Hakikat Pembelajaran Kajian Teori

Belajar mengandung arti bahwa 1 belajar tidak boleh diwakilkan; 2 Belajar harus dialami oleh individu itu sendiri melalui proses mengamati, berfikir, mencoba, atau menganalisis; 3 Guru tidak dapat melihat pikiran siswa tetapi, guru dapat mengamati perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil belajar. Jika perubahan perilaku siswa semakin nampak maka dapat dikatakan bahwa kadar belajar siswa semakin tinggi. Kadar belajar siswa dapat ditingkatkan dengan cara memperhatikan dan mematuhi prinsip-prinsip belajar. Prinsip belajar merupakan ketentuan atau hukum yang harus dijadikan pegangan di dalam pelaksanaan kegiatan belajar Winataputra 2006: 2.10. Ada lima hal yang harus diperhatikan dalam prinsip belajar yaitu : 1 Motivasi sebagai motor penggerak aktivitas; 2 Perhatian yaitu pemusatan energi psikis fikiran dan perasaan terhadap suatu objek yang dapat diupayakan guru dengan cara mengkaitkan pelajaran dengan pengalaman, kebutuhan, citra-cita, bakat, atau minat siswa dan menciptakan situasi belajar yang tidak monoton; 3 Aktivitas mental dan emosional; 4 Umpan balik sebagai kejelasan kebenaran dalam belajar; dan 5 Perbedaan individual Winataputra 2006: 2.10-2.16. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari latihan khusus dan pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan. Belajar dapat dikelola dalam suatu pembelajaran.

2.1.2. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran dalam Haris, 2008: 11 pada hakikatnya merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam rangka perubahan sikap. Sedangkan Menurut Gagne,Briggs, dan Wager dalam Winataputra 2007:1.19 pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Sedangkan pada bukunya yang lain winatraputra mendefinisikan pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari komponen atau unsur : tujuan, bahan pelajaran, strategi alat, siswa, dan guru Winataputra 2006: 2.20. Pendapat lain dikemukakan oleh Siddiq dkk 2008: 1.16 yang menyatakan komponen pembelajaran meliputi komponen tujuan, siswa, guru, materi pelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Darsono dalam Hamdani 2010:47 berpendapat bahwa ciri-ciri pembelajaran adalah sebagai berikut: 1 pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis; 2 pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar; 3 pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik perhatian dan menantang siswa; 4 pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik; 5 pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenagkan bagi siswa.; 6 pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, baik secara fisik maupun psikologi; 7 pembelajaran menekankan keaktifan siswa; 8 pembelajaran dilakukan secara sadar dan sengaja. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan dalam suatu sistem lingkungan yang terdiri dari komponen tujuan, siswa, guru, materi pelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang dirancang secara sadar dan sistematis untuk memungkinkan terjadinya proses komunikasi antar peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam rangka perubahan sikap. Pembelajaran harus didukung oleh komponen-komponen pembelajaran. Menurut Siddiq dkk 2008:1.17 Komponen-komponen dalam pembelajaran merupakan suatu sistem yang saling berhubungan, saling melengkapi dan saling bekerjasama dalam rangka mencapai tujuan pebelajarankompetensi yang telah dirumuskan. Meskipun masing-masing komponen pembelajaran memiliki fungsi atau peran yang berbeda, tetapi dengan perpaduan antar komponen tersebut dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih sistematis dan berhasil. Selanjutnya, Siddiq dkk 2008: 1.17-1.23 memaparkan ada tujuh komponen dalam pembelajaran yaitu : 1 Tujuan pendidikan dan pengajaran yang berperan sebagai arah dan target pencapaian dari suatu kegiatan pembelajaran; 2 Peserta didik atau siswa sebagai pelaku belajar yang memiliki karakteristik yang berbeda; 3 Tenaga pendidikan khususnya guru yang meiliki peran ganda yaitu tidak hanya sebagai pengajar, akan tetapi harus mampu menjadi programmer pembelajaran, motivator belajar, fasilitator pembelajaran, organisator, konduktor, aktor, dan peran-peran lain yang dibutuhkan oleh siswa dalam pembelajaran; 4 Materi Pelajaran merupakan komponen isi pesan dalam kurikulum yang harus disampaikan kepada siswa; 5 Metode pembelajaran adalah komponen cara pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dalam menyampaikan pesanmateri pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran; 6 Media pengajaran yang dapat membantu guru dalam menyajikan pesan pembelajaran dan membuat pembelajan menjadi lebih menarik, efektif dan efisien; 7 Evaluasi pengajaran merupakan komponen yang berperan untuk menetapkan keberhasilan dan kegagalan aktivitas pembelajaran. Untuk menghubungkan komponen-komponen belajar di atas diperlukan komunikasi yang baik karena komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam pembelajaran untuk : 1 Membangkitkan dan memelihara perhatian murid; 2 Memberitahukan dan memperlihatkan hasil belajar yang diharapkan; 3 Merangsang murid untuk mengingat kembali hal-hal yang bertalian dalam topik tertentu; 4 menyajikan stimulus untuk mempelajari suatu konsep, prinsip, atau masalah; 5 member bimbingan kepada murid untuk belajar; 6 menilai hasil belajar murid Nasution 2006: 194. Komunikasi dalam pembelajaran hendaknya berasal dari dua arah yaitu guru dan siswa. Komunikasi yang baik dan saling menghargai antara guru dengan siswa, antar siswa dengan siswa yang lain akan menumbuhkan kenyamanan dalam pembelajaran. semakin terasa nyaman maka, pembelajaran akan mudah diarahkan untuk semakin berkualitas.

2.1.3. Kualitas Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 SEMARANG

3 21 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SAVI DENGAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 03 SEMARANG

1 12 250

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN PURWOYOSO 03 KOTA SEMARANG

0 17 229

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 20 211

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS VC SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

0 9 255

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI PQ4R DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN PURWOYOSO 03 KOTA SEMARANG

0 10 236

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

2 27 208

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VB SDN WONOSARI 03 KOTA SEMARANG

0 7 285

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI BELAJAR CONCEPT MAPPING DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

0 10 266

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kreatifitas Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Ctl Pada Siswa Kelas IV SDN Growong Lor 03 Tahun 2013/2014.

0 1 16