Pengaruh Disiplin dan Pengawasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Danamon Cabang Medan

(1)

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

Yang terhormat bapak/ibu saudara sekalian.

Bersama ini saya memohon kesediannya untuk mengisi daftar kuesioner ini, informasi yang diberikan sebagai kesediaan data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi pada program sarjana Administrasi Bisnis Sumatera Utara dengan judul “ Pengaruh Disiplin dan Pengawasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan pada PT. Bank Danamon Cabang Medan”.

Informasi ini merupakan bantuan yang sangat berarti dalam penyelesaian data penelitian saya. Atas bantuan bapak/ibu, saya ucapkan terima kasih.

a. Petunjuk Pengisian

1. Jawablah setiap pertanyaan ini sesuai dengan pendapat bapak/ibu. 2. Pilihlah jawaban dari tabel daftar pernyataan dengan memberi tanda (√

) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut bapak/ibu. Adapun makna tanda jawaban tersebut sebagai berikut :

Sangat Setuju SS

Setuju S

Kurang Setuju KS

Tidak Setuju TS

Sangat Tidak Setuju STS

b. Identitas Responden

1. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita

2. Pendidikan : a. SMA b. D3 c. S1 d. ≥ S2

3. Usia : a. ≤ 25 tahun b. 26-40 tahun c. ≥ 40 tahun. 4. Lama Bekerja : a. ≤ 5 tahun b. 6-15 tahun c. ≥16 tahun.


(2)

a. Variabel Disiplin (X1)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1. Tujuan organisasi yang jelas memotivasi bapak/ibu untuk mencapainya dalam bekerja. 2. Beban kerja yang ada sesuai

dengan kemampuan bapak/ibu miliki.

3. Keteladanan pimpinan diperlukan dalam meningkatkan disiplin karyawan.

4. Pimpinan dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif dalam bekerja.

5. Pimpinan bapak/ibu sehari – hari memberi contoh tauladan pada bawahan.

6. Pemimpin memiliki sikap yang baik dalam pengarahan.

7. Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) dapat memberikan kepuasan dan kencintaan bapak/ibu terhadap pekerjaan sehingga kedisiplinan akan semakin baik.

8. Pemotongan gaji atas absensi membuat bapak/ibu tidak ingin absen dalam bekerja.

9. Penghasilan yang didapat mempengaruhi loyalitas dalam bekerja.


(3)

pekerjaan melebihi standar yang telah dikerjakan.

11. Organisasi/perusahaan menetapkan hak sesuai dengan kewajiban. 12. Perlakuan yang berbeda dari atasan

terhadap karyawan dapat mempengaruhi kinerja bapak/ibu. 13. Tanggung jawab yang diberikan

bapak/ibu sesuai dengan wewenang yang bapak/ibu emban. 14. Peraturan mengenai sanksi dalam

membuat kesalahan ditetapkan dengan jelas.

15. Sanksi yang diterapkan kepada karyawan yang melakukan kesalahan sesuai dengan peraturan yang ada.

16. Pimpinan selalu bertindak tegas dalam mengambil keputusan. 17. Penindakan yang konsisten dalam

melaksanakan peraturan perusahaan membuat bapak/ibu selalu disiplin.

18. Pimpinan selalu menghukum karyawan yang berbuat kesalahan. 19. Pimpinan yang tegas

mempengaruhi bapak/ibu agar selalu disiplin dalam bekerja.


(4)

b. Variabel Pengawasan Kerja (X2)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1. Atasan bapak/ibu selalu mengawasi pekerjaan yang ibu/bapak lakukan.

2. Pimpinan yang selalu aktif dalam melakukan pengawasan membuat bapak/ibu lebih bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan tepat waktu.

3. Perusahaan menetapkan standar kerja masing – masing kepada bapak/ibu. 4. Bapak/ibu selalu mengikuti aturan jam

masuk dan jam pulang kerja sesuai dengan standar perusahaan.

5. Bapak/ibu dalam melaksanakan tugas yang sudah ditentukan pimpinan berdasarkan job description.

6. Dalam melakukan pengawasan, sangat dibutuhkan adanya penetapan standar. 7. Pengawasan dilakukan untuk

mengevaluasi standar yang sudah ditetapkan perusahaan.

8. Pimpinan selalu memeriksa hasil kerja yang telah dilakukan oleh para karyawannya.

9. Pimpinan mengukur/membandingkan hasil kerja dengan standar yang telah ditentukan.

10. Pimpinan memberikan umpan balik kepada bapak/ibu atas hasil penilaian kerja.


(5)

mampu mencapai standar yang sudah ditetapkan perusahaan.

12. Pimpinan selalu melakukan pengawasan terhadap bawahannya sesuai dengan standar kerja perusahaan.

13. Pengawasan dilakukan untuk menghindari

penyimpangan/penyelewengan/kesalahan yang dilakukan oleh karyawannya.

14. Apabila bapak/ibu melakukan kesalahan dalam melaksanakan tuga, pimpinan anda akan menegur untuk diperbaiki.

15. Pimpinan selalu memberikan solusi/tindakan perbaikan kepada bapak/ibu jika terjadi kesalahan.

c. Variabel Kinerja Karyawan ( Y )

No Pernyataan SS S KS TS STS

1. Bapak/ibu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar kualitas pekerjaan organisasi.

2. Kualitas pekerjaan yang dihasilkan oleh bapak/ibu, apabila hasilnya baik dapat membuat anda merasa puas dan bangga akan hasil kerja anda.

3. Keterampilan bapak/ibu menentukan kualitas pekerjaan. 4. Dapat membantu teman – teman

satu uinit dalam menyelesaikan masalah pekerjannya.


(6)

5. Kemampuan bapak/ibu dapat menyelesaikan kuantitas pekerjaan. 6. Kemampuan dalam meningkatkan

kuantitas pekerjaan menandakan bahwa kinerja semakin baik.

7. Bapak/ibu tidak pernah menunda pekerjaan yang ada.

8. Bapak/ibu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan organisasi/perusahaan. 9. Bapak/ibu merasa puas apabila

pekerjaan selesai tepat pada waktunya.

10. Bapak/ibu selalu hadir tepat waktu di jam kerja yang sudah ditetapkan perusahaan.

11. Bapak/ibu hadir setiap hari sesuai dengan disiplin kerja yang telah ditetapkan perusahaan.

12. Kehadiran karyawan sesuai waktu yang ditentukan oleh perusahaan untuk memulai suatu pekerjaan dapat meningkatkan jumlah pekerjaan yang dihasilkan.

13. Ketentuan kerja yang telah ditetapkan perusahaan/organisasi dapat memeotivasi bapak/ibu untuk menepatinya.

14. Adanya saling kerjasama antar karyawan dapat mempercepat penyelesaian proses pekerjaan.


(7)

antar karyawan dapat membuat bapak/ibu menjadi lebih bersemangat.


(8)

Lampiran 3

Analisis Distribusi

JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

PRIA 15 40,5 40,5 40,5

WANITA 22 59,5 59,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

SMA 6 16,2 16,2 16,2

D3 11 29,7 29,7 45,9

S1 20 54,1 54,1 100,0

Total 37 100,0 100,0

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

<25 13 35,1 35,1 35,1

26-40 22 59,5 59,5 94,6

>40 2 5,4 5,4 100,0

Total 37 100,0 100,0

LAMA BEKERJA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

<5 20 54,1 54,1 54,1

6-15 15 40,5 40,5 94,6

>16 2 5,4 5,4 100,0


(9)

p1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 20 54,1 54,1 54,1

Sangat Setuju 17 45,9 45,9 100,0

Total 37 100,0 100,0

p2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 30 81,1 81,1 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

p3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 20 54,1 54,1 54,1

Sangat Setuju 17 45,9 45,9 100,0

Total 37 100,0 100,0

p4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 18 48,6 48,6 48,6

Sangat Setuju 19 51,4 51,4 100,0

Total 37 100,0 100,0

p5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 30 81,1 81,1 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0


(10)

p6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 22 59,5 59,5 59,5

Sangat Setuju 15 40,5 40,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

p7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 20 54,1 54,1 54,1

Sangat Setuju 17 45,9 45,9 100,0

Total 37 100,0 100,0

p8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 30 81,1 81,1 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

p9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 20 54,1 54,1 54,1

Sangat Setuju 17 45,9 45,9 100,0

Total 37 100,0 100,0

p10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 30 81,1 81,1 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0


(11)

p11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 20 54,1 54,1 54,1

Sangat Setuju 17 45,9 45,9 100,0

Total 37 100,0 100,0

p12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 22 59,5 59,5 59,5

Sangat Setuju 15 40,5 40,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

p13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 30 81,1 81,1 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

p14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 18 48,6 48,6 48,6

Sangat Setuju 19 51,4 51,4 100,0

Total 37 100,0 100,0

p15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 19 51,4 51,4 51,4

Sangat Setuju 18 48,6 48,6 100,0


(12)

p16

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 30 81,1 81,1 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

p17

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 20 54,1 54,1 54,1

Sangat Setuju 17 45,9 45,9 100,0

Total 37 100,0 100,0

p18

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 22 59,5 59,5 59,5

Sangat Setuju 15 40,5 40,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

p19

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 18 48,6 48,6 48,6

Sangat Setuju 19 51,4 51,4 100,0

Total 37 100,0 100,0

p20

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 27 73,0 73,0 73,0

Sangat Setuju 10 27,0 27,0 100,0


(13)

p21

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 31 83,8 83,8 83,8

Sangat Setuju 6 16,2 16,2 100,0

Total 37 100,0 100,0

p22

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 33 89,2 89,2 89,2

Sangat Setuju 4 10,8 10,8 100,0

Total 37 100,0 100,0

p23

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 32 86,5 86,5 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

p24

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 30 81,1 81,1 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

p25

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 34 91,9 91,9 91,9

Sangat Setuju 3 8,1 8,1 100,0


(14)

p26

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 32 86,5 86,5 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

p27

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 27 73,0 73,0 73,0

Sangat Setuju 10 27,0 27,0 100,0

Total 37 100,0 100,0

p28

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 33 89,2 89,2 89,2

Sangat Setuju 4 10,8 10,8 100,0

Total 37 100,0 100,0

p29

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 30 81,1 81,1 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

p30

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 30 81,1 81,1 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0


(15)

p31

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 30 81,1 81,1 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

p32

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 31 83,8 83,8 83,8

Sangat Setuju 6 16,2 16,2 100,0

Total 37 100,0 100,0

p33

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 27 73,0 73,0 73,0

Sangat Setuju 10 27,0 27,0 100,0

Total 37 100,0 100,0

p34

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 10 27,0 27,0 27,0

Setuju 20 54,1 54,1 81,1

Sangat Setuju 7 18,9 18,9 100,0

Total 37 100,0 100,0

p35

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 19 51,4 51,4 51,4

Sangat Setuju 18 48,6 48,6 100,0


(16)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 25 67,6 67,6 67,6

Sangat Setuju 12 32,4 32,4 100,0

Total 37 100,0 100,0

p37

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 25 67,6 67,6 73,0

Sangat Setuju 10 27,0 27,0 100,0

Total 37 100,0 100,0

p38

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 18 48,6 48,6 48,6

Sangat Setuju 19 51,4 51,4 100,0

Total 37 100,0 100,0

p39

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 23 62,2 62,2 62,2

Sangat Setuju 14 37,8 37,8 100,0

Total 37 100,0 100,0

p40

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 18 48,6 48,6 48,6

Sangat Setuju 19 51,4 51,4 100,0


(17)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 20 54,1 54,1 54,1

Sangat Setuju 17 45,9 45,9 100,0

Total 37 100,0 100,0

p42

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 18 48,6 48,6 48,6

Sangat Setuju 19 51,4 51,4 100,0

Total 37 100,0 100,0

p43

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 25 67,6 67,6 67,6

Sangat Setuju 12 32,4 32,4 100,0

Total 37 100,0 100,0

p44

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 19 51,4 51,4 51,4

Sangat Setuju 18 48,6 48,6 100,0

Total 37 100,0 100,0

p45

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 18 48,6 48,6 48,6

Sangat Setuju 19 51,4 51,4 100,0


(18)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 18 48,6 48,6 48,6

Sangat Setuju 19 51,4 51,4 100,0

Total 37 100,0 100,0

p47

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 23 62,2 62,2 62,2

Sangat Setuju 14 37,8 37,8 100,0

Total 37 100,0 100,0

p48

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 19 51,4 51,4 51,4

Sangat Setuju 18 48,6 48,6 100,0

Total 37 100,0 100,0

p49

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 18 48,6 48,6 48,6

Sangat Setuju 19 51,4 51,4 100,0


(19)

Lampiran 5

Teknik Analisis Data

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 710,753 2 355,376 59,831 ,000b

Residual 201,950 34 5,940

Total 912,703 36

a. Dependent Variable: Total Y


(20)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 39,111 9,010 4,341 ,000

Total X1 ,678 ,065 ,846 10,474 ,000

Total X2 ,459 ,122 ,304 3,760 ,001

a. Dependent Variable: Total Y

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,882a ,779 ,766 2,43715

a. Predictors: (Constant), Total X2, Total X1 b. Dependent Variable: Total Y


(21)

(22)

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : BP. Universitas Diponegoro.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia

edisi2. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Handoko, T. Hani. 1993. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ghalia. Heidjrahman, dan Husnan, R. Suad. 1993. Manajemen Personalia. Yogyakarta :

Fakultas Ekonomi UGM.

Ibrahim. 1985. Pengendalian dan Pengawasan Proyek dalam Manajemen. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Mangkunegara, Anwar P. 2009. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Manullang, M. 2002. Dasar – Dasar Manajemen. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Press.

Nitisemito, Alex, S. 1996. Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia.

Pabundu, Tika. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Akasara.

Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogjakarta : STIE YKPN.

Siswanto, Sastrohardiwiryo. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Syafri, Sofyan. 2001. Sistem Pengawasan Manajemen cetakan pertama. Jakarta : Pustaka Quantum.

Wilson, Bangun. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Teori, aplikasi dan penelitian. Jakarta : Salemba Empat.


(24)

SKRIPSI :

Haryono. 2010. Pengaruh Pengawasan, Koordinasi, Disiplin Kerja dan Kompensasi Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Dinas Pendapatan dan

Investasi Daerah Kabupaten Purbalingga. Purwekerto: Universitas

Jendral Soedirman.

Narmodo, Hernowo. 2009. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja

Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri. Yogyakarta :

Universitas Gadjah Mada.

Napitupulu, Oktavina. 2015. Pengaruh Disiplin dan Pengawasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan pada Bank BRI Jakarta. Jakarta : Universitas Mercu

Buana.

Sari, Puspita. 2011. Pengaruh Disiplin dan Pengawasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang. Semarang :

Universitas Negeri Semarang.

Setiawan, Budi Purnomo. 2006. Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter Kariadi


(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan asosiatif berbentuk kausal atau sebab akibat yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan kausal atau sebab akibat yaitu bilamana X maka Y artinya Disiplin Kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

3.2 Lokasi Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di PT. Bank Danamon Pusat Pasar No. P 187, Medan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan selesai.

3.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di PT. Bank Danamon Cabang Medan yang berjumlah 37 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT. Bank Danamon Cabang Medan yang berjumlah 37 orang.


(26)

3.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2007:93) hipotesis merupakan jawaban semenetara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu :

Hipotesis I :

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Danamon Cabang Medan.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Danamon Cabang Medan. Hipotesis II :

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Danamon Cabang Medan.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Danamon Cabang Medan.

Hipotsesis III :

H0 : Secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Danamon Cabang Medan.


(27)

Ha : Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Danamon Cabang Medan.

3.5Definisi Operasional

Definisi operasional menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam elemen – elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian. Definisi operasional digunakan agar tidak menimbulkan penafsiran ganda yaitu dengan memberikan batasan terhadap variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Variabel bebas yaitu Disiplin (X )

Dalam penelitian ini disiplin merupakan variabel bebas. Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk menjalankan standar – standar organisasi dan kesediaan seseorang dalam suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan – peraturan yang berlaku dalam perusahaan (Siswanto 2002:291, Siagian 2008:305 dan Nitisemito 1996:263). Adapun indikator disiplin yaitu :

1 Tujuan dan Kemampuan. 2 Teladan Pimpinan. 3 Balas Jasa.

4 Keadilan.

5 Sanksi Hukuman. 6 Ketegasan.


(28)

2. Variabel bebas yaitu Pengawasan Kerja (X )

Dalam penelitian ini pengawasan kerja merupakan variabel bebas. Pengawasan kerja merupakan usaha sistematik untuk menentukan standar pelaksanaan kerja dengan melakukan penilaian dan koreksi agar pekerjaan – pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan hasil kerja yang dikehendaki (Handoko 2001:30, Harold Koontz dan Cyril

dalam buku Ibrahim 1985:155, dan Ibrahim 1985:155). Adapun indikator pengawasan kerja yaitu :

1 Waskat.

2 Penetapan Standar Kerja. 3 Pengukuran Hasil Kerja. 4 Tindakan Koreksi/Perbaikan.

3. Variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja karyawan merupakan variabel terikat. Kinerja karyawan adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai karyawan persatuan priode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dalam perusahaan (Pabundu 2006:121 dan Mangkunegara 2009:67). Adapun indikator kinerja karyawan yaitu:

1 Kualitas Pekerjaan.

2 Kuantitas/jumlah Pekerjaan. 3 Ketepatan Waktu.

4 Kehadiran.


(29)

Tabel 3.1

Defenisi Operasional

Variabel Konsep Operasional Sub - Variabel Indikator

Disiplin (X ) Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk menjalankan standar – standar organisasi dan kesediaan seseorang dalam suatu sikap menghormati,

menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan – peraturan yang berlaku dalam perusahaan (Siswanto 2002:291, Siagian 2008:305 dan Nitisemito 1996:263).

1. Tujuan dan Kemampuan.

2. Teladan Pimpinan.

3. Balas Jasa.

a. Kejelasan Tujuan.

b. Beban Kerja yang ada sesuai dengan kemampuan bapak/ibu. a. Keteladanan pimpinan. b.Menciptakan

suasana yang kondusif.

c. Sikap pimpinan akan

mempengaruhi sikap bawahan dalam bekerja. d. Pemimpin

memiliki sikap yang baik dalam pengarahan. a. Kepuasan

terhadap balas jasa yang diberikan.

b. Pemotongan gaji terhadap

karyawan. c. Penghasilan

mempengaruhi loyalitas dalam bekerja.

d. Adanya reward membuat

karyawan

semangat dalam bekerja.


(30)

4. Keadilan.

5. Sanksi Hukuman.

6. Ketegasan.

a. Adanya

persamaan hak dan kewajiban. b. Adanya

perlakuan yang berbeda

mempengaruhi kinerja

bapak/ibu. c. Tanggung jawab

yang diberikan sesuai dengan wewenang. a. Peraturan

mengenai sanksi dalam membuat kesalahan

ditetapkan dengan jelas. b. Sanksi

diterapkan

kepada karyawan yang melakukan kesalahan sesuai dengan peraturan yang ada.

a. Pimpinan selalu bertindak tegas dalam

mengambil keputusan. b. Penindakan yang

konsisten membuat

menjadi disiplin. c. Pimpinan selalu

menghukum karyawan yang berbuat

kesalahan.

d. Pimpinan yang tegas


(31)

mempengaruhi bapak/ibu agar selalu disiplin dalam bekerja. Pengawasan

Kerja (X )

Pengawasan kerja merupakan usaha sistematik untuk menentukan standar pelaksanaan kerja dengan melakukan penilaian dan koreksi agar pekerjaan – pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan hasil

kerja yang

dikehendaki

(Handoko 2001:30,

Harold Koontz dan

Cyril dalam buku

Ibrahim 1985:155, dan Ibrahim 1985:155).

1. Waskat.

2. Penetapan standar kerja.

3. Pengukuran hasil kerja.

a. Adanya pengawasan secara langsung. b. Keaktifan

pimpinan dalam melaksanakan pengawasan. a. Perusahaan

menetapkan standar kerja masing – masing kepada

bapak/ibu.

b. mengikuti aturan jam masuk dan jam pulang kerja sesuai dengan standar

perusahaan. c. melaksanakan

tugas yang sudah ditentukan

pimpinan

berdasarkan job description. d. Dalam melakukan pengawasan, sangat dibutuhkan adanya penetapan standar. e. Melakukan evaluasi.

a. Memeriksa hasil – hasil kerja yang dilakukan


(32)

4. Tindakan koreksi/perbaik an.

oleh seluruh karyawan.

b. mengukur/memb andingkan hasil kerja dengan standar yang telah ditentukan. c. Pimpinan

memberikan umpan balik kepada bapak/ibu atas hasil penilaian kerja. d. Pimpinan selalu

melakukan pengawasan terhadap bawahannya sesuai dengan standar kerja perusahaan. a. Pengawasan

dilakukan untuk menghindari penyimpangan/p enyelewengan/ke salahan yang dilakukan oleh karyawannya. b. Apabila

melakukan kesalahan dalam melaksanakan tuga, pimpinan akan menegur untuk diperbaiki. c. Pimpinan selalu

memberikan solusi/tindakan perbaikan kepada bapak/ibu jika terjadi kesalahan.


(33)

Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja karyawan adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai karyawan persatuan priode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dalam perusahaan (Pabundu 2006:121 dan Mangkunegara

2009:67).

1. Kualitas pekerjaan.

2. Kuantitas/Ju mlah pekerjaan.

3. Ketepatan waktu.

a. menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar kualitas

pekerjaan organisasi. b. Kualitas

pekerjaan yang dihasilkan. c. Keterampilan

menentukan kualitas pekerjaan.

d. membantu teman – teman satu uinit dalam menyelesaikan masalah pekerjannya. a. Kemampuan dapat menyelesaikan kuantitas pekerjaan. b. Kemampuan dalam meningkatkan kuantitas pekerjaan menandakan bahwa kinerja semakin baik. a. Tepat waktu

dalam

meneyelesaikan pekerjaan.

b. Mempunyai rasa puas apabila selesai pada tepat waktu.

c. Selalu hadir tepat waktu.


(34)

4. Kehadiran.

5. Kemampuan kerjasama.

a. hadir setiap hari sesuai dengan disiplin kerja yang telah ditetapkan

perusahaan. b. Kehadiran

karyawan sesuai waktu yang ditentukan. c. Ketentuan kerja

yang telah ditetapkan

perusahaan dapat memotivasi karyawan untuk menepatinya. a. Kerjasama antar

karyawan. b. Kemampuan

dalam bekerjasama antar karyawan dapat membuat bapak/ibu

menjadi lebih bersemangat.

Tabel 3.1 Defenisi Operasional 3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan mengumpulkan data – data yang akan diperoleh oleh penulis dengan menggunakan teknik tertentu. Dalam penelitian ini teknik data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

1) Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli yang secara khusus dikumpulkan oleh penulis. Dan data tersebut diperoleh melalui kuesioner , yaitu metode pengumpulan data


(35)

secara langsung yang dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada responden. Perhitungan bobot penilaian kuesioner yang diberikan kepada responden yaitu seluruh karyawan di PT. Bank Danamon Cabang Medan, dengan menggunakan skala likert jawaban dan skor yang menjelaskan :

Tabel 3.2

penilaian terhadap kuisioner

Jawaban Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Tabel 3.2 penilaian terhadap kuisioner

Untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing masing apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, atau sangat rendah terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara berikut :

������ � = skor tertinggi − skor terendah banyaknya bilangan


(36)

Dengan demikian dapat diketahui masing masing jawaban responden variabel, yaitu :

1. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21 – 5,00 2. Skor untuk kategori tinggi = 3,41 – 4,20 3. Skor untuk kategori sedang = 2,61 – 3,40 4. Skor untuk kategori rendah = 1,81 – 2,60 5. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 – 1,80 2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak kedua. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data – data mengenai karyawan di PT. Bank Danamon Cabang Medan, catatan, arsip atau dokumen yang berguna sebagai pelengkap.

3.7 Metode Analisis Data

Setelah data dari kuesioner terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data dengan menarik kesimpulan dari data yang sudah terkumpul. Penelitian ini menggunakan analisis berganda dengan pengolahan data menggunakan SPSS.

3.8 Instrument dalam Penelitian

3.8.1 Uji Validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan – tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Sugiyono, 2007:130). Uji


(37)

validitas digunakan untuk menguji data yang didapat apakah valid atau tidak suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta mampu mengukur apa yang diinginkan serta mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 21.0. dengan menggunakan SPSS, maka kriteria menarik kesimpulan untuk menentukan valid tidaknya suatu instrumen adalah dengan melihat probabilitas kesalahan dari korelasi (disimbolkan dengan sig). Nilai kesalahan (sig) dari perhitungan SPSS tersebut dibandingkan dengan probabilitas kesalahan yang ditetapkan oleh peneliti yang disimbolkan dengan alpha (a). umumnya nilai a yang dipilih adalah 0,05.

Berikut kriteria penerimaan atau penolakan valid tidaknya sebuah instrument :

a. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid. b. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 21.0, butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika r alpha > r tabel, maka pernyataan reliable b. Jika r alpha < r tabel maka pernyataan tidak reliable


(38)

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Asumsi klasik ini dapat diuji dengan melihat uji normalitas, yaitu : Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2009:82) Uji normalitas bertujuan untuk mengkaji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak dimana regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal.

3.8.3 Uji Hipotesis Penelitian

1. Uji Simultan ( Uji F )

Uji simultan ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel dependen ( kinerja karyawan ) terhadap vaeriabel independen (disiplin dan pengawasan kerja ) secara bersama – sama (simultan).

HO : b1 =b2 = 0

Artinya secara bersama – sama tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan dari variabel bebas (X1, X2) yaitu berupaya disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan (Y).

HO : b1 ≠ b2 ≠ 0

Artinya secara bersama – sama terdapat pengaruh positif yang signifikan dari variabel bebas (X1, X2) yaitu berupa disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan (Y).


(39)

Pengambilan keputusan dalam uji f (simultan) yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan SPSS yaitu :

HO diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5 % HO ditolak jika F hitung > F tabel pada α = 5 % 2. Uji parsial/individual ( Uji t )

Uji ini digunakan untuk menguji apakah variabel independen ( disiplin dan pengawasan kerja secara persial atau sendiri – sendiri berpengaruh terhadap variabel – variabel dependen ( kinerja karyawan ). Cara pengujiannya dibantu dengan SPSS. HO : bi = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan dari variabel bebas (X1, X2) yaitu berupa disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan (Y).

HO : bi ≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif yang signifikan dari variabel bebas (X1, X2 ) yaitu berupa disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan (Y).

Dasar pengambilan keputusan dalam uji t adalah : H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5 % HO diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5 %


(40)

3. Uji Koefisien Determinasi (� )

Koefisien determinasi (� ) digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan efektif yang diberikan variabel independen ( disiplin dan pengawasan kerja ) terhadap variabel dependen ( kinerja karyawan ). Semakin besar nilai determinasi maka semakin besar varian sumbangan terhadap variabel terikatnya. Koefisien determinasi yang digunakan adalah nilai � . Rumusnya adalah :

n = � keterangan :

n = Jumlah sampel.

� = Koefisien determinasi.

3.9 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Disiplin dan Pengawasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Adapun persamaan regresi linear berganda menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2007:135) :

Y = a + � + � + e Keterangan :

Y = Penafsiran variabel ( kinerja karyawan ) a = Nilai konstanta


(41)

= Koefisien regresi variabel independen 2 ( Pengawasan Kerja )

� = Variabel independen 1

� = Variabel independen 2 e = Error


(42)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Bank Danamon Cabang Medan

PT. Bank Danamon didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT. Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 namanya menjadi Bank Danamon hingga kini. Bank ini menjadi bank devisa swasta pertama di Propinsi Sumatera Utara tahun 1976 dan perseroan terbuka pada tahun 1989, akta notaries No. 496 oleh Soelaiman Ardjasasmita dengan kantor pusat berkedudukan di Jakarta.

Pada tahun 1997, sebagai akibat krisis moneter Asia, Bank danamon mengalami kesulitan likuiditas dan diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai bank BTO. Pada tahun 1999, pemerintah Indonesia melalui BPPN merekapitulasi Bank Danamon dengan obligasi pemerintah senilai Rp 32 triliun. Saat itu juga, sebuah bank BTO dilebur ke Perseroan sebagai bagian dari program pembenahan BPPN.

Pada tahun 2000, delapan bank BTO lainnya dilebur kedalam Bank Danamon. Namun sebagai surviving entity, Bank Danamon bangkit menjadi salah satu pilar perbankan Propinsi Sumatera Utara.

Dalam kurun waktu tiga tahun berikutnya, Bank Danamon melakukan restrukturisasi luas mencakup manajemen, manusia, organisasi, sistem, nilai perilaku serta identitas perusahaan. Upaya ini berhasil meletakkan fondasi


(43)

maupun prasarana baru bagi perseroan guna meraih pertumbuhan berdasarkan transparasi, responsibilitas, integritas dan profesionalisme (TRIP).

Pada tahun 2003, Bank Danamon diambil alih oleh Konsorsium Asia Finance Indonesia sebagai pemegang saham pengendali. Dengan kendali manajemen baru serta modal bisnis dan strategi baru, Bank Danamon terus menjalani perubahan transformasional yang dirancang untuk dijadikannya sebagai bank nasional terkemuka dan pelaku regional unggulan.

4.1.2 Visi, Misi dan Nilai

Visi PT. Bank Danamon Cabang Medan adalah :

“Kita Peduli dan Membantu Jutaan Orang Mencapai Kesejahteraan”.

Misi PT. Bank Danamon Cabang Medan adalah :

1. Bertekad untuk menjadi “Lembaga Keuangan Terkemuka” di Indonesia yang keberadaannya diperhitungkan.

2. Suatu organisasi yang terpusat pada nasabah, yang melayani semua segmen dengan menawarkan nilai yang unik untuk masing – masing segmen, berdasarkan keunggulan penjualan dan pelayanan, dan didukung oleh teknologi kelas dunia.

3. Menjadi perusahaan pilihan untuk berkarya dan yang dihormati oleh nasabah, karyawan, pemegang saham, regulator dan komunitas dimana kami berada.


(44)

Nilai yang diterapkan oleh PT. Bank Danamon Cabang Medan adalah :

“Peduli, Jujur, Mengupayakan yang terbaik, Kerjasama, Profesionalisme yang Disiplin”.

4.1.3 Logo Perusahaan PT. Bank Danamon

Gambar 4.1 Logo PT. Bank Danamon Arti logo dari Bank Danamon yaitu :

Logo Bank Danamon digambarkan seperti sinar yang dipancarkan dari sebuah mercusuar yang dapat menerangi sekelilingnya. Maksudnya bahwa Bank tersebut bisa menjadi mercusuar yang dapat menerangi nasabah – nasabahnya agar memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan mereka dan memiliki masa depan yang cerah seperti sinar dari mercusuar itu sendiri. Warna orange dari logo tersebut menggambarkan semangat dari para karyawan dan divisi yang selalu memberikan pelayanan yang baik, memberikan apa yang dibutuhkan oleh nasabah dan selalu mengutamakan nasabah (Customer First).


(45)

4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Agar organisasi dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan adanya suatu struktur organisasi yang baik pula. Struktur organisasi dibentuk untuk menciptakan suatu yang dapat menghasilkan suatu efisiensi dan efektivitas kerja, sehingga terdapat suatu koordinasi yang baik diantara tiap tiap bagian yaitu dengan adanya suatu kesatuan perintah dan tanggung jawab.

Adapun struktur organisasi PT. Bank Danamon Cabang Medan saat ini adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Sumber: PT. Bank Danamon 2016

BM (Branch

Manager)

BSM (Branch

Service Manager)

PBO

(Personal

Banking Officer/Mar

keting)

Messenger Teller

Head Teller Customer

Service

Office Boy

Satpam

Sundries Direktur


(46)

4.1.5 Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi

Berikut ini diuraikan mengenai tugas dan jenis kegiatan masing – masing jabatan di Bank Danamon Cabang Medan.

1. Direktur

Secara terperinci, tanggung jawab pokok dari direktur adalah :

a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.

b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan. c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk

juga keuntungan perusahaan.

d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.

e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan.

f. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan.

g. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang. h. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

2. BM (Branch Manager)

Secara terperinci, tanggung jawab pokok dari BM adalah :

a. Merencanakan langkah strategis cabang, mengatur penjadwalan kunjungan kenasabah dan menentukan target sales officer (PBO) untuk pencapaian target penjualan secara maksimal.


(47)

b. Memonitor dan mengevaluasi pencapaian target penjualan secara berkelanjutan.

c. Berkoordinasi dengan kantor pusat dan cabang lain untuk menentukan wilayah penjualan dan target penjualan.

d. Memonitor dan mengevaluasi pasar dan kompetitor untuk melihat kedudukan cabang dengan pasar sejenis diarea yang sama.

e. Menganalisa kebutuhan pasar untuk menyususun strategi penjualan.

f. Memantau tugas dari PBO dan Customer Service dicabang agar bisa memenuhi target yang sudah ditetapkan.

3. Customer Service

Secara terperinci, tanggung jawab pokok Cutomer Service adalah :

a. Kebenaran pemberian penjelasan/informasi mengenai jenis – jenis produk dan jasa yang ditawarkan kepada nasabah/investor.

b. Kebenaran input data nasabah pada AS-400.

c. Kelancaran dn ketepatan pelayanan kepada nasabah/investor. 4. PBO (Personal Banking Officer/Marketing)

Secara terperinci, tanggung jawab pokok dari bagian PBO/Marketing

adalah :

a. Termonitornya permohonan pembiayaan atau merealisir penyimpanan dana serta tingkat kesuksesan dalam persetujuan pembiayaan.

b. Menjamin bahwa calon nasabah – nasabah atau atau investor yang telah/belum mengajukan calon nasabah – nasabah yang direkomndasikan untuk diproses pemberian pembiayaannya merupakan calon nasabah yang tergolong baik.


(48)

c. Tercapainya kualitas aktiva produktif yang telah ditetapkan.

d. Pemberian pelayanan kepada nasabah yang prima. Dengan wewenang antara lain :

a. Menetapkan calon nasabah – nasabah yang akan dilakukan solisitasi.

b. Merekomendasikan calon nasabah untuk diproses permohonan pembiayaannya.

c. Melakukan investigasi calon nasabah.

5. BSM (Brunch Service Manager)

Secara terperinci, tugas pokok dari BSM adalah :

a. Mengawasi pelaksanaan operasional bank agar berjalan lancer, aman dan terkendali sesuai peraturan yang berlaku.

b. Mengkoordinasikan dan mengawasi seluruh aktifitas operasional perbankan dikantor cabang seperti: mendatatangi dan memberikan otorisasi transaksi dicabang sesuai dengan batas kewenangan, menandatangani surat – surat berharga, menerima laporan harian transaksi, dan memastikan fungsi pelayanan dikantor cabang sesuai dengan prinsip bank.

c. Mengawasi dan memeriksa laporan operasional bank dikantor cabang seperti laporan neraca, laba rugi dan rincian saldo rekening internal. d. Memastikan laporan untuk BI, kantor pusat maupun eksternal.

6. Head Teller

Secara terperinci, tugas pokok dari Head Teller adalah :


(49)

b. Menghitung dan membagikan modal awal ke teller diawal hari.

c. Mencocokkan jumlah modal awal secara fisik dengan yang tertulis disistem bank.

d. Memberikan otorisasi atas transaksi tunai/non tunai kepada teller sesuai batas kewenangannya.

e. Melaksanakan layanan transaksi pick-up service.

f. Menyelesaikan semua laporan harian setelah aktivitas transaksi ditutup.

g. Pada akhir hari, membandingkan jumlah uang uang fisik dan jumlah uang yang dicatat dengan catatan disistem.

h. Menangani pengisian kas ATM.

i. Mencermati transaksi yang terkait dengan ketentuan KYC (Know Your

Customer), anti pencucian uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme

(PPT).

j. Memastikan pekerjaan teller berjalan dengan tugasnya masing – masing serta memastikan teller memberikan pelayanan yang sesuai dengan standart service di bank.

7. Teller

Secara terperinci tanggung jawab pokok Teller adalah :

a. Kesesuaian jumlah penyetoran/penarikan nasabah, antara jumlah menurut huruf dan jumlah menurut angka, dan jumlah uang tunai/warkat setoran serta data yang direkam dalam komputer.

b. Kesesuaian tanda tangan nasabah pada bukti penarikan dengan Contoh Tanda Tangan (CTT) nasabah.


(50)

c. Kebenaran input data sesuai dengan aplikasinya dalam komputer. d. Kebenaran dan melaksanakan validasi.

e. Legalisasi pembayaran sesuai wewenangnya.

f. Kebenaran data yang diteruskan kepada kepala cabang.

g. Kesesuaian jumlah saldo dalam perhitungan Teller/rincian sisa uang tunai dengan jumlah secara fisik yang ada dalam box teller yang bersangkutan.

h. Kebersihan lingkungan kerja. 8. Sundries/Back office

Secara terperinci, tugas pokok dari Back Office adalah : a. Menerima dan mengaplikasi warkat transaksi harian. b. Menerima dan mengaplikasi penarikan/penolakan kliring. c. Menerima dan mengaplikasi Inkaso.

d. Menerima dan mengaplikasi transaksi BI – RTGS.

e. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kelancaran operasional bank.

f. Mencetak dan membuat laporan operasional bank dikantor cabang.

9. Messenger/Kurir

Secara terperinci, tugas pokok dari kurir adalah :

a. Bertugas untuk mengantar dan mengambil dokumen perusahaan. b. Mengirim cek/giro bank lain yang sudah di input oleh teller dan

sundries kekantor pusat agar bisa diteruskan prosesnya ke BI (Bank Indonesia).


(51)

c. Mengirim surat – surat penting dari bank kenasabah baik secara langsung maupun melalui pos.

10.Satpam (Security)

Tanggung jawab pokok satpam adalah menjaga agar lokasi kerja tetap kondusif dan aman sehingga akan menyebabkan para nasabah dan staff

yang ada merasa nyaman dalam bekerja. 11.Office Boy

Adapun tanggung jawab pokok Office Boy adalah :

a. Menjaga kebersihan kantor agar terasa lebih nyaman dan puas. b. Menyediakan jamuan untuk nasabah pembiayaan.

4.2 Penyajian Data

Penyajian data pada bab ini adalah hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada PT Bank Danamon Cabang Medan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada seluruh responden sebanyak 37 orang karyawan sebagai sampel dalam penelitian ini.

Memperoleh gambaran yang lebih jelas dari data yang diperoleh melalui kuesioner, dibawah ini disajikan data dalam tabel-tabel distribusi frekuensi yang kemudian dianalisis sebagai berikut :

4.2.1 Karakteristik Responden

4.2.1.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Data mengenai identitas responden berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini :


(52)

Tabel 4.1 JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Laki - laki 15 40,5 40,5 40,5

Perempuan 22 59,5 59,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah perempuan yakni sebanyak 22 orang (59,5%). Sedangkan yang lainnya adalah responden laki – laki yakni sebanyak 15 orang (40,5%). Hal ini sesuai dengan populasi responden yang mayoritas berjenis kelamin perempuan, karena perempuan lebih teliti, rajin, ulet dan sabar dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang ada dalam perusahaan dibandingkan dengan laiki – laki. Sehingga hal ini dapat meningkatkan kinerja karyawan pada perusahaan.

4.2.1.2 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan

Data mengenai identitas responden berdasarkan pendidikan disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2

PENDIDIKAN RESPONDEN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

SMA 6 16,2 16,2 16,2

D3 11 29,7 29,7 45,9

S1 20 54,1 54,1 100,0

Total 37 100,0 100,0


(53)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa hampir sebagian responden berpendidikan S1 yaitu sebanyak 20 orang (54,1%). Sedangkan untuk responden yang berpendidikan D3 adalah sebanyak 11 orang (29,7%), dan untuk responden yang berpendidikan SMA sebanyak 6 orang (16,6%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa jenjang pendidikan karyawan diperusahaan ini bervariasi. Dimana responden yang berpendidikan S1 dan D3 diberi kedudukan sebagai BM, BSM,

Customer Service, Marketing, Teller, dan Back Office. Sedangkan responden

yang berpendidikan SMA diberi kedudukan sebagai Messenger, satpam dan

Office Boy/Girl.

4.2.1.3 Identitas Responden Berdasarkan Usia

Data mengenai identitas responden berdasarkan usia disajikan dalam tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3 USIA RESPONDEN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

≤25 13 35,1 35,1 35,1

26-40 22 59,5 59,5 94,6

≥40 2 5,4 5,4 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jumlah usia responden yang dominan adalah usia 26-40 tahun sebanyak 22 orang (59,5%). karyawan yang berusia ≤25 tahun sebanyak 13 orang (35,1%) sedangkan untuk karyawan yang berusia ≥40 tahun hanya 2 orang (5,4%). Hal ini menunjukkan bahwa usia yang


(54)

masih produktif dalam bekerja yaitu dari uisa 26-40 tahun, dimana di usia tersebut karyawan masih memiliki stamina yang kuat dan semangat kerja yang tinggi dalam mengerjakan pekerjaan yang ada dikantor sehingga akan dapat meningkatkan kinerja karyawan diperusahaan.

4.2.1.4 Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Data mengenai identitas responden berdasarkan lama bekerja disajikan dalam tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4 LAMA BEKERJA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

≤5 20 54,1 54,1 54,1

6-15 15 40,5 40,5 94,6

≥16 2 5,4 5,4 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa terdapat 2 orang (5,4%) yang sudah bekerja ≥16 tahun yang artinya para karyawan tersebut sudah berpengalaman. Sedangkan untuk karyawan yang sudah bekerja selama 6-15 tahun sebanyak 15 orang (40,5%) dan responden yang bekerja ≤5 tahun sebanyak 20 orang (54,1%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yang lama bekerja ≤5 sebanyak 20 orang, hal ini terjadi karena diperusahaan tersebut masih banyak karyawan yang outsourcing dan belum ditetapkan sebagai pegawai tetap. Karena sebagian besar dari karyawan yang bekerja diperusahaan tersebut masih kuliah, dan ada yang baru selesai kuliah. Sehingga menyebabkan banyaknya responden yang lama bekerja ≤5 tahun sebanyak 20 orang (54%).


(55)

4.2.2 Distribusi Jawaban Responden

Hasil penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuisioner kepada responden kemudian ditabulasikan sehingga menghasilkan frekuensi dan persentase jawaban pada setiap variabel disiplin, pengawasan kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan. Berikut disajikan distribusi jawaban responden berdasarkan masing-masing variabel.

4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin (Variabel X1)

Dalam mengukur variabel disiplin pada PT. Bank Danamon Cabang Medan, peneliti menggunakan beberapa indikator sebagai berikut : a). Tujuan dan kemampuan, b). Teladan pimpinan, c). Balas jasa, d). Keadilan, e) Sanksi hukuman, dan f) Ketegasan. Hasil analisis data penelitian indikator dari variabel disiplin dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5

Tujuan yang Jelas dalam Memotivasi Untuk Bekerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 20 54,1 54,1 54,1

Sangat Setuju 17 45,9 45,9 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel diatas, distribusi jawaban responden mengenai tujuan yang jelas dalam memotivasi untuk bekerja menunjukkan bahwa persentase yang menyatakan setuju sebanyak 20 orang (54,1)%. Hal ini berarti bahwa tujuan organisasi jelas dalam memotivasi untuk bekerja sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan diperusahaan. Sedangkan yang memilih sangat setuju sebanyak


(56)

17 orang (45,9%) dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju maupun sangat tidak setuju.

Tabel 4.6

Beban Kerja yang Ada Sesuai dengan Kemampuan Karyawan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 30 81,1 81,1 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa perusahaan telah memberikan beban kerja kepada karyawannya sesuai dengan tingkat kemampuannya dalam melakukan pekerjaan. Karena jika perusahaan tidak membuat kebijakan seperti itu maka perusahaan tidak akan berjalan dengan baik atau seperti yang diinginkan. Untuk itu, perusahaan PT. Bank Danamon Cabang Medan memberikan beban kerja sesuai dengan kemampuan yang karyawan miliki, agar perusahaan berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 81,1%, selanjutnya sangat setuju sebanyak 13,5%, dan kurang setuju 5,4%. Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa Pimpinan perusahaan telah memberikan pengarahan yang baik kepada karyawan dalam melakukan pekerjaan


(57)

Tabel 4.7

Keteladanan Pimpinan Meningkatkan Disiplin Karyawan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 20 54,1 54,1 54,1

Sangat Setuju 17 45,9 45,9 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa pimpinan selalu memberikan contoh tauladan yang baik kepada semua karyawannya dan memberikan dorongan semangat kepada karyawan, agar dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan. Pimpinan PT. Bank Danamon Cabang Medan senantiasa selalu menunjukkan sifat yang baik dalam bekerja agar karyawan dapat mencontoh sifat teauladan yang baik dari pimpinannya dan dapat menerapkannnya didalam pekerjaan. Hal ini sejalan dengan hasil jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 54,1%, dan sangat setuju sebanyak 45,9%.

Tabel 4.8

Pimpinan Menciptakan Suasana Kerja yang Kondusif

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 18 48,6 48,6 48,6

Sangat Setuju 19 51,4 51,4 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa pimpinan perusahaan selalu memperhatikan kenyamanan, kerapihan dan kebersihan karyawan saat bekerja. Hal ini ditunjukkan dengan karyawan yang bersih, rapih dan selalu mempunayi komunikasi yang baik antara pimpinan dan karyawan mengenai ketertiban saat bekerja untuk menciptakan suasana yang kondusif dalam bekerja. Dan Pimpinan


(58)

perusahaan juga menciptakan lingkungan kerja yang baik disekitarnya. Hal ini ditunjukkan dengan hasil jawaban responden yang menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 51,4%, selanjutnya setuju sebanyak 48,6%, kurang stuju 0%, dan yang menyatakan tidak setuju yaitu 0%. Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa pimpinan perusahaan selalu menciptakan suasana kerja yang kondusif saat bekerja.

Tabel 4.9

Pimpinan Memberi Contoh Tauladan pada bawahan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 30 81,1 81,1 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa pimpinan perusahaan tidak pernah bosan dalam memberi contoh tauladan yang baik kepada semua bawahannya, agar memberikan dampak yang positif terhadap perusahaannya. Hal ini ditunjukkan dengan hasil jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 30 responden (81,1%), selanjutnya sangat setuju sebanyak 5 responden (13,5%), dan kurang setuju sebanyak 2 responden (5,4%). Dari tingginya persentase plihan jawaban setuju dapat disimpulkan bahwa pimpinan yang selalu memberi contoh tauladan yang baik dapat berdampak positif terhadap perusahaan dan karyawannya.


(59)

Tabel 4.10

Pimpinan Memiliki Sikap yang Baik dalam Pengarahan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 22 59,5 59,5 59,5

Sangat Setuju 15 40,5 40,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa pimpinan perusahaan telah memiliki sikap yang baik dan memberikan pengarahan yang baik kepada karyawan dalam melakukan pekerjaan. Karena kurangnya pengarahan yang baik dari pimpinan perusahaan mengakibatkan karyawan tidak mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Untuk itu, pimpinan PT. Bank Danamon Cabang Medan senantiasa memberikan pengarahan yang baik kepada karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 59,5%, dan sangat setuju sebanyak 40,5%. Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa Pimpinan perusahaan telah memiliki sikap yang baik dalam pengarahan kepada karyawannya dalam melakukan pekerjaan

Tabel 4.11

Kesejahteraan Memberikan Kepuasan Terhadap Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 20 54,1 54,1 54,1

Sangat Setuju 17 45,9 45,9 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.11 diatas, dapat diketahui bahwa PT. Bank Danamon Cbang Medan sudah memberikan kesejahteraan berupa gaji dan asuransi sesuai dengan jabatan yang dimiliki oleh karyawannya. Karyawan sudah merasa puas


(60)

dengan gaji yang diberikan oleh perusahaan, sehingga kesejahteraan yang diberikan perusahaan memberikan kepuasan tersendiri kepada karyawannya. Hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil jawaban responden lebih banyak menyatakan setuju sebanyak 20 responden, selanjutnya menyatakan sangat setuju sebanyak 17 responden tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju, maupun sangat tidak setuju.

Tabel 4.12

Pemotongan Gaji Atas Absensi Membuat Karyawan tidak Ingin Absen dalam Bekerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 30 81,1 81,1 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.12 diatas, dapat diketahui bahawa karyawan di perusahaan bank danamon cabang Medan tidak ingin absen dalam bekerja karena adanya kebijakan baru tentang pemotongan gaji jika absen dalam bekerja. Hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil responden dengan menyatakan setuju sebanyak 30 (81,1%) responden, selanjutnya menyatakan sangat setuju sebanyak 5 (13,5%) responden dan yang menyatakan kurang setuju sebanyak 2 (5,4%) responden dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju.


(61)

Tabel 4.13

Penghasilan Mempengaruhi Loyalitas dalam Bekerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 20 54,1 54,1 54,1

Sangat Setuju 17 45,9 45,9 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa distribusi jawaban responden mengenai penghasilan karyawan sangat mempengaruhi loyalitas dalam bekerja. Karena untuk menciptakan loyalitas karyawan yang tinggi diperlukan adanya penghasilan atau pendapatan yang lebih untuk membuat karyawan lebih bersemangat lagi dalam bekerja. Sehingga karyawan memberikan loyalitasnya hanya untuk perusahaan itu saja. hal ini dibuktikan dengan hasil jawaban karyawan yang menyatakan setuju sebanyak 54,1% dan sangat setuju 45,9%.

Tabel 4.14

Mendapat Reward Jika Pekerjaan Melebihi Standar yang telah Dikerjakan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 30 81,1 81,1 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa karyawan memandang positif terhadap reward yang diberikan oleh perusahaan. Karyawan yang telah bekerja dengan maksimal dan melebihi standar yang telah dikerjakan tentu akan merasa puas jika pekerjaannya sangat dihargai oleh perusahaan. Reward/Penghargaan


(62)

dapat berupa pengakuan sebagai karyawan teladan, pujian dari atasan, dan lain-lain. Berdasarkan hasil jawaban responden yang menyatakan setuju sebanyak 30 orang, selanjutnya yang menyatakan setuju sebanyak 5 orang dan yang menyatakan kurang setuju sebanyak 2 orang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan memberikan penghargaan atau reward bagi karyawan yang telah mencapai target dalam perusahaan.

Tabel 4.15

Perusahaan Menetapkan Hak Sesuai dengan Kewajiban

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 20 54,1 54,1 54,1

Sangat Setuju 17 45,9 45,9 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa perusahaan telah menetapkan hak sesuai dengan kewajiban. Karena perusahaan selalu memberikan kewajiban kepada karyawannya dan hak yang setimpal untuk diperoleh atau diterima oleh karyawannya. dengan hasil jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 54,1%, selanjutnya sangat setuju sebanyak 45,9%. Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan PT. Bank Danamon Cbang Medan dalam pernyataan ini telah sesuai dengan harapan karyawan.

Tabel 4.16

Perlakuan yang Berbeda dari Atasan Dapat Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 22 59,5 59,5 59,5

Sangat Setuju 15 40,5 40,5 100,0


(63)

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel diatas, pernyataan perlakuan yang berbeda dari atasan terhadap karyawan mempengaruhi kinerja karyawan mayoritas responden menyatakan setuju dengan jumlah 22 orang (59,5%) dan yang sangat setuju 15 orang (40,5%). Dengan data diatas dapat disimpulkan bahwa pimpinan tidak boleh memberikan perlakuan yang berbeda kepada bawahannya dalam bekerja.

Tabel 4.17

Tanggung Jawab yang Diberikan Sesuai dengan Wewenang yang karayawan emban

Frequenc y

Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 30 81,1 81,1 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa pimpinan perusahaan telah memberikan tanggung jawab kepada karyawannya sesuai dengan wewenang yang karyawan emban. Karyawan yang mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaannya akan memberikan dampak yang baik kepada perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan responden yang menyatakan setuju sebanyak 81,1%, karyawan menyatakan sangat setuju, 13,5% dan menyatakan kurang setuju sebanyak 13,5% sedangkan pilihan jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan.


(64)

Tabel 4.18

Peraturan Mengenai Sanksi dalam Membuat Kesalahan di Tetapkan dengan Jelas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 18 48,6 48,6 48,6

Sangat Setuju 19 51,4 51,4 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa perusahaan telah menetapkan dengan jelas peraturan mengenai sanksi apabila karyawan berbuat kesalahan atau kecurangan yang dapat merugikan perusahaan PT. Bank Danamon Cabang Medan. Apabila karayawan terbukti berbuat kecurangan maka karyawan tersebut akan dibei SP1 dan bahkan bisa dikeluarkan dari perusahaan tersebut. Dengan hasil jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 48,6%, selanjutnya sangat setuju sebanyak 51,4%. Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan PT. Bank Danamon Cabang Medan tealah tegas dalam memberikan sanksi.

Tabel 4.19

Sanksi yang Diterapkan Kepada Karyawan Sesuai dengan Peraturan yang Ada

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 19 51,4 51,4 51,4

Sangat Setuju 18 48,6 48,6 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa sanksi yang diterapkan kepada karyawan sesuai dengan peraturan yang ada menunjukkan bahwa persentase yang menyatakan setuju 19 orang, dan menyatakan sangat setuju 18


(65)

orang. Hal ini berarti bahwa perusahaan benar – benar telah merapkan sanksi bagi karyawannya yang berbuat curang atau kesalahan kepada perusahaan tersebut.

Tabel 4.20

Pimpinan Bertindak Tegas dalam Mengambil Keputusan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 30 81,1 81,1 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.20 dapat dilihat pimpinan perusahaan telah bertindak tegas dalam mengambil keputusan, karena jika pimpinan perusahaaan tidak mempunyai sikap tegas sebagai pemimpin dan tidak bisa mengambil keputusan dengan bijak, maka perusahaan tersebut tidak akan sejahtera. Dan hal ini akan memberikan dampak negatif kepada karyawannya. Pimpinan akan bijaksana dan tegas dalam mengambil keputusan agar karyawan dapat meghormati pimpinan sebagai atasannya. Hal ini menunjukkan responden yang menyatakan setuju sebanyak 81,1%, karyawan menyatakan sangat setuju, 13,5% dan menyatakan kurang setuju sebanyak 13,5% sedangkan pilihan jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan.

Tabel 4.21

Peraturan yang Konsisten dalam Perusahaan Membuat Karyawan Selalu Disiplin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 20 54,1 54,1 54,1

Sangat Setuju 17 45,9 45,9 100,0

Total 37 100,0 100,0


(66)

Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui bahwa peraturan atau penindakan yang konsisten dalam melaksanakan peraturan perusahaan akan membuat karyawan disiplin dalam bekerja. Perusahaan memberikan peraturan atau penindakan yang tegas kepada karyawan dalam meningkatkan kinerja karyawan hal ini sesuai dengan persentase yang menyatakan setuju 54,% dan menyatakan sangat setuju 45,9% sedangkan pilihan jawaban kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan.

Tabel 4.22

Pimpinan Menghukum Bawahan yang Berbuat Salah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 22 59,5 59,5 59,5

Sangat Setuju 15 40,5 40,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat bahwa pimpinan perusahaan akan menhukum bawannya jika terdapat melakukan kesalahan yang sangat fatal misalnya, melakukan kecurangan, penyelewengan dan lain lain yang dapat merugikan perusahaan. Karena pimpinan merupakan atasan yang sangat kita hargai. Hal ini menunjukkan responden yang menyatakan setuju sebanyak 59,5%, karyawan menyatakan sangat setuju, 40,5% dan menyatakan kurang setuju , tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan.


(67)

Tabel 4.23

Pimpinan yang Tegas Membuat Karyawan Selalu Disiplin dalam Bekerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 22 59,5 59,5 59,5

Sangat Setuju 15 40,5 40,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.23 dapat diketahui bahwa pimpinan yang tegas akan membuat karyawan selalu dsiplin dalam bekerja. Setiap pimpinan perusahaan mempunyai cara yang berbeda – beda dalam membuat karyawan selalu disiplin dalam bekerja. Dalam menjabat sebagai pimpinan diperusahaan, pimpinan harus bersikap tegas tidak boleh lembek atau ragu – ragu dalam mengambil keputusan, hal ini dibuat agar karyawan mempunyai rasa segan dan patuh terhadap atasannya, sehingga akan tercipta disiplin dalam bekerja. Untuk hal ini hasil jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 59,5%, selanjutnya sangat setuju sebanyak 40,5%, kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menyimpulkan bahwa pimpinan PT. Bank Danamon Cabang Medan dapat memberikan keputusan yang tegas dalam mengambil keputusan untuk membuat lebih disiplin para karyawannya dalam perusahaan.

4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengawasan Kerja

(Variabel X2)

Dalam mengukur variabel pengawasan kerja pada PT. Bank Danamon Cabang Medan, peneliti menggunakan beberapa indikator sebagai berikut : Waskat, Penetapan standar kerja, pengukuran hasil kerja dan Tindakan


(68)

koreksi/perbaikan. Hasil analisis data penelitian indikator pengawasan kerja dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.24

Atasan Selalu Mengawasi Pekerjaan Bawahannya

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 27 73,0 73,0 73,0

Sangat Setuju 10 27,0 27,0 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.24 dapat dilihat bahwa atasan selalu mengawasi pekerjaan bawahanya. Dalam perusahaan pimpinan perlu mengawasi pekerjaan yang dilakukan karyawannya, apakah pekerjaan itu sudah sesuai atau tidak dengan peraturan kerja yang ada diperusahaaan tersebut. Jika sudah sesuai maka karyawan tersebut telah malakukan pekerjaanya dengan baik. hal ini menunjukkan bahwa persentase yang menyatakan setuju sebanyak menyatakan setuju sebanyak 73%, karyawan menyatakan sangat setuju, 27% dan menyatakan kurang setuju , tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan. Jadi dapat disimpulkan bahwa karyawan setuju pimpinan selalu mengawasi mereka dalam melakukan pekerjaan pada perusahaan.

Tabel 4.25

Pengawasan yang Aktif Membuat Bawahan Bertanggung Jawab dalam Menyelesaikan Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 31 83,8 83,8 83,8

Sangat Setuju 6 16,2 16,2 100,0

Total 37 100,0 100,0


(69)

Berdasarkan tabel 4.25 dapat dilihat bahwa dalam perusahaan atasan selalu memberikan pengawasan yang aktif dalam bekerja agar bawahan dapat bertanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan dengan begitu karyawan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Hal ini menunjukkan responden yang menyatakan setuju sebanyak 83,8%, karyawan menyatakan sangat setuju, 16,2% dan menyatakan kurang setuju , tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan

Tabel 4.26

Perusahaan Menetapkan Standar Kerja kepada Karyawan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 31 83,8 83,8 83,8

Sangat Setuju 6 16,2 16,2 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.26 dapat dilihat bahwa perusahaan selalu menetapkan standar kerja kepada karyawan seperti dengan perusahaan – perusahaan yang lain yang mempunyai standar kerja yang dibuat oleh perusahaan masing –masing. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang menyatakan setuju sebanyak 83,8%, karyawan menyatakan sangat setuju, 16,2% dan menyatakan kurang setuju , tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan. Hal ini berarti bahwa banyak karyawan yang setuju memberikan standar kerja kepada karyawannya.


(70)

Tabel 4.27

Selalu Mengikuti Aturan Jam Kerja Sesuai dengan Standar Perusahaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 32 86,5 86,5 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.27 dapat dilihat bahwa dalam perusahaan telah dibuat jam kerja yang teratur atau sesuai dengan standar kerja yang ada didalam perusahaan. Karena jika didalam perusahaan tidak ada aturan jam kerja sesuai dengan standar perusahaan, maka perasuhaan tidak mempunyai aturan yang tetap. Namun hal ini menunjukkan bahwa karyawan selalu mengikuti aturan jam kerja sesuai dengan standar perusahaan yang ditunjukkan persentase yang tinggi, responden yang menyatakan setuju sebanyak 86,5%, karyawan menyatakan sangat setuju, 13,5% dan menyatakan kurang setuju , tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan.

Tabel 4.28

Karyawan Melaksanakan Tugas Berdasarkan Job Description

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kurang Setuju 2 5,4 5,4 5,4

Setuju 30 81,1 81,1 86,5

Sangat Setuju 5 13,5 13,5 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.28 dapat diketahui bahwa disetiap perusahaan sudah memiliki job desrcription masing – masing untuk memudahkan karyawan dalam


(71)

melaksanakan tugasnya. Pada perusahaan PT. Bank Danamon Cabang Medan memakai job description untuk memudahkan pimpinan dalam membagi – bagi tugas yang akan dikerjakan oleh setiap karyawan. Untuk itu, adanya job

description dalam perusahaan sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan hasil

jawaban responden yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 83,1%, selanjutnya sangat setuju sebanyak 13,5%, dan kurang setuju 5,4%. Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa pimpinan memberikan tugas kepada karyawannya berdasarkan job description yanga ada dalam perusahaan.

Tabel 4.29

Dalam Melakukan Pengawasan, dibutuhkan Adanya Penetapan Standar

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Setuju 34 91,9 91,9 91,9

Sangat Setuju 3 8,1 8,1 100,0

Total 37 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.29 dapat dilihat bahwa perusahaan selalu dalam melakukan pengawasan dan dibutuhkan adanya penetapan standar karyawan dalam bekerja. Menetapkan standar kerja kepada karyawan seperti dengan perusahaan – perusahaan yang lain yang mempunyai standar kerja yang dibuat oleh perusahaan masing –masing. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang menyatakan setuju sebanyak 91,9%, karyawan menyatakan sangat setuju, 8,1% dan menyatakan kurang setuju , tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak dipilih oleh karyawan.


(1)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Defenisi Operasional ... 31

Tabel 3.2 Penilaian Terhadap Kuisioner ... 38

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 55

Tabel 4.2 Pendidikan Responden ... 55

Tabel 4.3 Usia Responden ... 56

Tabel 4.4 Lama Bekerja Responden ... 57

Tabel 4.5 Tujuan yang Jelas Memotivasi Untuk Bekerja b ... 58

Tabel 4.6 Beban Kerja Sesuai dengan Kemampuan ... 59

Tabel 4.7 Keteladanan Pimpinan Meningkatkan Disiplin Karyawan ... 59

Tabel 4.8 Menciptakan Suasana Kerja yang Kondusif ... 60

Tabel 4.9 Pimpinan Memberi contoh Pada bawahan ... 60

Tabel 4.10 Pemimpin Memiliki Sikap yang Baik dalam Pengarahan ... 61

Tabel 4.11Kesejahteraan Memberikan Kepuasan Terhadap Pekerjaan ... 61

Tabel 4.12 Pemotongan Gaji Atas Absensi Membuat Karyawan Tidak Ingin Absen dalam Bekerja ... 62

Tabel 4.13 Penghasilan Mempengaruhi Loyalitas dalam Bekerja ... 62

Tabel 4.14 Mendapat Reward Jika Pekerjaan Melebihi Standar yang Telah Dikerjakan ... 63

Tabel 4.15 Perusahaan Menetapkan Hak Sesuai dengan Kewajiban ... 63

Tabel 4.16 Perlakuan yang Berbeda dari Atasan Mempengaruhi Kinerja Karyawan ... 64

Tabel 4.17 Tanggung Jawab yang Dibeikan Sesuai dengan Wewenang ... 64

Tabel 4.18 Peraturan Mengenai Sanksi dalam Membuat Kesalahan di Tetapkan Dengan Jelas ... 65

Tabel 4.19 Sanksi yang Diterapkan Kepada Karyawan Sesuai dengan Peraturan Yang Ada ... 65


(2)

Tabel 4.20 Pimpinan Bertindak Tegas Dalam Mengambil Keputusan ... 66 Tabel 4.21 Peraturan yang Konsisten dalam Perusahaan Membuat Karyawan Selalu Disiplin ... 66 Tabel 4.22 Pimpinan Menghukum Bawahan yang Berbuat Salah ... 67 Tabel 4.23 Pimpinan yang Tegas Membuat Karyawan Selalu Disiplin Dalam Bekerja ... 67 Tabel 4.24 Atasan Selalu Mengawasi Pekerjaan Bawahannya ... 68 Tabel 4.25 Pengawasan yang Aktif Membuat Bawahan Bertanggung Jawab Dalam Menyelesaikan Pekerjaan ... 68 Tabel 4.26 Perusahaan Menetapkan Standar Kerja Kepada Karyawan ... 69 Tabel 4.27 Selalu Mengikuti Aturan Jam Kerja Sesuai dengan Standar

Perusahaan ... 69 Tabel 4.28 Karyawan Melaksanakan Tugas Berdasarkan Job Description .... 70 Tabel 4.29 Dalam Melakukan Pengawasan, Dibutuhkan Adanya Penetapan Standar ... 70 Tabel 4.30 Mengevaluasi Standar yang Sudah Ditetapkan Perusahaan ... 71 Tabel 4.31 Selalu Memeriksa Hasil Bawahannya ... 71 Tabel 4.32 Membandingkan Hasil Kerja dengan Standar yang Telah

Ditentukan ... 72 Tabel 4.33 Memberikan Umpan Balik Atas Penilaian Kerja ... 72 Tabel 4.34 Pengawasan Dilakukan Agar Karyawan Mencapai Standar Yang Sudah Ditetapkan Perusahaan ... 73 Tabel 4.35 Melakukan Pengawasan Terhadap Bwahannya Sesuai Standar Kerja Perusahaan ... 73 Tabel 4.36 Pengawasan Dilakukan untuk Menghindari Penyelewengan

Terhadap Perusahaan ... 74 Tabel 4.37 Apabila Melakukan Kesalahan, Pimpinan Akan Menegur Untuk Diperbaiki ... 74


(3)

Tabel 4.38 Memberi Solusi Kepada Bawahannya Jika Terjadi Kesalahan .... 75

Tabel 4.39 Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai dengan Standar Kualitas Pekerjaan ... 75

Tabel 4.40 Kualitas Pekerjaan yang Bagus Membuat Karyawan Merasa Puas Akan Hasil Kerjanya ... 76

Tabel 4.41 Keterampilan Bapak/Ibu Menentukan Kualitas Pekerjaan ... 76

Tabel 4.42 Membantu Teman Satu Unit dalam Menyelesaikan Masalah Pekerjaan ... 77

Tabel 4.43 Kemampuan Karyawan Dapat Menyelesaikan Kuantitas Pekerjaan 77 Tabel 4.44 Meningkatkan Kualitas Pekerjaan Menandakan Kinerja Semakin Baik ... 78

Tabel 4.45Karyawan Tidak Pernah Menunda Pekerjaan Yang Ada ... 78

Tabel 4.46 Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai dengan Waktu Yang Telah Ditentukan ... 79

Tabel 4.47 Karyawan Merasa Puas Apabila Pekerjaan Selesai Tepat Waktu 79

Tabel 4.48 Karyawan Selalu Hadir Tepat Waktu di Jam Kereja yang Sudah Ditentukan ... 80

Tabel 4.49 Karyawan Hadir Setiap Hari Sesuai dengan Disiplin Kerja ... 80

Tabel 4.50 Kehadiran Karyawan Dapat Meningkatkan Jumlah Pekerjaan Yang Dihasilkna ... 81

Tabel 4.51 Ketentuan Kerja yang Ditetapkan Dapat Memotivasi Karyawan Untuk Menepatinya ... 81

Tabel 4.52 Kerjasama Antar Karyawan Dapat Membuat Lebih Bersemangat 82

Tabel 4.53 Bekerjasama Antar Karyawan Dapat Membuat Menjadi Lebih Bersemangat ... 82

Tabel 4.54 Uji Validitas Disiplin ... 83

Tabel 4.55 Uji Validitas Pengawasan Kerja ... 84


(4)

Tabel 4.57 Uji Reabilitas Disiplin ... 86

Tabel 4.58 Uji Reabilitas Pengawasan Kerja ... 86

Tabel 4.59 Uji Reabilitas Kinerja Karyawan ... 87

Tabel 4.60 Hasil Uji F ... 90

Tabel 4.61 Hasil Uji t ... 91

Tabel 4.62 Hasil Koefisiensi Determinasi ( � ) ... 92


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 27

Gambar 4.1 Logo PT. Bank Danamon ... 47

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 48

Gambar 4.3 Grafik Histogram Uji Normalitas ... 88


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Tabulasi Excel Lampiran 3 Analisis Distribusi Lampiran 4 Dokumentasi