Pada proses pengambilan data batimetri, sebuah data yang teramati disebut titik FIX yang harus mempunyai informasi tentang posisi dan kedalaman yang teramati pada
saat bersamaan sehingga pada proses tersebut pengunaan kedua alat ini penentu posisi dan kedalaman harus dilakukan secara bersamaan pada saat pengamatan. Hal ini harus
didukung oleh kondisi dinamis dan wahana kapal yang membawa kedua peralatan tersebut.
2.7 Pasang Surut
Pasang surut pasut adalah naik turunnya permukaan laut dalam selang waktu 12.4 jam dan dibeberapa tempat ada yang 24.8 jam. Pasang surut disebabkan adanya
gaya-gaya gravitasi matahari, bulan dan bumi. Perbedaan pasang surut terjadi karena lintasan bumi dan bulan berbentuk elips sehingga kekuatan gaya gravitasi berbeda antara
satu tempat dengan tempat yang lain Pickard and Pond 1983. Pasat surut adalah gerakan naik turunnya permukaan laut secara periodik selama
suatu interval waktu tertentu yang disebabkan karena interaksi antara gaya gravitasi matahari dan bulan terhadap bumi serta gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh rotasi bumi
dan sistem bulan. Akibat adanya gaya-gaya tersebut, air di pasut samudera tertarik ke atas Nybakken 1988.
Selain dari gaya tarik matahari dan bulan pasut juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lokal, seperti topografi dasar laut yang tidak merata tetapi sangat bervariasi dari
palung yang sangat dalam sampai gunung bawah laut, lebar selat yang sempit dan ada yang panjang, bentuk laut seperti corong dengan dasar melandai dan sebagainya. Semua
itu menyebabkan lokasi yang berbeda memiliki ciri-ciri pasang surut yang berbeda Nontji 1993.
Menurut Wyrtki 1961 pasang surut di Asia Tenggara terdapat empat tipe yaitu:
1 pasang surut ganda, dimana dalam sehari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut 2 pasang surut tunggal, dimana dalam sehari terjadi satu kali pasang dan satu kali
surut
3 pasang surut campuran dominasi ganda, dimana terdapat tipe pasang surut ganda
dan tunggal tetapi lebih banyak didominasi ganda
4 pasang surut campuran dominasi tunggal, dimana terdapat tipe pasang surut
ganda dan tunggal tetapi lebih banyak didominasi tunggal.
Secara geografi penyebaran pasang surut di Teluk Bengal, Laut Andaman, Selat Sunda dan Barat Laut Australia memiliki pasang surut ganda. Sebagian besar Laut Cina
Selatan, Selat Sunda, sebagian besar Laut Jawa dan sebagian kecil di Laut Arafuru memiliki tipe pasang surut campuran dominasi tunggal. Teluk Thailand, perairan antara
Pulau Sumatera dan Kalimantan serta sedikit bagian di Laut Jawa memiliki tipe pasang surut tunggal. Kepulauan bagian timur memiliki tipe pasang surut campuran dominasi
ganda, hal ini karena pengaruh dari Samudera Hindia.
2.8 Pengertian Perairan Dangkal