11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tenny Widya 2012 yang berjudul ―Pengembangan Media Video Pembelajaran Pertempuran di Surabaya
Untuk Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Kalitidu Bojonegoro‖ menunjukkan hasil validasi ahli media menyatakan bahwa tingkat kevalidan media sebesar 80,
Sedangkan validasi dari ahli materi menyatakan tingkat presentase kevalidan media yaitu sebesar 92,5. Selain mengukur tingkat kevalidan media, juga diukur
tingkat hasil belajar siswa. Uji coba lapangan dengan siswa sebanyak 34 siswa. Pada uji coba lapangan ini terdapat peningkatan nilai dari hasil pre test sebelum
menggunakan media video pembelajaran yaitu dari nilai dengan rata-rata 50,2 menjadi nilai dengan rata-rata 76,5 setelah menggunakan media video
pembelajaran. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media video pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Selanjutnya pada penelitian yang dilakukan oleh I Kadek Nova Sandi Wiradinata, I Wayan Koyan, Luh Putu Putrini Mahadewi 2012 yang berjudul
―Pengembangan Media Video Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPA Kelas VII Semester II Tahun Pelajaran 20122013 di SMP Saraswati Seririt‖ menunjukkan
hasil analisis data secara deskriptif kuantitatif dan dikonversi ke dalam PAP tingkat pencapaian skala 5 maka diperoleh kualitas hasil pengembangan media
sebagai berikut: 1 review ahli isi mata pelajaran yaitu dengan tingkat pencapaian dalam kategori sangat baik 96, 2 review ahli desain pembelajaran dengan
tingkat pencapaian dalam kategori baik 93, 3 review ahli media pembelajaran dengan tingkat pencapaian dalam kategori sangat baik 90, 4 uji
coba perorangan dengan tingkat pencapaian dalam kategori baik 88,4, 5 uji coba kelompok kecil dengan tingkat pencapaian dalam kategori baik 89,7, dan
6 uji coba lapangan dengan tingkat pencapaian dalam kategori sangat baik 92,1. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa siswa sangat tertarik untuk
belajar IPA. Selain itu, media video pembelajaran ini membuat siswa menjadi lebih mudah untuk memahami materi pelajaran.
Kemudian pada penelitian Fiskha Ayuningrum 2012 yang berjudul ―Pengembangan Media Video Pembelajaran Untuk Siswa Kelas X Pada
Kompetensi Mengolah Soup Kontinental di SMK N 2 Godean‖ menunjukkan hasil media video pembelajaran Mengolah Soup Kontinental dengan kelayakan
berdasarkan dari ahli materi diperoleh hasil valid dan layak dengan persentase 100, penilaian dari ahli media pembelajaran diperoeh hasil valid dan layak
dengan persentase 100 sehingga dapat digunakan dan diuji cobakan kepada siswa. 2 hasil pengujian kelayakan dari siswa kelas X SMK N 2 Godean
meliputi aspek materi pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 61,1 dan kategori layak sebesar 38,9. Aspek media pembelajaran pada
kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 50 dan kategori layak sebesar 50. Aspek luaranoutput pada kategori sangat layak dengan frekuensi
relatif sebesar 63,8 dan kategori layak sebesar 36,2. Sedangkan penilaian
kelayakan media secara keseluruhan pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 58,3 dan kategori layak sebesar 41,7. Hal ini menunjukkan
bahwa media video pembelajaran Mengolah Soup Kontinental sangat layak dan sesuai untuk digunakan sebagai sumber belajar bagi guru dan siswa di SMK
Negeri 2 Godean. Penelitian Aria Pramudito 2013 yang berjudul ―Pengembangan Media
Pembelajaran Video Tutorial Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Standar Kompetensi Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut di SMK Muhammadiyah
1 Playen‖ menunjukkan hasil penilaian kelayakan media pembelajaran video tutorial untuk standar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut ini
adalah: 1 persentase skor penilaian dari ahli materi 1 sebesar 76,79 dan ahli materi 2 sebesar 82,14; 2 persentase skor penilaian dari ahli media 1 sebesar
72,22 dan ahli media 2 sebesar 80,56; 3 persentase skor tanggapan dari reviewer mahasiswa sebesar 84,33; dan 4 persentase skor tanggapan dari siswa
sebesar 80,18. Berdasarkan hasil penilaian dan tanggapan yang diperoleh tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran video tutorial untuk
standar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut ini layak untuk digunakan dan dikembangkan.
2.2 Pengembangan Video Dalam Teknologi Pendidikan