1 memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermanfaat, seperti, fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama. 2
pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai.
3. Model pembelajaran berbasis masalah Model pembelajaran berbasis masalah dikembangkan berdasarkan konsep-
konsep yang dicetuskan oleh Jerome Bruner dalam buku Agus Suprijono 2009. Konsep tersebut adalah belajar penemuan atau discovery learning. Mengenai
discovery learning Johnson membedakan dengan inquiry learning. Dalam discovery learning, pengalaman yang disebut Ahaa experience yang dapat
diartikan seperti, Nah, ini dia. Sebaliknya, inquiry learning tidak selalu sampai pada proses tersebut. Hal ini karena proses akhir discovery learning adalah
penemuan, sedangkan inquiry learning proses akhir terletak pada kepuasan kegiatan meneliti.
Walaupun ada pendapat yang membedakan antara discovery learning dan inquiry learning, namun keduanya memiliki persamaan. Discovery learning dan
inquiry learning merupakan pembelajaran beraksentuasi pada masalah-masalah konsektual. Keduanya merupakan pembelajaran yang menekankan aktivitas
penyelidikan.
2.1.3 Sarana dan Prasarana
Menurut Soepartono, 2000:5 mengatakan bahwa prasarana adalah segala sesuatu
yang merupakan
penunjang terselanggaranya
suatu proses
usahapembangunan. Dalam olahraga prasarana di definisikan sebagai sesuatu yang mempermudah dan memiliki sifat yang relatif permanen. Salah satu sifat
tersebut adalah susah dipindahkan. Berdasarkan definisi tersebut dapat
disebutkan beberapa contoh prasarana olahraga ialah; lapangan bolabasket, lapangan tenis, gedung olahraga, stadion sepakbola, stadion atletik dan lain-lain
Sebagai tambahan dikemukakan pula bahwa pengertian prasarana sebenarnya bukan hanya terbatas pada hal-hal yang terkait dengan arena kegiatan olahraga
saja. Tetapi segala sesuatu diluar arena yang ikut memperlancar jalannya aktifitas olahraganya juga disebut prasarana.dalam hal ini jalan yang menuju
arena dan tempat parkir juga termasuk prasarana olahraga yeng terkait. Menurut Soepartono 2000:6 menerangkan bahwa sarana olahraga yaitu
sesuatu yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani. Sarana olahraga dapat dibedakan menjadi 2
kelompok yaitu: 1.
Peralatan Ialah sesuatu yang digunakan, contoh: peti loncat, palang tunggal, palang
berjajar, gelang-gelang, kuda-kuda dan lain-lain. 2.
Perlengkapan a.
Sesuatu yang melengkapi kebutuhan prasarana, misalnya: net, bendera untuk tanda, garis batas dan lain-lain.
b. Sesuatu yang dapat dimainkan atau dimanipulasi dengan tangan atau kaki;
bola, raket, pemukul dan lain-lain.
2.1.4 Pengembangan
Menurut Sugiyono 2009:297, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut. Dalam buku Punaji setyosari 2010:197-199 Menurut Seels Richey
pengembangan berarti sebagai proses menerjemahkan atau menjabarkan
spesifikasi rancangan ke dalam bentuk fisik atau dengan ungkapan lain, pengembangan berarti proses menghasilkan bahan-bahan pembelajaran. Namun
menurut Tessmer and Richey pengembangan mungkin memusatkan perhatiannya tidak hanya analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang
analisis awal-akhir, seperti analisis konstektual.
2.1.5 Modifikasi