Pembelajaran Matematika Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Kemampuan kognitif meliputi: a knowledge pengetahuan, ingatan; b comprehension pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh; c application menerapkan; d analysis menguraikan, menentukan hubungan; e synthesis mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru; dan f evaluation menilai. Kemampuan afektif meliputi: a receiving sikap menerima; b responding memberikan respons; c valuing nilai; d organization organisasi; e characterization karakterisasi. Kemampuan psikomotor meliputi: a initiator; b pre-routine; dan c rountinized. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah melakukan belajar, tidak hanya pengetahuan tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri siswa melalui penilaian proses dan tes dalam proses pembelajaran.

2.3 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

2.3.1 Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Gagne dalam Aisyah, dkk. 2007: 1.3 mengemukakan pembelajaran sebagai seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa proses belajar yang sifatnya internal. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan guru agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa. Komalasari 2010: 3 mengungkapkan pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan siswa yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis sehingga siswa dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Pertama pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem, pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisasi antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran remedial dan pengayaan. Kedua, pembelajaran dipandang sebagai suatu proses. Maka, pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan pembelajaran ialah suatu proses interaksi siswa dan guru yang direncanakan secara sistematis untuk mendukung terjadinya proses belajar.

2.3.2 Matematika

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk diajarkan di sekolah dasar bukan hanya pelajaran yang menghimpun angka-angka tanpa makna. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI 2005: 723 matematika ialah ilmu bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Suwangsih 2006: 3 mengungkapkan matematika berasal dari bahasa latin “mathematika” yang mulanya diambil dari Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu knowledge. Matematika berkenaan dengan ide gagasan-gagasan, aturan-aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis sehingga matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak Hudoyo dalam Aisyah, dkk., 2007: 1.1. Hal utama dalam menanamkan pemahaman siswa belajar matematika yaitu menanamkan pengetahuan konsep-konsep dan pengetahuan prosedural. Hubungan antara konseptual dan prosedural sangat penting. Pengetahuan konseptual mengacu pada pemahaman konsep, sedangkan pengetahuan prosedural mengancu pada keterampilan menyelesaikan soal-soal metematika. Johnson dalam Abdurahman 2003: 252 matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya untuk memudahkan berfikir. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan matematika ialah ilmu bilangan yang terdiri dari berbagai konsep-konsep yang saling berhubungan yang digunakan untuk penyelesaian masalah mengenai bilangan.

2.3.3 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 64

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 8 41

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL INKUIRI SISWA KELAS IV SD KRISTEN 1 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 12 37

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASILBELAJARSISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE DAN MEDIA POWERPOINT PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VA SDN 1 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 58

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VB SD NEGERI 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 SINDANG AGUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 5 47

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IVA SD NEGERI 1 PANJANG SELATAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 2 53

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 2 SABAH BALAU LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 53

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VB SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE SISWA KELAS IV B SD NEGERI 5 METRO PUSAT

0 10 68