Tanpa adanya pengawasan yang dilakukan kurang baik akan mendorong pegawai di dalam suatu perusahaan untuk melakukan penyimpangan-
penyimpangan baik secara sengaja. Sedangkan apabila pengawasan dilakukan dengan baik, maka kemungkinan penyimpangan baik dengan sengaja maupun
tidak sengaja akan menipis atau menurun dan terciptanya disiplin yang baik Cara pelaksanaan pengawasan terdiri dari empat cara, yaitu :
1. Mengawasi langsung ditempat 2. Melalui laporan lisan
3. Melalui tulisan 4. Melalui penjagaan khusus
Dekan selaku Pimpinan Fakultas Ekonomi Universtas Sumatera Utara selalu melakukan pengawasan terhadap bawahannya.Walaupun Dekan tidak
langsung meninjau ke tempat staf dan pegawai bekerja dan tidak pernah langsung turun tangan untuk meninjau kinerja pegawai.Namun, Dekan masih
memantau perkembangannya dan selalu memberikan pengawasan-
pengawasan.Dekan biasanya melakukan pengawasan melalui seorang yang dipercaya dan yang dianggap berkompeten dan transparan.
5. Gaya Kepemimpinan
Pengertian kepemipinan menurut Nawawi 2003 adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pimpinan dalam mempengaruhi pikiran, perasaan,
sikap dan perilaku para anggota organisasi bawahannya. Seseorang yang menduduki jabatan pimpinan mempunyai kapasitas untuk membaca situasi yang dihadapinya
Universitas Sumatera Utara
secara tepat dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar sesuai dengan tuntutan situasi yang dihadapinya meskipun penyesuaian itu hanya bersifat sementara.
Menurut sutarto dalam Tohadi, 2002 pendekatan perilaku berlandaskan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya
bersikap dan bertindak seorang pemimpin yang bersangkutan. Gaya bersikap dan bertindak tersebut akan tampak dari :
1. Cara memberi perintah
2. Cara memberikan tugas
3. Cara berkomunikasi
4. Cara membuat keputusan
5. Cara mendorong semangat bawahan
6. Cara memberikan bimbingan
7. Cara menegakkan kedisiplinan
8. Cara mengawasi kerja bawahan
9. Cara meminta laporan dari bawahan
10. Cara memimpin rapat
11. Cara menegur kesalahan bawahan.
Menurut Dharma 2003 terdapat 4 empat gaya kepemimpinan yang terdiri atas :
a. Kepemimpinan Instruksi
Gaya kepemimpinan yang sifatnya instruktif dinamakan gaya bos karena gaya ini terutama dicirikan oleh komunikasi satu arah. Dengan gaya ini
pemimpin membatasi peranan bawahan dan memberitahu mereka tentang apa, bagaimana, dan dimana melakukan pekerjaan. Pemecahan masalah dan
Universitas Sumatera Utara
pengambilan keputusan dilakukan pemimpin, bawahan hanya melaksanakan tugas seperti yang telah diinstruksikan pemimpin.
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, memberikan arahan- arahan atau instruksi-instruksi kepada pembantu Dekan untuk melaksankan
tugas. Kemudian, Pembantu Dekan menginstruksikan pekerjaan tersebut kepada pegawai. Pimpinan hanya memberikan instruksi kepada pegawainya untuk
mengerjakan apa yang diinstruksikannya. Hal ini sudah tepat dalam pengaplikasian kepemimpinan instruksi dimana bawahan hanya mengerjakan
tugas sesuai dengan instruksi atasannya.Jenis kepemimpinan inilah yang cenderung di terapkan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
b. Kepemimpinan Konsultasi
Gaya kepemimpinan yang sifatnya konsultatif dapat disebut sebagai gaya dokter karena dengan gaya ini pemimpin banyak memberikan arahan dan
mengambil hampir semua keputusan. Pemimpin mengambil keputusan dan berusaha menjual gagasan keputusannya kepada bawahannya. Pada saat yang
sama pemimpin telah mulai membuka komunikasi dua arah dengan menyimak gagasan bawahan. Sekalipun demikian, pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan masih dilakukan pemimpin. Kadang kala, Dekan selaku pemimpin di Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara juga melakukan kepemimpinan konsultasi agar terciptanya suasana yang nyaman antara atasan dan bawahan agar menunjang kinerja yang
lebih optimal.Gaya ini menerapkan pemimpin meminta gagasan bawahannya dalam melakukan suatu gagasan. Karena dengan adanya konsultasi
Universitas Sumatera Utara
akanmemberikan kesan yang lebih akrab antara atasan dan bawahan. Namun, pegawai harus tetap menghormati Dekan selaku pemimpin di Fakultas Ekonomi.
c. Kepemimpinan Partisipasi.
Gaya kepemimpinan yang bersifat partisipasi dapat dinamakan sebagai gaya konsultan karena pemimpin mengikutsertakan bawahan dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan. Dengan menerapkan gaya ini, pemimpin dan bawahannya dapat bertukar pikiran dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan. Disamping itu, komunikasi dua arah ditingkatkan dan pemimpin lebih banyak mendengarkan dengan aktif, pemimpin tidak lagi
memberikan instrukasi yang terinci. Dekan selaku Pimpinan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
juga melaksanakan kepemimpinan partisipasi dengan cara mengikut sertakan pegawainya dalam pengambilan keputusan. Hali ini terlihat dalam keikutsertaan
pegawai dalam rapat-rapat seperti yang sering dilakukan dalam membahas aktivitasmasalah yang terjadi untuk perbaikan dan perkembangan fakultas.
d. Kepemimpinan Delegasi
Gaya kepemimpinan yang sifatnya mendelegasi dapat disebut dengan gaya bebas karena pemimpin dan bawahan hanya mendiskusikan batasan masalah
bersama-sama hingga tercapai kesepakatan. Selanjutnya, proses pengambilan keputusan di delegasi kepada bawahan.Sekarang bawahanlah yang mengambil
keputusan pelaksanaan pekerjaan. Dengan gaya ini pemimpin memberi kesempatan luas bagi bawahan untuk melaksanakan tugasnya.
Universitas Sumatera Utara
Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Kepemimpinan Delegasi tidak terjadi karena pemimpin tipe jenis ini kurang bagus untuk memimpin. Dekan
selaku pimpinan tidak melepaskan semua tanggung jawabnya begitu saja kepada bawahan.Karena Dekan disini masih memberikan arahan-arahan dan memantau
perkembangan pekerjaan tersebut sehingga pekerjaan itu dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam gaya kepemimpinan terpusat pada pekerjaan, pimpinan menentukan tugas para pegawainya mengawasi pelaksanaan tugasnya dengan ketat,
menggunakan perangsang agar tercapainya tujuan, serta menggunakan teknik efesiensi untuk menentukan tingkat standar perusahaan. Sementara itu,
kepemimpinan yang terpusat pada pegawainya dan membantu memenuhi kebutuhan dengan menciptakan lingkungan pekerjaan yang menyenangkan.
Dalam mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya, Dekan selaku pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dituntut mampu mengkoordinasi
segala penyelenggaraan kegiatan dengan sebaik–baiknya sesuai dengan tujan yang ingin dicapai oleh fakultas ekonomi universitas sumatera utara. Dalam hal ini,
Dekan selaku pemimpin harus bekerja sama dengan bawahannya dimana pimpinan bertugas membimbing, mengarahkan, serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan agar
berjalan dengan lancar.
6. Ciri-ciri Pemimpin yang Baik