Kelelahan Konsep autopoiesis dalam ergonomi sistem kerja (studi kasus: industri gula)

menimbulkan efek yang sangat serius bagi kesehatan seperti kesulitan dalam menulis atau minum, sulit bicara dan pandangan mata kabur.

2.4 Kelelahan

Menurut Grandjean 1988, kelelahan adalah berkurangnya sebagian kemampuan fisik maupun non fisik manusia. Kelelahan merupakan fenomena dimana seseorang akan mengalami penurunan produktivitas dalam bekerja. Tarwaka et al.2004 mengatakan definisi kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Kelelahan adalah aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja Sedarmayanti 1996. Ramadhani 2003 mengatakan definisi kelelahan kerja adalah suatu pola yang timbul pada suatu keadaan yang secara umum terjadi pada setiap orang, yang telah tidak sanggup lagi untuk melakukan kegiatan. Kelelahan adalah suatu kondisi yang telah dikenal dalam kehidupan sehari hari yang mengarah pada kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan Sumamur 1989. Menurut Sritomo Wignjosoebroto 2008, jenis kelelahan terbagi menjadi 2 yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan Otot Muscular Fatique adalah kelelahan yang disebabkan karena aktifitas otot yang berlebihan. Kelelahan otot ditunjukkan melalui gejala sakit nyeri yang luar biasa, seperti ketegangan otot pada daerah sendi. Kelelahan otot adalah gejala nyeri atau sakit mendadak yang terjadi pada otot yang mengalami pembebanan berlebihan yang terlokalisir ditempat tersebut. Tanda-tandanya: kekuatan kontraksinya melemah, kontraksi dan relaksasi melamban serta fase laten memanjang. Otot yang lelah akan menyebabkan gangguan koordinasi, sehingga dapat meningkatkan resiko atau kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecelakaan kerja, di samping itu pada otot yang lelah kandungan asam laktat dan karbondioksidanya akan meningkat Kurniawan 2000. Secara fisiologi dan gejala yang ditunjukkan tidak hanya berupa berkurangnya tekanan fisik namun juga pada makin rendahnya gerakan. Kelelahan fisik ini dapat menyebabkan sejumlah hal yang kurang menguntungkan seperti melemahnya kemampuan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya dan meningkatnya kesalahan dalam melakukan kegiatan dan akibat fatalnya adalah terjadinya kecelakaan kerja. Kelelahan Umum General fatique adalah suatu perasaan letih yang luar biasa dan terasa aneh yang berupa perasaan lamban dan keengganan untuk melakukan aktifitas. Beberapa jenis kelelahan fisik secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut: a Kelelahan penglihatan muncul dari terlalu letihnya mata. b Kelelahan seluruh tubuh sebagai akibat terlampau besarnya beban fisik bagi seluruh organ tubuh. c Kelelahan mental yang disebabkan oleh pekerjaan yang bersifat mental dan intelektual. d Kelelahan saraf yang disebabkan oleh karena terlalu tertekannya salah satu bagian dari sistem psikomotorik. e Terlalu monotonnya pekerjaan dan suasana sekitarnya. f Kelelahan kronis sebagai akibat terjadinya akumulasi efek kelelahan pada jangka waktu panjang. g Kelelahan siklus hidup sebagai bagian dari irama hidup siang dan malam serta pertukaran periode tidur Gambaran mengenai gejala kelelahan Fatique Symptom secara subjektif dan objektif menurut Rama 2003, antara lain: a Perasaan lesu, ngantuk dan pusing b Tidak atau kurang mampu berkonsentrasi c Berkurangnya tingkat kewaspadaan d Persepsi yang buruk dan lambat e Tidak atau berkurangnya gairah untuk kerja f Menurunnya kinerja jasmani maupun rohani Bila kelelahan telah merupakan keadaan penyakit, kelelahan tersebut telah bersifat medis dan gejala-gejala yang ditemukan pada tenaga kerja menurut Sumamur 1989, adalah: a Pusing kepala b Jantung berdebar-debar c Nafas sesak d Hilang nafsu makan e Gangguan pencernaan f Tidak bisa tidur Nurmianto 1996 mengatakan bahwa kelelahan dapat ditandai dengan kondisi yang cenderung untuk mengantuk, gejala-gejalanya adalah: a Rasa letih, lelah, lesu dan lemah b Mengantuk c Motivasi kerja menurun d Rasa pesimis Terdapat 5 kelompok sebab kelelahan menurut Sumamur 1989, yaitu: a Keadaan monoton b Beban dan lamanya pekerjaan baik fisik maupun mental c Keadaan lingkungan seperti: cuaca kerja, penerangan dan kebisingan d Keadaan kejiwaan seperti: tanggung jawab, kekhawatiran dan konflik e Penyakit, perasaan sakit dan keadaan gizi Grandjean 1988 menjelaskan bahwa faktor penyebab terjadinya kelelahan di industri sangat bervariasi, dan untuk memeliharamempertahankan kesehatan dan efisiensi, proses penyegaran harus dilakukan di luar tekanan cancel out the stress. Penyegaran terjadi terutama selama waktu tidur malam, tetapi periode istirahat dan waktu-waktu berhenti kerja juga dapat memberikan penyegaran.

2.5 Beban Kerja