Analisis Jalur Path Analysis

2.5 Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.Motivasi memiliki dua komponen yaitu komponen dalam dan komponen luar, komponen dalam ialah kebutuhan yang ingin dipuaskan sedangkan komponen luar ialah tujuan yang hendak dicapai.Motivasi sangat diperlukan di dalam belajar. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para mahasiswa. Mahasiswa harus mempunyai motivasi dalam kuliah sebab motivasi bertujuan : 1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan. 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan- perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

2.6. Analisis Jalur Path Analysis

Analisis Jalur atau yang lebih dikenal luas sebagai Path Analysis merupakan suatu metode pendekomposisian korelasi kedalam bagian-bagian yang berbeda untuk menginterpretasikan suatu pengaruh effect.Al Rasyid dalam sitepu mengatakan bahwa dalam penelitian sosisal tidak semata-mata hanya menggungkapkan hubungan variabel sebagai terjemahan statistik dari hubungan antara variabel alami, tetapi terfokus pada upaya untuk mengungkapkan hubungan kausal antar variabel. Universitas Sumatera Utara

2.6.1 Uji Validitas dan Reliabelitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan uji reliabelitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Uji validitas dapat dicari dengan menggunakan rumus : 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = Y Y n X X n Y X XY n r Dimana : r = koefisien korelasi variabel X dan variabel Y ΣX = jumlah skor item pertanyaan X ΣY = jumlah skor item pertanyaan Y ΣXY = jumlah perkalian item pertanyaan variabel X dan variabel Y ΣX 2 = jumlah kuadrat item pertanyaan X ΣY 2 = jumlah kuadrat item pertanyaan Y n = jumlah responden Uji reliabelitas dapat dicari dengan menggunakan rumus : 1 1 2 2 t b k k r σ σ ∑ − − = Dimana : r = reliabelitas instrumen k = jumlah item pertanyaan 2 t σ = varian total ∑ 2 b σ = Jumlah varian item pertanyaan Universitas Sumatera Utara

2.6.2 Menghitung Korelasi Antar Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

Korelasi Pearson Product Moment PPM dihunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Digunakan rumus PPM sebagai berikut : 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = Y Y n X X n Y X XY n r

2.6.3 Menghitung Koefisien Jalur

Untuk menentukan koefisien jalur dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan matriks sebagai berikut : [ ] C adj C C 1 1 = − ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = − 33 32 31 23 22 21 13 12 11 1 1 C C C C C C C C C C C ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ 3 1 2 1 1 1 3 1 2 1 1 1 33 32 31 23 22 21 13 12 11 X Y X Y X Y X Y X Y X Y r r r C C C C C C C C C ρ ρ ρ Dimana : 1 1 X Y ρ , 2 1 X Y ρ , 3 1 X Y ρ = Koefisien Jalur 1 1 X Y r , 2 1 X Y r , 3 1 X Y r = Koefisien Korelasi Antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat Universitas Sumatera Utara

2.6.4 Menghitung Koefisien Determinasi

[ ] ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = 3 1 2 1 1 1 3 1 2 1 1 1 3 2 1 1 2 X Y X Y X Y X Y X Y X Y X X X Y r r r R ρ ρ ρ Dimana : 3 2 1 1 2 X X X Y R = koefisien determinasi 1 1 X Y ρ = koefisien jalur 1 1 X Y r = korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikat

2.6.5 Menguji Koefisien Jalur Secara Simultan

1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 2 2 X X X Y X X X Y R k R k n F − − − = Keterangan : n = jumlah sampel k = jumlah variable eksogen 3 2 1 1 2 X X X Y R = koefisien determinasi Jika F hitung ≥ F tabel, maka tolak H artinya signifikan, dan F hitung F tabel, maka terima H artinya tidak signifikan dengan taraf signifikan α = 0,05. Universitas Sumatera Utara

2.6.6 Mengitung Koefisiien Jalur Galat

Koefisien jalur galat digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel lainnya diluar variabel penelitian. Dapat digunakan rumus sebagai berikut : 2 1 1 1 r p e y − = Dimana : 1 1 e y p = koefisien jalur galat 2 r = koefisien determinasi Universitas Sumatera Utara BAB 3 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

3.1. Populasi dan Teknik Sampel