10 900 Geografi dan Sejarah 567
1273 11 Anak-anak
609 1111
12 Referensi 000-900 1051
1584 13 MUPK 000-900
1446 3912
14 Koleksi yang dipakai Karang Taruna Banten 1026
1600 15
Buku yang dipinjam pemustaka Januari-Juli 2014
531 531
Total 13605
2931
Sumber: Subbagian Pengelolaan Bahan Pustaka BPAD Provinsi Banten
B. Hasil Penelitian
1. Strategi Pemasaran Perpustakaan BPAD Banten
Setiap organisasi harus terlebih dahulu memiliki suatu rencana pemasaran strategis untuk keberhasilan pencapaian pemasaran yang telah
ditentukan. Dalam
mengembangkan sebuah
rencana pemasaran
perpustakaan membutuhkan proses yang sistematis, mulai dengan menganalisa situasi, mengidentifikasi pasar, menetapkan target pemasaran,
menetapkan positioning yang dikehendaki, dan merancang sebuah perencanaan pemasaran terpadu yang strategis. Dalam hal ini Perpustakaan
BPAD Banten telah melakukan segmentasi, memilih target pasar, positioning, dan merancang bauran pemasaran.
a. Segmentasi
Perpustakaan BPAD
Banten telah
melakukan proses
segmentasi, baik melalui analisa data primer atau melalui analisa data sekunder. Karena untuk melayani seluruh lapisan masyarakat,
Perpustakaan BPAD Banten perlu mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat dalam pemenuhan informasi, sehingga perpustakaan dapat
melayani semua segmen masyarakat. Hal ini nampak dalam jawaban
dari para informan sebagai berikut: “Sebagaimana pengertian perpustakaan umum itu sendiri, kita tidak
hanya memandang pada satu kelompok saja, tetapi pada keseluruhan. Untuk itu kami menyediakan beberapa fasilitas-fasilitas untuk segmen-
segmen tertentu. Analisa yang kami lakukan melalui data yang ada di biodata pendaftaran anggota perpustakaan, selain itu kotak saran
banyak membantu kami menjadi lebih baik
” TD “Proses segmentasi pasti ada, karena kami berusaha untuk
menjangkau semua lapisan masyarakat Banten untuk kami layani. Untuk itu perpustakaan perlu mengetahui apa yang masyarakat
butuhkan, supaya kami bisa mempersiapkan apa saja yang mereka butuhkan.
” AK
b. Target Pasar
Dari keterangan TD diketahui bahwa Perpustakaan BPAD terbuka untuk umum, jadi mereka menargetkan seluruh lapisan
masyarakat untuk menjadi target pasar mereka, karena Perpustakaan BPAD berpegang pada undang-undang untuk menjadi acuan pelayanan
mereka. Berikut penjelasan dari TD: “Kalau perpustakaan tidak membedakan strata, jadi semua silahkan
saja untuk umum. Kita melihat pada undang-undang 43 tahun 2007 itu sendiri mengenai pasal atau bab pelayanan, terus prinsip kita
pembelajaran sepanjanh hayat, dan itu yang tertulis di Undang- Undang Dasar 45. Jadi kita akan menargetkan semua lapisan
masyarakat untuk menjadi target kita, termasuk penyandang disabilitas.
” Sama halnya dengan TD, AK berpendapat bahwa Perpustakaan
BPAD tidak hanya menargetkan satu segmen saja, tetapi Perpustakaan menargetkan seluruh masyarakat untuk menjadi target pasarnya,
karena Perpustakaan BPAD mempunyai program peningkatan jumlah kunjung perpustakaan dan jumlah kunjungan website.
“Perpustakaan tidak hanya memandang atau menargetkan satu segmen saja, tapi kita akan mencoba menargetkan semua segmen,
karena perpustakaan mempunyai program peningkatan kunjungan perpustakaan dan kunjungan ke website BPAD. Walaupun rata-rata
kunjungan masih dari pelajar, tapi kami terus mencoba mempromosikan BPAD kepada seluruh masyarakat.
”
c. Positioning
Dari hasil wawancara dengan kedua informan bahwa perpustakaan BPAD Banten akan menjadi pusat informasi dari para
ilmuan Banten dengan menyimpan dan mengumpulkan karya-karya ilmuan Banten. TD menilai bahwa Perpustakaan BPAD Banten akan
menjadi pusat infomasi daerah, karena Perpustakaan BPAD Banten akan menjadi rujukan dari perpustakaan lain di Provinsi Banten. Hal
ini sebagaimana dijelaskan sebagai berikut: “Kalau secara koleksi umum hampir sama yah, namanya juga
perpustakaan umum, yang membedakan kita yaitu dari segi pelayanan kita selalu berbenah semoga terwujud, yang kedua mengenai koleksi
lokal terutama mengenai ke-Bantenan, salah satunya melalui Banten corner. Kita upayakan koleksi itu supaya menjadi rujukan, karena
perpustakaan provinsi akan menjadi rujukan perpustakaan kabupaten
dan kota.” Selain menjadikan pusat informasi Banten, menurut pendapat
AK bah wa Perpustakaan BPAD juga memposisikan sebagai “rumah
untuk anak- anak”. karena alasan jumlah kunjungan anak selalu positif,
maka nantinya perpustakaan BPAD akan memperluas ruangan utuk anak-anak. Hal tersebut dijelaskan dalam hasil wawancara sebagai
berikut: “Kita akan menjadikan perpustakaan sebagai pusat informasi Banten,
karena kita mempunyai kegiatan pengelolaan bahan deposit, otomasi karya cetak dan naskah kuno tentang Banten. Selain itu di, kita telah
menjadikan perpustakaan sebagai rumah bagi anak-anak untuk bermain, karena nantinya ruangan untuk anak-anak di lantai satu
akan lebi h diperluas.”
d. Bauran Pemasaran
Pengertian bauran pemasaran menurut Kotler dalam buku Ratih Hurriyati adalah sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan
oleh organisasi untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.
54
Cara untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif adalah melalui pemanfaatan unsur-unsur bauran pemasaran.
Unsur-unsur tersebut merupakan sebuah unsur yang saling berkaitan satu sama lain sehingga organisasi dapat mencapai tujuan pemasaran
dengan efektif, sekaligus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
1 Product Produk
Koleksi menjadi perhatian khusus di perpustakaan BPAD untuk mewujudkan visi dan misi Perpustakaan. Seperti yang
dikatakan oleh TD saat ini Perpustakaan BPAD menyediakan koleksi tercetak dan terekam, sedangkan untuk koleksi digital
masih dalam
pengembangan. Perpustakaan
BPAD juga
memanfaatkan arsip untuk dikemas ulang menjadi sebuah informasi, selain itu layanan jasa berupa Bimbingan Teknis sebagai
pembinaan untuk Perpustakaan di provinsi Banten yang sangat antusias di ikuti oleh masyarakat. Berikut jawaban dari TD:
“Untuk menarik daya tarik pengunjung kita sediakan internet
54
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen Bandung: Alfabeta, 2010 h.48.
gratis dengan kecepatan lumayan lah, untuk koleksi kita memiliki koleksi tercetak dan terekam. akan mengkomben kan arsip dengan
perpustakaan, kita akan mengolah arsip-arsip mana yang akan menjadi informasi. Kita akan menjadikan arsip tersebut menjadi
koleksi referensi atau koleksi umum. Untuk koleksi digital kita sudah merancang, mungkin 2015 sudah bisa diakses. Untuk
layanan jasa kita mempunyai Bimbingan Teknis atau pembinaan pengelolaan perpustakaan, baik itu terhadap sekolah maupun
terhadap pemerintahan desa.” Senada dengan pendapat TD, AK melihat bahwa
Perpustakaan BPAD nantinya juga akan memfokuskan untuk membuka layanan secara online, hal tersebut untuk mendukung
program peningkatan kunjungan ke website BPAD. Selain itu Perpustakaan BPAD Banten memiliki koleksi tercetak dan terekam
berupa koleksi umum, anak-anak, referensi, kaset, CD dan lain- lain. Untuk melestarikan budaya lokal, Perpustakaan BPAD
menyediakan Banten Corner. Banten Corner merupakan ruang koleksi yang menghimpun, menyimpan, memelihara, dan
melestarikan karya cetak dan karya rekam kekayaan budaya Banten.
Sementara untuk layanan jasa Perpustakaan BPAD memiliki layanan informasi referensi untuk memberikan informasi
kepada pemustaka dalam pencarian informasi. Kemudian layanan penelitian berfungsi sebagai layanan yang memfasilitasi peneliti
dalam menunjang penelitian. Ada juga layanan pendidikan anak yang bertujuan memberikan edukasi kepada anak-anak. Dan yang
selanjutnya adalah layanan bimbingan pemakai, layanan bimbingan pemakai merupakan layanan berupa panduan kepada pemustaka
yang ingin
tahu penjelasan
penggunaan perpustakaan.
Perpustakaan BPAD Banten pun sering mengadakan bedah buku, seminar yang terbuka untuk umum. Berikut hasil wawancara
dengan AK: “Kami mempunyai program prioritas yaitu meningkatkan
kunjungan ke Website dan kunjungan langsung ke Perpustakaan BPAD, jadi kami akan menyediakan koleksi-koleksi digital dan
OPAC yang dapat diakses secara online. Selain mewujudkan perpustakaan digital. kami juga menyediakan koleksi-koleksi
tercetak dan terekam, baik itu koleksi buku umum, anak, referensi, kaset, CD dan Banten Corner sebagai pelestarian budaya lokal.
Selain itu Perpustkaan sering mengadakan bedah buku atau seminar dan itu terbuka untuk umum guna menarik kedatangan
masyarakat. Untuk layanan jasa kami, menyediakan jasa berupa layanan informasi, penelitian, rekreasi, kemudian layanan anak,
dan layanan bimbingan pemakai untuk pengunjung.
” Dari hasil wawancara dengan tiga informan pemustaka,
diketahui bahwa koleksi yang ada di Perpustakaan BPAD masih belum mencukupi kebutuhan informasi yang mereka butuhkan.
Sedangkan untuk jasa layanan yang diberikan sudah cukup baik, termasuk bimbingan teknis perpustakaan, yang dirasa cukup
membantu bagi mereka yang bekerja di perpustakaan. Selain itu Perpustakaan BPAD Banten dapat dimanfaatkan sebagai tempat
rekreasi melalui kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan di gedung perpustakaan.
“untuk koleksi lengkap, tapi masih ada yang kurang, termasuk koleksi referensinya, apa lagi referensi untuk skripsinya”IP 1
“koleksinya masih belum cukup, soalnya masih suka ga ada buku yang saya cari. Terus disini suka ada acara-acara kaya bedah
buku sama lomba-lomba gitu, lumayan lah buat hiburan. Kalau jasa, bimbingan teknis perpustakaan cukup membantu, karena
saya juga bekerja di perpus takaan STIE Bina Bangsa.”IP 2
“Kalau layanan udah baik, tapi untuk koleksi-koleksinya masih kurang lengkap, termasuk koleksi sejarahnya. Adanya Banten
Corner membantu saya dalam tugas kuliah, ya walaupun masih kurang lengkap, tapi positif sih apa yang telah mereka upayakan,
karena Banten corner itu sendiri baru ada tahun ini
.”IP 3
2 Price Harga
Perpustakaan BPAD tidak memasang biaya sepeser pun kepada pemustaka. Menurut pendapat TD, perpustakaan sebagai
organisasi non profit yang di danai oleh masyarakat tidak seharusnya mengharapkan keuntungan dari apa yang telah mereka
layankan. Berikut hasil wawancara dengan TD: “Semua layanan yang tersedia disini semua gratis untuk semua
masyarakat. Untuk denda sendiri, karena perpustakaan itu milik masyarakat kita tidak membuat denda, kita hanya melakukan
sanksi, karena itu menyalahi peraturan mengenai pemungutan biaya, karena kita bukan instansi penghasil.
” Sedangkan menurut AK, semua layanan yang diberikan
secara cuma-cuma, dengan mengikuti kebijakan yang telah ada, Perpustakaan BPAD Banten juga akan mempermudah birokrasi-
birokrasi layanan perpustakaan.Berikut penjelasan dari AK: “Di perpustakaan semua dapat diakses dengan gratis, asalkan
semua sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan, semisal mobil perpustakaan keliling dapat di request oleh masyarakat
dengan birokrasi-birokrasi yang tentunya akan kami permudah.
” Informasi yang diperoleh dari pemustaka menyatakan
bahwa tidak ada sedikitpun biaya yang dibebankan dalam pelayanan yang diberikan oleh Perpustakaan BPAD. Termasuk
menghilangkan denda bagi pemustaka yang telat mengembalikan
buku, Perpustakaan BPAD Banten menggantinya dengan sanksi, sanksi itu berupa tidak boleh meminjam buku sesuai dengan
keterlambatan dalam mengembalikan buku tersebut. Berikut ini keterangan yang diperoleh dari informan pemusta Perpustakaan
BPAD Banten: “Ga ada tuh mas, saya rasa disni gratis semua, kan udah
dibiayain sama pemerintah”IP 1 “Semuanya gratis, kalau kita telat ngembaliin buku juga cuma
kena sanksi ga boleh minjem.”IP 2 “Alhamdulillah ya ga ada yang berbayar, terus juga kalau butuh
apa-apa ga dipersulit”IP 3
3 Place Tempat
Menurut AK, selain tempat yang cukup luas dan strategis, perpustakaan juga memberikan kemudahan akses bagi masyarakat
melalui perpustakaan keliling untuk menjangkau segmen-segmen tertentu. Bukan hanya dengan perpustakaan keliling, Perpustakaan
BPAD Banten juga telah mencanangkan e-library untuk mempermudah
masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan
informasinya. “Kita menawarkan tempat yang sangat luas, dengan fasilitas-
fasilitas yang selalu kami upayakan untuk kenyamanan pengunjung. Selain tempat kita yang lumayan strategis. Kita juga
mempunyai mobil dan motor perpustakaan keliling yang selalu mobile untuk mendekatkan perpustakaan pada masyarakat.
nantinya setelah ada e-library akan jauh lebih mendekatkan perpustakaan dengan masyarakat.
” Dari wawancara dengan pemustaka Perpustakaan BPAD
Banten, mereka menilai Perpustakaan BPAD Banten terletak di tempat yang strategis, sehingga dapat memudahkan akses bagi
pemustaka ke BPAD Banten. Perpustakaan BPAD Banten pun disarankan agar membuka layanan secara online untuk lebih
mempermudah akses ke perpustakaan. Berikut hasil wawancara dengan para informan dari pemustaka:
“Gampang juga buat akses ke perpustakaan soalnya deket terminal.”IP 1
“Tempatnya strategis mas. Kalau bisa online lebih enak tuh mas, jadi kalau lagi gak ada waktu ke perpustakaan bisa nyari di
websitenya .”IP 2
“Aksesnya mudah, terutama tempatnya strategis lah di pinggir jalan, terus deket juga ke terminal. IP 3
4 Promotion Promosi
Dari keterangan TD, promosi yang sering dilakukan oleh Perpustakaan BPAD yaitu melalui brosur, kemudian ada
perpustakaan keliling yang selalu mobile hadir ditengah-tengah masyarakat, seminar dan bedah buku yang sering diadakan di
gedung Perpustakaan BPAD Banten. Selain itu Perpustakaan BPAD mempunyai agenda rutin setiap tahun untuk meningkatkan
jumlah kunjungan masyarakat ke perpustakaan yaitu melalui Hari Kunjung Perpustakaan, acara itu diisi dengan beberapa kegiatan,
yaitu lomba mewarnai, bedah buku, pemutaran film nasional, bursa buku, dan lomba bercerita. Selain meningkatkan jumlah
kunjungan, acara yang diadopsi dari Perpusnas itupun bertujuan untuk lebih mengenalkan Perpustakaan BPAD kepada masyarakat.
“Untuk promosi yang sering kita lakukan sih biasanya lewat brosur, terus ada juga perpustakaan keliling, seminar, bedah buku
yang secara tidak langsung menjadi media promosi bagi
perpustakaan sendiri. Kemudian kita juga memiliki agenda rutin untuk mendatangkan pengunjung, yaitu melalui hari kunjung
perpustakaan yang diadakan setiap tahun. Hari kunjung perpustakaan kami adopsi dari Perpusnas yang bertujuan untuk
meningkatkan kunjungan ke perpustakaan, dan lebih mengenalkan perpustakaan kepada masyarakat.
” Informasi yang di dapatkan dari AK, diketahui bahwa
Perpustakaan BPAD selalu hadir ditengah-tengah masyarakat untuk mempromosikan perpustakaan melalui pameran dan
perpustakaan keliling. Selain itu menurut pendapat AK, Perpustakaan BPAD Banten sering mengadakan kegiatan yang
dapat mengundang banyak masyarakat, semisal Hari Kunjung Perpustakaan yang diadakan setiap tahun dengan berbagai kegiatan
didalamnya. Bukan hanya itu Perpustakaan BPAD Banten telah menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Banten
untuk ikut mempromosikan Perpustakaan BPAD Banten kepada masyarakat. keterangan tersebut dijelaskan dalam wawancara
dengan AK sebagai berikut: “Untuk mempromosikan perpustakaan, kita selalu hadir di tengah-
tengah masyarakat dengan ikut berpastisipasi dalam setiap pameran yang diadakan oleh pemerintah. Kita juga mempunyai
hari kunjung perpustakaan, kita membuat berbagai kegiatan di hari kunjung perpustakaan tersebut, seperti lomba story telling,
kemudian ada lomba membaca keras, cerdas cermat dan lain-lain. Selain itu kita juga mempunyai perpustakaan keliling untuk
memperenalkan perpustakaan kepada masyarakat. selain itu kami telah menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di
Banten untuk ikut mempromosikan Perpustakaan BPAD kepada masyarakat
” Pendapat AK tentang kerjasama dengan beberapa
perguruan tinggi untuk mempromosikan perpustakaan BPAD Banten diperkuat dengan pendapat Sekda Banten Muhadi yang
disampaikan pada banten.com pada 22 oktober 2013, beliau menyatakan bahwa Perpustakaan BPAD Banten bekerjasama
dengan tujuh perguruan tinggi di Banten, yaitu Universitas Mathla’ul Anwar, Universitas Terbuka Serang, Institut Agama
Islam Negeri, UNTIRTA, UNSERA, STIE Bina Bangsa, UPI kampus Serang dan TP. PKK Provinsi Banten untuk
mensosialisasikan keberadaan perpustakaan kepada seluruh masyarakat.
55
Selain itu, Perpustakaan BPAD Banten juga memiliki website
sebagai bentuk
promosi perpustakaan.
Website Perpustakaan BPAD Banten memuat tentang profil, program
Online Public Access Catalog OPAC, dan pengenalan layanan perpustakaan kepada masyarakat.website ini dapat diakses oleh
pengguna dengan
menggunakan alamat
www.bpad.bantenprov.go.id
.
Selain memperkenalkan layanannya, website BPAD Banten dapat dimanfaatkan sebagai alat komunikasi
secara personal kepada para penggunanya. Dari ketiga informan pemustaka yang diwawancara, awal
mereka mengetahui Perpustakaan BPAD Banten yaitu dari mulut ke mulut atau mendapat referensi dari temannya. Acara yang sering
diadakan di perpustakaan pun menjadi daya tarik tersendiri bagi pemustaka untuk mengunjungi Perpustakaan BPAD Banten.
Mading yang ada di perpustakaan pun menjadi media bagi
55
B antencom, “Sekda Banten Peringati Hari Kunjung Perpustakaan”.
http:www.bantencom.com201310sekda-banten-peringati-hari-kunjung.html?m=1 ditelusur
pada 26 juni 2014 pukul 23.42 WIB.
pemustaka dalam
mengetahui informasi-informasi
tentang Perpustakaan BPAD Banten. Selain itu partisipasi BPAD Banten
dalam kegiatan pemerintah, seperti ikut mendirikan stand dalam kegiatan tersebut, memberikan andil yang cukup besar dalam
memperkenalkan Perpustakaan BPAD Banten kepada masyarakat. Berikut penjelasan dari para informan pemustaka:
“Tahu Perpustakaan BPAD ini dari temen-temen sih.” IP 1 “Temen yang ngenalin ke Perpustakaan BPAD. Terus juga kan
disini suka ada acara-acara yang yang secara tidak langsung mengajak saya ke perpustakaan, kayak hari kunjung perpustakaan,
kan distu banyak banget kan acaranya, sayang aja kalau
dilewatin”. IP 2 “Pertama tahu Perpustakaan BPAD sih dari temen. Kalau buat
informasi-informasi tentang BPAD saya lebih sering lihat di mading depan. Kalau di luar saya pernah lihat di pameran Hari
Jadi Banten, waktu itu BPAD Banten buka stand disitu.” IP 3
5 People Orang
Sumber daya manusia SDM yang dimiliki oleh Perpustakaan BPAD Banten sebanyak 31 orang, dengan jumlah
pustakawan hanya 4 orang, Tabel 2
Daftar Staf Perpustakaan BPAD Banten
No. Nama
Jabatan
1 Drs. Abdul Majid, M.Si
Kepala Bidang Pembinaan
Perpustakaan
2 Ina Daniah, SE, MM
Kasubid. Pembinaan Minat
Baca
3 Agustami
Pelaksana
4 Andre Suhardiman Pelaksana
5 Raden Aswin Surianegara
Pelaksana
6 M. Iwan Irawan, S.Sos
Kasubid. Pembinaan
Perpustakaan
7 Ahmad Kurtubi
Pelaksana
8 Agus Setiyo Hadi Pelaksana
9 Lilis Widianingsih Pelaksana
10 Rosmawati, S.Sos
Kepala Bidang Deposit dan
Pengembangan
11 Dra. Hj. Mini Sulasmini
Kasubid. Deposit dan Otomasi
12 Drs. Iman Sukwana Pustakawan
13 Hj. Nova Wisnuherani, S.Sos Pelaksana
14 Budi Sutikno Pelaksana
15 Dra. Sri Trisnani
Kasubid. Pengelolaan Bahan
Pustaka
16 Sumarwati, A.Md Pelaksana
17 N. Ratih Suharti, S.Min
Pelaksana
18 Ashabul Kahfi, S.ip Pustakawan
19 Indri Kamelia Anisa Pelaksana
20 Usman Asshiddiqi Qohara, S.Sos
Kepala Bidang Layanan
Perpustakaan
21 Dra. N. M. Lenny Andriyani, M.Si
Kasubid. Layanan Sirkulasi dan
Referensi
22 Chairunnisa, S.Hum Pelaksana
23 Yulian Andri Nugraha, S.Sos Pustakawan
24 Imam Rosadi, SE
Pelaksana
25 Bachrudin Pelaksana
26 Yeni Berliani Pelaksana
27 Ali Hasan, S.Kom
Kasubid. Pelayanan
Multimedia
28 Afridal Pelaksana
29 Indra Hermayadii, S.Sos
Pustakawan
30 Mukhyiddin Pelaksana
31 Solihin
Pelaksana
Sumber: Subbagian Umum dan Kepegawaian BPAD Provinsi
Banten
Dari tingkat pendidikannya, hanya 4 orang orang yang berlatar belakang pascasarjana, sisanya 13 orang berlatar belakang S1,
kemudian Diploma hanya 1 orang, dan lulusan SLTA sebanyak 13 orang.
Tabel 3 Tingkat Pendidikan Staf Perpustakaan BPAD Banten
Sumber: Subbagian Umum dan Kepegawaian BPAD Provinsi Banten
Untuk mencapai efektifitas Kerja sumber daya manusia yang unggul dapat selalu dikembangkan dengan upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang secara kualitas memadai dan sesuai dengan perkembangan, perubahan, dan kebutuhan
masyarakat. BPAD Provinsi Banten dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia telah mempunyai program yaitu
program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, khususnya di bidang perpustakaan. Program peningkatan kapasitas sumber daya
aparatur diselanggarakan dengan mengikutsertakan pegawai-
No Tingkatan Pendidikan
Jumlah Orang 1 SD
2 SLTP 3 SLTA
13 5 D3
1 6 S1
13 7 S2
4 Jumlah
31
pegawai dalam kegiatan diklat, seminar, dan bimbingan di bidang perpustakaan.
Program tersebut
sebagai upaya
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memberikan
pelayanan perpustakaan yang terbaik untuk masyarakat. hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh TD:
“Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita memberikan pelatihan perpustakaan melalui kegiatan diklat,
kemudian seminar-seminar,
dan bimbingan
di bidang
perpustakaan. Tujuan dari program tersebut yaitu untuk meningkatkan kinerja masing-masing staf dalam kemajuan
organisasi, dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat”
6 Physical Evidence Sarana Fisik
Untuk menjangkau semua segmen pasar, untuk itu Perpustakaan BPAD Banten menyediakan fasilitas yang ramah
bagi penyadang disabilitas, dan juga menyediakan tempat khusus bagi anak-anak. Saat ini gedung Perpustakaan BPAD masih berada
satu atap dengan Arsip BPAD, untuk nantinya gedung Arsip akan berpisah dengan gedung Perpustakaan. Keterangan tersebut
disampaikan oleh TD dalam wawancara sebagai berikut: “Dengan gedung baru ini diharapkan dapat memberikan
tanggapan yang baik dari masyarakat, karena gedung baru ini akan ramah untuk masyarakat yang mempunyai kebutuhan khusus
atau disabilitas telah kita penuhi semua, kita memiliki jalan khusus untuk kursi roda, kemudian lift untuk melayani pengunjung yang
memiliki keterbatasan khusus. Kemudian nanti untuk ruang bermain anak, ruang baca anak itu tersendiri di lantai dasar
.” Selain gedung yang nyaman dan ramah bagi penyandang
disabilitas, Perpustakaan BPAD Banten pun menyediakan beberapa
fasilitas untuk
menunjang kelancaran
kinerja Perpustakaan BPAD Banten, berikut fasilitas-fasilitas yang
disediakan oleh Perpustakaan BPAD Banten: 1.
Lantai I terdiri dari : a
Ruang lobby atau hall lantai 1 dilengkapi dengan : konter pendaftaran anggota, konter penitipan barang, locker dan
rak penitipan barang, panggungpentas, rak koran. b
Ruang koleksi perpustakaan c
Ruang baca umum d
OPAC e
Ruang perpustakaan anak dan story telling. f
Musholla g
Toilet 2.
Lantai II terdiri dari : a
Ruang audio visual, multimedia b
Ruang internet c
Ruang seminar, lokakarya, workshop d
Ruang Banten Corner e
Ruang Diskusi f
Musholla g
Toilet Untuk fasilitasnya yang disediakan pun banyak membantu
pemustaka, termasuk internet gratis yang disediakan oleh perpustakaan. Selain itu ruang diskusi yang berada di lantai 2
menjadi kenyamanan tersendiri bagi pemustaka, karena terpisah dengan ruang baca yang terletak di lantai 1. Berikut hasil
wawancara dengan para informan dari pemustaka: “Lumayan bagus lah mas fasilitasnya, nyaman juga tempatnya.”
IP 1
“Fasilitasnya cukup memuaskan, apa lagi WiFinya, tapi kadang- kadang suka eror. Ruang diskusinya juga membantu, karena
terpisah dengan ruang baca, jadi kita engga ganngu yang
lain.”IP 2 “ Fasilitasnya sudah bagus, apa lagi WiFinya banyak membantu”
IP 3
7 Process Proses
Proses dalam perpustakaan menjadi tulang punggung sebuah organisasi, karena melalui proses akan menentukan
bagaiamana layanan di perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh penggunanya. Perpustakaan BPAD Banten memiliki standar
terssendiri memberikan layanan kepada pemustaka, standar tersebut mengacu kepada Undang-Undang Nomor 43 than 2007
tentang perpustakaan, kemudian Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 38 Tahun 2012
tentang pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik, Peraturan Daerah Provinsi Banten Daerah Provinsi Banten,. Hal
tersebut bagaiamana disampaikan oleh informan AN dalam wawancara berikut:
“Kita mengacu kepada standar Perpustakaan BPAD Banten, juga Undang-undang No. 43 Tahun 2007, sebagai acuan kerja kita,
termasuk dalam pemberian layanan kepada masyarakat, kita akan selalu mempermudah, tanpa birokrasi yang berbelit. Sebagai
contoh masyarakat atau pemustaka dapat melakukan permohonan kepada perpustakaan guna memperoleh layanan story telling,
layanan pemutaran film, dan juga layanan per
pustakaan keliling.” Dari penjelasan AN juga diperoleh informasi bahwa
Perpustakaan BPAD Banten akan mempermudah birokrasi layanan kepada pemustaka, misalkan pemustaka dapat melakukan
permohonan untuk layanan story telling, layanan pemutaran film, dan layanan perpustakaan keliling. Selain itu kemudahan yang bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu untuk pendaftaran anggota bisa melalui online ke website BPAD Provinsi Banten.
2. Kendala Pemasaran Perpustakaan BPAD Banten: