Think Pair Share TPS

c Group Investigation GI, merupakan tipe model cooperative learning yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan. Dalam model pembelajaran ini, siswa terlibat dalam perencanaan baik topik yang dipelajari dan bagaimana jalannya penyelidikan mereka. d Number Head Together NHT atau penomoran berpikir bersama merupakan tipe model cooperative learning yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. e Teams Games Tournament TGT atau pertandingan permainan tim dikembangkan oleh David De Vries dan Keath Edward. Pada model ini siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memeroleh tambahan poin untuk skor tim mereka. f Think Pair Share TPS atau berpikir berpasangan berbagi merupakan tipe model cooperative learning yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa. Berdasarkan ke enam tipe model cooperative learning di atas, model cooperative learning tipe TPS merupakan salah satu model alternatif yang dapat digunakan, karena dapat memberi siswa lebih banyak waktu untuk berpikir, merespon dan saling membantu dengan siswa lainnya.

2.1.3 Cooperative Learning Tipe Think Pair Share

2.1.3.1 Think Pair Share TPS

TPS merupakan suatu teknik sederhana dengan keuntungan besar yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat informasi dan siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas. TPS adalah strategi diskusi kooperatif yang dikembangkan oleh Frank Lyman dan kawan-kawannya dari Universitas Maryland tahun 1981. TPS mampu mengubah asumsi bahwa metode resitasi dan diskusi perlu diselenggarakan dalam setting kelompok kelas secara keseluruhan Trianto, 2009: 81. Menurut Kagan dalam Eggen, dkk. 2012: 134 TPS adalah strategi kerja kelompok yang meminta siswa individual dalam pasangan belajar untuk pertama menngerjakan tugas yang diberikan guru kemudian berbagi jawaban itu dengan pasangan. Pembelajaran TPS melatih siswa untuk berani berpendapat dan menghargai pendapat teman. Suprijono 2009: 91 mengungkapkan TPS terbentuk atas tiga kata yaitu thinking, pairing, dan sharing. Pada tahap thinking, pembelajaran diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan pleh siswa. Pada tahap pairing, guru meminta siswa berpasang-pasangan untuk berdiskusi. Hasil diskusi intersubjektif di tiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Tahap ini disebut sharing. Dalam tahap ini diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada pengonstruksian pengetahuan secara integratif. Sejalan dengan itu, Trianto 2010: 81 mengemukakan TPS merupakan pembelajaran dengan sistem kerja kelompok yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Berdasarkan pengertian tersebut bahwa dengan TPS siswa diberi kesempatan untuk berpikir sendiri terlebih dahulu kemudian berdiskusi dengan temannya. Menurut Eggen, dkk. 2012: 134 terdapat tiga alasan TPS dapat efektif diterapkan dalam pembelajaran, yaitu: strategi ini mengundang respons dari semua orang di dalam kelas dan menempatkan semua siswa ke dalam peran-peran yang aktif secara kognitif karena setip anggota dari pasangan diharapkan untuk berpartisipasi, dan strategi ini mudah direncanakan dan diterapkan. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan TPS adalah strategi kerja kelompok yang memberi siswa lebih banyak kesempatan untuk berpikir dan berpendapat secara individu untuk merespon pendapat yang lain dan saling membantu dalam kelompoknya kemudian membagi pengetahuan kepada siswa lain.

2.1.3.2 Keunggulan dan Kelemahan Think Pair Share TPS

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 64

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 8 41

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL INKUIRI SISWA KELAS IV SD KRISTEN 1 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 12 37

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASILBELAJARSISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE DAN MEDIA POWERPOINT PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VA SDN 1 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 58

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VB SD NEGERI 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 SINDANG AGUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 5 47

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IVA SD NEGERI 1 PANJANG SELATAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 2 53

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 2 SABAH BALAU LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 53

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VB SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE SISWA KELAS IV B SD NEGERI 5 METRO PUSAT

0 10 68