54
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Arikunto 2010:4 penelitian korelasi berkaitan dengan pengumpulan data untuk mengetahui tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan, atau manipulasi terhadap data yang memang telah ada.
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode Kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi
atau sampel tertentu dengan teknik pengambilan data yang pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
dan analisis data bersifat kauntitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono 2015:14.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara minat baca dengan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri di Gugus Dwija Harapan Kecamatan
Mijen Kota Semarang. Pada penelitian ini mempunyai variabel bebas independen yaitu minat baca dan variabel terikat dependen yaitu hasil belajar
IPS.
3.2 PROSEDUR PENELITIAN
Dalam penelitian ini langkah-langkah dilakukan peneliti sebagai berikut: a.
Menentukan lokasi yang akan digunakan sebagai tempat penelitian.
b. Mengindentifikasi masalah, yaitu melakukan proses pengamatan awal untuk
menentukan permasalahan yang akan diteliti. c.
Menyusun kerangka teori dan pengajuan hipotesis. d.
Membuat kisi- kisi instrumen dan mengembangkan instrumen berdasarkan
kerangka teori yang sudah ditentukan.
e. Melakukan uji coba instrumen untuk menghitung validitas dan reliabilitas
instrumen serta melakukan pengambilan data.
f. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian yang diperoleh dari
pengumpulan data dengan teknik analisis data yang telah ditentukan untuk menguji hipotesis.
3.3 SUBJEK, LOKASI, DAN WAKTU PENELITIAN
3.3.1 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Gugus Dwija
Harapan Kecamatan Mijen Kota Semarang tahun ajaran 20152016. 3.3.2
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gugus Dwija Harapan Kecamatan Mijen Kota Semarang dengan rincian :
a. SD Negeri Jatisari
b. SD Negeri Wonolopo 01
c. SD Negeri Wonolopo 02
d. SD Negeri Wonolopo 03
e. SD Negeri Wonoplembon 01
3.3.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan mei sampai juni 2016.
3.4 POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK PENGAMBILAN
SAMPEL
3.4.1 Populasi Penelitian
Sugiyono 2015:117 populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri
Gugus Dwija Harapan Kecamatan Mijen Kota Semarang tahun pelajaran 20152016 berjumlah 243 siswa dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.1
Populasi Siswa Kelas V SD Negeri Gugus Dwija Harapan Kecamatan Mijen Kota Semarang
No. Nama Sekolah
Kelas Jumlah Siswa
1. SD Negeri Jatisari
VA 40 siswa
VB 36 siswa
2. SD Negeri Wonolopo 01
VA 31 siswa
VB 31 siswa
3. SD Negeri Wonolopo 02
VA 22 siswa
VB 20 siswa
4. SD Negeri Wonolopo 03
V 28 siswa
5. SD Negeri Wonoplembon 01
V 35 siswa
Jumlah 243 siswa
Sumber: UPTD Kecamatan Mijen Kota Semarang
3.4.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sugiyono 2015:118 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisrtik yang dimiliki oleh populasi tersebut, apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif mewakili.
Menurut Musfiqon 2012:91, jika populasi melebihi 100 orang maka boleh dilakukan pengambilan sampel dengan menyesuaikan besarnya populasi
yaitu berkisar antara 20-30 dari total populasi. Darmawan 2014:143 menyatakan jika ukuran ukuran populasinya sekitar 100 orang, sampelnya paling
sedikit 30 dari total populasi. Jumlah sampel penelitian korelasional paling sedikit 30 elemen populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu 40
dari total populasi. Berdasarkan perhitungan tersebut didapat sampel yang berjumlah 100 siswa.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Proportional Random Sampling yaitu anggota sampel yang diambil dari setiap
sub-populasi berproporsi sama. Menurut Arikunto 2010:182, proportional artinya pengambilan sampel yang dilakukan dengan menyeleksi setiap unit
sampling yang sesuai tiap kelas ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dari setiap kelas. Random artinya menganggap semua subjek
memiliki hak yang sama dalam memperoleh kesempatan untuk dipilih menjadi sampel.
Perhitungan jumlah sampel dari setiap sekolah ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
ni = x n
Sumber: Riduwan 2015:29 Keterangan:
Ni = jumlah sampel menurut stratum
n = jumlah sampel seluruhnya
Ni = jumlah proporsi menurut sampel
N = jumlah populasi seluruhnya
Tabel 3.2
Data Pengambilan Sampel Siswa Kelas V SD Negeri Gugus Dwija Harapan Kecamatan Mijen Kota Semarang
No. Nama Sekolah
Kelas Jumlah Sampel
1. SD Negeri Jatisari
VA x 100 = 16 siswa
VB x 100 = 15 siswa
2. SD Negeri Wonolopo 01
VA x 100 = 13 siswa
VB x 100 = 13 siswa
3. SD Negeri Wonolopo 02
VA x 100 = 9 siswa
VB x 100 = 8 siswa
4. SD Negeri Wonolopo 03
V x 100 = 11 siswa
5. SD Negeri Wonoplembon 01
V x 100 = 15 siswa
Jumlah 100 siswa
3.5 VARIABEL PENELITIAN
Sugiyono 2015:61 variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono 2015:61. Pada penelitian ini variabel yang digunakan yaitu variabel bebas dan terikat.
3.5.1 Variabel Bebas Variabel X
Sugiyono 2015:61, variabel bebas variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab terjadinya perubahan atau timbulnya
variabel dependen terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu minat baca.
3.5.2 Variabel Terikat Variabel Y
Sugiyono 2015:61, variabel terikat variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS.
3.6 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Pada penelitian ini, definisi operasional digunakan untuk memberikan batasan pengertian-pengertian mengenai variabel-variabel yang digunakan
meliputi minat baca dan hasil belajar IPS. Variabel-variabel tersebut didefinisikan secara operasional sebagai berikut
3.6.1
Variabel Minat Baca X
Minat baca adalah dorongan atau keinginan yang kuat dari seseorang untuk membaca dengan penuh kesadaran yang disertai dengan perasaan senang.
Indikator dari variabel ini adalah sebagai berikut:
a. Kesenangan membaca
b. Dorongan untuk membaca
c. Kesadaran akan manfaat membaca
d. Frekuensi dan ketersediaan waktu untuk membaca
e. Kuantitas sumber bacaan
3.6.2
Hasil Belajar IPS Y
Hasil belajar IPS merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah melakukan aktivitas pembelajaran pada mata pelajaran IPS yang diwujudkan
dengan tiga aspek kemampuan yaitu kemampuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada penelitian ini, hasil belajar yang digunakan adalah hasil
belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN Gugus Dwija Harapan Kecamatan Mijen Kota Semarang yang diambil dari nilai rapor semester genap tahun ajaran
20152016.
3.7 TEKNIK PENGUMPULAN DATA