24
2. Tepat waktu
3. Objektif dan menyeluruh
4. Terpusat pada titik-titik pengawasan strategik
5. Realistik secara ekonomis
6. Realistik secara organisasional
7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
8. Fleksibel
9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional
10. Diterima para anggota organisasi
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian sebelumnya yang menganalisis mengenai pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka
Alam Lestari Semarang yaitu : Tabel 2.1 Analisis Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul
Penelitian Metode
Penelitian Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
1. Hernowo Narmodo
dan M. Farid
Wajdi Pengaruh
Motivasi dan Disiplin
Terhadap Kinerja
Pegawai Badan
Kepegawaian Daerah
Kabupaten Wonogiri
Sampel : 44 responden
Teknik Analisis :
deskriptif presentase
dan analisis regresi linier
berganda Motivasi
X
1
, Disiplin X
2
dan Kinerja
Pegawai Y Disiplin mempunyai
pengaruh paling dominan terhadap
kinerja pegawai dibandingkan motivasi.
Motivasi dan disiplin dapat menjelaskan
variabel kinerja pegawai sebesar 56,6
sedangkan 43,3 dijelaskan oleh variabel
lain.
25
2. Keke T. Aritonang
Kompensasi Kerja,
Disiplin Kerja Guru
dan Kinerja Guru SMP
Kristen BPK Penabur
Jakarta Sampel : 60
responden Teknik
Analisis : deskriptif
presentase, analisis
regresi linier dan analisis
korelasi parsial
Kompensasi Kerja X
1
, Disiplin kerja
X
2
dan Kinerja Y
Kompensasi kerja memberikan sumbangan
sebesar 6,76 terhadap kinerja guru, disiplin
kerja guru memberikan sumbangan sebesar
77,44. Sedangkan kompensasi kerja dan
disiplin kerja guru secara bersama-sama
memberikan sumbangan sebesar 77,6 terhadap
kinerja guru.
3. Mark Alexander
Employee Performance
and Discipline
Problems: A New
Approach Analisis :
metode analisis
berganda Employee
Performance Kinerja
Pegawai dan Discipline
Problems
Masalah Kedisiplinan
Pengembangan perusahaan harus
mempelajari tentang masalah kinerja dan
pentingnya sikap disiplin. Manajemen dan
karyawan harus menunjukkan mereka
mampu untuk berubah dan bekerjasama dalam
meningkatkan keselamatan, pelatihan
dan kelangsungan hidup perusahaan.
2.5 Kerangka Berfikir
Pencapaian tujuan suatu perusahaan sangat berpedoman pada potensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Oleh sebab itu,
perusahaan harus mempunyai manajemen sumber daya manusia yang baik sebab manajemen sumber daya manusia bukan hanya aktivitas strategi belaka, melainkan
juga merupakan sesuatu yang pokok dalam pencapaian tujuan organisasi Simamora, 2006:5. Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, setiap organisasi atau perusahaan
harus selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja para karyawannya.
26
Kinerja pada dasarnya mengacu pada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja juga merefleksikan seberapa
baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan Simamora, 2006:339. Untuk meningkatkan kinerja karyawan banyak faktor yang mempengaruhi,
misalnya pendidikan, disiplin karyawan, motivasi, lingkungan kerja yang kondusif dan sebagainya.
Kinerja dapat diukur dari sikap disiplin yang dimiliki masing-masing karyawan. Disiplin kerja yang tinggi secara otomatis akan menghasilkan kinerja
yang baik pula. Disiplin kerja merupakan kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional Hani Handoko, 2001:208. Setiap karyawan harus
mempunyai kesadaran secara internal akan kedisiplinan terhadap pekerjaannya sebab rata-rata individu lebih memahami apa yang diharapkan dalam
pekerjaannya. Kinerja juga sangat dipengaruhi oleh tingkat pengawasan pada saat jam
kerja sedang berlangsung. Pengawasan kerja yang tidak optimal dapat memungkinkan karyawan bertindak semaunya sendiri bahkan bisa melakukan
pelanggaran yang bertentangan dengan aturan yang berlaku di perusahaan Hani Handoko,2003 :366. Apabila hal ini terjadi otomatis akan merugikan perusahaan.
G.R. Terry dalam Hasibuan 2009:242 menyatakan bahwa pengawasan kerja sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang
dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras
dengan standar.
27
Berdasarkan teori yang ada dalam penelitian ini, maka dapat disusun suatu kerangka berfikir sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Disiplin X
1
1. Balas jasa 2. Keadilan
3. Waskat 4. Sanksi hukuman
5. Ketegasan Abdurrahmat, 2006:173
Kinerja Y
1. Kualitas hasil kerja
2. Kuantitas pekerjaan
3. Ketepatan waktu
4. Kehadiran
5. Kemampuan bekerjasama
Robert L. Mathis John H. Jackson, 2006:378
Pengawasan Kerja X
2
1. Penetapan standar
2. Penentuan
pengukuranpenilaian pekerjaan
3. Pengukuran pelaksanaan
pekerjaan 4.
Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis
penyimpangan 5.
Perbaikan atas penyimpangan
Hani Handoko, 2003:363
28
2.6 Hipotesis