Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu
periode sebelumnya. Jika terjadi autokorelasi maka dikatakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi. Uji autokorelasi ini menggunakan uji Durbin Watson DW.
4. Uji Heterokedastisitas.
Uji ini digunakan untuk menguji apakah suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan e pengamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas, tetapi jika varians
residualnya berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang baik adalah tidak terdapat heterokedastisitas.
3.8.3. Pengujian Hipotesis
Uji Hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang didapat signifikan. Ada dua jenis koefisien regresi yang dapat
dilakukan, yaitu uji F dan uji t.
1. Uji-F Uji Signifikansi Simultan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua varabel bebas secara simultan dapat diterima menjadi model penelitian terhadap variabel
terikat. Bentuk pengujiannya adalah:
Ho : b
1
,b
2
,b
3
= 0, artinya secara simultan variabel Rasio Lancar, perputaran modal kerja, dan DER tidak memenuhi model penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Ha : Tidak semua bi b
1
,b
2
,b
3
sama dengan nol, maka dianggap variabel independen telah memenuhi model penelitian terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima jika F
hitung
≤ F
tabel
pada α = 5. H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5.
2. Uji-t Uji Parsial
Digunakan untuk menguji koefisien regresi secara individual. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial masing-masing
variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Setelah didapat nilai t
hitung
maka selanjutnya nilai t
hitung
dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Bentuk pengujiannya sebagai berikut: H
: b
i
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel Rasio Lancar, Perputaran Modal Kerja dan Debt to Equity Ratio secara persial
terhadap ROE H
a
: b
i
≠ 0,artinya terdapat pengaruh signifikan dari variabel Rasio Lancar, Perputaran Modal Kerja dan Debt to Equity Ratio secara parsial terhadap
variabel ROE Pada penelitian ini t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
pada tingkat signifikansi α = 5
Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima jika - t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika - t
tabel
t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia
Bursa efek merupakan suatu lembaga perantara investor dengan perusahaan di Indonesia. Melalui bursa efek ini investor dapat membeli saham
perusahaan yang diinginkan dan sebaliknya melalui bursa ini juga perusahaan dapat memperoleh sejumlah dana melalui sejumlah penjualan sahamnya. Hal-hal
mengenai tata cara jual beli saham ini telah diatur oleh bursa efek dengan cara yang sistematis. Bursa Efek Indonesia berawal dari pendirian bursa di Batavia
oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 14 Desember 1912. Sekuritas yang diperdagangkan adalah saham dan obligasi yang diterbitkan pemerintah Hindia
Belanda dan sekuritas lainnya. Perkembangan bursa efek di Batavia Jakarta sekarang sangat pesat sehingga mendorong pemerintah Belanda membuka Bursa
Efek Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925 dan Bursa Efek Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Kedua bursa ini kemudian ditutup karena terjadinya
gejolak politik di Eropa pada awal tahun 1939. Bursa Efek pun akhirnya ditutup karena terjadinya Perang Dunia II, sekaligus menandai berakhirnya aktivitas pasar
modal di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara