4. Akreditasi Perguruan Tinggi
Status akreditasi suatu perguruan tinggi merupakan cermin kinerja perguruan tinggi yang bersangkutan dan menggambarkan mutu, efisiensi,
serta relevansi suatu program studi yang diselenggarakan. Saat ini terdapat dua jenis akreditasi yang diberikan oleh pemerintah kepada program studi di
perguruan tinggi yaitu :
a. Status Terdaftar, Diakui atau Disamakan yang diberikan kepada Perguruan Tinggi Swasta.
b. Status terakreditasi atau Nir-akreditasi yang diberikan kepada semua perguruan tinggi Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta dan
Perguruan Tinggi Kedinasan.
Karena adanya dua status akreditasi yang sama-sama masih berlaku, saat ini terdapat PTS yang menyandang kedua-duanya untuk program
studinya. Hal ini terjadi karena proses pemberian status akreditasi dilakukan melalui dua jalur yang berbeda sesudah terbentuknya Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi BAN-PT. Sebelumnya, penentuan status didasarkan pada SE Dirjen Dikti No. 470DT1996.
Kemudian pemerintah menetapkan untuk pelaksanaan akreditasi terhadap suatu PTSUnit PTS, sepanjang belum pernah dievaluasi
diakreditasi oleh atau melalui BAN-PT, akan tetap dilakukan berdasarkan peraturan tersebut diatas, tetapi manakala suatu PTSUnit PTS telah pernah
dievaluasi diakreditasi oleh atau melalui BAN-PT, maka selanjutnya pelaksanaan akreditasi terhadap PTS yang bersangkutan dilakukan dengan
beropedoman pada kriteria atau Borang akreditasi dari BAN- PT.
5. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi BAN-PT adalah organisasi nir-struktural di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
yang dibentuk untuk membantu pemerintah dalam upaya melakukan tugas dan kewajiban untuk membantu pemerintah dalam upaya melakukan tugas
dan kewajiban melaksanakan pengawasan mutu dan efisiensi pendidikan tinggi, yang diselenggarakan oleh pemerintah dan perguruan tinggi swasta.
Pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan tinggi dimaksudkan untuk melindungi kepentingan masyarakat, menghindari kemungkinan
pelanggaran terhadap misi pendidikan tinggi dan ketentuan perundang- undangan yang berlaku serta membina perkembangan satuan pendidikan
yang bersangkutan.
BAN-PT dibentuk dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0326U1994 tanggal 15 Desember 1994 yang diubah
dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0224U1995 tanggal 28 Juli 1995. Keanggotaannya terdiri dari Ketua,
Sekretaris, dan Anggota yang meliputi unsur pemerintah, perguruan tinggi, badan usaha swasta, dan lembaga pemerintah non departemen.
a. Tugas badan akreditasi nasional perguruan tinggi bertugas melakukan penilaian terhadap perguruan tinggi secara berkala yang meliputi
kurikulum, mutu dan jumlah tenaga kependidikan, keadaan mahasiswa, pelaksanaan pendidikan, sarana dan prasarana, tatalaksana administrasi
akademik, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan.
b. Fungsi dalam melaksanakan tugas tersebut di atas Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi mempunyai fungsi:
1 Melakukan penyusunan kriteria tingkat akreditasi , kebijakan dan kriteria penilaian program studi dalam rangka penetapan tingkat
akreditasi dan kelengkapan organisasi setiap satuanbagian struktur organisasi BAN-PT.
2 Melakukan penilaian secara berkala terhadap mutu dan efisiensi perguruan tinggi sebagai dasar pemberian rekomendasi penetapan
akreditasi lembaga,
program studi,
dan langkah-langkah
pembinaanya. 3 Membantu perguruan tinggi dalam melaksanakan penilaian sendiri.
6. Kopertis Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta