Peranan PBB terhadap pelanggaran HAM di Myanmar dan Implikasinya terhadap perdamaian dunia

Democracy, NLD yang ditangkap dan ditahan tanpa adanya proses pengadilan yang adil dan alasan ia ditangkap. Dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia DUHAM pada pasal 9 disebutkan bahwa : “tak seorang pun boleh ditangkap, ditahan, atau dibuang dengan sewenang-wenang. Penahanan sewenang-wenang juga diatur dalam ICCPR International Covenant on Civil And Political Rights, and The Body of Principles

B. Peranan PBB terhadap pelanggaran HAM di Myanmar dan Implikasinya terhadap perdamaian dunia

. PBB sekarang ini merupakan satu organisasi dari berbagai negara dibelahan dunia. Hampir semua negara yang berada di atas planet bumi ini yang secara hukum terikat pada kerjasama dalam mendukung prinsip-prinsip dan tujuan yang tercantum di dalam piagamnya. Keterikatan ini termasuk keterikatan untuk melenyapkan peperangan, menggalakkan hak asasi manusia, mempertahankan penghormatan terhadap keadilan dan hukum internasional, meningkatkan kemajuan sosial dan hubungan bersahabat di antara bangsa-bangsa, dan memanfaatkan Organisasi dunia tersebut sebagai pusat untuk menyelaraskan langkah-langkah mereka untuk mencapai tujuan tadi 31 31 Perserikatan Bangsa –bangsa , Pengetahuan Dasar megenai PBB, UNIC, hlm 13. . Universitas Sumatera Utara Sebagai organisasi penjaga perdamaian PBB mempunyai badan yang disebut Dewan Keamanan. Berdasarkan Piagam, tanggung jawab utama Dewan Keamanan adalah menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Pada Januari 2007, Draft Resolusi PBB untuk Myanmar akhirnya dibuat dengan melihat, situasi Hak Asasi Manusia di Myanmar dan mempertimbangkan semua aspek kemanusiaan. Namun, dalam pembicaraan agenda Dewan Keamanan untuk memasukkan masalah politik Myanmar menjadi agenda resmi dan memberikan resolusi untuk Myanmar Cina memveto agenda Myanmar dan Draft Resolusi DK-PBB 32 PBB menilai bahwa apa yang terjadi di Myanmar terhadap aktivis pro demokrasi yang ditahan dan pemimpin NLD Aung San Suu Kii yang diadili dengan tuduhan yang tidak jelas adalah tindakan yang mengancam proses demokrasi di Myanmar dan merupakan sebuah pelanggaran Hak Asasi Manusia . PBB telah terlibat dengan Myanmar sejak penembakan terhadap para demosntran pro-demokrasi pada tahun 1988. yang melibatkan semua kalangan da golongan di Myanmar untuk melawan pemerintahan junta militer Myanmar. Akhirnya demonstrasi tersebut berakhir degan kudeta militer yang kemudian memerintahkan junta militer membubarkan demonstrasi tersebut. 32 Cina dan Rusia memveto draft resolusi yang diajukan Amerika Serikat dan Inggris dalam permasalahan penahanan aktivis pro demokrasi dan penahanan Aung San Suu Kyi, seperti dalam website United Nations, 12 Januari 2007, “China and Russia Veto US?UK Backed Security Council Draft Resolution on Myanmar”, dikutip dari http:www.un.orgappsnewsstory.asp?NewsID=21228Cr1 Universitas Sumatera Utara karena menahan para aktivis tersebut tanpa diadili di pengadilan. Selain itu, pemerintah junta militer Myanmar juga melakukan operasi militer terhadap etnis minoritas di perbatasan Cina-Myanmar. Dewan Keamanan DK PBB juga mengecam lambatnya demokratisasi yang terjadi di Myanmar. Hal ini disampaikan setelah DK PBB menggelar pertemuan tertutup dengan 15 duta besar dari anggota Dewan Keamanan, Dewan Keamanan mengeluarkan pernyataan tak mengikat yang isinya mendesak junta militer Myanmar segera membebaskan semua para tahanan-tahanan politik, termasuk didalamnya tokoh oposisi Aung San Suu Kyi 33 Namun utusan PBB tersebut ditolak oleh Pemerintah junta militer Myanmar dengan alasan bahwa Myanmar dalam masa pemulihan setelah aksi . Pada tahun 2007 setelah aksi Protes di Myanmar, pemeriksa hak asasi manusia HAM PBB, Paulo Sergio Pinheiro, melaporkan bahwa lebih dari 600 orang masih ditahan oleh ditahan oleh Junta Militer akibat protes pada September 2007 yang menewaskan 31 orang. Akhirnya, DK PBB menekankan perlunya utusan khusus PBB untuk ke Myanmar. Utusan PBB yang datang ke Myanmar adalah Ibrahim Gambari, untuk membantu mempercepat proses demokratisasi di Myanmar dan juga menekankan agar upaya rekonsiliasi antara junta militer dengan kubu oposisi dapat terus berlangsung. 33 “China And Rusia Veto USUK Backed Security Council Draft resolution on Myanmar”. Dikutip dari http:www.un.orgappsnewsstory.asp?NewsI D+21228Cr=MyanmarCrI Universitas Sumatera Utara protes 2007. Upaya negosiasi dengan Myanmar dilakukan agar Gambari bisa datang lebih awal dengan meminta bantuan Cina, Cina merupakan negara yang paling dekat dengan pemerintahan Junta Militer Myanmar. Cina akhirnya memfasilitasi utusan PBB Ibrahim Gambari agar bisa datang ke Myanmar pada bulan Januari dan akhirnya Myanmar menerima Ghambari datang ke Myanmar pada bulan Januari. Kunjungan Ghambari seakan tidak ada artinya ketika Myanmar tidak membebaskan para demonstran dan aktivis pro demokrasi yang menjadi tahanan dan tidak memberikan informasi resmi mengenai demonstran yang meninggal ketika aksi pembubaran oleh Junta Militer Myanmar pada tahun 2007. Sementara Dubes Amerika Serikat untuk PBB Zalmay Khalilzad mendesak adanya langkah keras oleh masyarakat internasional terhadap Myanmar agar proses demokratisasi dan rekonsiliasi di sana dapat tercapai. Sementara itu, Komite HAM Inter-Parliamentary Union IPU, juga mendesak India dan Cina memberi tekanan terhadap Myanmar untuk segera membebaskan para tahanan politik. IPU memberikan suatu alasan bahwa seharusnya Cina dan India dapat lebih pro aktif dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Myanmar. Upaya-upaya telah dilakukan oleh PBB untuk menciptakan perdamaian di Myanmar. Mulai dari pengiriman utusan untuk mempercepat demokrasi di Myanmar sampai mengagendakan masalah Myanmar di DK PBB untuk Universitas Sumatera Utara mengeluarkan Resolusi yang pada akhirnya diveto oleh China dan Rusia. Hal ini jelas menggambarkan bahwa PBB telah berusaha namun kandas oleh karena sistem veto yang dimiliki anggota tetap DK PBB. Hingga pada akhirnya DK PBB hanya mengeluarkan pernyataan yang tak mengikat kepada pemerintahan Junta Militer untuk segera membebaskan semua tahanan politik. Dengan ketidakberhasilan PBB menciptakan perdamaian dan penegakkan HAM di Myanmar hal ini dapat berimplikasi terhadap perdamaian dunia. Yakni semakin besarnya sikap skeptis masyarakat internasional terhadap eksistensi organisasi ini mengenai banyaknya kasus-kasus internasional yang tidak berhasil ditangani oleh PBB. Sikap ini tidak lain ditimbulkan akibat sikap masing-masing anggota DK PBB yang mempunyai hak veto dalam menyelesaikan permasalahan keamanan dan hak asasi manusia di dunia.

C. Upaya Hukum korban terhadap pelanggaran HAM di Myanmar