Groenen, Sejarah Dogma Kristologi, hlm. 35
19
masih ada aliran filsafat bermacam-macam, yang berpangkal pada tokoh-tokoh seperti Plato, Aristoteles, Epikurus, Zenon Stoa, Diogenes dan sebagainya. Dan filsafat itu sedikit banyak
merakyat ke mana-mana dan juga bercampur aduk. Orang-orang Yahudi di Diaspora, yang berkebudayaan Yunani tentu saja tidak terluput dari sinkretisme umum itu.
11
Filsafat Yunani yang berkembang dan mempengaruhi pola pikir orang-orang Yunani jauh sebelum
kekristenan muncul membuat kekristenan itu sendiri mencari ‗celah‘ untuk bisa masuk dan menyesuaikan diri dalam dunia Yunani. Alam pikir Yunani memang tidak mengenal konsep
Mesias seperti yang ada dalam tradisi keagamaan Yahudi. Namun, hal itu bukan berarti tidak ada konsep semacam itu. Jika melihat pola kepercayaan bangsa Yahudi terhadap Mesias
bahwa Mesias adalah ‗yang diurapi‘, yang membawa tugas ‗suci‘ dari Yahweh berupa keselamatan, maka bisa dikatakan bahwa Mesias merupakan ‗perantara‘ atau ‗jembatan‘
antara Yahweh dengan umatNya. Alam pikir Yunani memang tidak mengenal istilah ‗messiakh‘, tetapi alam pikir Yunani mengenal konsep mengenai ‗perantara‘ tersebut dalam
beberapa aliran filsafatnya. Adalah seorang filsuf yang bernama Philo ± 30 SM – 50 M,
yang mensintesakan agama Yahudi dengan fisafat Yunani. Warna filsafatnya pun tidak lepas dari pengaruh para filsuf pendahulunya, karena ia mengolah filsafat Plato idea dan Stoa
logos kemudian mensintesakannya dengan agama Yahudi.
12
Dalam filsafat Philo ada perbedaan yang mutlak antara Allah dan dunia, sebab Allah adalah roh, sedang dunia adalah
benda. Keduanya tidak dapat dipersatukan. Oleh karena itu diperlukan tokoh-tokoh pengantara. Tokoh-tokoh itu dapat disebut dengan bermacam-macam sebutan, yaitu: idea-
idea, atau gagasan-gagasan yang dipakai sebagai pola dalam menciptakan dunia; kekuatan- kekuatan ilahi, yang bekerja dalam dunia; malaikat-malaikat, yaitu para utusan Allah yang
melaksanakan kehendakNya. Semuanya itu dipersatukan di dalam istilah Logos, pengantara antara Allah dan dunia. Logos adalah idea dari segala idea, yang juga disebut kebijaksanaan,
kekuatan dunia yang universal. Sekalipun demikian Logos ini bukanlah Allah, bukan makhluk, bukan tidak dijadikan dan bukan dijadikan seperti para makhluk. Logos adalah
Allah kedua, Anak Allah yang sulung, Juru bahasa Allah, Wakil Allah, Parakletos.
13
Memang sulit dikatakan bahwa alam pikir Yunani memahami konsep mesianis seperti halnya
11