Nama : Prinst Rayenda Giovani NIM
: 080200112 Judul
: Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Kejahatan Perkosaan dalam Pemberitaan Media Massa
Judul maupun permasalahan yang penulis bahas dalam penelitian ini berbeda dengan yang telah ada sebelumnya, sehingga penulis menyatakan bahwa
skripsi dengan judul “Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Persetubuhan Studi Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.
117Pid.BP.A2013PN.LP” adalah asli tulisan penulis.
F. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1. Pengertian Tindak Pidana
Kata “Tindak Pidana” yang dipergunakan oleh ahli hukum pidana di Indonesia adalah bermacam-macam antara lain tindak pidana, perbuatan pidana,
peristiwa pidana, perbuatan kriminal, dan tindak kriminal. Dari berbagai pengertian tersebut ada beberapa ahli hukum pidana yang merumuskan pengertian
yang bervariasi terhadap pengertian tindak pidana tersebut. Tindak pidana dalam Bahasa Belanda Strafbaarfeit, atau dalam Bahasa
Inggris delict, berarti suatu perbuatan yang pelakunya dapat dikenai hukuman pidana, dan pelaku ini dapat dikatakan subjek tindak pidana.
7
7
Prodjodikoro, Wirdjono. 2003. Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia. Bandung: Refika Aditama. Hlm. 59
Menurut Pompe, tindak pidana adalah suatu pelanggaran norma terhadap hukum yang dengan sengaja atau tidak sengaja oleh seorang pelaku, dimana
penjatuhan pidana terhadap pelaku tersebut adalah demi terpeliharanya tertib hukum dan kepentingan umum.
8
Menurut Moeljatno, tindak pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan mana disertai ancaman sanksi yang berupa pidana
tertentu bagi barang siapa yang melanggar aturan tersebut. Terdapat 3 tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
a
Perbuatan pidana adalah perbuatan oleh suatu aturan hukum dilarang dan diancam pidana;
b
Larangan ditujukan kepada perbuatan yaitu suatu keadaan atau kejadian yang ditimbulkan oleh kelakuan orang, sedangkan
ancaman pidana ditujukan kepada orang yang menimbulkan kejadian itu;
c
Antara larangan dan ancaman pidana ada hubungan yang erat, oleh karena antara kejadian dan orang yang menimbulkan kejadian itu ada
hubungan erat pula. Kejadian tidak dapat dilarang jika yang menimbulkan bukan orang, dan orang tidak dapat diancam pidana
jika tidak karena kejadian yang ditimbulkan olehnya. Pengertian tindak pidana merupakan suatu dasar hukum dalam ilmu
hukum terutama hukum pidana yang dimana ditujukan sebagai suatu istilah
8
P.A.F. Lamintang. 1997. Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia. Bandung: Sinar Baru, Hlm. 181
perbuatan yang melangar norma-norma atau aturan hukum yang berlaku di suatu negara. Tindak pidana harus memenuhi syarat-syarat seperti:
a Harus ada perbuatan, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang; b
Perbuatan harus sesuai sebagaimana yang dirumuskan dalam undang-undang. Pelakunya harus telah melakukan suatu kesalahan
dan harus mempertanggungjawabkannya; c
Harus ada kesalahan yang dapat dipertanggungjawabkan. Jadi perbuatan itu memang dapat dibuktikan sebagai suatu perbuatan
yang melanggar kesatuan hukum; d
Harus ada ancaman hukumannya. Dengan kata lain, ketentuan hukum yang dilanggar itu mencantumkan sanksinya.
9
2. Tindak Pidana Persetubuhan