisasi Perpustakaan USM Indonesia sudah menggunakan sistem komputer sehingga dapat mempermudah proses kerja inventarisasi dan
dapat menghemat waktu. Adanya prosedur inventarisasi bahan pustaka yang dilakukan Perpustakaan USM Indonesia yaitu:
1. Setiap bahan pustaka yang baru diterima harus diberi capstempel tanda milik perpustakaan dan stempel inventaris pada halaman tertentu.
Biasanya stempel tersebut dibubuhkan pada halaman yang kosong agar tidak menutup informasi yang ada didalam buku. Stempel tanda milik
perpustakaan tersebut berfungsi sebagai tanda bahwa koleksi sudah menjadi milik perpustakaan. Sedangkan pada stempel inventaris ada
beberapa bagian yang harus diisi yaitu: a. No. Induk pemberian nomor induk harus berurutan
b. Sumber asal buku diperoleh dari mana c. Tanggal terima diisi tanggal, bulan, dan tahun terima
2. Mendaftar bahan pustaka ke dalam komputer inventarisasi. Buku yang telah diberi stempel tanda milik perpustakaan dan stempel
inventaris diproses lagi dengan memberikan data buku ke dalam sistem komputer. Data buku yang dimasukkan adalah judul buku, pengarang,
tempat terbit, penerbit, tahun terbit, bahasa, asal pembelian atau hadiah, dan jumlah eksemplar. Adapun contoh tabel pengisian buku induk dalam
inventaris bahan pustaka di Perpustakaan USM Indonesia dapat dilihat pada Tabel-8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel-8. Contoh Buku Induk
Sumber: Perpustakaan USM Indonesia
Sumber : Perpustakaan USM Indonesia
Adapun contoh tabel pengisian inventaris bahan pustaka di Perpustakaan USM Indonesia dapat dilihat pada Tabel-9.
Tapel-9. Buku Inventaris Perpustakaan USM Indonesia
No. Urut
Tgl Terima
Tgl Pencatatan
No. Induk
No. Klas
Pengarang Judul
Sumber Bahasa Harga Ket.
Sumber : Perpustakaan USM Indonesia
3.8.2.2 Klasifikasi