Partisipasi Belajar TINJAUAN PUSTAKA

pengertian motivasi ekstrinsik menurut Hamzah B. Uno 2006:23 memberikan pengertian motivasi ekstrinsik adalah motif yang timbul karena adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan yang menarik. Motivasi ekstrinsik bisa diartikan sebagai motif1motif yang timbul dari luar berupa penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik.Adapun contoh dari motivasi ekstrinsik adalah adanya penghargaan dari pamong atas prestasi yang diperolehnya, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik sehingga menumbuhkan semangat untuk belajar.

2.7 Partisipasi Belajar

Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” adalah pengambilan bagian atau pengikut sertaan .partisipasi merupakan keterlibatan mental dan emosi serta fisik warga belajar dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya. Partisipasi mempunyai unsure1unsur yaitu: 1 Keterlibatan peserta didik dalam segala kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. 2 Kemauan peserta didik untuk merespon dan berkreasi dalam kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Partisipasi warga belajar dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan bisa dicapai semaksimal mungkin. Tidak ada proses belajar tanpa partisipasi dan keaktifan warga belajar. Setiap warga belajar pasti aktif dalam belajar, hanya saja yang membedakannya adalah kadar keaktifan warga belajar dalam belajar. Keaktifan itu sendiri ada yang tinggi, sedang, dan rendah. Disini perlu keaktifan tutor dalam mengajar agar warga belajar berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Penggunaan strategi dan metode yang tepat akan menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang bersifat partisipatoris yang dilakukan tutorakan mampumembawa warga belajar dalam situasi lebih kondusif karena warga belajar lebih berperan serta lebih terbuka dan sensitif dalam kegiatan belajar mengajar. Sama hal nya dengan pengajaran sosiologi yang berfungsi sebagai, a penanaman pemahaman tentang kemajemukan masyarakat, dan kebudayaan, serta adanya perbedaan1perbedaan situasi sosial kedudukan dan peran sosial yang mempengaruhi perilaku dan interaksi sosial antar warga masyarakat. b mengembangkan sikap saling menghargai dan memupuk solidaritas sosial untuk menuju keteraturan dalam masyarakat. Tujuan pengajaran sosiologi adalah untuk mengembangkan sikap dan perilaku siswa yang rasional dan kritis dalam menghadapi kemajemukan masyarakat, kebudayaan dan situasi sosial, serta berbagai masalah sosial yang ditemui dalam kehidupan sehari1hari. Ruang lingkup sosiologi itu sendiri mencakup pengetahuan dasar pengkajian kemasyarakatan yang meliputi: 1 Kedudukan dan peran individu dalam kelompok1kelompok sosial dan masyarakat. 2 Nilai dan norma sosial yang mendasari atau mempengaruhi perilaku, interaksi dan hubungan sosial dalam masyarakat. 3 Masyarakat dan kebudayaan daerah sebagai bagian dari masyarakat dan kebuyaan nasional Indonesia. 4 Perubahan sosial yang terus menerus berlangsung oleh sebab1sebab internal maupun eksternal. 5 Masalah1masalah sosial yang ditemui dalam kehidupan sehari1hari. Warga belajar yang melakukan aktivitas belajar akan terjadi suatu perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu biasanya berupa penguasaan terhadap ilmu pengetahuan yang baru dipelajarinya khususnya pelajaran sosiologi, atau penguasaan terhadap keterampilan dan perubahan yang berupa sikap. Perubahan perilaku itu merupakan hasil dari kegiatan belajar yang dicapai dengan cara latihan atau pengalaman.

2.9 Pengertian Hasil Belajar