SISTEM Gambaran yang terjadi seharusnya OUGHT TO BE

12 masyarakat dapat berjalan cepat, lancar, efektif dan efisien, serta yang lebih utama lagi adalah tentang adanya komitmen kepastian waktu pelayanan sebagai jaminan bagi keberhasilan dan kepuasan pelanggan.

2. SISTEM

Dalam penentuan formasi pegawai, Daerah hendaknya diberi kewenangan yang penuh untuk menentukan dan menyesuaikannya dengan tuntutan dan kebutuhan pengembangan pelayanan masyarakat di daerah setempat. Hal tersebut mengingat masing-masing daerah, pada dasarnya memiliki tuntutan pelayanan dan kebutuhan pembangunan yang berbeda-beda, baik dari kondisi karakteristik wilayah, kekayaan sumber daya alam, maupun sumber daya manusianya. Compensation atau penerapan system insentif disinsentif haruslah diberlakukan dan dilaksanakan secara transparan dan proporsional kepada seluruh pegawai, sebagai upaya memacu dan memotivasi peningkatan kemampuan serta kinerja, utamanya dalam hal kreativitas dan inovasi-inovasi yang dilakukan dibidang pekerjaan bagi terwujudnya profesionalisme kerja sesuai dengan tujuan dan misi dari organisasi. Sistem insentif dapat berupa pemberian materi, penghargaan, pujian, diskresi pada bidang pekerjaan yang ditangani dan lainnya. Sedangkan disinsentif, berupa teguran, pemberian sangsi bagi pegawai yang bersikap apatis, kurang bertanggung jawab dalam melaksanakan fungsi dan tugas yang diemban. Untuk memotivasi karyawan secara efektif, insentif hendaknya berkaitan dengan pola prilaku tertentu, seperti prestasi yang lebih baik diterima langsung sesudah prilaku tertentu. Ada dua jenis insentif yaitu insentif intrinsic dan insentif ekstrinsik. Agus Dwiyanto, 2002;202. Insentif intrinsic adalah pemberian tanggung jawab dan tantangan yang lebih besar dari pimpinan, sedangkan insentif ekstrinsik adalah gaji, promosi, tunjangan atau penghargaan pribadi yang berbentuk pengakuan dari pimpinan, pujian, atau pengakuan eksistensi dari lingkungan kerja. Penentuan career planning tidak hanya dilakukan oleh Baperjakat karena cenderung akan menciptakan pegawai yang bersifat pasif, kurang responsive terhadap perubahan dan tuntutan perkembangan organisasi, yang pada gilirannya akan dapat mempengaruhi “the whole team work”, utamanya terhadap pegawai yang benar-benar memiliki kemampuan dan keinginan untuk berprestasi. Dengan demikian perkembangan 13 organisasi tidak akan bersandarkan pada prinsip COP control, Order Prediction, melainkan ACE Alignment, Creativity Empowering, Organizational Behaviour – Fred Luthans.

3. STRUKTUR