Tujuan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian]

kegiatan baik melalui pengalaman yang dialami oleh siswa itu sendiri, latihan yang dilakukan oleh siswa dan belajar yang dilakukan oleh siswa secara terus menerus, berkesinambungan dalam suasana pembelajaran. Hal ini sesusai dengan pendapat Aunurrahman 2009: 185 berpendapat kebiasaan belajar adalah perilaku seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukannya. Kebiasaan belajar terdiri atas dua jenis yaitu kebiasaan belajar yang baik dan kebiasaan belajar yang buruk. Kebiasaan belajar yang baik adalah kebiasaan belajar yang dilakukan oleh siswa dengan prosedur atau aturan yang tepat yang telah dibuat oleh siswa seperti: siswa mematuhi jadwal belajar yang telah dibuatnya dan melakukan jadwal tersebut, siswa mengerjakan tugas tepat pada waktunya. Jika kebiasaan belajar ini dapat tertanam dengan baik maka siswa dapat mendapatkan hasil belajar yang baik pula. Hal ini sesuai dengan pendapat Djaali 2012:80 mengungkapkan bahwa : kebiasaan belajar positif yaitu sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan tugas. Kebiasaan belajar yang buruk adalah kebiasaan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam belajar yang memiliki prosedur yang tidak tepat seperti: siswa suka menunda-nunda pekerjaannya, siswa belajar saat ada ulangan saja, siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimyati dan Mujdiono 2006:246 kebiasaan belajar yang buruk adalah belajar pada akhir semester, belajar tidak teratur, menyia-yiakan kesempatan belajar, bersekolah hanya untuk bergengsi, datang terlambat bergaya pemimpin, bergaya jantan seperti merokok, bergaya meminta belas kasian tanpa belajar. Dalam proses belajar mengajar di sekolah agar memperoleh hasil yang optimal harus dilakukan dengan sadar, sengaja, bertahap, dan berkesinambungan karena proses belajar ini harus dilakukan secara terstruktur dan memiliki hubungan yang baik antara proses belajar dengan kebiasaan belajar yang dilakukan oleh siswa. Namun terdapat hambatan dalam proses belajar mengajar, karena masih ada siswa yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya belajar bagi dirinya dan manfaat dari belajar yang dapat memberikan pengalaman maupun ilmu bagi siswa tersebut. Namun itu semua terkadang menjadi sulit untuk dilakukan oleh siswa walaupun siswa memiliki semangat yang tinggi dalam belajar karena siswa terkadang sulit untuk berkonsentrasi dalam belajar. Ada beberapa hal yang membuat siswa sulit untuk berkonsentrasi yaitu siswa menyukai pelajaran tertentu, tetapi tidak menyukai guru yang mengajar, siswa tidak menyukai pelajaran tertentu dan malas untuk mengikuti proses belajar mengajar. Maka dalam hal ini dapat dilihat bahwa kebiasaan belajar yang dimiliki oleh siswa merupakan cerminan dari proses belajar yang dilakukan siswa secara kontinyu atau secara terus menerus yang telah menjadi kebiasaan yang dimiliki oleh siswa. Kebiasaan belajar yang buruk yang dialami siswa terkadang tidak dapat diselesaikan dalam situasi belajar mengajar di kelas saja, melainkan dengan pelayanan khusus diluar proses pembelajaran. Layanan yang digunakan untuk meningkatkan kebiasaan belajar yang buruk adalah layanan konseling kelompok. Siswa yang mengikuti kegiatan konseling kelompok dapat secara langsung berlatih menciptakan dinamika kelompok yaitu berlatih berbicara, menanggapi,

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 188

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 8 67

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 3 METRO TAHUN AJARAN 2013/2014

0 6 69

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN 2012/2013

0 7 59

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN COPING ADAPTIF PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 73

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 8 70

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 01 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

1 5 93

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

PENGGUNAAN TEKNIK MODELING DALAM KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEBIASAAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3 18 71

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 18 81