100
BAB V KAJIAN DAN SARAN
5.1 Kajian Prototipe Produk
Hasil akhir dari kegiatan penelitian pengembangan ini adalah produk model permainan Hokcungpit yang berdasarkan data pada saat uji coba skala kecil
N=10 dan uji coba lapangan N=21 pada siswa kelas X SMK VISI MEDIA INDONESIA Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Produk model permainan Hokcungpit sudah dapat dipraktekkan kepada
subjek uji coba. Hal ini berdasarkan hasil analisis data produk awal dari evaluasi ahli permainan didapat rata-rata persentase 82,66 baik, hasil
analisis data dari evaluasi ahli pembelajaran penjasorkes didapat rata- rata 78,6 baik. Rata-rata dari hasil analisis data skala kecil produk
awal keseluruhan ahli diperoleh persentase 80,6 baik dan hasil analisis data skala besar dari ahli permainan didapat persentase
85,3,baik hasil analisis data dari evaluasi ahli pembelajaran penjasorkes didapat persentase 90,6 sangat baik. Rata-rata dari hasil
analisis data skala besar keseluruhan ahli diperoleh persentase 87,95. Berdasarkan persentase evaluasi ahli yang diperoleh dari uji coba
kelompok kecil dan uji coba kelompok besar terdapat peningkatan dengan selisih presentase sebesar 7,95 baik. Berdasarkan kriteria
penilaian uji ahli yang ada maka produk permainan Hokcungpit ini telah memenuhi kriteria baik sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
sehingga aspek ini dapat dikatakan baik sehingga dapat digunakan bagi
siswa kelas X SMK VISI MEDIA INDONESIA 2.
Produk model permainan Hokcungpit sudah dapat digunakan untuk siswa kelas X SMK VISI MEDIA INDONESIA Kecamatan Ungaran Kabupaten
Semarang. Hal itu berdasarkan hasil analisis data uji coba kelompok kecil didapat persentase 85,6 dengan kriteria baik
dan hasil analisis data uji
coba skala besar didapat persentase 90,94. Berdasarkan persentase kuesioner siswa yang diperoleh dari uji coba kelompok kecil dan uji coba
kelompok besar terdapat peningkatan dengan selisih presentase sebesar 5,34. Afektif skala kecil 87,50, sedangkan skala besar 87,71
terjadi peningkatan 0,21, itu disebabkan afektif sikap masih mudah dirubah ke lebih baik. Aspek psikomotor skala kecil 81,25 sedangkan
skala besar 85,6 terjadi peningkatan progresif sebesar 4,35 itu disebabkan tingkat keterampilan siswa sudah baik sesuai dengan
karakteristik perkembangan geraknya. Berdasarkan kriteria yang ada maka pembelajaran melalui permainan Hokcungpit ini telah memenuhi
kriteria sangat baik sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan
sehingga aspek ini dapat dikatakan baik
dan dapat diterapkan di SMK
VISIMEDIA INDONESIA. 3.
Faktor yang menjadikan model permainan hokcungpit dapat diterima oleh siswa SMK adalah dari semua aspek uji coba yang ada, bahwa
sebagian besar dari jumlah keseluruhan siswa kelas X dapat mempraktekkan permainan Hokcungpit dengan baik. Baik dari
pemahaman terhadap peraturan permainan, penerapan sikap dalam permainan dan aktivitas gerak siswa sesuai dengan tingkat pertumbuhan
dan perkembangan. Secara keseluruhan model permainan Hokcungpit dapat dijadikan alternative pembelajaran penjasorkes yang efektif,
khususnya pembelajaran bola kecil sehingga baik dari uji coba skala kecil maupun dari uji lapangan model ini dapat digunakan untuk siswa SMK
Visi Media Indonesia Kecamatan ungaran Kabupaten Semarang.
5.2 Saran