Tahap Adopsi Kebijakan Tahap

implementasi dan dampak. Evaluasi kebijakan dalam hal ini, dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional. Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap akhir saja, melainkan dilakukan dalam seluruh proses kebijakan. Evaluasi kebijakan dengan demikian,bisa meliputi tahap perumusan masalah-masalah kebijakan, program-program yang diusulkan untuk menyelesaikan masalah kebijakan, implementasi, maupun tahap dampak kebijakan. Peneliti mengutip beberapa definisi mengenai evaluasi kebijakan menurut beberapa ahli. Salah satunya menurut Jones Santosa, 2008: 43 menyatakan bahwa evaluasi adalah judging the merit of government processes and program. Artinya adalah evaluasi kebijakan adalah penilaian terhadap kemampuan pemerintah dalam proses dan programnya. Menurut Thomas Dye Parsons. 2008: 547 mengatakana bahwa evaluasi kebijakan adalah pemeriksaan yang objektif, sistematis, dan empiris terhadap efek dari kebijakan dan program publik terhadap targetnya dari segi tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan menurut Anderson dalam Putra, evaluasi kebijakan adalah aktivitas atau kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi, dan dampak. Karena itu, evaluasi kebijakan merupakan kegiatan fungsional, yang meliputi : perumusan masalah kebijakan, program-program yang diusulkan untuk menyelesaikan masalah kebijakan, implementasi maupun dampak kebijakan. Dari beberapa definisi mengenai evaluasi kebijakan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa evaluasi kebijakan merupakan suatu tahap akhir yang berupa pengukuran serta penilaian terhadap hasil dan dampak dari suatu kebijakan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah, sehingga mampu menentukan kebijakan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang.

2. Tipe-tipe Evaluasi Kebijakan Publik

Tipe-tipe Evaluasi Kebijakan Publik merupakan pembagian dan macam-macam dari penilaian suatu kebijakan. Beberapa ahli telah membagi evaluasi kebijakan menjadi beberapa penggolongan seperti menurut Menurut Finsterbusch dan Motz Wibawa dkk, 1994: 74-75 terdapat 4 empat tipe evaluasi yaitu : 1. Single program after only, merupakan jenis evaluasi yang melakukan pengukuran kondisi atau penilaian terhadap program setelah meneliti setiap variabel yang dijadikan kriteria program. Sehingga analis tidak mengetahui baik atau buruk respon kelompok sasaran terhadap program. 2. Single program before-after, merupakan penyempurnaan dari jenis pertama yaitu adanya data tentang sasaran program pada waktu sebelum dan setelah program berlangsung. 3. Comparative after only, merupakan penyempurnaan evaluasi kedua tapi tidak untuk yang pertama dan analis hanya melihat sisi keadaan sasaran bukan sasarannya. 4. Comparative before-after, merupakan kombinasi ketiga desain sehingga informasi yang diperoleh adalah efek program terhadap kelompok sasaran. Menurut Parsons 2008: 543, menyatakan bahwa terdapat dua tipe dalam evaluasi, yakni:

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat Melalui Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)( Studi kasus: Desa Pertampilen Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang )

6 66 117

Evaluasi Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)

4 56 75

Pengkajian Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) Di Desa Durian Lingga Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat

1 42 64

ANALISIS PENDAPATAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT-PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (BLM-PUAP) Desa Dukuh DempokKecamatan Wuluhan Kabupaten Jember

0 6 11

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) (Studi Kasus di Desa Mangunrejo Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang)

1 16 21

EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (BLM–PUAP) DI KABUPATEN PESAWARAN (Studi Kasus di Desa Taman Sari Kecamatan Gedong Tataan)

0 7 86

EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PUAP (PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN) (Studi kasus di Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul)

0 3 131

Dampak Pemberian Bantuan Permodalan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) Terhadap Kesejahteraan Petani Anggota Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) (Studi Kasus : Kenagarian Muara Panas, Kabupaten Solok).

0 0 6

Pengaruh Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) Terahadap Kesejahteraan Petani Di Desa Dipar Hataran Kecamatan Jorlanghataran Kabupaten Simalungun

0 0 16

Pengaruh Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) Terahadap Kesejahteraan Petani Di Desa Dipar Hataran Kecamatan Jorlanghataran Kabupaten Simalungun

0 0 2