BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat, karena ketika kita mendengarkan orang lain, berbicara dengan orang lain dan menulis untuk orang lain berarti kita
berkomunikasi dengan orang lain, Effendi, 1995:1. Setiap orang pasti setuju bahwa bahasa adalah hal yang sangat esensial dalam mengkomunikasikan maksud dan pikiran. Seperti halnya
manusia membutuhkan makanan, demikian pentingnya bahasa bagi manusia itu sendiri. Ridwan 1998:1 mendefenisikan bahasa sebagai isyarat-isyarat vokalik yang arbitrer yang digunakan
oleh kelompok masyarakat kelompok sosial bermanfaat bagi kerjasama, saling memahami, keperluan komunikasi serta mengidentifikasikan pribadi, sekelompok manusia dan keperluannya
masing-masing , termasuk kehendak, harapan, keinginan dan hajat. Defenisi ini menekankan pentingnya penguasaan bahasa dalam kehidupan masyarakat. Dalam bahasa lisan, suatu ide,
pikiran atau keinginan disampaikan secara langsung dengan cara diucapkan dan dengan bantuan udara pernapasan. Menurut Bambang Yudi Cahyono
1995 : 6 pada teori ‘ta-ta’ yang
dituliskannya bahwa bahasa lisan bermula dari peniruan gerakan dan isyarat tubuh secara verbal, berhubungan dengan mulut dan lidah sehingga mendorong orang untuk berbicara. Sedangkan
bahasa tulis, ditulis dengan menggunakan sistem tulisan. Mengingat betapa pentingnya peranan bahasa yaitu baik sebagai sarana komunikasi,
sarana integrasi dan adaptasi, kemudian yang paling penting adalah sarana memahami orang lain, maka banyak orang yang mempelajari bahasa dari bangsa – bangsa lain atau yang sering disebut
dengan bahasa asing, terutama bahasa dari bangsa – bangsa yang telah maju dan mempunyai
Universitas Sumatera Utara
pengaruh dalam dunia internasional seperti Amerika, Inggris, Jerman, Jepang dan lain – lain. Tujuannya tiada lain adalah memahami orang lain untuk beradaptasi berkomunikasi. Agar
terjalinnya komunikasi yang lancar antar bangsa maka kita haruslah mengetahui bahasa yang dipergunakan oleh bangsa lain karena bahasa yang dipergunakan oleh setiap bangsa tidaklah
sama. Dan Seiring perkembangan komunikasi, kebutuhan berbahasa asing tidak dapat dipungkiri lagi menjadi hal yang sangat penting dan sangat mendesak. Mengingat akan
perkembangan zaman yang menyangkut pengetahuan dan teknologi bahkan keseluruhan aspek kehidupan masyarakat yang kebanyakan bersumber dari negara asing. Salah satunya adalah
keandalan bahasa Mandarin. Bahasa mandarin saat ini sudah menjadi kebutuhan dalam dunia internasional dan sudah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional menjadi salah satu
bahasa internasional. Dewasa ini bahasa Mandarin menjadi bahasa asing yang banyak diminati oleh orang Indonesia, baik pelajar, mahasiswa atau siapa saja yang memang tertarik dengan
bahasa Mandarin. Dalam kepentingan selanjutnya, bahasa Mandarin dipelajari sebagai ilmu bahasa yang digunakan untuk studi atau sebagai pengantar bahasa pada perusahaan-perusahaan
Cina yang ada di luar negara Cina. Jadi untuk memahami jalan pikiran orang Cina salah satunya adalah dengan cara berkomunikasi menggunakan bahasa Mandarin. Tetapi ternyata memang
tidak mudah memahami tataran bahasa Mandarin, karena banyak sekali ungkapan – ungkapan untuk menyatakan suatu kondisi yang sama.
Bahasa Mandarin disebut hanyu
汉语
,huayu
话语
,zhongwen
中文
,atau di Cina disebut juga sebagai putonghua
普通话
. Sebenarnya, bahasa Mandarin adalah bahasa daerah Peking atau bahasa yang digunakan di bagian Utara
北方语
yang dipilih di antara sekian bahasa daerah untuk dijadikan bahasa nasional. Bahasa daerah Peking lebih sederhana bunyi
yang lebih sederhana, mudah diucapkan, dan hanya punya empat nada jika dibandingkan
Universitas Sumatera Utara
dengan bahasa daerah lain. Suatu keunikan yang dimiliki huruf Mandarin, yaitu dalam bahasa daerah satu huruf yang sama menggunakan pelafalan dan nada berbeda – beda, namun
mempunyai arti yang sama. Salah satu unsur bahasa yang merupakan perwujudan perasaan dan pikiran adalah kata.
Kata terdiri atas beberapa huruf berjajar yang membentuk makna. Huruf-huruf yang berjajar, tetapi tidak membentuk makna , bukan merupakan kata. Misalnya kamu, kalian, engkau, meja ,
dan kursi. Kemandiriannya untuk berdiri sendiri dalam membentuk makna itulah yang merupakan ciri utama sebuah kata. Lima Adi Sekawan 2007:121.
Kata terjadi dari beberapa morfem , baik morfem tunggal maupun morfem gabungan. Misalnya, tidur, mandi, sayang, Merupakan morfem tunggal. Sedangkan, menidurkan, tiduran,
menyayangi, dan kesayangan. Merupakan morfem gabungan. Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang maknanya secara relatif stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang
lebih kecil. Jadi, Kata adalah satuan bahasa terkecil yang mengandung makna bebas. Suparto 2002 : 21 kata adalah bagian yang terkecil dari bahasa yang mempunyai arti dan dapat berdiri
sendiri. Kata adalah dasar pembentukan kalimat. Misalnya dalam bahasa Mandarin
我,弟弟,在,北京,学 ,汉语
. adik saya di China belajar bahasa Mandarin, kalimat
tersebut terdiri dari 6 kata. Menurut arti dan tata bahasanya, kata dalam bahasa Mandarin bisa dibagi menjadi dua
bagian, yaitu kata konkrit shici
实词
dan kata abstrak xuci
虚词
. Kata konkrit shici
实词
adalah kata yang mempunyai arti yang konkrit, yang dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat. Misalnya kata benda mingci
名词
, kata kerja dongci
词
, kata kerja bantu
zhutongci
词
, kata sifat xingrongci
形容词
, kata bilangan shuci
数词
, kata bantu
Universitas Sumatera Utara
bilangan liangci
量词
, kata ganti daici
代词
. Sedangkan kata abstrak xuci
虚词
tidak mempunyai arti yang konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri menjadi bagian kalimat. Misalnya
kata keterangan fuci
副词
, kata depan jieci
介词
, kata bantu atau partikel zhuci
词
kata seru tanci
叹词
, kata tiruan bunyi xiangshengci
象声词
. Penulis sebagai pembelajar bahasa Mandarin ingin lebih mendalami bahasa Mandarin
dan merasa tertarik untuk membahas salah satu sub bagian dari kelas kata antara bahasa Indonesia dengan bahasa Mandarin serta mencoba untuk membandingkannya. Adapun bagian
yang ingin penulis bandingkan adalah kata keterangan bahasa Indonesia dengan kata keterangan bahasa Mandarin atau yang sering disebut Fuci
副词
dan mencoba membahas perbedaan antara keduanya.
Kata keterangan atau adverbia dalam bahasa Indonesia adalah kata – kata yang memberi keterangan tentang kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata bilangan, seluruh kalimat Keraf
1984 : 72. Sedangkan menurut Chaer 2006:162
kata keterangan adalah kata – kata yang digunakan untuk memberi penjelasan pada kalimat atau bagian kalimat lainnya, yang sifatnya
tidak menerangkan keadaan atau sifat. Kata keterangan atau adverbia dalam bahasa Mandarin disebut dengan Fuci
副词
. Fuci adalah kata yang digunakan untuk menerangkan kata kerja atau kata sifat, untuk menyatakan
waktu, ruang lingkup, derajat, kepastian, negasi, dan penekanan nada. Suparto 2002:127 . Berikut adalah contoh – contoh kata keterangan dalam kalimat bahasa Indonesia dan
bahasa Mandarin. Di dalam contoh – contoh kalimat di bawah ini. Kata yang digaris bawahi adalah kata keterangan.
Universitas Sumatera Utara
1 Barangkali dia belum pernah pergi kesana.
2 Ta yi jing hui qu le. 他
已经
回去了. Dia sudah pergi bahasa Mandarin
. Kalimat pertama dalam bahasa Indonesia kata keterangannya adalah; barangkali dan pernah.
Sedangkan dalam bahasa Mandarinnya yang menjadi kata keterangan yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah;
已经
yi jing Dalam bahasa Indonesia ada dua macam kata keterangan, yaitu :
1 Kata keterangan yang menerangkan keseluruhan kalimat. Kata – kata yang termasuk kata keterangan ini, karena menerangkan keseluruhan kalimat, letaknya dapat dipindah –
pindahkan. Contohnya kata barangkali, pada kalimat – kalimat berikut. 3. Barangkali dia sakit hari ini.
4. Dia barangkali sakit hari ini. 5. Dia sakit hari ini barangkali.
2 Kata keterangan yang menerangkan unsur kalimat. Kata – kata yang termasuk kata. keterangan ini, karena hanya menerangkan salah satu unsur kalimat, maka kedudukannya terikat
pada unsur kalimat yang diterangkannya itu. Contohnya kata sekali yang selalu terikat dengan kata cantik dalam kalimat – klaimat berikut.
6. Nampaknya gadis itu cantik sekali. 7. Gadis itu cantik sekali nampaknya.
8. Cantik sekali nampaknya gadis itu.
Universitas Sumatera Utara
Kata keterangan dapat dibagi menjadi beberapa bagian lagi. Salah satu diantaranya adalah kata keterangan waktu.
Keraf 1984 Kata keterangan waktu adalah
keterangan yang menunjukkan atau menjelaskan berlangsungnya suatu peristiwa dalam suatu bidang waktu:
sekarang, nanti, kemarin, kemudian, sesudah itu, lusa, sebelum, minggu depan, bulan depan, dan
lain-lain. Tidak jauh berbeda dengan Suparto 2002 menyatakan kata keterangan waktu
shijianfuci 时间副词
dalam bahasa Mandarin itu adalah kata yang menerangkan waktu suatu peristiwa. Misalnya, 才
刚 刚刚,就 刚才 已经 早 Pada penggunaanya dalam
kalimat Kata keterangan waktu memiliki perbedaan tata letaknya dari kedua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin. Seperti:
9. Saya lulus universitas 3 tahun yang lalu 10.
我
三年前
大学毕业 Mandarin Pada kedua kalimat diatas letak kata keterangan waktu memiliki perbedaan pada
kalimat bahasa Indonesia pada umumnya diletakan diakhir kalimat. Sedangkan pada kalimat bahasa Mandarin letak kata keterangan waktu pada umumnya setelah subjek juga kata kerja tau
predikat.
Atas dasar inilah penulis mencoba untuk membahas perbedaan tersebut dengan mengambil pokok bahasan” Analisis Kontrastif Kata Keterangan Waktu Bahasa Indonesia dan
Bahasa Mandarin”.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Rumusan Masalah