Hasil Analisa Statistik HASIL PENELITIAN

Dari tabel 5.7, sebagian besar responden memiliki lama waktu tidur antara 6-7 jam 63,8. Mengenai riwayat mendengkur dalam keluarga 62,3 responden menjawab “Ya”. Sebanyak 29 orang responden 42 mendengkur saat tidur, dengan kualitas bunyi dengkuran seberisik saat bicara sebanyak 24 orang 34,8. Responden yang mendengkur 3-4 kaliminggu sebanyak 23,2. Sebesar 18,8 responden menjawab dengkurannya mengganggu orang lain. Perasaan lelah saat bangun tidur sebagian besar responden menjawab jarang atau kurang dari 2 kaliminggu yaitu sebanyak 40,6. Perasaan lelah di siang hari dijawab kurang dari 2 kaliminggu oleh 44,9 responden. Perasaan mengantuk atau tertidur saat beraktivitas dijawab oleh sebagian besar responden 40,6 dengan frekuensi jarang atau kurang dari 2 kaliminggu. Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden yang Mendengkur Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Variable Frekuensi n=29 Persentase Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 17 12 58,6 41,4 Usia 21-30 31-40 41-50 50 8 15 5 1 27,6 51,7 17,2 3,4 Berdasarkan tabel 5.8, sebanyak 58,6 dari responden yang mendengkur berjenis kelamin laki-laki. Dan rentang usia responden yang mendengkur paling banyak antara 31-40 yaitu sebesar 51,7.

5.1.5 Hasil Analisa Statistik

Untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dan lingkar leher dengan kejadian mendengkur digunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil uji tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9 Hasil Uji Tabulasi Silang antara Indeks Massa Tubuh terhadap Kejadian Mendengkur Mendengkur Total Ya Tidak IMT Obese 17 9 26 58,6 22,5 37,7 Non Obese 12 31 43 41,4 77,5 62,3 Total 29 40 69 100 100 100 Dari tabel 5.16 dapat diketahui bahwa responden yang obesitas dengan IMT ≥25 mengalami kejadian mendengkur sebanyak 17 orang 58,6. Sedangkan responden yang bukan obesitas dengan IMT 25 tidak mengalami kejadian mendengkur sebanyak 31 orang 77,5. Berdasarkan tabulasi silang di atas, analisa dengan uji statistik Chi-square didapati nilai p=0,002 p0,05 artinya terdapat perbedaan antara indeks massa tubuh dengan kejadian mendengkur. Tabel 5.10 Hasil Uji Tabulasi Silang antara Lingkar Leher pada Laki-laki dengan Kejadian Mendengkur Mendengkur Total Ya Tidak LL 37 3 11 14 17,6 64,7 41,2 ≥ 37 14 6 20 82,4 35,3 58,8 Total 17 17 34 100 100 100 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 5.17 dapat diketahui bahwa responden laki-laki yang memiliki lingkar leher ≥37 cm mengalami kejadian mendengkur sebanyak 14 orang 82,4. Sedangkan responden yang memiliki ukuran lingkar leher 37 cm tidak mengalami kejadian mendengkur sebanyak 11 orang 64,7. Berdasarkan tabulasi silang di atas, analisa dengan uji statistik Chi-square didapati nilai p=0.005 0.05 artinya terdapat perbedaan antara lingkar leher dengan kejadian mendengkur pada responden laki-laki. Tabel 5.11 Hasil Uji Tabulasi Silang antara Lingkar Leher pada Perempuan dengan Kejadian Mendengkur Mendengkur Total Ya Tidak LL 34 3 10 13 25 43,5 37,1 34 9 13 22 75 56,5 62,9 Total 12 23 35 100 100 100 Dari tabel 5.11 dapat diketahui bahwa responden perempuan yang memiliki ukuran lingkar leher ≥34 cm mengalami kejadian mendengkur sebanyak 9 orang 75. Sedangkan responden yang memiliki lingkar leher 34 cm tidak mengalami kejadian mendengkur sebanyak 10 orang 43,5. Berdasarkan tabulasi silang di atas, analisa dengan uji statistik Chi-square didapati nilai p=0,617 p0.05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara lingkar leher dengan kejadian mendengkur pada responden perempuan. Universitas Sumatera Utara 5.2 PEMBAHASAN 5.2.1 Mendengkur