Koefisien Determinasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. Pengaruh TA terhadap PER Hasil analisis uji t untuk variabel TA diperoleh t hitung sebesar 0,301 dengan signifikansi sebesar 0,765 yang artinya nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Sedangkan t tabel diperoleh dari df – k = 70 – 4=66. Nilai t tabel sebesar 1,9966. Sehingga diperoleh t hitung 0,301 t tabel 1,9966. Maka dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak.Hal ini berarti bahwa variabel TA Ukuran Perusahaan secara parsial tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Nilai perusahaan PER. 4. Pengaruh PR terhadap PER Hasil analisis uji t untuk variabel PR diperoleh t hitung sebesar -0,728 dengan signifikansi sebesar 0,469 yang artinya nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Sedangkan t tabel diperoleh dari df – k = 70 – 4=66. Nilai t tabel sebesar 1,9966. Sehingga diperoleh t hitung -0,728 t tabel 1,9966. Maka dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel PR Laba perusahaan secara parsial tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Nilai perusahaan PER.

a. Koefisien Determinasi

Berdasarkan uji Hipotesis Uji F diperoleh bahwa DER Kebijakan hutang, RBC Risk Based Capital, TA Ukuran perusahaan, dan PR Laba perusahaan mempunyai pengaruh terhadap Nilai perusahaan DER. Tabel 5.10 Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .416 a .173 0.80 11.73948 a. Predictors: Constant, DER Ratio, RBC , TA Rp.M, PR Rp.M, b. Dependent Variable: NILAI PERUSAHAAN Ratio Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 5.10 angka R Square sebesar 0,173 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara DER Kebijakan pendanaan, RBC Risk Based Capital, TA Ukuran perusahaan, PR laba perusahaan terhadap Nilai perusahaan adalah sebesar 17.3. Untuk nilai R square atau koefisien determinasi adalah 0.173. Nilai ini mengindikasikan bahwa 17,3 variasi atau perubahan dalam Nilai perusahaan PER dapat dijelaskan oleh variasi variabel DER, RBC, TA, PR, Sedangkan sisanya sebesar 82,7 dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 5.3.1.1.Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Setelah data ditranform Hasil analisis regresi setelah data ditransform dapat dilihat pada Tabel 5.11 sebagai berikut : Tabel 5.11 Hasil Analisis Regresi Setelah data ditransform Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 Constant 2.213 1.198 Lnx1 Ratio -.174 .122 -.190 Lnx2 -.374 .168 -.297 Lnx3Rp.M .518 .178 .872 Lnx4 Rp.M -.545 .162 -.986 a. Dependent Variable: ln Y Ratio Berdasarkan Tabel 5.11 Persamaan regresi untuk model regresi linear berganda antara variabel independen dengan variabel dependen adalah : PER = 2.213- 0,174 DER- 0,374 RBC + 0,518 TA – 0.545 PR Keterangan : Ln x1 = Kebijakan Hutang DER Ln x2 = Risk Based Capital RBC Ln x3 = Ukuran Perusahaan TA Ln x4 = Laba Perusahaan PR Universitas Sumatera Utara Adapun interpretasi dari persamaan regresi linier berganda di atas adalah sebagai berikut :

1. Nilai α = 2.213

Nilai konstanta sebesar 2.213 menunjukkan bahwa apabila semua variabel yaitu DER, RBC, TA, PR, diasumsikan konstan atau 0, maka Nilai perusahaan PER yang terbentuk adalah sebesar 2.213.

2. Nilai b

1 = - 0,174 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa variabel Kebijakan pendanaan yang disimbolkan sebagai DER berpengaruh negatif terhadap variabel independen yaitu Nilai perusahaan PER. Ini menunjukkan bahwa jika DER meningkat 1, maka akan menurunkan PER sebesar 17,4 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0.

3. Nilai b

2 = -0,374 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa variabel Risk Based Capital yang disimbolkan sebagai RBC berpengaruh negatif terhadap variabel dependennya yaitu Nilai perusahaan PER. Ini menunjukkan bahwa jika RBC meningkat 1, maka akan menurunkan PER sebesar 37,4 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0.

4. Nilai b

3 = 0,518 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan yang disimbolkan sebagai TA berpengaruh positif terhadap variabel independen yaitu Nilai perusahaan PER. Ini menunjukkan bahwa jika TA meningkat 1, maka akan menaikkan PER sebesar 51,8 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0. Universitas Sumatera Utara

5. Nilai b

4 = -0,545 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa variabel laba perusahaan yang disimbolkan sebagai PR berpengaruh negatif terhadap variabel independen yaitu Nilai perusahaan PER. Ini menunjukkan bahwa jika PR meningkat 1, maka akan menurunkan PER sebesar 54,5 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0.

a. Uji Simultan Uji F Setelah data ditransform

Pengujian ini dilakukan untuk melihat signifikansi pengaruh secara simultan atau serempak seluruh variabel independen yaitu Kebijakan pendanaan DER, Risk based Capital RBC, Ukuran perusahaan TA, dan Laba perusahaan PR terhadap variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan PER. Hasil Uji simultan F adalah sebagai berikut : Tabel 5.11 Uji Statistik F Setelah data ditransform ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 9.434 4 2.358 4.179 .005 a Residual 36.686 65 .564 Total 46.119 69 a. Predictors: Constant, lnx4, lnx1, lnx2, lnx3 b. Dependent Variable: lny Dari uji ANOVA Analysis of Variance atau Uji F, diperoleh bahwa nilai F hitung adalah 4,179 dengan tingkat signifikansi 0,05 sama dibandingkan 0,05. Sedangkan F tabel diperoleh menggunakan rumus k -1 = 4 – 1=3, dan n – k = 70 – 4= 66 pada derajat kepercayaan 5 didapat F tabel sebesar 2,74. Ini berarti bahwa F hitung F tabel. Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya secara simultan semua variabel independen Universitas Sumatera Utara yaitu DER, RBC, TA, dan PR berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu PER.

b. Uji Parsial Uji-t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen, yaitu DER, RBC, TA, dan PR secara parsial individual berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu PER. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 5.13 berikut ini Tabel 5.13 Uji Statistik t Setelah transform data Coefficient a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.213 1.198 1.847 .069 Lnx1 Ratio -.174 .122 -.190 -1.422 .160 Lnx2 -.374 .168 -.297 -2.226 .030 Lnx3Rp.M .518 .178 .872 2.904 .005 Lnx4 Rp.M -.545 .162 -.986 -3.370 .001 Dari hasil pengujian, dapat dijelaskan pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial : 1. Pengaruh Lnx1LnDER terhadap lnPER Hasil analisis uji t untuk variabel lnDER diperoleh t hitung sebesar -1,422 dengan signifikansi sebesar 0,160 yang artinya nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Sedangkan t tabel diperoleh dari df – k = 70 – 4=66. Nilai t tabel sebesar 1,9966. Sehingga diperoleh t hitung -1,422 t tabel -1,9966. Maka dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak.Hal ini berarti bahwa variabel LnDER Kebijakan pendanaan secara parsial tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Nilai perusahaan PER. Universitas Sumatera Utara 2. Pengaruh Lnx2LnRBC terhadap lnPER Hasil analisis uji t untuk variabel LnRBC diperoleh t hitung sebesar -2,226 dengan signifikansi sebesar 0,030 yang artinya nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Sedangkan t tabel diperoleh dari df – k = 70 – 4=66. Nilai t tabel sebesar 1,9966. Sehingga diperoleh t hitung -2,226 t tabel -1,9966. Maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel LnRBC Risk Based Capital secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan PER. 3. Pengaruh Lnx3LnTA terhadap PER Hasil analisis uji t untuk variabel LnTA diperoleh t hitung sebesar 2,904 dengan signifikansi sebesar 0,005 yang artinya nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Sedangkan t tabel diperoleh dari df – k = 70 – 4=66. Nilai t tabel sebesar 1,9966. Sehingga diperoleh t hitung 2,904 t tabel 1,9966. Maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel LnTA Ukuran Perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan PER. 4. Pengaruh Lnx4LnPR terhadap PER Hasil analisis uji t untuk variabel LnPR diperoleh t hitung sebesar -3,370 dengan signifikansi sebesar 0,001 yang artinya nilai signifikansi lebihkecil dari 0,05. Sedangkan t tabel diperoleh dari df – k = 70 – 4=66. Nilai t tabel sebesar 1,9966. Sehingga diperoleh t hitung -3,370 t tabel -1,9966. Maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel PR Laba perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan PER. Universitas Sumatera Utara

c. Koefisien Determinasi

Tabel 5.14 Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .452 a .205 0.156 10.75126 a. Predictors: Constant, DER Ratio, RBC , TA Rp.M, PR Rp.M, b. Dependent Variable: NILAI PERUSAHAAN Ratio Pada Tabel 5.14 angka R Square sebesar 0,205 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara DER Kebijakan pendanaan, RBC Risk Based Capital, TA Ukuran perusahaan, PR laba perusahaan terhadap Nilai perusahaan adalah sebesar 20.5. Untuk nilai R square atau koefisien determinasi adalah 0.205. Nilai ini mengindikasikan bahwa 20,5 variasi atau perubahan dalam Nilai perusahaan PER dapat dijelaskan oleh variasi variabel DER, RBC, TA, PR, Sedangkan sisanya sebesar 79,5 dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 5.3.2. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Pengujian hipotesis kedua yaitu untuk menganalisis apakah PROFIT Laba perusahaan dapat memperkuat atau memperlemah DERKebijakan pendanaan, SIZE Ukuran perusahaan dan RBC Rised BasedCapitalterhadapPER Nilai perusahaan perusahaan pada perusahaan Asurasniyang terdafar di Bursa Efek Indonesia.Hasil regresi dapat dilihat pada Tabel 5.15 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 5.15 Hasil Analisis Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 22.825 4.944 4.616 .000 DER Ratio -4.352 2.973 -.457 -1.464 .148 RBC -.018 .007 -.616 -2.423 .018 TA Rp.M -.006 .007 -.220 -.773 .443 PRRp.M -.406 .144 -1.199 -2.820 .006 x1.x4 .107 .081 .532 1.318 .192 x2.x4 .001 .000 .770 1.865 .067 x3.x4 6.536E-5 .000 .315 .729 .469 Berdasarkan Tabel 5.13 Persamaan regresi untuk model regresi linear berganda antara variabel independen dengan variabel dependen adalah : PER = 22825-4.352 DER- 0,018 RBC - 0,006 TA–0.406 PR + 0.107DER_PR + 0.001 RBC_PR – 0.6536 TA_PR Keterangan : DER = Kebijakan pendanaan RBC = Risk Based Capital TA = Ukuran Perusahaan PR = Laba Perusahaan DER_PR = Interaksi Kebijakan pendanaan dengan laba perusahaan RBC_PR = Interaksi Risk based capital dengan laba perusahaan TA_PR = Interaksi Ukuran perusahaan dengan laba perusahaan Adapun interpretasi dari persamaan regresi linier berganda di atas adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

1. Nilai α = 22825

Nilai konstanta sebesar 22825 menunjukkan bahwa apabila semua variabel yaitu DER, RBC, TA, PR, serta Interaksi antara DER dengan PR, Interaksi antara RBC dengan PR dan Interaksi antara TA dengan PR diasumsikan konstan atau 0, maka Nilai perusahaan PER yang terbentuk adalah sebesar 22825.

2. Nilai b

1 = - 4.532 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa variabel Kebijakan pendanaan yang disimbolkan sebagai DER berpengaruh negatif terhadap variabel independen yaitu Nilai perusahaan PER. Ini menunjukkan bahwa jika DER meningkat 1, maka akan menurunkan PER sebesar 453 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0.

3. Nilai b

2 = - 0,018 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa variabel Risk Based Capital yang disimbolkan sebagai RBC berpengaruh negatif terhadap variabel dependennya yaitu Nilai perusahaan PER. Ini menunjukkan bahwa jika RBC meningkat 1, maka akan menurunkan per sebesar 1.8 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0.

4. Nilai b

3 = - 0.006 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan yang disimbolkan sebagai size berpengaruh negatif terhadap variabel independen yaitu Nilai perusahaan PER. Ini menunjukkan bahwa jika TA meningkat 1, maka akan menurunkan PER sebesar 0.6 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0.

5. Nilai b

4 = -0,406 Universitas Sumatera Utara Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa variabel laba perusahaan yang disimbolkan sebagai PR berpengaruh negatif terhadap variabel independen yaitu Nilai perusahaan PER. Ini menunjukkan bahwa jika PR meningkat 1, maka akan menurunkan PER sebesar 40,6 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0.

6. Nilai b

5 = 0,107 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa interaksi variabel DER Kebijakan pendanaan dengan PR Laba perusahaan berpengaruh positif terhadap variabel dependennya yaitu Nilai perusahaan PER. Ini menunjukkan bahwa jika interaksi DER dengan PR meningkat 1, maka akan menaikkan PER sebesar 10,7 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0.

7. Nilai b

6 = 0,001 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa interaksi variabel DER Kebijakan pendanaan dengan PR Laba perusahaan berpengaruh positif terhadap variabel dependennya yaitu Nilai perusahaan PER. Ini menunjukkan bahwa jika interaksi DER dengan PR meningkat 1, maka akan menaikkan PER sebesar 0,1 dengan asumsi variabel lain tetap atau sama dengan 0.

8. Nilai b

7 = – 0,6536 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa interaksi variabel TA Ukuran perusahaan dengan PR Laba perusahaan berpengaruh negatif terhadap variabel dependennya yaitu Nilai perusahaan PER. Ini menunjukkan bahwa jika interaksi TA dengan PR meningkat 1, maka akan menurunkan PER sebesar 65,36 dengan asumsi variabel lain tetap atau sama dengan 0. Dari pengujian Analisis Regresi diperoleh hasil interaksi antara variabel DER_PR adalah 0,192, DER_PR adalah 0,067 dan RBC_PR adalah 0,067 yang Universitas Sumatera Utara berarti tidak signifikan di 0,05 sehingga dilakukan transformasi variabel dalam bentuk logaritma natural Tabel 5.16 Hasil Analisis Regresi Setelah transform data Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 17.248 8.124 2.123 .038 lnx1 -.826 1.311 -.395 -.630 .531 lnx2 -2.156 1.091 -.749 -1.976 .053 lnx3 -.460 .696 -.339 -.661 .511 lnx4 -4.600 2.495 -3.640 -1.844 .070 lnx1.lnx4 .241 .345 .392 .699 .487 lnx2.lnx4 .669 .373 3.069 1.794 .078 lnx3.lnx4 .132 .150 .722 .878 .384 Sumber : Hasil Penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan Tabel 5.16 Persamaan regresi untuk model regresi linear berganda antara variabel independen dengan variabel dependen adalah : Ln PER = 15.460- 0.677 LnDER– 2,193 LnRBC – 0,156 Ln TA –4,821 LnPR+ 0.180 lnDER_lnPR + 0.661 lnRBC_lnPR – 0.141 lnTA_lnPR Keterangan : Lnx1 = Kebijakan pendanaan Ln DER Lnx2 = Risk Based Capital ln RBC Lnx3 = Ukuran Perusahaan Ln SIZE LnX4 = Laba Perusahaan Ln PROFIT Lnx1_ln X4 = Interaksi Kebijakan pendanaan dengan laba perusahaan LnX2_Lnx4 = Interaksi Risk based capital dengan laba perusahaan LnX3_Lnx4 = Interaksi Ukuran perusahaan dengan laba perusahaan Universitas Sumatera Utara Adapun interpretasi dari persamaan regresi linier berganda di atas adalah sebagai berikut :

1. Nilai α = 15.460

Nilai konstanta sebesar 15.460 menunjukkan bahwa apabila semua variabel yaitu lnDER, lnRBC, lnTA, lnPR, serta Interaksi antara lnDER dengan lnPR, Interaksi anatara lnRBC dengan lnPR dan Interaksi antara lnTA dengan lnPR diasumsikan konstan atau 0, maka Nilai perusahaan lnPER yang terbentuk adalah sebesar 15.460.

2. Nilai b

1 = - 0,677 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa variabel Kebijakan pendanaan yang disimbolkan sebagai lnDER berpengaruh negatif terhadap variabel independen yaitu Nilai perusahaan lnPER. Ini menunjukkan bahwa jika lnDER meningkat 1, maka akan menurunkan lnPER sebesar 67,7 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0.

3. Nilai b

2 = - 2,193 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa variabel Risk Based Capital yang disimbolkan sebagai lnRBC berpengaruh negatif terhadap variabel dependennya yaitu Nilai perusahaan lnPER. Ini menunjukkan bahwa jika RBC meningkat 1, maka akan menurunkan per sebesar 219,3 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0.

4. Nilai b

3 = - 0.156 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan yang disimbolkan sebagai lnsize berpengaruh negatif terhadap variabel independen yaitu Nilai perusahaan lnPER. Ini menunjukkan bahwa jika Size meningkat Universitas Sumatera Utara 1, maka akan menurunkan PER sebesar 15,6 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0.

5. Nilai b

4 = -4,821 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa variabel laba perusahaan yang disimbolkan sebagai lnPR berpengaruh negatif terhadap variabel independen yaitu Nilai perusahaan lnPER. Ini menunjukkan bahwa jika PR meningkat 1, maka akan menurunkan PER sebesar 482,1 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0.

6. Nilai b

5 = 0,180 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa interaksi variabel lnDER Kebijakan pendanaan dengan lnPR Laba perusahaan berpengaruh positif terhadap variabel dependennya yaitu Nilai perusahaan lnPER. Ini menunjukkan bahwa jika interaksi DER dengan PR meningkat 1, maka akan menaikkan PER sebesar 18 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan 0.

7. Nilai b

6 = 0,661 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa interaksi variabel lnRBCRisk Based Capital dengan lnPR Laba perusahaan berpengaruh positif terhadap variabel dependennya yaitu Nilai perusahaan lnPER. Ini menunjukkan bahwa jika interaksi DER dengan PR meningkat 1, maka akan menaikkan PER sebesar 66,1 dengan asumsi variabel lain tetap atau sama dengan 0.

8. Nilai b

7 = – 0,141 Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa interaksi variabel lnTA Ukuran perusahaan dengan lnPR Laba perusahaan berpengaruh negatif terhadap variabel dependennya yaitu Nilai perusahaan lnPER. Ini menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara jika interaksi TA dengan PR meningkat 1, maka akan menurunkan PER sebesar 14,1 dengan asumsi variabel lain tetap atau sama dengan 0.

5.4. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis

5.4.1. Pembahasan Hipotesis Pertama

Nilai R Square dalam penelitian ini adalah sebesar 0,205 yang menunjukkan bahwa 20,5 pengaruh terhadap nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel kebijakan pendanaan, risk based capital, ukuran perusahaan dan laba perusahaan, sisanya 79,5 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Dari hasil Uji-F yang dilakukan, diketahui bahwa tingkat signifikansi adalah sebesar 0,05 sama dibandingkan dengan 0,05. Hasil ini menyimpulkan bahwa variabel independen yaitu kebijakan pendanaan, risk based capital, ukuran perusahaan dan laba perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007- 2013. Nilai perusahaan merupakan Nilai yang dibutuhkan investor dalam mengambil keputusan investasi yang tercermin dari harga pasar perusahaanHusnan,2006. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur Nilai perusahaan adalah melalui rasio Price Earning RatioPER. PER merupakan perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang sahamMohammad Usman, 2001.Brigham Gapens 1996 menyatakan, PER merupakan rasio yang paling penting, dengan alasan untuk semakin tinggi nilai perusahaan semakin tinggi kemakmuran pemegang saham.Pemegang saham tentunya ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi atas modal yang mereka investasikan. Penelitian ini membuktikan bahwa secara simultan kebijakan perusahaanyang diwakili oleh kebijakan pendanaan Debt to Equity ratio berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Universitas Sumatera Utara Penelitian ini menunjukkan hasil yang konsisten dengan penelitian Indri dkk 2012, Dimas Prasetyo dkk 2012, Lihan Rini Puspo Wijaya dkk 2010 yang menyatakan bahwa secara simultan kebijakan hutang berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Selanjutnya hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya adalah sebagai berikut :

a. Pengaruh Kebijakan pendanaan

Debt to Equity terhadap Nilai Perusahaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pendanaan DER terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan Uji-t, diperoleh nilai koefisien regresi -1,422 dengan tingkat signifikansi 0,160 lebih besar dari 0,05. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa kebijakan pendanaan debt to equity secara parsial berpengaruh tidak signifikan dan arah koefisien negatif terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan kebijakan pendanaan tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.Perusahaan asuransi yang cenderung bergerak di bidang jas abelum tentu membutuhkan sumber pendanaan dari sumber luar, yaitu utang untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Hasil ini tidak sejalan dengan Trade off Theory yang menjelaskan tentang hubungan antara kebijakan pendanaan dengan nilai perusahaan. Teori ini menunjukkan bahwa penggunaan utang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya pada batas tertentu. Jika dirasa sudah melampaui batas tersebut, maka penggunaan utang justru akan menurunkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelummya Sri Sofianingsih2011 akan tetapi bertentangan dengan penelitian Indri dkk 2012, Dimas,dkk.2012, Lihan 2010, hal ini mungkin disebabkan oleh penggunaan modal utang akan lebih menguntungkan apabila iklam bisnis dengan biaya bunga, namun Universitas Sumatera Utara demikian dalam iklim bisnis yang tidak menentu manfaat dari penggunaan utang bisa lebih kecil dari biaya bunga yang ditimbulkan. Demikian juga dengan penggunaan ekuitas, modal ekuitas akan menguntungkan apabila pemegang saham memiliki tuntutan yang tidak terlalu tinggi akan tingkat pengembalian investasi. b. Pengaruh Risk Based Capital RBC terhadap Nilai perusahaan Hasil pengujian Risk Based Capital RBC terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan uji-t, diperoleh nilai koefisien regresi-2,226 dengan tingkat signifikansi 0,030 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RBC risk based capital secara parsial berpengaruh tidak signifikan dan arah koefisien negatif terhadap nilai perushaan. Hal ini menunjukkan bahwa rasio RBC ssecara spesifik negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini tidak sejalan dengan tujuan kebijakan pemerintah yang telah memberikan perlindungan kepada nasabah asuransi dengan ditetapkannya RBC bagi perusahaan asuransi dengan harapan perusahaan asuransi memiliki kekuatan modal yang cukup untuk menghindari resiko yang dapat merugikan nasabahnya yang mana dengan RBC yang tinggi, perusahaan menjadi lebih terjamin dan nilai perusahaan akan meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan penelitian Karmizi 2011 yang menemukan bahwa RBC berpengaruh secara tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Dalam hal ini peningkatan nilai perusahaan asuransi lebih dominan oleh pengelolaan keuangan, pemasaran dan produk yang ditawarkan.

c. Pengaruh Ukuran Perusahaan

TA terhadap Nilai perusahaan Hasil pengujian Ukuran perusahaan TA terhadap nilai perusahaan denga menggunakan uji-t, diperoleh nilai koefisien regresi 2,904 dengan tingkat signifikansi 0,005 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan TAsecara parsial berpengaruh tidak signifikan dan arah koefisien negatif terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan yang diukur melalui logaritma dari total aset, Universitas Sumatera Utara menggambarkan bahwa jumlah aset perusahan yang besar akan memiliki peluang yang lebih besar didalam menghasilkan nilai perusahaan , ternyata tidak berlaku untuk perusahaan asuransi. Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan penelitian Ayusari dkk 2013, Namun bertentangan dengan hasil penelitian Elva2012. Dalam hal ini ukuran perusahaan dapat mempengaruhi semua jenis perusahaan termasuk juga dapat mempengaruhi nilai perusahaan asuransi.

d. Pengaruh Laba perusahaan PR

terhadap Nilai perusahaan Hasil pengujian Laba perusahaan PR terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan uji-t, diperoleh nilai koefisien regresi-3,370 dengan diperolah tingkat signifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba perusahaan PR secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap laba perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa laba perusahaan yang besar akan memberikan suatu prospek perusahaan yang baik sehingga akan dapat merespon investor untuk meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham perusahaan yang meningkat akan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan dengan penelitian Martikarini 2011 bahwa laba secara signifikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun sejalan dengan hasil penelitian Sri Hermingsih 2012 yang menemukan bahwa laba berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

5.4.2. Pembahasan Hipotesis Kedua

Hasil penelitian diperoleh bahwa interaksi kebijakan pendanaan dengan laba perusahaan, interaksi RBC dengan laba perusahaan dan interaksi ukuran perusahaan dengan laba perusahaan memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa laba perusahaan tidak dapat memoderasi kebijakan pendanaan, risk based capital dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada Universitas Sumatera Utara perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dikarenakan laba perusahaan memiliki pengaruh langsung terhadap nilai perusahaan, seperti peningkatan laba secara otomatis akan meningkatkan minat investor untuk melakukan investasi, peningkatan investasi akan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil uji ini tidak dapat dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya karena tidak ada yang persis sama, akan tetapi menurut Harahap 2007 laba merupakan angka yang penting dalam laporan keuangan karena berbagai alas an antara lain laba merupakan dasar dalam perhitungan pajak, pedaoman dalam menentukan kebijakan investasi dan pengambilan keputusan, dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya di masa yang akan dating, dasar dalam perhitungan dan penilaian effisiensi dalam menjalankan perusahaan, serta sebagai dasar dalam penilaian prestasi atau kinerja perusahaan. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan pada pembahasan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kebijakan pendanaan DER, Risk based Capital RBC, Ukuran perusahaan TA, dan Laba perusahaan PR secara secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan. 2. Kebijakan pendanaan DER berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, risk based capital RBC berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan, ukuran perusahaan TA berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan, dan laba perusahaan PR berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan. 3. Laba perusahaan tidak dapat memoderasi hubungan kebijakan pendanaan DER, risk based capital RBC, ukuran perusahaan TA, terhadap nilai perusahaan.

6.2. Keterbatasan Penelitian

Peneltitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu: 1. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan asuransi yang terdapat di Bursa Efek sehingga variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan hanyalah mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan asuransi saja sehingga tidak dapat digeneralisasi untuk jenis perusahaan lain. 2. Variabel independen yang digunakan adalah kebijakan pendanaan DER, risk based capital RBC, ukuran perusahaan TA, laba perusahaan PR, yang hanya mampu menjelaskan 20,5 pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. 3. Variabel moderating yang digunakan adalah laba perusahaan PR, dan dari hasil pengujian memiliki tingkat signifikasi yang lebih besar dari alpha 0,05 sehingga variable moderator ini tidak signifikan mempengaruhi laba. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas Dan Umur Perusahaan Terhadap Audit Delay Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating

0 1 9

PENGARUH KEBIJAKAN PERUSAHAAN DAN HUMAN CAPITALTERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA Pengaruh Kebijakan Perusahaan dan Human Capital Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Perusahaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Perusahaan Consum

0 5 17

PENGARUH KEBIJAKAN PERUSAHAAN DAN HUMAN CAPITALTERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA Pengaruh Kebijakan Perusahaan dan Human Capital Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Perusahaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Perusahaan Consum

0 3 17

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating Pengaruhkeputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi

0 1 14

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating Pengaruhkeputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi

0 0 15

Pengaruh Kebijakan Pendanaan, Risk Based Capital dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Asuransi dengan Laba Perusahaan sebagai Variabel Moderating

0 0 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori - Pengaruh Kebijakan Pendanaan, Risk Based Capital dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Asuransi dengan Laba Perusahaan sebagai Variabel Moderating

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan pasar modal yang demikian pesat, terutama - Pengaruh Kebijakan Pendanaan, Risk Based Capital dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Asuransi dengan Laba Perusahaan sebag

0 0 10

PENGARUH KEBIJAKAN PENDANAAN, RISK BASED CAPITAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ASURANSI DENGAN LABA PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING TESIS

0 0 15

PENGARUH UMUR PERUSAHAAN, KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL MODERATING - Perbanas Institutional Repository

0 0 16