masyarakat, hal ini dijelaskan dalam Pasal 28 ayat 1 UU No 40 Tahun 2009 yaitu : “Hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai- nilai hukum yang hidup dalam
masyarakat”. Oleh karena itu dalam memberikan putusan hakim harus berdasar penafsiran
hukum yang sesuai dengan rasa keadilan yang tumbuh, hidup, dan berkembang dalam masyarakat, juga faktor lain yang mempengaruhi seperti faktor budaya, sosial, ekonomi,
politik dan lain- lain. Dengan demikian seorang hakim dalam memberikan putusan terhadap kasus yang
sama dapat berbeda karena antara hakim yang satu dengan yang lainnya mempunyai cara pandang serta dasar pertimbangan yang berbeda pula.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian pada pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis . Setiap penelitian dilakukan untuk mencari kepastian dan kebenaran dari suatu masalah sekaligus
mencari jalan pemecahannya, sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan yang benar dan dapat dipercaya.
1. Jenis penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif, yakni titik tolak penelitian yang difokuskan untuk mengkaji kaidah atau norma dalam hukum positif. Hal
ini sesuai sebagaimana pendapat dari Johny Ibrahim: “Sebagai konsekuensi pemilihan topik permasalahn yang akan dikaji dalam penelitian
yang objeknya adalah permasalahan hukum sedangkan hukum adalah kaidah atau norma yang ada dalam masyarakat, maka tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian
yuridis normatif, yakni penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah maupun norma dalam hukum positif”
12
Metode penelitian Hukum yang telah ada dewasa ini secara umum lebih mengenal metode penelitian atas dua kategori: metode penelitian hukum Normatif Empiris Sosio
Juridis dan metode Penelitian Hukum Normatif. Metode Penelitian Sosio Juridis secara umum berupaya untuk melihat bagaimana penerapan sebuah aturan hukum seperti
peraturan perundangan berlaku di masyarakat, sedangkan dalam penelitian hukum normatif seorang peneliti lebih menekankan pada penelitian atas substansi hukum
tersebut. Penelitian Empiris maupun penelitian Normatif tampaknya dapat kita kritisi Dalam melakukan penelitian normatif ada beberapa metode pendekatan yang
dapat digunakan yakni: a
Pendekatan konseptual conceptual approach b
Pendekatan perundang-undangan normative approach c
Pendekatan sejarah historical approach d
Pendekatan perbandingan comparative approach e
Pendekatan kasus hukum law case approach
12
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996, hal.43.
Universitas Sumatera Utara
lebih mendalam, karena kedua penelitian tersebut masih berkutat pada wujud kenyataan hukum. Keduanya dipengaruhi oleh alam filsafat empirisme: sesuatu yang benar adalah
sesuatu yang berwujud nyata. Pada model hukum empiris maka hukum dikatakan berwujud ada dilihat dari pelaksanaannya bahwa memang hukum itu benar nyata ada
dibuktikan dengan kepatuhan masyarakat atas hukum. Pada penelitian normatif, hukum dikatakan nyata ada adalah dengan dibuktikan adanya undang-undang, putusan hakim,
dan sebagainya. 2. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ada 2 yaitu : a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan dengan cara wawancara bebas terpimpin maupu studi empiris atas putusan Hakim dalam perkara yang
memberikan putusan pidana bersyarat, yaitu dengan terlebih dahulu mempersiapkan pokok-pokok pertanyaan guide interview sebagai pedoman dan variasi-variasi dengan
situasi ketika wawancara maupun pengambilan data.
13
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan guna mendapatkan landasan teoretis terhadap Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan
Putusan Pidana Bersyarat. Disamping itu tidak menutup kemungkinan diperoleh bahan hukum lain, dimana pengumpulan bahan hukumnya dilakukan dengan cara membaca,
mempelajari, serta menelaah data yang terdapat dalam buku, literatur, tulisan-tulisan b. Data Sekunder
13
Soerjono Soekanto dan Srimamudji, Penelitian Hukum Normatif, Cet. V, IND-HILL-CO, Jakarta, 2001, hal. 13.
Universitas Sumatera Utara
ilmiah, dokumen-dokumen hukum dan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan objek penelitian.
14
a Kitab Undang-undang Hukum Pidana
Bahan-bahan hukum tersebut berupa: 1 Bahan Hukum Primer, yaitu bahan hukum yang mengikat yang terdiri atas:
b Undang-Undang UU No 40 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.
c Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
d Putusan-Putusan Pengadilan yang berkaitan dengan tindak pidana narkoba
e Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
2 Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer antara lain buku, tulisan ilmiah, hasil penelitian ilmiah, laporan
makalah lain yang berkaitan dengan materi penelitian. 3 Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang terdiri atas: a Kamus Hukum
b Kamus Umum Bahasa Indonesia
G. Sistematika Penulisan