Rumusan Masalah Batasan Masalah Manfaat Penelitian Serbuk Gergaji Kayu

variasi waktu aktivasi 30,60 dan 90 menit menghasilkan kadar air 19,26, kadar abu 41,90 , kadar zat menguap 9,25 , kadar karbon terikatnya sebesar 48,85 dan daya serap terhadap iodin 1171,5 mgg Pari,2004. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menggunakan karbon aktif sebagai penjernihan air sumur yang ditinjau dari tingkat kekeruhan air. Dari teori diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH SUHU AKTIVASI TERHADAP KUALITAS KARBON AKTIF SERBUK GERGAJI KAYU SEMBARANG YANG DIMANFAATKAN SEBAGAI PENJERNIHAN AIR SUMUR Ds. SUMBER KARYA Kec. BINJAI TIMUR KOTA BINJAI”

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian yang akan dilakukan adalah : 1. Bagaimana kemampuan daya serap karbon aktif serbuk gergaji kayu yang dipengaruhi oleh variasi suhu aktivasi. 2. Bagaimana pengaruh karbon aktif serbuk gergaji kayu terhadap kekeruhan air sumur. 3. Bagainama perbandingan kualitas daya serap karbon aktif serbuk gergaji kayu dengan karbon aktif komersial terhadap kekeruhan air sumur.

I.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka batasan masalah pada penelitian ini adalah 1. Media aktivasi karbon aktif serbuk arang gergaji kayu dengan asam fosfat 15 pada suhu aktivasi mulai dari 500 o C sampai 800 o C dengan interval 100 o C 2. Variasi massa karbon aktif mulai dari 2 g sampai 10 g dengan interval 2 g terhadap 100 ml air sumur 3. Membandingkan kualitas daya serap karbon aktif serbuk gergaji kayu dengan karbon aktif komersial terhadap kekeruhan air sumur. Universitas Sumatera Utara 1.4.Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kualitas arang aktif yang dipengaruhi suhu aktivasi 2. Untuk mengetahui pengaruh karbon aktif serbuk gergaji kayu terhadap kekeruhan air sumur 3. Untuk mengetahui kualitas daya serap karbon aktif serbuk gergaji kayu dengan karbon aktif komersial terhadap kekeruhan air sumur.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai informasi bagi masyarakat umum untuk bahwa serbuk gergaji kayu dapat dimanfaatkan sebagai karbon. 2. Agar mengetahui bagaimana kualitas adsorben dari serbuk gergaji kayu dalam penjernihan air.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan masing-masing bab adalah sebagai berikut:

1. BAB I Pendahuluan

Bab ini mencakup latar belakang masalah, permasalahan, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir.

2. BAB II Tinjauan pustaka

Bab ini berisi teori yang mendasari penelitian.

3. BAB III Metodologi Penelitian

Universitas Sumatera Utara Bab ini membahas tentang metode yang digunakan dan diagram alir penelitian.

4. BAB IV Hasil dan pembahasan

Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan menganalisis data yang diperoleh dari penelitian.

5. BAB V Kesimpulan dan Saran

Menyimpulkan hasil-hasil yang didapat dari penelitian dan memberikan saran pada peneltian berikutnnya. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1. Serbuk Gergaji Kayu

Serbuk gergaji berbentuk butiran-butiran halus yang terbuang saat kayu dipotong dengan gergaji. Jumlah serbuk gergaji yang dihasilkan dari pengrajin-pengrajin kayu seperti produksi perabotan rumah tangga. Kayu yang digunakan dominan kayu lapis triplek. Di dalam kayu lapis tersebut berbagai jenis kayu yang ada di dalamnya. Balai Penelitian Hasil Hutan BPHH pada kilang penggergajian di Sumatera dan Kalimantan serta Perum Perhutani di Jawa menunjukkan bahwa rendemen rata-rata penggergajian adalah 45 persen, sisanya 55 persen berupa limbah. Sebanyak 10 persen dari limbah penggergajian tersebut merupakan serbuk gergaji Meminimalisir pemanfaatan kayu seoptimal mungkin yang dapat memproduksi limbah kayu merupakan salah satu kebijakan Departemen Kehutanan. Namun demikian kenyataan di lapangan umumnya rendemen industri penggergajian kayu masih berkisar dari 50–60, sebanyak 15-20 terdiri dari serbuk kayu gergajian. Diperkirakan jumlah limbah serbuk kayu gergajian di Indonesia sebanyak 0,78 juta m 3 th. Untuk industri besar dan terpadu, limbah serbuk kayu gergajian sudah dimanfaatkan menjadi bentuk briket arang dan dijual secara komersial. Namun untuk industri penggergajian kayu skala industri kecil yang jumlahnya mencapai ribuan unit dan tersebar di pedesaan, limbah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah serbuk gergaji yang dihasilkan dari industri penggergajian masih dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, diantaranya sebagai media tanam, bahan baku furnitur dan bahan baku briket arang. Salah satu usaha meningkatkan nilai tambah dari serbuk gergajian ini adalah dibuat karbon aktif. Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian terdahulu pembuatan arang aktif dari serbuk gergaji kayu, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama waktu aktivasi terhadap hasil dan mutu arang aktif yang dihasilkan dari arang serbuk kayu gergajian dengan menggunakan bahan pengaktif yang digunakan adalah larutan H 3 PO 4 15 . Hasil kondisi yang terbaik terdapat pada suhu 900 o C dengan waktu aktifasi 90 menit yang menghasilkan rendemen sebesar 11,33, kadar air 19,26, kadar abu 41,90, kadar zat terbang 9,25, kadar karbon terikat 48,85. Daya serap arang aktif terhadap benzena sebesar 10,93, CHCl 3 sebesar 30,38, daya serap iodium 1171,5 mgg telah memenuhi syarat standar Jepang dan daya serap terhadap biru metilena sebesar 149,98 mgg. Berdasarkan sifat dan besarnya daya serap terhadap biru metilena, maka arang aktif dari serbuk gergaji kayu ini dapat digunakan untuk penjernihan zat cair.Pari Gustan,2000.

2.2. Karbon Aktif Arang Aktif