Produk yang akan dihasilkan.

56

2.7.1 Pengembangan Model Inkuiri Sosial dalam Pembelajaran IlmuPengetahuan

Sosial di Sekolah Dasar, Disertasi, Darsono, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2008 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan dan kesimpulan : Pertama, Model pembelajaran inkuiri sosial yang dikembangkan menekankan pada proses mencari dan menemukan pada proses mencari dan menemukan sendiri jawaban atas suatu masalah yang dipertanyakan dalam upaya memahami materi serta meningkatkan kertrampilan berfikir kritis dengan menempatkan siswa sebagai subjek belajar serta guru sebagai fasilitator dan motivator. Kedua, implementasi model dilaksanakan melalui tahapan 1 Orientasi, 2 Merumuskan masalah, 3 mengajukan hipotesis, 4 Pengumpulan data, 5 Pengujian hipotesis, 6Menarik kesimpulan. Ketiga, penggunaan model pembelajaran inkuiri sosial efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan meningkatkan ketrampilan berfikir kritis. Dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, penggunaan model pembelajaran inkuiri sosial lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan krampilan berfikir kritis. 2.7.2 Pengembangan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan Metode Pemecahan Masalah, H.B.Suparlan, PPPPTK PKn dan IPS, Malang, Jawa Timur, 2008 Berdasarkan sosialisasi KTSP Dirjen PMPTK, 2007, pembelajaran IPS SMP hendaknya dilaksanakan secara terpadu. Pembelajaran IPS terpadu tidak bisa ditunda tunda lagi, perlu segera disosialisasikan dalam rangka melaksanakan kebijakan Depdiknas. Kenyataan di lapangan pembelajaran IPS SMP saat ini masih banyak masalah, sebagian besar SMP di Indonesia masih belum melaksanakan pembelajaran IPS terpadu sesuai dengan standar pembelajaran. Salah satu solusi untuk mengantisipasi terlaksananya pembelajaran IPS SMP yang ideal, perlu pelaksanaan pembelajaran IPS terpadu dengan metode pemecahan masalah. Dalam penelitian pengembangan ini, telah menghasilkan produk model pembelajaran IPS terpadu yang terdiri dari : Pengembangan silabus IPS terpadu, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Bahan ajar IPS terpadu, dan evaluasi pembelajaran IPS terpadu. Sebelum produk tersebut diuji cobakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas oleh ahli materi IPS dan ahli metode pembelajaran IPS, disamping diseminarkan dalam MGMP IPS SMP Kabupaten Malang. Dari uji validitas, uji coba perseoranan dan uji coba kelompok,ternyata produk pengembangan ini telah dinilai baik dan layak untuk diterapkan dalam pembelajaran IPS terpadu SMP di Kabupaten Malang. 57

2.7.3 Pengembangan Model Pembelajaran Kerang MutiaraClam Shell Learning

Pada Mata Pelajaran Geografi Sekolah Menengah Atas. Hanifah, MP-IPS FKIP Universitas Lampun Bandar Lampung, 2013. Produk akhir penelitian ini berupa sistem instruksional atau langkah-langkah pembelajaran yang diaplikasikan dalam RPP, dan telah dievaluasi oleh ahli materi, ahli desain model pembelajaran, serta uji terbatas dengan hasil bahwa; 1 produk model pembelajaran kerang mutiara yang berhasil dikembangkan dapat digunakan dalam pembelajaran geografi siswa kelas X SMA Negeri 14 Bandar Lampung, dan 2 model pembelajaran kerang mutiara efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dilihat dari peningkatan aktivitas belajar, rasa percaya diri dalam belajar, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau meningkatkan jumlah siswa yang tuntas KKM. 58

III. METODE PENELITIAN

3.1 Pengertian Metode

Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode. Metode merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian, terhadap obyek yang akan diteliti. Pengertian metodologi menurut Kartono adalah cara berpikir dan berbuat yang dipersiapkan sebaik-baiknya, untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan berdasarkan kebenaran. Kartono 1986 : 15. Sedangkan menurut Sayuti metodologi adalah cara atau jalan, sehubungan dalam upaya ilmiah maka metode menyangkut masalah cara kerja yaitu: cara untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Sayuti Husin, 1989: 32 Dengan demikian, penulis mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan metode adalah cara kerja yang digunakan seseorang dalam melakukan penelitian untuk mencapai tujuan yang diharapkan berdasarkan kebenaran ilmiah. Adapun dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS XI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING DI SMK MA’ARIF 1 KALIREJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 3 15

UPAYA MENINGKATKAN KRETIVITAS, MINAT, DAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI PENERAPAN MEDIA FLASH PADA SISWA SMP NEGERI I KALIREJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 12 113

ANALISIS KOMPARATIF KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU MODEL CONNECTED DAN INTEGRATED DALAM MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII SMP NEGERI I TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

2 64 198

KEBIASAAN MENULIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RUMBIA LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 13 17

PENGARUH DISIPLIN, PENGAWASAN, DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI PADA SMP RAYON 03 KECAMATAN KALIREJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 21 76

PENGARUH DISIPLIN, PENGAWASAN, DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI PADA SMP RAYON 03 KECAMATAN KALIREJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 18 71

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 2 BUKITKEMUNING LAMPUNG UTARA

0 12 82

PENERAPAN MODEL DRILLS BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KALIREJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 14 141

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) DALAM PELAJARAN IPS DI SD.

0 1 58

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) DALAM PELAJARAN IPS DI SD.

0 4 58