Pengujian Kualitas Karbon Aktif

f. Tidak mengandung zat padatan Bahan padat adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu 103-105 o CAnonim,1995. Sedangkan bedasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907 MENKESSKVII2002, persyaratan fisik air adalah sebagai berikut : Tabel 2.3 Persyaratan Kualitas air Bersih Secara Fisik No Parameter Satuan Kadar Maksimum Keterangan 1 Warna TCU 15 2 Rasa dan Bau - - Tidak berbau dan Berasa 3 Temperatur o C Suhu udara ± 3 o C 4 Kekeruhan NTU 5 Sumber : Anonim,1995

2.5. Pengujian Kualitas Karbon Aktif

Pengujian dilakukan tehadap bebebrapa faktor yang dapat dijadikan sebagai penentu mutu arang aktif yang dihasilkan. Metode pengujian didasarkan pada metode standar kecuali penentu nilai rehidrasi. Beberapa pengujian yang dilakukan dalam menentukan kualitas karbon aktif pada penelitian ini adalah : 1. Kadar Air SNI,1995 Kadar air bahan ditentukan dengan cara pengeringan didalam oven. Sebanyak 5 gram sampel yang telah dihaluskan ditimbang dengan teliti dan ditempatkan dalam cawan aluminium yang telah diketahui bobotnya konstan, selanjutnya contoh didinginkan dalam desikator selama 15 menit sebelim ditimbang beratnya. Kadar air = ���������� ������ ����� ������ � 100 2.1 2. Kadar zat Mudah Menguap SNI,1995 Universitas Sumatera Utara Pada prinsipnya metode ini mengandalkan penguapan zat-zat dalam arang selain air. Caranya dengan menimbang sampel sebanyak 20 gram dan dipanaskan pada suhu 800 – 900 o C selama 15 menit. Kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Kadar zat mudah menguap = �−� � � 100 2.2 Dimana : a = berat sampel awal b = berat sampel setelah ditanur 3. Kadar Abu Total SNI,1995 Ditimbang secara teliti sebanyak 5 gram sampel dalam cawan,kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 o C sampai mencapai bobot konstan. Kemudian dipanaskan pelan-pelan di atas bara atau di bawah lampu inframerah sampai asap berhanti mengepul. Setelah itu dimasukkan ke dalam tanur dan diabukan pada suhu 650 o C sampai terbentuk abu putih. Abu yang terbentuk dibasahi air suling,dikeringkan dengan penangas air, kemudian pada hot plate. Setelah itu diabukan kembali sampai didapat bobot konstan. Kadar abu total = ����� ��� ����� ���� ����� ℎ � 100 2.3 4. Kadar Karbon SNI, 1995 Fraksi karbon dalam arang aktif adalah hasil dari proses pengarangan selain abu,air dan zat-zat yang mudah menguap. Penentuannya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Kadar karbon terikat = 100 - b + c 2.4 Dimana : b = zat menguap c = kadar abu 5. Daya Serap Iodin SNI, 1995 Universitas Sumatera Utara Sampel dimasukkan kedalam erlenmeyer sebanyak 1 gram, selanjutnya ditambahkan 25 ml larutan iod monoklorida.diaduk campuran iodin dan sampel dengan hati-hati dan disimpan di tempat yang gelap selama 2 jam, ke dalam erlenmeyer di tambah 10 ml karutan kalium iodida KI 20 dan 150 ml air suling,kemudian diaduk dan seterusnya dititrasi dengan larutan tiosulfat 0,1 N. Sebagai petunjuk adalah larutan patikanji dan untuk perbandingan digunakan larutan blanko dengan cara yang sama. Daya serap terhadap larutan iod = � – � � ��2 �2 �3 ������ � 126,93 � �� � 2.5 Dimana : A = Volume titrasi iodin ml B = Volume Na 2 S 2 O 3 terpakai ml fp= faktor pengencer a = bobot arang aktif gr 126,93 = jumlah iod sesuai 1ml larutan Na 2 S 2 O 3 Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian