Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas V pokok bahasan pernapasan manusia.

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT DAN INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V POKOK BAHASAN

PERNAPASAN MANUSIA Agatha Ceandy Nona Lewar Universitas Sanata Dharma

2016

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SD PL Don Bosko Semarang diperoleh informasi bahwa SD tersebut sangat membutuhkan media berbasis ICT dan inkuiri. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengembangkan media yang mampu memanfaatkan ICT dan inkuiri, (2) mengetahui langkah-langkah pengembangan, dan (3) mengetahui kelayakan produk pada mata pelajaran IPA kelas V pokok bahasan pernapasan manusia. Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri adalah media yang di dalamnya mengandung unsur ICT dan inkuiri.

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian dan Pengembangan (R&D). Peneliti menggunakan prosedur pengembangan oleh Borg dan Gall. Terdapat lima langkah-langkah pengembangan yaitu: (1) studi eksplorasi, (2) pengembangan produk awal, (3) validasi ahli dan revisi, (4) uji coba lapangan skala kecil (terbatas) dan revisi produk, dan (5) uji coba skala besar (utama) dan produk akhir.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media yang mampu memanfaatkan ICT adalah media yang mengandung audio, video, teks, dan animasi. Peneliti telah mengembangkan produk sesuai Borg dan Gall melalui 5 langkah pengembangan. Produk divalidasi oleh seorang dosen ahli dan guru kelas V dan memperoleh skor rerata 4,06 sehingga layak diujicobakan. Media ini layak digunakan dilihat dari hampir 100% siswa menyatakan media ini baik.

Kata kunci: IPA kelas V, media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri, pernapasan manusia.


(2)

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF ICT BASED TEACHING MEDIA AND INQUIRY IN FIFTH GRADE OF SCIENCE CLASS IN HUMAN

RESPIRATORY SUBJECT Agatha Ceandy Nona Lewar

Sanata Dharma University 2016

Based on the observation and interview done in PL Don Bosko Semarang elementary school indicate that their students are in need of ICT teaching media and inquiry. This research aims to (1) find teaching media which is based on ICT and inquiry, (2) find the steps to develop, (3) find the product’someinfifth ou grade science class in human respiratory subject. The development of ict based

teaching media and inquiry is any teaching media consists of ICT and inquiry. This research is using research and development method (R&D). The

researcher applies the development procedures by Borg dan Gall. There are five steps of developments : (1) exploration , (2) initial product development, (3) experts validation and revision, (4) simple testing and product revision dan (5) final testing and final product.

This research shows that teaching media capable of applying ICT are media that containts audio, video ,texts, and animation. The reseacher has developed the product as Borg and Gall through 5 stages of developments. This product has been validated by a lecturer and an elementary teacher. This product has scored 4.06 so it is applicable. Almost 100% students declare that this product is excellent

Keywords: fifth grade science class, ICT and Inquiry based teaching media, human respiratory


(3)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

DAN INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V

POKOK BAHASAN PERNAPASAN MANUSIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Agatha Ceandy Nona Lewar NIM: 121134228

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

DAN INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V

POKOK BAHASAN PERNAPASAN MANUSIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Agatha Ceandy Nona Lewar NIM: 121134228

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(5)

ii SKRIPSI


(6)

iii SKRIPSI


(7)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Tuhan Yesus yang selalu memberikan berkat dan rahmat kepada saya Alm. Sri Subandriati sebagai Ibu saya yang telah merawat dan mendidik saya,

yang dengan tulus menyayangi saya dan memberikan semangat kepada saya. Keluarga besar yang mendukung dan mendoakan saya

Sahabat satu angkatan Universitas Sanata Dharma


(8)

v MOTTO

Hidup ini hanya sekali, teruslah berjalan menatap masa depan dan

hiraukanlah masa lalu yang selalu membuat kita menyesal

IBU, satu kata penuh makna

Der Mensch Menscht – Memanusiakan Manusia-


(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 September 2016 Peneliti,


(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Agatha Ceandy Nona Lewar

Nomor Mahasiswa : 121134228

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT dan Inkuiri Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Pokok Bahasan Pernapasan Manusia” berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap menyantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada Tanggal: 22 September 2016 Yang Menyatakan,


(11)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

DAN INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V

POKOK BAHASAN PERNAPASAN MANUSIA

Agatha Ceandy Nona Lewar Universitas Sanata Dharma

2016

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SD PL Don Bosko Semarang diperoleh informasi bahwa SD tersebut sangat membutuhkan media berbasis ICT dan inkuiri. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengembangkan media yang mampu memanfaatkan ICT dan inkuiri, (2) mengetahui langkah-langkah pengembangan, dan (3) mengetahui kelayakan produk pada mata pelajaran IPA kelas V pokok bahasan pernapasan manusia. Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri adalah media yang di dalamnya mengandung unsur ICT dan inkuiri.

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian dan Pengembangan (R&D). Peneliti menggunakan prosedur pengembangan oleh Borg dan Gall. Terdapat lima langkah-langkah pengembangan yaitu: (1) studi eksplorasi, (2) pengembangan produk awal, (3) validasi ahli dan revisi, (4) uji coba lapangan skala kecil (terbatas) dan revisi produk, dan (5) uji coba skala besar (utama) dan produk akhir.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media yang mampu memanfaatkan ICT adalah media yang mengandung audio, video, teks, dan animasi. Peneliti telah mengembangkan produk sesuai Borg dan Gall melalui 5 langkah pengembangan. Produk divalidasi oleh seorang dosen ahli dan guru kelas V dan memperoleh skor rerata 4,06 sehingga layak diujicobakan. Media ini layak digunakan dilihat dari hampir 100% siswa menyatakan media ini baik.

Kata kunci: IPA kelas V, media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri, pernapasan manusia.


(12)

ix ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF ICT BASED TEACHING MEDIA

AND INQUIRY IN FIFTH GRADE OF SCIENCE CLASS IN

HUMAN RESPIRATORY SUBJECT

Agatha Ceandy Nona Lewar Sanata Dharma University

2016

Based on the observation and interview done in PL Don Bosko Semarang elementary school indicate that their students are in need of ICT teaching media and inquiry. This research aims to (1) find teaching media which is based on ICT and inquiry, (2) find the steps to develop, (3) find the product’s outcome in fifth grade science class in human respiratory subject. The development of ict based teaching media and inquiry is any teaching media consists of ICT and inquiry.

This research is using research and development method (R&D). The researcher applies the development procedures by Borg dan Gall. There are five steps of developments : (1) exploration , (2) initial product development, (3) experts validation and revision, (4) simple testing and product revision dan (5) final testing and final product.

This research shows that teaching media capable of applying ICT are media that containts audio, video ,texts, and animation. The reseacher has developed the product as Borg and Gall through 5 stages of developments. This product has been validated by a lecturer and an elementary teacher. This product has scored 4.06 so it is applicable. Almost 100% students declare that this product is excellent

Keywords: fifth grade science class, ICT and Inquiry based teaching media, human respiratory


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT dan Inkuiri pada Mata

Pelajaran IPA Kelas V Pokok Bahasan Pernapasan Manusia”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi inimendapat banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. I Nyoman Arcana, M.Si. selaku dosen pembimbing 1 yang telah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran serta memberikan saran, kritik, semangat, dorongan, dan motivasi yang positif dalam menyelesaikan skripsi. 5. Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum. selaku dosen pembimbing 2 yang

telah memberi pengarahan dan nasehat dalam membimbing peneliti sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.


(14)

xi

6. Para validator, yang telah berkenan membantu dalam proses validasi instrumen dan prototipe.

7. V. Sutrisno, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Pangudi Luhur Don Bosko Semarang yang telah memberikan izin dalam melakukan penelitian ini di kelas V.

8. Kesepuluh siswa SD Pangudi Luhur Don Bosko Semarang.

9. Keluarga tercinta yang selalu mendoakan, memberi dukungan dan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

10.Aldika Sabdarey, Dian Listyawati, Laurensia Erlina, Sita Endah Marhaendriana, dan Tri Wahyu Setyaningsih yang selalu memberikan semangat dan dukungan selama mengerjakan skripsi hingga selesai.

11.Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah memberi dukungan bantuan dan semangat hingga skripsi ini selesai dengan lancar.

Peneliti juga menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan. Peneliti berharap, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.


(15)

xii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR BAGAN ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Definisi Operasional ... 5

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ... 8

1. Media Pembelajaran ... 8

a. Pengertian Media Pembelajaran... 8

b. Tujuan Media Pembelajaran ... 9

c. Manfaat Media Pembelajaran ... 9

d. Pengelompokan Media Pembelajaran ... 10

2. Media ICT ... 12

a. Pengertian Media ICT ... 12

b. Manfaat Media ICT ... 12

3. Metode Inkuiri ... 13

a. Pengertian Metode Inkuiri ... 13

b. Keunggulan Metode Inkuiri ... 14

c. Prinsip Metode Inkuiri ... 15

d. Jenis-Jenis Metode Inkuiri ... 16

e. Pengertian Metode Inkuiri Terbimbing... 19

f. Langkah-Langkah Metode Inkuiri Terbimbing ... 19


(16)

xiii

a. Hakikat IPA ... 21

b. Materi Pernapasan Manusia ... 22

5. Siswa Kelas V Sekolah Dasar ... 26

B. Penelitian yang Relevan ... 27

C. Kerangka Berpikir ... 30

D. Pertanyaan Penelitian ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 33

B. Setting Penelitian ... 34

1. Subjek Penelitian ... 34

2. Objek Penelitian ... 35

3. Tempat Penelitian ... 35

4. Waktu Penelitian ... 35

C. Prosedur Pengembangan ... 35

1. Studi Eksplorasi ... 37

2. Pengembangan Produk Awal ... 37

3. Validasi Ahli dan Revisi Produk ... 37

4. Uji Coba Lapangan Terbatas dan Revisi Produk ... 38

5. Uji Coba Lapangan Utama dan Revisi ke Produk Akhir ... 38

D. Teknik Pengumpulan Data ... 38

1. Wawancara ... 39

2. Kuesioner ... 39

a. Kuesioner Teknik Validasi Produk ... 39

b. Kuesioner Uji Coba Lapangan Terbatas ... 39

c. Kuesioner Uji Coba Lapangan Utama ... 40

3. Dokumentasi ... 40

E. Instrumen Penelitian ... 40

1. Lembar Kisi- Kisi Wawancara ... 41

2. Kuesioner Validasi Ahli ... 43

3. Kuesioner Uji Coba Lapangan Terbatas ... 44

4. Kuesioner Uji Coba Lapangan Utama ... 46

F. Teknik Analisis Data ... 46

1. Data Kuantitatif ... 46

2. Data Kualitatif ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Hasil Penelitian ... 49

1. Komponen Produk ... 49

a. Tampilan Menu Awal ... 49

b. Tanpilan Petunjuk ... 50

c. Tampilan Fenomena ... 51

d. Tampilan Pertanyaan ... 51

e. Tampilan Hipotesis ... 52

f. Tampilan Sumber Belajar ... 53

g. Tampilan Latihan ... 56

h. Tampilan Biodata Peneliti ... 56


(17)

xiv

3. Skor Angket Respon Siswa Uji Coba Lapangan Terbatas ... 65

4. Skor Angket Respon Siswa Uji Coba Lapangan Utama ... 66

B. Pembahasan ... 67

C. Kelebihan dan Kekurangan Produk ... 83

1. Kelebihan Produk ... 83

2. Kekurangan Produk ... 84

BABV PENUTUP A. Kesimpulan ... 85

B. Keterbatasan Penelitian ... 86

C. Saran ... 86

DAFTAR REFERENSI ... 87

LAMPIRAN ... 90


(18)

xv

DAFTAR TABEL Tabel Halaman Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Wawancara ... 41

Tabel 3.2 Lembar Wawancara ... 42

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi Produk ... 43

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Siswa ... 45

Tabel 3.5 Skala Likert ... 47

Tabel 4.1 Penjelasan Gambar pada Halaman Video Pembelajaran ... 55

Tabel 4.2 Hasil Validasi oleh Dosen Ahli ... 57

Tabel 4.3 Hasil Validasi oleh Guru ... 60

Tabel 4.4 Rata-rata Hasil Validasi Produk oleh Validator ... 64

Tabel 4.5 Hasil Kuesioner Uji Coba Lapangan Terbatas ... 65

Tabel 4.6 Revisi Desain Produk ... 75

Tabel 4.7 Revisi Desain Produk ... 76


(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman Gambar 4.1 Tampilan Menu Awal ... 50

Gambar 4.2 Tampilan Petunjuk ... 50

Gambar 4.3 Tampilan Fenomena ... 51

Gambar 4.4 Tampilan Pertanyaan ... 52

Gambar 4.5 Tampilan Hipotesis ... 52

Gambar 4.6 Tampilan Sumber Belajar ... 53

Gambar 4.7 Tampilan Materi Pembelajaran ... 54

Gambar 4.8 Tampilan Materi Pembelajaran ... 54

Gambar 4.9 Tampilan Video Pembelajaran ... 55

Gambar 4.10 Tampilan Latihan ... 56

Gambar 4.11 Tampilan Biodata Peneliti ... 57

Gambar 4.12 Tombol sesuai Metode Inkuiri Terbimbing ... 72

Gambar 4.13 Tampilan Video Sebelum Revisi ... 75

Gambar 4.14 Tampilan Sesudah Revisi ... 76

Gambar 4.15 Tampilan Menu Awal Sebelum Diberi Audio ... 76

Gambar 4.16 Tampilan Menu Awal Setelah Diberi Audio ... 77

Gambar 4.17 Tampilan Video yang Nampak Pecah ... 78


(20)

xvii DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan ... 29 Bagan 3.1 Langkah-Langkah Pengembangan ((Borg dan Gall

(dalam Soenarto, 2005: 8)) ... 34 Bagan 3.2 Langkah-Langkah Pengembangan Media Pembelajaran

Berbasis ICT dan Inkuiri pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Pokok Bahasan Pernapasan Manusia Menurut


(21)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian di Sekolah Dasar ... 1

Lampiran 2 Hasil Wawancara Guru ... 2

Lampiran 3 Rekap Hasil Wawancara Guru ... 3

Lampiran 4 Kuesioner Validasi Ahli ... 4

Lampiran 5 Kuesioner Uji Coba Lapangan Terbatas dan Utama ... 6

Lampiran 6 Surat Permohonan Validasi Oleh Dosen Ahli ... 7

Lampiran 7 Hasil Validasi Oleh Dosen Ahli ... 8

Lampiran 8 Surat Permohonan Validasi Oleh Guru ... 11

Lampiran 9 Hasil Validasi Oleh Guru ... 12

Lampiran 10 Rekap Hasil Validasi Oleh Kedua Validator ... 15

Lampiran 11 Kuesioner Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas ... 17

Lampiran 12 Rekap Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas ... 19

Lampiran 13 Kuesioner Hasil Uji Coba Lapangan Utama ... 20

Lampiran 14 Rekap Jawaban Siswa pada Uji Coba Lapangan Utama.... 22

Lampiran 15 Rekap Hasil Uji Coba Lapangan Utama ... 23


(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari enam bagian, yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi produk yang dikembangkan.

A. Latar Belakang Masalah

Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, yang berlangsung di dalam sekolah atau luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan siswa agar dapat memainkan peran dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa mendatang (Mudyahardjo, 2006: 11). Jadi, mutu pendidikan harus selalu ditingkatkan.

Media pembelajaran dianggap mampu meningkatkan mutu pendidikan. Media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar serta berfungsi memperjelas informasi yang akan disampaikan


(23)

sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik (Kustandi, 2011: 9). Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan semakin banyak. Hal ini mendorong pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran.

Salah satunya penggunaan media ICT (Information and Communication

Technology) untuk menciptakan suasana penyampaian materi yang lebih menyenangkan bagi siswa. Dengan media ICT siswa dapat dengan mudah menyajikan suatu informasi, menyelesaikan tugas dengan cepat dan automatik, dan mengakses maupun menangani informasi. Siswa juga tidak harus berada dalam lingkup sekolah untuk mengakses informasi media ini (Muijs & David, 2008: 348-351).

Sekolah Dasar (SD) adalah salah satu tingkat pendidikan yang harus ditempuh oleh warga negara Indonesia. Dalam satuan pendidikan sekolah dasar, siswa harus menempuh enam tahun yang berawal dari kelas satu hingga kelas enam. Beberapa pelajaran yang diajarkan pada saat sekolah dasar yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Agama, Bahasa Indonesia, PKn, Komputer, Olahraga, Bahasa Daerah, dan Kesenian.

Salah satu mata pelajaran yang menggunakan media pembelajaran adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan ilmu yang melatih siswa untuk mencari tahu alam secara sistematis. IPA bukan hanya penguasaan tentang pengetahuan yang berupa fakta, konsep, dan prinsip melainkan merupakan suatu proses penemuan. IPA mempelajari semua benda yang terdapat di alam semesta yang dapat diamati oleh indra manusia baik benda mati maupun benda hidup,


(24)

dengan pembelajaran IPA siswa diharapkan dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta menerapkan dalam kehidupan nyata (Depdiknas, 2006: 4).

Untuk mendukung gagasan, penulis melakukan wawancara terhadap empat guru sekolah dasar di Ambarawa dan Semarang. Dalam wawancara tersebut peneliti menanyakan tentang tiga aspek, yaitu (1) media yang digunakan saat mengajar, (2) media berbasis ICT, dan (3) metode inkuri. Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa guru masih menggunakan metode teacher centered dan belum menggunakan media yang beragam dalam pembelajaran IPA pokok bahasan pernapasan manusia. Selain itu, menurut guru perlu adanya media yang beragam untuk menambah ketertarikan siswa dalam proses belajar pelajaran IPA.

Data yang diperoleh dari wawancara tersebut menunjukkan bahwa media berbasis ICT dan inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas V pokok bahasan pernapasan manusia sangat dibutuhkan oleh siswa. Oleh karena itu, peneliti ingin mengembangkan media pembelajaran untuk mata pelajaran IPA. Peneliti mengambil judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT dan Inkuiri pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Pokok Bahasan Pernapasan Manusia”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Media yang bagaimanakah yang sesuai dengan pembelajaran IPA kelas V pokok bahasan pernapasan manusia?


(25)

2. Bagaimana proses pengembangan media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri untuk mata pelajaran IPA kelas V pokok bahasan pernapasan manusia?

3. Bagaimana kualitas media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri yang layak pada mata pelajaran IPA kelas V pokok bahasan pernapasan manusia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan media yang mampu memanfaatkan ICT dan inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas V pokok bahasan pernapasan manusia.

2. Memaparkan proses pengembangan media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas V pokok bahasan pernapasan manusia.

3. Mendeskripsikan kualitas media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas V pokok bahasan pernapasan manusia.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat praktis dan teoritis. 1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberi sumbangan terhadap ilmu pengetahuan berupa pengetahuan tentang pemanfaatan ICT dalam pembelajaran inkuiri untuk pokok bahasan pernapasan manusia.


(26)

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Media yang dhasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami pembelajaran IPA pokok bahasan pernapasan manusia.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi guru untuk membuat media pembelajaran yang menarik dengan memanfaatkan teknologi.

E. Definisi Operasional

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk membantu siswa menerima informasi pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.

2. Media ICT adalah penggabungan beberapa informasi dan pemanfaatan teknologi guna menyampaikan suatu informasi lainnya (Kustandi, 2011: 108).

3. Metode inkuiri adalah metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) yang mendorong siswa untuk menelakukan eskperimen, mengumpulkan dan mengalasisis data hingga menarik kesimpulan dan guru hanyalah sebagai fasilitator.


(27)

4. Metode inkuiri terbimbing adalah metode pembelajaran yang dilakukan siswa melalui suatu penyelidikan dan guru sebagai pembimbingnya. 5. Mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah suatu ilmu

pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam sekitar yang meliputi benda, makhluk hidup, dan alam sekitar serta menggunakan metode ilmiah.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini diharapkan memiliki spesifikasi sebagai berikut:

1. Media ini merupakan media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri yang berupa flash program. Program yang digunakan untuk mendesain produk adalah Macromedia Flash 8.0.

2. Media ini disimpan dalam bentuk CD (Compact Disk).

3. Media yang dikembangkan membutuhkan komputer atau laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

a. Minumun Pentium IV 1,6 GHz. b. RAM sebesar 256 MB.

c. Disk space sebesar 2,44 MB. d. VGA 16 MB.

e. CD-ROM 52x.

f. Monitor dengan warna 36-bit dan resolusi sebesar 1024 x 768. g. Menggunakan sistem operasi Windows XP.


(28)

4. Media ini disertai dengan buku petunjuk untuk memudahkan pengguna produk memahami media tersebut.

5. Media dikembangkan sesuai dengan materi IPA pokok bahasan pernapasan manusia.

6. Media ini berisikan video, gambar, teks, dan animasi. 7. Media dibuat sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.


(29)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini terdiri dari empat bagian, yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad, 2010: 3). Menurut Hanick, dkk (dalam Sanjaya, 2012: 57) menyatakan bahwa adalah sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan penerima informasi. Sependapat dengan Hanick, Sanjaya (2012: 57) memaparkan bahwa media adalah perantara dari sumber informasi ke penerima informasi, contohnya video, televisi, komputer, dan sebagainya.

Kustandi (2011: 9) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar serta berfungsi memperjelas informasi yang akan disampaikan sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Selanjutnya Saniky (2015: 4) menuturkan bahwa media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu yang


(30)

dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran.

Dari pengertian diatas, media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk membantu siswa menerima informasi pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.

b. Tujuan Media Pembelajaran

Sanaky (2015: 5) mengungkapkan ada empat tujuan media pembelajaran, yaitu:

1. Mempermudah proses pembelajaran di dalam kelas. 2. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.

3. Menjaga relevansi antara materi dengan tujuan pembelajaran. 4. Membantu konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran. c. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Levied dan Lentz (dalam Kustandi. 2011: 21-22) media pembelajaran memiliki empat fungsi yaitu:

1. Fungsi atensi, yang haruslah menarik dan mengarahkan perhatian siswa supaya tertarik pada proses pembelajaran.

2. Fungsi afektif, yang dapat melihat tingkat kenikmatan saat siswa melihat teks bergambar saat belajar selain itu gambar maupun lambang dapat meningkatkan emosi dan sikap siswa.

3. Fungsi kognitif, mampu membuat siswa lebih mudah dalam memahami dan mengingat suatu informasi yang ada di gambar atau media tersebut.


(31)

4. Fungsi kompensatoris, ini membantu siswa yang lemah dalam membaca menjadinkannya mudah dalam mengorganisasikan suatu informasi ke teks dan mengingatnya kembali.

d. Pengelompokan Media Pembelajaran

Kustandi (2011: 33-38) mengelompokkan media pembelajaran menjadi empat, yaitu :

1) Media hasil teknologi cetak

Teknologi cetak adalah penyampaian materi sepeti buku dan materi visual statis, melalui proses percetakan mekanis atau fotografis. Media ini memiliki ciri-ciri, teks maupun visual keduanya berorientasi pada siswa, teks dan visual ditampilkan statis, menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif, teks dibaca secara linear sedangkan visualnya dilihat berdasarkan ruang.

2) Media hasil teknologi audio visual

Teknologi audio visual adalah cara penyampaian materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Ciri-cirinya yaitu bersifat linerar, menyajikan visualisasi yang dinamis, dan digunakan sesuai cara yang ditetapkan oleh pembuatnya.

3) Media hasil teknologi berbasis komputer

Teknologi berbasis komputer yaitu menggunakan sumber-sumber berbasis mikro-prosessor sebagai cara untuk menyampaikan materi. Cirinya, media ini digunakan berdasarkan keinginan siswa


(32)

atau perancang ataupun pengembangnya, melibatkan interaksi siswa yang tinggi, biasanya gagasan-gagasan disajikan dalam simbol, kata, dan grafik.

4) Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer

Teknologi ini disebut teknologi gabungan dikarenakan menggabungkan teknologi cetak dan komputer. Tekonologi campuran merupakan cara penyampaian materi menggunakan gabungan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Cirinya, bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber, prinsip ilmu dalam pengembangan pembelajaran yaitu kognitif dan konstruktivisme, dan digunakan sesuai keinginan siswa terlepas dari cara yang sudah dirancang oleh perancang atau pengembang.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk membantu siswa menerima informasi pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Tujuan media pembelajaran yaitu mempermudah proses pembelajaran, meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, menjaga relevansi antara materi dengan tujuan pembelajaran, dan membantu konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran. Manfaat media pembelajaran yakni fungsi antensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Empat penggolongan media pembelajaran yaitu media hasil teknologi cetak, media


(33)

hasil teknologi audio visual, media hasil teknologi berbasis komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.

2. Media ICT

Media ICT atau multimedia secara sederhana berbarti lebih dari satu. Dianggap media ICT jika terdapat paduan atau kombinasi seperti grafik, teks, suara, video, dan animasi dalam suatu media. Seluruh penggabungan atau kombinasi tersebut membutuhkan teknologi yang canggih untuk mengoperasikannya. Teknologi canggih tersebut bisa berupa komputer atau laptop. Media ICT (Information and Communication Technology) merupakan penggabungan beberapa informasi dan pemanfaatan teknologi guna menyampaikan suatu informasi lainnya (Kustandi, 2011: 108).

Manfaat media ICT menurut Isjoni (2008: 13-14) yaitu:

a. Presenting information, informasi disampaikan lebih ringkas dan bisa kita akses dimana saja.

b. Quick and automatic completion of routine, memudahkan kita dalam menyelesaikan tugas-tugas dengan menggunakan bantuan komputer. c. Assessing and handling information, internet memudahkan kita dalam

memperoleh suatu informasi yang kita inginkan. Selain itu, kita dapat mengetahui peristiwa yang ada di suatu tempat tanpa harus berada di tempat tersebut.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media ICT adalah penggabungan beberapa informasi dan pemanfaatan teknologi guna


(34)

menyampaikan suatu informasi lainnya. Manfaatnya yaitu presenting information, quick and automatic completion of routine, dan assessing and handling information.

3. Metode Inkuiri

Metode pembelajaran adalah langkah-langkah pembelajaran, termasuk penilaian dalam rencana pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai (Suyono & Hariyanto, 2012: 22). Sanjaya (dalam Komalasari, 2011: 56) mengungkapkan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis guna mencapai tujuan pembelajaran, jadi, metode pembelajaran adalah langkah-langkah yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

a. Pengertian Metode Inkuiri

Inkuiri berasal dari kata inquiry, yang berarti penyelidikan/meminta keterangan dan diterjemahkan bebas menjadi siswa diminta untuk mencari dan menemukan sendiri (Anam, 2015: 7). Carin dan Sund (dalam Mulyasa, 2013: 108) mengungkapkan inquiry adalah the process of investigating a problem. Piaget (dalam Mulyasa, 2013: 108) sependapat dengan keduanya, mengartikan metode inkuiri adalah suatu metode yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar dapat melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan berbagai pertanyaan, mencari


(35)

jawabannya sendiri, mampu menghubungkan penemuan yang satu dengan yang lain, serta mampu membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan siswa lainnya. Jadi, metode inkuiri adalah metode yang melibatkan siswa melakukan pengamatan/penelitian untuk mengetahui jawaban atas suatu permasalahan dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah seperti mengajukan pertanyaan, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang dan melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Metode ini tidak hanya mengajarkan kemampuan berfikir maupun keterampilan siswa, melainkan mampu mengembangkan sifat ilmiah siswa. Dalam metode ini, guru hanya menjadi fasilitator dan siswalah yang aktif belajar.

Dari uraian diatas, metode inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) yang mendorong siswa untuk melakukan eskperimen, mengumpulkan dan menganalasisis data hingga menarik kesimpulan dan guru hanyalah sebagai fasilitator. b. Keunggulan Metode Inkuiri

Anam (2015: 15) mengungkapkan empat kelebihan dari metode inkuiri, yaitu:

1) Real life skills: siswa belajar mengenai hal-hal penting tetapi mudah

dilakukan, siswa tidak hanya ‘duduk, diam, dan mendengarkan’ namun juga didorong untuk ‘melakukan’.


(36)

2) Open-ended topic: tema yang dipelajari tidak terbatas, selain itu bisa bersumber dari mana saja seperti buku pelajaran, pengalaman siswa atau guru, media cetak, internet, dan lainnya. Sehingga siswa akan belajar lebih banyak.

3) Intuitif, imajinatif, inovatif: siswa mengerahkan seluruh potensi yang dimiliknya ketika belajar, dari kreativitas hingga imajinasnya. Siswa akan menjadi pembelajar yang aktif dan mampu berfikir out of the box. 4) Peluang melakukan penemuan: siswa memiliki peluang dikarenakan

dalam pembelajaran melakukan berbagai observasi dan eksperimen. Siswa sesegera mungkin akan mendapat hasil dari materi yang mereka pelajari.

c. Prinsip Metode Inkuiri

Menurut Sanjaya (2006: 199-201) metode pembelajaran inkuiri memiliki lima prinsip, yaitu:

1) Berorientasi pada pengembangan intelektual. Dalam strategi pembelajaran inkuiri ini, bertujuan untuk pengembangan kemampuan berfikir. Orientasi strategi pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.

2) Prinsip interaksi, diharapkan guru mampu menjadi sebagai pengatur interaksi atau lingkungan bukan sebagai sumber belajar. Guru pula diharapkan mampu mengarahkan siswanya untuk mengambangkan kemampuan berfikirnya dengan interaksi-interaksi yang diberikan guru.


(37)

3) Prinsip bertanya, guru berperan sebagai penanya. Dari pertanyaan tersebut siswa belajar untuk menemukan jawaban. Kegiatan menemukan jawaban tersebut merupakan bagian dari proses berfikir. Oleh karena itu, guru dituntut untuk menguasai jenis dan teknik bertanya.

4) Prinsip belajar untuk berpikir, belajar bukan hanya mengingat suatu fakta melainkan suatu proses berfikir. Sehingga ketika belajar, siswa diharapkan mampu mengembangkan keseluruhan potensi otaknya. 5) Prinsip keterbukaan, belajar juga merupakan suatu proses mencoba

berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Dalam proses tersebut, guru hendaknya bisa memberikan kesempatan kepada siswa secara terbuka untuk membuktikan kebenaran pendapat yang diajukan siswa. d. Jenis-Jenis Metode Inkuiri

Banchi dan Bell (2008: 26-27) mengklasifikasikan metode inkuiri menjadi 4 tahap, yaitu:

1) Confirmation Inquiry, tahap pertama ini siswa diberikan pertanyaan, prosedur, dan hasil suatu penelitian. Tahap ini berguna ketika tujuan guru untuk mengulang kembali suatu ide; memperkenalkan siswa dengan pengalaman dari melakukan investigasi, atau untuk membuat siswa memparktikkan kemampuan inkuiri, seperti mengoleksi dan merekam data.


(38)

2) Structured Inquiry, pada tahap ini pertanyaan dan prosedur tetap disediakan oleh guru, namun siswa masih membuat penjelasan yang didukung bukti-bukti yang telah dikumpulkannya.

3) Guided Inquiry, di tahap ini guru menyediakan pertanyaan penelitian dan siswa merancang prosedur untuk menguji pengetahuan dan menjelaskan hasil penyeledikan. Karena pada jenis inkuiri ini, siswa lebih dilibatkan dibandingkan pada tahap sebelumnya, sehingga pada tahap ini sangat baik ketika siswa memiliki kesempatan untuk belajar dan berlatih cara yang berbeda untuk merencanakan eksperimen dan mengumpulkan data.

4) Open Inquiry, tahap terakhir ini merupakan tahap tertinggi. Pada tahap ini, siswa memiliki kesempatan paling murni untuk berperilaku seperti ilmuwan, dari membuat pertanyaan, merancang dan melaksanakan investigasi, serta mengomunikasikan hasil penyelidikan. Siswa membutuhkan penalaran yang paling ilmiah dan kemampuan terbaik saat melakukan tahap ini. Banyaknya pengalaman dari tiga tahap sebelumnya, pada tahap ini siswa akan berhasil melakukan open inquiry. Siswa dapat melakukannya ketika mereka telah menunjukkan bahwa mereka telah berhasil pada tahap sebelumnya yaitu berhasil merancang, mengumpulkan dan mengalisis data, serta menarik kesimpulan dari bukti-bukti yang telah mereka kumpulkan bila diberi pertanyaan.


(39)

Sund dan Trowbridge (dalam Mulyasa, 2013: 109) berpendapat bahwa metode inkuiri dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

1) Inkuiri terpimpin (guide inquiry). Pada metode ini, siswa memperoleh pedoman sesuai yang dibutuhkannya. Beberapa pedoman berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Pendekatan ini baik digunakan untuk siswa yang belum berpengalaman belajar menggunakan metode inkuiri dan guru memberikan bimbingan dan arahan. Bimbingan yang diberikan guru sedikit demi sedikit dikurangi sesuai dengan perkembangan pengalaman siswa. Perencanaan dan petunjuk tentang cara menyusun dan mencatat data diberikan oleh guru.

2) Inkuiri bebas (free inquiry). Siswa melakukan penelitian sendiri selayaknya seorang ilmuan. Selain itu, peserta didik diharuskan untuk dapat mengidentifikasi dan merumuskan topik permasalahan yang hendak diobservasi. Dengan inquiry role approach yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok, setiap anggotanya memiliki tugas sebagai koordinator kelompok, pembimbing teknis, pencatat data, dan pengevaluasi proses.

3) Inkuiri bebas yang dimodifikasi (modified free inquiry). Siswa memecahkan permasalahan yang diberikan guru melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered)


(40)

yang mendorong siswa untuk melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data hingga menarik kesimpulan dan guru hanyalah sebagai fasilitator. Keunggulan dari metode inkuiri adalah real life skills, open-ended topic, intuitif, imajinatif, inovatif, dan peluang melakukan penelitian. Prinsipnya yaitu berorientasi pada pengembangan intelektual, prinsip interaksi, prinsip bertanya, prinsip belajar untuk berfikir, dan prinsip keterbukaan. Tiga jenis metode inkuiri yakni inkuiri terpimpin, inkuiri bebas, dan inkuiri bebas yang dimodifikasi.

e. Pengertian Metode Inkuiri Terbimbing

Peneliti menggunakan metode inkuiri terbimbing dikarenakan guru menjadi fasilitator dan siswa melakukan pengamatan sendiri. Metode inkuiri terbimbing membiarkan siswanya menemukan dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, serta dibimbing secara intensif oleh guru (Anam, 2015: 17). Sund dan Trowbridge (dalam Mulyasa, 2013: 109) mengungkapkan metode inkuiri terbimbing adalah metode pembelajaran yang siswanya memperoleh pedoman sesuai yang dibutuhkan, pedoman tersebut biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Dari beberapa pendapat para ahli, pengertian metode inkuiri terbimbing adalah metode pembelajaran yang dilakukan siswa melalui suatu penyelidikan dan guru sebagai pembimbingnya.

f. Langkah-Langkah Metode Inkuiri Terbimbing

Trianto (2009: 114-115) mengungkapkan terdapat empat langkah-langkah dalam pembelajaran inkuiri terbimbing, yaitu:


(41)

1) Merumuskan masalah

2) Mengamati atau melakukan observasi

3) Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya

4) Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru, atau audiensi yang lain

Menurut Sanjaya (2006: 200-203) langkah metode inkuiri terbimbing yaitu:

1. Orientasi, pada tahap ini guru mempersiapkan siswa untuk menerima pembelajaran dan mengajak siswa berfikir memecahkan masalah. 2. Merumuskan masalah, tahap ini siswa diberikan persoalan atau

permasalahan untuk berfikir memecahkan teka-teki.

3. Merumuskan hipotesis, tahap ini mengajak siswa menjawab sementara tentang permasalahan yang sedang dikaji dan diuji kebenarannya.

4. Mengumpulkan data, pada tahap ini siswa beraktivitas untuk menjaring informasi yang dibutuhkannya untuk menguji hipotesis. Peranan guru yaitu mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berfikir rasional.

5. Menguji hipotesis, tahap dimana siswa menentukan jawaban yang diterima sesuai data atau informasi yang diperoleh dari pengumpulan data. Hal terpentingnya adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Kebenaran tersebut tidak hanya berdasarkan


(42)

argumentasi melainkan harus didukung data yang diperoleh dan dapat dipertanggungjawabkan.

6. Merumuskan kesimpulan, siswa mendiskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri terbimbing adalah metode pembelajaran yang dilakukan siswa melalui suatu penyelidikan dan guru sebagai pembibingnya. Langkah-langkah dalam pembelajaran ini adalah orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan.

4. Hakikat IPA a. Pengertian IPA

Sains atau IPA adalah ilmu pengetahuan yang sistematis yang mempelajari tentang alam dan dunia fisik; pengetahuan sistematis diperoleh dari observasi, penelitian, dan percobaan yang mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip suatu pengetahuan yang sedang diselidiki, dipelajari, dan sebagainya (KBBI, 2008: 1202). Menurut Kuswana (2012: 223) IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena alam (termasuk kehidupan biologis). Winaputra (dalam Samatowa, 2011: 3) menyatakan bahwa IPA tidak hanya kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berfikir, dan cara untuk memecahkan suatu masalah. Dari


(43)

pengetian diatas, IPA adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam sekitar yang meliputi benda, makhluk hidup, dan alam sekitar serta menggunakan metode ilmiah. Materi IPA yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi pernapasan manusia. b. Materi Pernapasan Manusia

1) Alat pernapasan manusia

Bernapas adalah kegiatan menghirup udara dan mengeluarkan udara. Udara yang mengandung berbagai komponen gas, salah satunya adalah oksigen (O2). Oksigen inilah yang diperlukan oleh tubuh. Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan. Selanjutnya, pernapasan menghasilkan karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan dari dalam tubuh. Bernapas menggunakan alat-alat pernapasan. Apa saja alat-alat pernapasan itu?

a) Hidung

Hidung merupakan tempat keluar masuknya udara pernapasan. Udara masuk melalui lubang hidung menuju rongga hidung. Di dalam rongga hidung terdapat rambut hidung dan selaput lendir. Rambut hidung dan selaput lender berfungsi menyaring udara yang masuk agar bebas dari debu dan kuman. Dengan demikian, udara yang kita hirup bersih dari kotoran, debu, maupun kuman penyakit. Di dalam hidung, udara juga mengalami penyesuaian suhu dan kelembapan.


(44)

b) Tenggorokan (Trakhea)

Udara pernapasan dari hidung turun ke tenggorokan (trakhea). Tenggorokan merupakan sebuah saluran yang panjangnya kira-kira 9 cm. pada tenggorokan terdapat bulu-bulu halus. Bulu-bulu halus berfungsi menyaring udara dari kotoran yang masih dapat lolos ke tenggorokan. Ujung trakhea bercabang menjadi dua bagian. Cabang-cabang ini disebut bronkus. Bronkus kanan menuju paru-paru kanan sedangkan bronkus kiri menuju paru-paru kiri.

c) Paru-paru

Paru-paru terdapat di dalam rongga dada di atas diafragma. Diafragma adalah sekat antara rongga dada dan rongga perut. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir. Paru-paru kanan terdiri dari tiga gelambir. Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru yang disebut pleura.

Di dalam paru-paru terdapat cabang-cabang bronkus yang disebut bronkiolus. Bronkiolus juga memiliki percabangan yang jumlahnya sangat banyak. Cabang-cabang tersebut sangat halus dan tipis. Tiap-tiap ujung cabang membentuk kantung berdinding tipis yang disebut alveolus.


(45)

Alveolus merupakan gelembung yang sangat tipis. Gelembung tersebut diselimuti pembuluh kapiler darah. Pada alveolus terjadi pertukaran gas O2 dan CO2.

2) Sistem pernapasan manusia

Masuknya O2 dan keluarnya CO2 pada saluran pernapasan terjadi pada saat berlangsungnya proses pernapasan. Proses-proses ini diatur oleh oto diagfragma dan oto di antara tulang rusuk.

Pada saat menarik napas otot diagfragma mengerut. Akibatnya, diagfragma mendatar, rongga dada membesar, dan udara masuk paru-paru. Selain itu, paru-paru dapat pula terisi udara dengan mengerutnya otot antar tulang rusuk. Otot antar tulang rusuk yang mengerut menyebabkan rongga dada membesar dan udara masuk ke dalam paru. Proses masuknya udara pernapasan ke dalam paru-paru disebut inspirasi.

Pada saat menghebuskan napas, otot diagfragma dan otot antar tulang rusuk mengendur. Akibatnya, rongga dada mengecil dan paru-paru mengempis sehingga CO2 dalam paru-paru terdorong keluar. Proses tersebut merupakan proses ekspirasi.

3) Gangguan pada alat pernapasan manusia

Proses pernapasan dapat terganggu jika ada salah satu pernapasan mengalami gangguan. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh kuman dan polusi udara. Beberapa gangguan maupun penyakit pada alat pernapasan sebagai berikut:


(46)

a) Influenza (flu) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Orang yang terserang flu akan mengalami demam, menggigil, batuk, sakit kepala, bersin-bersin, serta nyeri punggung. Lender yang keluar dari hidung menutup lubang hidung, sehingga lubang udara terhalang masuk dan mengganggu pernapasan.

b) Sesak nafas merupakan gangguan pernapasan karena udara yang tercemar oleh asap. Asap dapat berasal dari pembakaran sampah, kendaraan bermotor, dan rokok. Selain asap, debu juga dapat mengakibatkan sesak napas.

c) Asma yaitu gangguan pernapasan karena penyempitan saluran pernapasan. Penyebab penyempitannya adalah udara yang tercemar oleh asap dan debu, udara yang terlalu dingin, dan keadaan penderita yang stress dan tertekan emosi.

d) Radang paru-paru karena bakteri Tuberkulosis. Radang yang disebabkan oleh bakteri ini biasa disebut TBC paru-paru.

e) Bronkitis yaitu adanya perangan pada batang tenggorok (bronkus) f) Polip merupakan penyempitan saluran pernapasan akibat

terjadinya pembengkakan kelenjar limfa.

Materi IPA pada penelitian ini membahas tentang alat pernapasan manusia, sistem pernapasan manusia, dan gangguan pada alat pernapasan manusia.


(47)

5. Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Perkembangan adalah proses perubahan pada individu atau organisme, baik fisik maupun psikis menuju kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan (Yusuf, 2011: 1). Perkembangan peserta didik merupakan bagian dari pengkajian dan penerapan psikologi perkembangan (Izzaty, 2008: 4).

Piaget (dalam Trianto, 2009: 29) mengelompokkan tahap perkembangan kognitif anak menjadi empat tahap, yaitu: (1) tahap sensorimotor (0-2 tahun), (2) tahap praoperasional (2-7 tahun), (3) tahap operasi kongkret (8-11 tahun), dan (4) tahap operasi formal (diatas 11 tahun). Berdasarkan penggolongan menurut Piaget, siswa kelas V SD yang rata-rata berumur 11 tahun tergolong pada tahap operasional kongkret yaitu pada usia 7-11 tahun. Pada tahap ini, siswa sudah mulai berpikir secara logis (Suparno, 2001: 69). Siswa juga sudah menggunakan aturan yang jelas dan logis. Meskipun sudah berpikir maju, namun siswa tetap membutuhkan benda nyata untuk membantu mereka memahami suatu persoalan. Proses belajar akan lebih bermakna jika belajar dari hal-hal kongkret sekitar dibandingkan belajar dari hal abstrak. Ingatan siswa akan proses belajar juga akan lebih lama dikarenakan pembelajaran tersebut bermakna baginya.

Berdasarkan konsep perkembangan menurut Piaget, siswa kelas V tergolong pada tahap operasional kongkret. Tahap kongkret memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) sudah menggunakan aturan yang jelas dan logis,


(48)

dan (2) siswa tetap membutuhkan benda nyata untuk membantu mereka memahami suatu persoalan. Siswa kelas V menjadi objek sasaran penggunaan media berbasis ICT dan inkuiri. Dengan media ini diharapkan terbantu dalam memahami mata pelajaran IPA pokok bahasan pernapasan manusia. Sementara dengan metode inkuiri diharapkan siswa mampu

meengingat pengetahuan yang didapatnya dari “learning by doing”.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, dipaparkan sebagai berikut:

Isa (2010) melakukan penelitian yang berjudul “Keefektifan Pembelajaran

Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui minat dan pemahaman siswa. Isa melakukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan pada kelas X SMA 14 Semarang. Objek penelitiannya adalah siswa kelas X-1 SMA 14 Semarang yang berjumlah 40 orang yang terdiri dari 21 siswa putri dan 19 siswa putra. Data hasil belajar kognitif didapat dari tes, sedangkan minat belajar siswa didapat dari lembar kuesioner. Pada siklus II, peningkatan rerata hasil belajar siswa cukup signifikan karena secara individu siswa yang mencapai ketuntasan meningkat dari 13 siswa menjadi 38 siswa. pada siklus I, siswa yang dinyatakan tidak paham mencapai 60% dan meningkat menjadi 5%


(49)

pada siklus II. Hasil analisis tanggapan siswa terhadap pembelajaran diperoleh rerata 72,90% sebelum diberikan tindakan. Setelah mendapat tindakan, nilai rerata meningkat menjadi 76,81%. Jadi, penerapan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan bantuan multimedia dapat meningkatkan minat dan pemahaman siswa kelas X-1 SMA 14 Semarang.

Hermawan (2015) yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran

Tematik Kelas IV SD Berbasis ICT dan Multiple Intelligences untuk Kurikulum

2013”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan

(research&development). Penelitian ini menghasilkan sebuah prototipe pengembangan media pembelajaran yang berbasis ICT dan multiple intelligences pada kurikulum 2013 tema pekerjaan sub tema jenis-jenis pekerjaan untuk kelas IV SD. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan suatu media yang berbasis ICT dan multiple intelligences dan menilai kelayakan prototipe medianya. Objek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD. Hasilnya, media ini mendapat penilaian baik, dengan nilai rata-rata aspek sistematika 3, 83; apsek bahasa 3, 5; aspek tampilan 3, 76; dan rerata keseluruhan adalah 3, 69 dan tergolong kategori baik. Jadi, media pembelajaran berbasis ICT pada pelitian ini baik digunakan sebagai materi ajar pada pembelajaran tematik siswa kelas IV.

Penelitian yang berjudul Pembuatan Video Eksperimen Kapilaritas untuk Pembelajaran Inkuiri Terbimbing oleh Saragih (2012). Penelitian ini juga merupakan penelitian pengembangan (research&development). Penelitian ini menghasilkan prototipe media pembelajaran video eksperimen Kapilaritas


(50)

untuk pembelajaran Inkuiri terbimbing. Tujuan dari penilitian ini adalah membuat suatu media pembelajaran yaitu video eksperimen Kapilaritas untuk pembelajaran inkuiri terbimbing yang berisi fenomena kapilaritas, eksperimen, analisis data, kesimpilan dan penjelasan materi. Uji coba dilakukan di SMA Katolik Santa Maria Surabaya yang sedang mempelajari subpokok bahasan Kapilaritas. Hasil angket 92,2% siswa mengatahakan bahwa media ini baik dan bermanfaat. Jadi, penelitian ini baik bagi pembelajaran materi Kapilaritas.

Dari ketiga penelitian terdahulu, peneliti melakukan sebuah penelitian pengembangan media pembelajaran mata pelajaran IPA pokok bahasan pernapasan manusia berbasis ICT dan inkuiri. Berikut ini adalah literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini.


(51)

Dilihat dari penelitian-penelitian sebelumnya, belum ada penelitian tentang media berbasis ICT dan inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas V. Maka dari itu, peneliti membuat sebuah media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas V pokok bahasan pernapasan manusia. Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan informasi baru mengenai pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri.

C. Kerangka Berpikir

Mata pelajaran IPA adalah salah satu mata pelajaran penting yang dipelajari siswa di SD. Mata pelajaran IPA dianggap penting dikarenakan menjadi mata pelajaran wajib di sekolah selain Bahasa Indonesia, matematika, IPS, dan Pkn. IPA adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam sekitar yang meliputi benda, makhluk hidup, dan alam sekitar serta menggunakan metode ilmiah. IPA melatih siswa untuk berfikir secara ilmiah. Materi IPA yang akan diteliti adalah materi pernapasan manusia. Materi tersebut tercantum pada Standar Kompetensi 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan, dan Kompetensi Dasar 1.1 Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia.

Siswa kelas V SD dengan usia 7-11 tahun berada pada tahap operasional kongkret. Ditandai dengan perkembangan pemikiran yang logis berdasarkan aturan-aturan. Siswa sudah mampu menyelesaikan persoalan yang dianggap nyata namun belum bisa menyelesaikan persoalan yang terlalu abstrak baginya. Diperlukan suatu media untuk membantu siswa menyelesaikan permasalahannya dalam memahami pelajaran IPA.


(52)

Media ICT (Information and Communication Technology) merupakan suatu media dengan menggabungkan beberapa informasi dan pemanfaatan teknologi guna menyampaikan suatu informasi lainnya. Media ini akan membantu siswa dalam proses pembelajarannya. Media ini mudah dioperasikan dan dapat menarik perhatian siswa. Media ICT ini juga mengandung unsur metode inkuiri terbimbing. Metode inkuiri terbimbing diharapkan mampu membantu siswa dalam menyelesaikan masalahnya. Metode inkuiri terbimbing adalah metode pembelajaran yang dilakukan siswa melalui suatu penyelidikan dan guru sebagai pembimbingnya. Metode inkuiri terbimbing juga mampu membantu siswa dalam memahami mencari permasalahan dan menyelesaikannya sendiri dan tetap dalam bimbingan guru.

Dari uraian di atas, peneliti mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri sehingga siswa kelas V dapat memahami materi IPA pokok bahasan pernapasan manusia.

D. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Media yang bagaimanakah yang sesuai dengan pembelajaran IPA kelas V pokok bahasan pernapasan manusia?

2. Bagaimana proses pengembangan media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri untuk mata pelajaran IPA kelas V pokok bahasan pernapasan manusia?


(53)

3. Bagaimana kualitas media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri yang layak pada mata pelajaran IPA kelas V pokok bahasan pernapasan manusia?


(54)

33 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini diuraikan menjadi tujuh bagian, yaitu jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, istrumen penelitian, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah upaya untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk berupa materi, media, alat dan/atau strategi pembelajaran dan digunakan untuk mengatasi kelas bukan menguji suatu teori (Soenarto, 2005: 1). Penelitian ini mengembangkan sebuah produk berupa pengembangan prototipe media pembelajaran media pembelajaran mata pelajaran IPA pokok bahasan pernapasan berbasis ICT dan inkuiri. Prototipe ini kemudian disimpan dalam bentuk Compact Disk (CD) dan dapat dioperasikan oleh siswa kelas V pada saat mata pelajaran IPA sub bab Pernapasan Manusia.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan langkah-langkah pengembangan menurut Borg dan Gall (dalam Soenarto, 2005: 8). Borg dan Gall mengungkapkan terdapat lima langkah dalam penelitian pengembangan, yaitu (1) analisis produk yang akan dikembangkan (studi eksplorasi), (2) pengembangan produk awal, (3) validasi ahli dan revisi produk, (4) uji coba


(55)

lapangan terbatas (kecil) dan revisi produk, dan (5) uji coba lapangan utama dan produk akhir. Bagan langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall (dalam Soenarto, 2005: 8) sebagai berikut.

Bagan 3.1 Langkah-langkah Pengembangan ((Borg dan Gall (dalam Soenarto, 2005: 8))

B. Setting Penelitian

Setting penelitian pengembangan prototipe media pembelajaran mata pelajaran IPA pokok bahasan pernapasan manusia, diuraikan dalam subjek penelitian, objek penelitian, tempat penelitian, dan waktu penelitian.

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa. Siswa kelas V di SD Pangudi Luhur Don Bosko Semarang tahun ajaran 2016/2017. Siswa yang diteliti berjumlah 10 siswa, terdiri dari 6 siswa perempuan dan 4 siswa laki-laki.

Langkah-Langkah Analisis produk yang akan dikembangkan (studi eksplorasi) Pengembangan produk awal Validasi Ahli dan revisi produk Uji coba lapangan terbatas (kecil) dan revisi produk Uji coba lapngan utama dan produk akhir 5 4

2 3


(56)

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah prototipe pengembangan media pembelajaran mata pelajaran IPA pokok bahasan pernapasan manusia berbasis ICT dan inkuiri pada mata pelajaran IPA sehingga dapat membantu siswa terutama siswa kelas V dalam memahami materi pernapasan manusia.

3. Tempat Penelitian

Wawancara dilakukan di sekolah dasar yang ada di Ambarawa dan sekitarnya. Peneliti mewawancarai guru di 4 sekolah dasar yaitu SD Kanisius Girisonta, SD Virgo Maria I, SD Poncoruso dan SD Pangudi Luhur Don Bosko. Uji coba skala kecil dilakukan di rumah siswa dan sekolah siswa.

4. Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian selama 8 bulan, terhitung dari Bulan Januari 2016 hingga Agustus 2016.

C. Prosedur Pengembangan

Peneliti melakukan lima langkah dalam langkah-langkah pengembangan prototipe pengembangan media pembelajaran mata pelajaran IPA pokok bahasan Pernapasan berbasis ICT dan inkuiri yang dijelaskan pada bagan 3.2:


(57)

Validasi ahli dan revisi Validasi ahli:

 Ahli mengoperasikan produk

 Ahli mengisi kuesioner tertutup-terbuka

 Produk dioperasikan oleh ahli, multimedia, ahli materi, dan ahli instruksional

Revisi:

Berdasarkan temuan pada hasil validasi

Uji coba lapangan terbatas (kecil) dan revisi produk Uji coba:

 Siswa mengoperasikan produk

 Siswa mengisi kuesioner

 Produk dioperasikan oleh 4 siswa

Revisi:

Berdasarkan masukan uji coba

Uji coba lapangan utama dan produk akhir Uji coba:

 Siswa secara mandiri mengoperasikan produk

 Siswa mengisi kuesioner

 Produk diperasikan oleh 10 siswa

Revisi:

Berdasarkan masukan uji coba sehingga diperoleh produkakhir

Bagan 3.2 Langkah-Langkah Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT dan Inkuiri pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Pokok Bahasan Pernapasan

Manusia Menurut Borg dan Gall (dalam Soenarto, 2005: 8)

Pengembangan Produk Awal Tahapan penyusunan materi

Pernapasan dan kelengkapan lainnya Tahapan membuat/mengumpulkan video dan animasi Tahapan membuat software/program dalam bentuk multimedia SK, KD, dan

Indikator

Pernapasan Manusia

siswa dan guru sekolah komponen produk


(58)

1. Studi Eksplorasi

Peneliti melakukan penjelajahan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan produk. Penjelajahan meliputi Kurikulum, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator, materi pelajaran, karakteristik siswa dan guru, situasi kondisi sekolah, dan spesifikasi dan komponen produk untuk melihat potensi yang ada. Kemudian peneliti melakukan wawancara terhadap 4 guru kelas V di beberapa Sekolah Dasar yang ada di Ambarawa dan Semarang untuk menemukan dan memperjelas masalah yang muncul saat proses pembelajaran.

2. Pengembangan Produk Awal

Setelah melakukan studi eksplorasi, peneliti menemukan potensi dan masalah yang ada. Urutan kegiatan dalam pembuatan tahap ini adalah: penyusunan materi pernapasan beserta kelengkapannya (soal-soal tes, jawaban, dll), membuat atau mengumpulkan video pembelajaran, membuat animasi, dan membuat software/program multimedia (produk).

3. Validasi Ahli dan Revisi Produk

Pada tahap validasi, produk yang telah dikembangkan kemudian divalidasi untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada. Validasi dilakukan oleh validator atau ahli yang sudah berpengalaman. Desain produk penelitian ini divalidasi oleh 1 dosen ahli yang sesuai bidangnya dan 1 guru wali kelas V.


(59)

4. Uji Coba Lapangan Terbatas (Kecil) dan Revisi Produk

Pada tahap ini dilakukan uji coba lapangan terbatas. Uji coba dilakukan terhadap empat siswa kelas V sekolah dasar. Siswa secara mandiri mengoperasikan produk, kemudian mengisi kuesioner. Hasil kuesioner ini digunakan untuk merevisi produk.

5. Uji Coba Lapangan Utama dan Revisi ke Produk Akhir

Pada langkah ini, setelah peneliti mengetahui kritik, saran, serta penilaian dari dosen ahli dan dua guru. Peneliti menggunakannya untuk memperbaiki kekurangan prototipe media pembelajaran media pembelajaran mata pelajaran IPA pokok bahasan pernapasan berbasis ICT dan inkuiri sehingga lebih mudah dioperasikan dan dipahami oleh siswa kelas V. Setelah itu, peneliti melakukan uji coba lapangan utama. Uji coba lapangan utama dilakukan terhadap 10 siswa SD Pangudi Luhur Don Bosko Semarang. Selain meminta siswa mengoperasikan protduk, peneliti juga meminta siswa menjawab kuesioner yang diberikan oleh peneliti.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling startegis dikarenakan tujuannya untuk mendapatkan data (Sugiyono, 2012: 224). Dalam penelitian, perlu adanya teknik pengumpulan data supaya peneliti mendapat data yang dicarinya.

Data merupakan suatu bahan yang diperlukan untuk dianalisis/diteliti. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data kuantitatif dan data


(60)

kualitatif. Data kuantitatif berupa data skor hasil tes uji coba lapangan skala besar. Data kualitatif yaitu berupa hasil wawancara pra penelitian terhadap 4 guru dan wawancara uji coba lapangan terbatas.

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan tanya jawab sepihak (Sulistyorini, 2009: 84). Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terstruktur yang telah disiapkan pedoman wawancaranya. Tujuan wawancara ini adalah untuk mengetahui metode dan media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran IPA pokok bahasan pernapasan manusia.

2. Kuesioner

a. Kuesioner Teknik Validasi Produk

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden (Sulistyorini, 2009:81). Peneliti menggunakan kuesioner terbuka-tertutup yang terdiri dari 3 aspek dan menjadi 15 pernyataan yang disebarkan dan diisi oleh ahli validator dan guru kelas V SD. Hasil dari kuesioner ini akan menjadi saran dan bahan perbaikan pada prototipe yang dibuat oleh peneliti.

b. Kuesioner Uji Coba Lapangan Terbatas

Peneliti menggunakan kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang pertanyaannya membantu responden untuk cepat menjawab (Sugiyono, 2012: 143). Dalam kuesioner ini mengandung 3 aspek dan


(61)

dikembangkan menjadi 10 pernyataan. Kuesioner ini diberikan kepada empat siswa yang melakukan uji coba lapangan terbatas. Siswa menjawab dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom “Ya” dan

“Tidak”. Siswa akan menjawab “Ya” jika setuju dengan pernyataan yang ada dan menjawab “Tidak” jika tidak setuju dengan pernyataan yang ada. Hasil penelitian digunakan peneliti untuk memperbaiki produk jika diperlukan.

c. Kuesioner Uji Coba Lapangan Utama

Kuesioner yang digunakan sama dengan kuesioner saat uji coba lapangan terbatas. Pada uji coba ini, peneliti memberikan kuesioner kepada 10 siswa kelas V SD Pangudi Luhur Don Bosko Semarang. 3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2012: 326). Dokumentasi dalam penelitian ini berisi foto-foto saat melakukan uji coba lapangan terbatas dan utama. Selain itu, digunakan untuk mendokumentasikan tulisan hasil pengisian lembar validasi oleh dosen ahli dan guru, hasil pengisian kuesioner uji coba lapangan terbatas, hasil pengisian kuesioner uji coba lapangan utama dan dokumentasi siswa sedang melakukan uji coba.

E. Instrumen Penelitian

Peneliti menyusun tiga instrumen dalam penelitian ini, yaitu: lembar wawancara dan angket.


(62)

1. Lembar kisi-kisi wawancara

Lembar wawancara digunakan sebagai instrumen pra penelitian yang ditujukan kepada guru. Lembar wawancara ini berfungsi untuk mengetahui metode pengajaran, media pengajaran dan materi IPA pokok bahasan pernapasan manusia yang diberikan guru kepada siswa saat proses KMB. Peneliti mewawancarai 4 guru wali kelas V di sekolah dasar yang ada di Ambarawa dan Semarang.

Peneliti menyususn kisi-kisi sesuai dengan 3 aspek, yaitu media yang digunakan guru, media berbasis ICT, dan metode Inkuiri. Berikut tabel kisi-kisi instrumen pra penelitian.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Wawancara

No. Aspek Pertanyaan No.

Pertanyaan 1 Media yang digunakan guru dalam mengajarkan pernapasan Seringkah bapak/ibu menggunakan media saat mengajarkan pernapasan?

1

Media apa yang bapak/ibu

gunakan? 2

2 Media berbasis ICT

Bagaimana pendapat bapak/ibu terhadap media berbasis ICT?

3

Apakah bapak/ibu memiliki

contoh media berbasis ICT? 4 3 Metode Inkuiri Metode apa yang digunakan

saat mengajar? 5 Mengapa menggunakan


(63)

No. Aspek Pertanyaan No. Pertanyaan Seringkah bapak/ibu

menggunakan metode lainnya?

7

Pernahkah bapak/ibu menggunakan metode Inkuiri?

8

Apa saja langkah-langkah

dalam pembelajaran inkuiri? 9

Setelah 3 aspek ditentukan, peneliti mengembangkan aspek tersebut menjadi 9 pertanyaan dan akan digunakan sebagai panduan saat melakukan wawancara dengan guru. Bentuk instrumen pra penelitian yang diberikan kepada guru, dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Lembar Wawancara

No. Pertanyaan

1 Seringkah bapak/ibu menggunakan media saat mengajarkan pernapasan?

2 Media apa yang bapak/ibu gunakan?

3 Bagaimana pendapat bapak/ibu terhadap media berbasis ICT? 4 Apakah bapak/ibu memiliki contoh media berbasis ICT? 5 Metode apa yang digunakan saat mengajar?

6 Mengapa menggunakan metode tersebut?

7 Seringkah bapak/ibu menggunakan metode lainnya? 8 Pernahkah bapak/ibu menggunakan metode Inkuiri? 9 Apa saja langkah-langkah dalam pembelajaran inkuiri?


(64)

2. Kuesioner Validasi Ahli

Kuesioner validasi ahli digunakan untuk menguji kelayakan produk yang telah diciptakan. Lembar ini diberikan kepada dosen ahli dalam bidang multimedia dan guru kelas V. Dalam kuesioner ini memuat tiga aspek yaitu (1) materi, (2) multimedia, dan (3) instruksional. Dan kemudian dijabarkan menjadi 15 pernyataan yang harus diisi oleh dosen ahli dan satu guru. Kisi-kisi lembar kuesioner validitas produk terdapat pada tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi Produk No. Aspek Pernyataan

1 Materi a. Materi dalam prototipe sudah sesuai dengan Standar Kompetensi (SK).

b. Materi dalam prototipe sudah sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).

c. Materi dalam prototipe media pembelajaran mudah dimengerti.

d. Materi dalam prototipe media pembelajaran sudah sesuai dengan metode inkuiri.

2 Multimedia a. Warna tampilan pada prototipe media pembelajaran menarik perhatian.

b. Prototipe media pembelajaran dapat menarik perhatian siswa di dalam kelas.

c. Volume pada setiap video dalam prototipe media pembelajaran dapat didengar dengan baik.

d. Setiap tombol (button) dalam prototipe media pembelajaran dapat berfungsi dengan baik.


(65)

No. Aspek Pernyataan

e. Prototipe menggunakan bahasa yang komunikatif.

f. Prototipe menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.

g. Prototipe menggunakan bahasa sesuai dengan EYD.

h. Ukuran tulisan dalam prototipe sudah sesuai (tidak terlalu kecil/tidak terlalu besar). 3 Instruksional a. Sistematika pembelajaran sesuai dengan

metode inkuiri.

b. Sistematika urutan pembelajaran sudah sesuai. c. Terdapat buku panduan ppengunaan

multimedia.

Setelah kisi-kisi terselesaikan, peneliti menjabarkan kisi-kisi menjadi sebuah kuesioner yang terdiri dari 15 pernyataan. Kuesioner validasi prototipe dapat dilihat pada lampiran 4.

3. Kuesioner Uji Coba Lapangan Terbatas

Pada uji coba prototipe media pembelajaran pada mata pelajaran IPA pokok bahasan pernapasan manusia berbasis ICT dan inkuiri, peneliti menggunakan kuesioner untuk mendapatkan kritik dan saran sehingga digunakan untuk perbaikan produk untuk digunakan dalam uji coba prototipe skala luas. Kuesioner ini ditujukan kepada 4 siswa kelas V yang dijadikan peneliti sebagai subjek uji coba terbatas. Berikut kisi-kisi kuisiner uji coba siswa.


(66)

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Siswa

No. Aspek yang

dinilai Pernyataan

No. Pernyataan 1 Materi a. Saya memahami materi yang ada

di dalam media.

8

b. Saya terbantu dalam mempelajari materi pernapasan manusia dengan video-video yang ada di media ini.

10

2 Multimedia a. Saya mengerti Bahasa yang ada di dalam media.

1

b. Semua tombol dapat berfungsi dengan baik.

2

c. Saya bisa membaca dengan baik tulisan yang ada di dalam media.

3

d. Saya tertarik dengan warna yang ada di dalam media.

4

e. Saya tertarik dengan media ini. 9 3 Instruksional a. Saya terbantu dalam memahami

media ini dengan membaca buku panduan.

6

b. Saya dengan mudah menggunakan media ini.

7

Kisi-kisi tersebut kemudian dijabarkan menjadi sepuluh pernyataan dan disusun seperti berikut. Tabel lembar kuesioner siswa dapat dilihat pada lampiran 5.


(67)

4. Kuesioner Uji Coba Lapangan Utama

Pada uji coba lapangan utama prototipe media pembelajaran pada mata pelajaran IPA pokok bahasan pernapasan manusia berbasis ICT dan inkuiri, peneliti menggunakan kuesioner yang sama saat uji coba lapangan terbatas.

d. Teknik Analisis Data

Terdapat dua macam data penelitian, yaitu data kuantitatif dan kualitatif (Sugiyono, 2015: 252). Berikut penjelasan analisis data baik kuantitatif maupun kualitatif.

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif pada penelitian ini ada 2, yaitu kuesioner validasi oleh dosen ahli dan guru kemudian kuesioner uji coba lapangan terbatas.

a. Kuesioner Validasi Dosen Ahli dan Guru

Data kuantitatif pada penelitian ini berupa hasil validasi prototipe oleh dosen ahli dan satu guru. Hasil dari kuesioner diubah menjadi data interval sebagai data analisis. Peneliti menggunakan skala Likert untuk mengolah data kuantitatif. Skala penilaian terhadap pengembangan media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri, seperti (5) sangat baik, (4) baik , (3) cukup baik, (2) kurang baik, dan (1) sangat kurang baik. Kemudian skor tersebut dikonversikan dari data kuantitatif menjadi data kualitatif dan menggunakan tabel konversi nilai berdasarkan skala Likert (Widoyoko, 2012: 112). Berikut penjelasan tabel skala Likert.


(68)

Tabel 3.5 Skala Likert (Widoyoko, 2012: 112) Klasifikasi Interval Skor Sangat baik X > 4,21

Baik 3,40 < X ≤ 4,21 Cukup baik 2,60 < X ≤ 3,40 Kurang baik 1,79 < X ≤ 2,60 Sangat kurang baik X ≤ 1,79

b. Kuesioner Uji Coba Lapangan Terbatas

Data dari kesioner uji coba lapangan terbatas tersebut merupakan perhitungan yang nilainya dalam bentuk persen. Tujuannya adalah untuk memperoleh rasio dari analisis kebutuhan. Perhitungannya untuk mengetahui persentase setiap item pada kuesioner. Rumus perhitungan dapat dilihat di bawah ini.

Rumus 3.1 Rumus Presentase Jawaban dalam Kuesioner 2. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara pra penelitian kepada guru. Hasilnya terkait tentang materi IPA pokok bahasan pernapasan manusia, metode pembelajaran yang digunakan, dan media pembelajaran yang digunakan. Hasil wawancara pra penelitian dideskripsikan sesuai hasil yang diperoleh oleh peneliti.


(69)

Selain itu, data kualitatif penelitian ini berupa komentar kritik dan saran yang diberikan oleh dosen ahli dan guru saat validasi prototipe. Komentar yang ada di kuesioner juga digunakan sebagai masukan bagi peneliti untuk memperbaiki prototipe. Jumlah item pada lembar validasi terdapat 15 item. Data tersebut kemudian dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki prototipe yang akan diujicobakan. Data dianalisis sebagai dasar untuk mengetahui kelayakan prototipe yang dihasilkan peneliti.


(70)

49 BAB IV

HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini terdiri dari tiga bagian, hasil penelitian pengembangan, pembahasan, dan kelebihan dan kekurangan produk.

A.Hasil Penelitian Pengembangan

Hasil penelitian pengembangan ini adalah media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas V pokok bahasan pernapasan manusia. Media ini dikemas dalam bentuk Compact Disk (CD) yang diberi judul Media Pembelajaran Berbasis ICT dan Inkuiri pada Mata Pelajaran IPA Kelas V Pokok Bahasan Pernapasan Manusia. Pada bagian berikutnya dipaparkan tentang komponen produk, hasil validasi, dan skor angket respon siswa.

1. Komponen Produk

Pada produk ini terdapat delapan tombol (button) yang bisa dipilih oleh pengguna media ini, berikut penjelasan dan gambar setiap tampilan pada media ini.

a. Tampilan Menu Awal

Saat media ini dijalankan, maka yang akan muncul adalah menu awal. Pada menu awal ini terdapat judul materi, tombol biodata peneliti, dan tombol keluar. Tombol digunakan untuk keluar dari media. Tombol digunakan untuk melihat biodata peneliti. Tampilan menu awal dapat dilihat pada gambar 4.1.


(71)

Gambar 4.1 Tampilan Menu Awal Media b. Tampilan Petunjuk

Halaman petunjuk ini berisikan petunjuk atau urutan yang sesuai dengan inkuiri. Tampilan ini terdiri dari pembukaan dan lima langkah dalam penggunaan media. Lima langkah tersebut adalah pertama pengguna harus memilih fenomena, kedua pilih tombol pertanyaan, ketiga pilih tombol hipotesis, keempat pilih tombol sumber belajar, dan yang kelima pilih tombol latihan.


(72)

c. Tampilan Fenomena

Pada halaman fenomena ini, terdapat dua video. Video yang pertama memperlihatkan dua orang sedang bernapas bersama-sama. Video yang kedua adalah video animasi tentang proses pernapasan. Siswa dapat memilih pada gambar untuk memutar video tersebut.

Gambar 4.3 Tampilan Fenomena d. Tampilan Pertanyaan

Setelah melihat fenomena, siswa kemudian memilih tombol pertanyaan. Pada halaman tersebut sudah ada lima pertanyaan yang dibuat oleh peneliti. Siswa kemudian menjawab pertanyaan tersebut setelah melihat kedua video fenomena. Pertanyaan ini terkait pada materi pernapasan manusia dan video pada fenomena.


(73)

Gambar 4.4 Tampilan Pertanyaan e. Tampilan Hipotesis

Halaman hipotesis ini memberikan saran untuk siswa membuat hipotesis dari pertanyaan yang diberikan. Pada halaman ini terdapat pengetian dari hipotesis, perintah untuk menuliskan hipotesis pada buku tulis dan juga menggunakan sumber belajar untuk menguji hipotesis.


(74)

f. Tampilan Sumber Belajar

Pada halaman ini (gambar 4.6) terdapat dua tombol yang bisa dipilih, yaitu materi pelajaran dan video pembelajaran. Jika memilih materi pelajaran maka akan terbuka halaman dengan tiga pilihan yang bisa dipilih yaitu alat-alat pernapasan, sistem pernapasan, dan gangguan pada alat pernapasan yang dapat dilihat pada gambar 4.7. Sedangkan jika memilih pada video pembelajaran maka akan muncul empat gambar yang bisa dipilih tentang alat-alat pernapasan, sistem pernapasan, gangguan pada alat pernapasan, dan fungsi hidung yang bisa dilihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.6 Tampilan Sumber Belajar

Pada gambar 4.7 dapat dilihat ada tiga tombol yang bisa dipilih. Tombol nomor satu tentang alat-alat pernapasan, sehingga jika tombol ini dipilih maka akan menuju halaman tentang alat-alat pernapasan. Tombol nomor dua adalah tentang sistem pernapasan manusia. Tombol ketiga tentang gangguan pada alat-alat pernapasan. Pada halaman ini ada


(1)

(2)

(3)

(4)

No. Pernyataan Jawaban 1 Saya mengerti Bahasa yang ada di

dalam media.

100% atau semua siswa mengerti bahasa yang ada di dalam media.

2 Semua tombol dapat berfungsi dengan baik.

100% atau semua siswa menyatakan tombol pada media dapat berfungsi dengan baik 3 Saya bisa membaca dengan baik

tulisan yang ada di dalam media.

100% atau semua siswa bisa membaca tulisan yang ada di media.

4 Saya tertarik dengan warna yang ada di dalam media.

100% atau semua siswa tertarik dengan warna yang ada di dalam media.

5 Saya bisa mendengar dengan baik semua video yang ada di dalam media.

20% atau 2 siswa dapat mendengar video dengan baik, dan 80% siswa atau 8 siswa tidak bisa mendengarnya. 6 Saya terbantu dalam memahami

media ini dengan membaca buku panduan.

100% atau semua siswa terbantu dengan adanya buku panduan.

7 Saya dengan mudah menggunakan media ini.

100% atau semua siswa merasa mudah dalam menjalankan media ini.

8 Saya memahami materi yang ada di dalam media.

100% atau semua siswa memahami materi yang ada di dalam media

9 Saya tertarik dengan media ini. 90% atau 9 siswa tertarik dengan media ini, dan 10% atau 1 siswa tidak tertarik.

10 Saya terbantu dalam mempelajari materi pernapasan manusia dengan video-video yang ada di media ini.

100% atau semua siswa terbantu memperlajari materi pernapasan manusia dengan video-video yang ada di dalam media.


(5)

(6)

91

BIODATA PENELITI

Agatha Ceandy Nona Lewar lahir di Kab. Kendal pada tanggal 5 Februari 1994. Pendidikan formal yang di tempuh oleh penulis yaitu di SD Pangudi Luhur Ambarawa dan tamat pada tahun 2006. Pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 2 Ambarawa dan tamat pada tahun 2009. Pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Ambarawa dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun 2012, peneliti melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Fakultas Kegururuan dan Ilmu Pendidikan program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Selama menjadi mahasiswa, peneliti aktif dalam beberapa kegiatan maupun kepanitiaan seperti: (1) Sekertaris Bidang Umum HMPS PGSD 20012-2013, (2) Dampok INSADHA 2013, dan (3) Peserta English Club periode Agustus 2012 - Juli 2014.

Masa pendidikan peneliti di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi tugas akhir dengan judul “Perkembangan Media Pembelajaran Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Pernapasan Manusia Berbasis ICT dan Inkuiri Kelas V”.


Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU POKOK BAHASAN WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA KELAS VII SMP N 5 SATU ATAP BUMIJAWA

3 15 228

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN FISIKA POKOK BAHASAN ELASTISITAS KELAS XI SMA N 1 SUKOREJO

0 32 148

Pengembangan media pembelajaran berbasis Microsoft Powerpoint mata pelajaran IPA materi Peredaran Darah Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisisus Jetisdepok.

0 1 266

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT melalui macromedia flash 8 pada pembelajaran IPA pokok bahasan organ pencernaan manusia kelas V A SD Negeri Depok 1.

0 0 292

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran.

0 1 319

Pengembangan media pembelajaran berbasis Microsoft Powerpoint mata pelajaran IPA materi Peredaran Darah Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisisus Jetisdepok

0 12 264

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT melalui macromedia flash 8 pada pembelajaran IPA pokok bahasan organ pencernaan manusia kelas V A SD Negeri Depok 1

0 0 290

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran

7 33 317

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN FISIKA POKOK BAHASAN ELASTISITAS KELAS XI SMA N 1 SUKOREJO.

0 0 150

PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA.

0 4 17