ANALISIS FAKTOR FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH PERGURUAN TINGGI SWASTA

(1)

PERGURUAN TINGGI SWASTA

(Studi KasusTerhadap Mahasiswa Balikpapan Yang Kuliah di Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

NUR AKHMAD SUBHIONO F0298099

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2003


(2)

iii

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen.

Hari : Sabtu

Tanggal : 6 Desember 2003

Tim Penguji Skripsi Tanda Tangan

1. Drs. Muh. Amin Gunadi, MP

NIP. 131 569 233 Ketua

2. Drs. Djoko Purwanto, MBA

NIP. 131 472 193 Pembimbing

3. Drs. Wiyono, MM


(3)

iv

“Pandanglah ke atas dalam hal ilmu, tetapi jangan segan-segan memandang ke bawah dalam hal harta.”

“Kesuksesan adalah milik orang-orang yang bisa menerima kegagalan dengan besar hati.”

Karya ini kupersembahkan untuk:

Allahdan Rasulnya

Bapak dan Ibuku untuk doa, kasih sayang dan kepercayaan yang telah diberikan.

 Kakakku beserta keluarga (Mbak Nurul, Mas Anton & Keponakan-keponakanku-Nuha, Bila dan Afa), dan adikku Een.

 Mbak Dewi beserta keluarga


(4)

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang karena rahmat dan anugerah-Nya semata-mata, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH PERGURUAN

TINGGI SWASTA (STUDI KASUS TERHADAP MAHASISWA

BALIKPAPAN YANG KULIAH DI YOGYAKARTA)”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati dan penghargaan yang setingi-tingginya, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Salamah Wahyuni, SU, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi ijin untuk peneltian ini.

2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA, seaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu dan untuk semua pengertian, kesabaran, dan ketelitiannya dalam memberikan bimbingan dan saran yang sangat bermanfaat dan mendukung terselesaikannya skripsi ini.

3. Bapak Drs. Imam Mahdi, selaku Ketua Jurusan Manajemen FE UNS dan Bapak Drs. Yong Dirgiatmo, MSc, selaku Sekretaris Jurusan Manajeme FE UNS.


(5)

vi

6. Semua staf pegawai Fakultas Ekonomi UNS yang telah membantu dalam kelancaran urusan administrasi, baik selama proses skripsi maupun selama penulis belajar di Fakultas Ekonomi UNS.

7. Keluargaku tercinta, Bapak dan Ibu, Kakak dan adikku yang selalu memberikan dukungan moril serta perhatian yang lebih dari cukup hingga penulis menyelesaikan studi di Perguruan Tinggi ini.

8. Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Balikpapan di Yogyakarta (KPMB-Yogya) beserta seluruh pengurus dan anggotanya, yang telah membantu penulis dalam penyediaan data dan kerjasamanya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat dan teman-temanku di FE UNS: Fatwa, Tian, Kriting, Choiri, Anton, Galih dan lainnya yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

10. Untuk Adi, terima kasih untuk pinjaman literatur dan sumber materi penelitiannya.

11. Untuk teman-teman di Dewantoro, diantaranya Robert (terima kasih untuk pinjaman printer-nya), Heri, Hasan, Le’ Thono, Broto, Mas Cucuk, Pe’i, Ma’nan, Onggo, Mas PNS, Muji dan lainnya (terima kasih untuk dukungan dan bantuannya).

12. Teman-teman Kelas E dan angkatan 1998, terima kasih atas kebersamaan yang menyenagkan.


(6)

vii

Penulis menyadari usaha terbaik dalam menyusun karya skripsi ini sangat jauh dari hasil yang sempurna.. Kritik dan saran membangun sangat diharapkan agar karya ini dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat, akademisi dan semua pihak yang memerlukan.

Surakarta, 20 November 2003


(7)

viii

Halaman ABSTRAK

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PERSETUJUAN ………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……….…. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……… iv

KATA PENGANTAR ……….. v

DAFTAR ISI ………. viii

DAFTAR TABEL ………. xi

DAFTAR GAMBAR ………. xii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……….. 1

B. Perumusan Masalah ………. 4

C. Tujuan Penelitian ………. 4

D. Manfaat Penelitian ……… 5

II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ……….. 6

1. Perguruan Tinggi Sebagai Industri Jasa ……… 6

2. Konsep Pemasaran ……… 8


(8)

ix

Keputusan Konsumen ……… 14

6. Perilaku Konsumen ……… 16

7. Keputusan Pembelian. ……… 17

B. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu ……… 18

C. Kerangka Pemikiran ………. 19

D. Hipotesis……… 22

III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ……….... 23

B. Lokasi penelitian ……….. 23

C. Populasi ……… 24

D. Sampel Penelitian ………. 24

E. Sumber Data ………. 26

F. Variabel Penelitian ………26

G. Definisi Operasional Variabel ……….. 28

H. Teknik Pengumpulan Data ………... 32

I. Teknik Penilaian Kuesioner ………. 33

J. Instrumen Penelitian ………. 34

1. Uji Validitas ……… 34

2. Uji Reliabilitas ……… 35

K. Teknik Penganalisaan Data ……….. 36


(9)

x

A. Analisis Deskriptif ………. 42

B. Uji Instrumen Penelitian ……… 55

1. Uji Validitas ……… 55

2. Uji Reliabilitas ……… 56

C. Analisis Faktor……… 57

D. Pembuktian Hipotesis……… 67

V. PENUTUP A. Kesimpulan………. 68

B. Saran………70 DAFTAR PUSTAKA


(10)

xi

Tabel Halaman

4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin……… 43

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan di Perguruan Tinggi………. 44

4.3 Karakteristik Berdasarkan Perguruan Tinggi Yang Dipilih……….. 45

4.4 Distribusi Frekuensi Faktor Product……….. 46

4.5 Distribusi Frekuensi Faktor Price………...49

4.6 Distribusi Frekuensi FaktorPromotion…...………50

4.7 Distribusi Frekuensi Faktor Place………...51

4.8 Distribusi Frekuensi Faktor Personal Traits………...52

4.9 Distribusi Frekuensi Faktor Process………...53

4.10 Distribusi Frekuensi Faktor Physical Evidence………. 54

4.11 Variabel Yang Tidak Memenuhi Syarat MSA………...57

4.12 Hasil analisis Faktor Berdasarkan Nilai Eigenvalue dan Cummulative Percentage Of Variance………. 59

4.13 Hasil Rotasi Faktor Varimax………..60

4.14 Pengelompokkan Variabel………. 61

4.15 Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Memilih Perguruan Tinggi di Yogyakarta..………... 62


(11)

xii

Gambar Halaman 2.1 Model Keputusan Pembelian... 17 2.2 Kerangka Pemikiran... 21 3.1 Tahapan Analisis Faktor... 37


(12)

1 A. Latar Belakang

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu propinsi dari 30 propinsi yang ada di Indonesia saat ini dengan ibu kota Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta mendapat predikat sebagai kota pelajar, dan dengan sebutan sebagai kota pelajar ini Yogyakarta merupakan salah satu daerah pusat pendidikan di Indonesia. Di Yogyakarta terdapat Universitas Gajah Mada (UGM) yang mana merupakan perguruan tinggi tertua di Indonesia yang lahir di Zaman kemerdekaan.

Pada waktu-waktu selanjutnya berbagai jenis lembaga pendidikan tinggi negeri maupun swasta bermunculan di Yogyakarta, sehingga dapat dikatakan hampir tidak ada cabang ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan di kota ini. Hal ini telah menjadikan Yogyakarta tumbuh sebagai salah satu kota pelajar dan pusat pendidikan di Indonesia. Ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat dari seluruh Indonesia yang datang dan menuntut ilmu di kota Yogyakarta. Dari sekian banyaknya mahasiswa tersebut terdapat 369 orang mahasiswa asal Balikpapan-Kalimantan Timur yang kuliah diberbagai Perguruan Tinggi yang ada di Yogyakarta (KPMB:2002).

Pendidikan merupakan suatu kelembagaan yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia dengan kualifikasi tertentu. Kualifikasi ini mencakup sejak persyaratan yang paling mendasar agar seseorang bisa hidup dan berkehidupan dalam suatu masyarakat tertentu sampai tujuan yang sangat rinci


(13)

yang mempersiapkan sesorang untuk suatu tugas tertentu dalam masyarakat tersebut.

Di dalam era globalisasi yang melanda dunia pada abad ke-20 dan memasuki abad ke-21 atau dengan kata lain era milenium ke-3 merupakan fenomena yang harus diperhatikan sebagai akibat kemajuan teknologi yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada hampir semua aspek kehidupan manusia yang ditandai dengan perubahan tatanan masyarakat dunia di mana batas negara, apalagi batas daerah seolah-olah semakin kabur akibat dari perkembangan transportasi, telekomunikasi dan tourisme, yang dipercepat dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan teknologi juga merubah kebutuhan sumber daya manusia di seluruh dunia, terutama tuntutan kualitas sumber daya manusia tersebut.

Oleh karena itu sejalan dengan perkembangan yang terjadi di segala sektor kehidupan manusia, maka bermunculan perguruan tinggi-perguruan tinggi sebagai salah satu tempat atau sarana pencetakan sumber daya manusia yang diharapkan pada nantinya dapat mencetak sumber daya manusia seperti yang diinginkan. Pada satu sisi, bemunculannya banyak perguruan tinggi tersebut diharapkan dapat memenuhi semua permintaan dari masyarakat akan suatu lembaga pendidikan yang dapat mencetak sumber daya manusia yang unggul. Namun di sisi lain, banyak bermunculannya perguruan tinggi-perguruan tinggi tersebut membuat persaingan di antara perguruan tinggi tersebut kian ketat. Perguruan tinggi bukanlah perusahaan yang senantiasa hanya mengejar


(14)

keuntungan finansial, tetapi bukan juga badan amal, melainkan sebuah industri paling vital yang harus dikelola seefektif dan seefisien mungkin.

Layaknya sebuah perusahaan yang sedang menghadapi sebuah persaingan, maka perguruan tinggi harus benar-benar memikirkan dan mempersiapkan langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan agar dapat setidaknya bertahan atau bahkan unggul dalam persaingan tersebut. Oleh karena itu pada masa sekarang ini, banyak sekali perguruan tinggi yang berusaha merebut pasar yang ada, dengan menawarkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing perguruan tinggi. Selanjutnya masyarakat atau calon konsumen dibiarkan untuk memilih dan memutuskan perguruan tinggi mana yang akan dipilihnya.

Proses pengambilan keputusan pembelian merupakan sesuatu yang komplek karena dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Seperti halnya produk atau jasa lainnya, ketika konsumen akan memilih jasa pendidikan mereka juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa pendapat mengatakan bahwa faktor-faktor yang melandasi pertimbangan seorang konsumen dalam menentukan pilihan perguruan tinggi yang akan dimasukinya terkait dengan bauran pemasaran yang melekat pada suatu perguruan tinggi itu sendiri antara lain: a) program/jurusan yang ditawarkan, b) citra/reputasi perguruan tinggi, c) citra lokasi atau tempt perguruan tinggi itu berada, d) dana/biaya yang dikeluarkan.


(15)

Berdasarkan pemikiran di atas maka penulis berkeinginan untuk mengkaji faktor-faktor bauran pemasaran apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah faktor-faktor bauran pemasaran yang ada pada perguruan tinggi merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi swasta di Yogyakarta?

2. Faktor-faktor apa sajakah dari bauran pemasaran tersebut, yang merupakan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi keputusan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi swasta di Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk:

1. Mengetahui apakah faktor-faktor bauran pemasaran yang ada pada perguruan tinggi merupakan faktor yang dipertimbangkan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi swasta di Yogyakrata.


(16)

2. Mengetahui faktor-faktor apa sajakah dari bauran pemasaran tersebut yang merupakan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi keputusan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya diharapakan dapat bermanfaat bagi: 1. Perguruan Tinggi

Sebagai bahan masukan untuk melakukan penyempurnaan bagi peningkatan pengelolaan/pembinaan perguruan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

2. Pemerintah dan Masyarakat

Sebagai dasar dalam menentukan kebijakan dan strategi bagi Pemerintah Kota Balikpapan dan pengusaha yang bergerak dalam bidang pendidikan dalam mengembangkan perguruan tinggi yang ada di Balikpapan.

3. Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk memperkaya kajian-kajian yang terkait dengan perilaku konsumen dan pemasaran khususnya pemasaran jasa pendidikan.


(17)

6

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Perguruan Tinggi Sebagai Industri Jasa

Perguruan Tinggi adalah organisasi yang bergerak dalam usaha pendidikan yang menghasilkan produk berupa jasa pendidikan dan harus dipasarkan kepada konsumen. Produk dari Perguruan Tinggi adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu : pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Perguruan tinggi sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi dapat dipandang sebagai suatu proses produksi. Menurut Taliziduhu (1988) setidak-tidaknya ada dua macam produk dari perguruan tinggi yaitu:

a. Nilai tambah manusiawi yang diperoleh mahasiswa yang bersangkutan, sehingga ia diharapkan siap memasuki dunia nyata dalam masyarakat. Termasuk di dalam kategori ini pembentukan dan transformasi nilai. Inilah produk perguruan tinggi sebagai proses edukatif dan proses pertimbangan (value judgement).

b. Temuan ilmiah (scientific discoveries) dan inovasi teknologi

(technological innovation). Inilah produk perguruan tinggi sebagai proses riset.


(18)

Sebagai sebuah industri, perguruan tinggi harus dikelola menurut azas-azas ekonomi perusahaan. Memang benar, perguruan tinggi bukanlah perusahaan yang senantiasa hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi bukan juga badan amal, melainkan sebuah industri paling vital yang harus dikelola seefektif dan seefisien mungkin. Oleh karena itu pengelolaannya harus memperhatikan manajemen bisnis, dalam hal ini manajemen profesional. Dilihat dari segi pertanggungjawaban sosial, manajemen seperti ini semakin penting, lebih-lebih jika perguruan tinggi yang bersangkutan, dalam hal keuangan sedikit banyak tergantung pada masyarakat.

Dalam mengelola perguruan tinggi harus diingat satu hal yang unik dan khas oleh lembaga pendidikan, yaitu mahasisiwa berkedudukan sebagai bahan baku yang hendak dibentuk (yang diproses) sekaligus sebagai konsumen yang berkepentingan. Bukan hanya itu mahasiswa juga merupaan modal utama (yang membiayai) proses tersebut dan pada gilirannya ia mungkin akan menjadi produsen pada lembaga yang sama (regenerasi). Komoditi yang dipasarkan ke masyarakat oleh perguruan tinggi bermacam-macam, menurut Taliziduhu (1988) jenis komoditi yang ditawarkan oleh perguruan tinggi antara lain: tenaga ahli, sarjana, ilmu dan teknologi, tempat (lokasi), informasi ilmiah (seminar, diskusi, workshop), terutama di bidang teknologi, kursi kemahasiswaan tetap paling banyak diperebutkan, status, nama atau merk, kursi yang populer dan gelar.

Upaya-upaya perguruan tinggi dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi tanggung jawab semua pihak, sebab investasi


(19)

SDM kepentingannya tidak hanya berdimensi mendatang, makna pendidikan makin terasa kepentingannya tatkala antar negara semakin mengglobal. Namun demikian ketika seseorang akan memilih menempuh pendidikan mereka dihadapkan pada persoalan pelik, satu sisi pendidikan menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi di sisi lain karena biaya pendidikan juga semakin mahal. Orang pada umumnya mempertimbangkan pilihan pendidikan atas dasar (a) harapan tentang peluang kerja, (b) pengembangan karir yang dipilih di masa datang, (c) harapan pendapatan yang diperoleh dari pengetahuan yang dimiliki.

Dari penjelasan di atas tampak bahwa lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi, memerlukan analisis pasar, persaingan, analisis perilaku konsumen maupun hal-hal yang dapat memuaskan konsumen

2. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran merupakan sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemasaran kebutuhan merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep inti pemasaran bersandar pada kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan permintaan

(demands), produk (barang, jasa dan gagasan); nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran dan transaksi; hubungan dan jaringan; pasar serta pemasar dan prospek (Kotler, 1997).

Dalam melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya suatu organisasi harus didasari filosofi yang matang untuk pemasaran yang efisien,


(20)

efektif dan bertanggung jawab serta dapat berpedoman pada salah satu filosofi pemasaran. Ada lima filosofi pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya (Kotler 1995), yaitu: (a) konsep produksi (the production concept), (b) konsep produk (the product concept), (c) konsep penjualan (the selling concept), (d) konsep pemasaran masyarakat (society marketing concept), (c) konsep pemasaran (the marketing concept).

Untuk organisasi nirlaba (non-profit organization) dalam melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya menganut konsep pemasaran (the marketing concept). Perguruan tinggi yang merupakan organisasi nirlaba dalam melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya menganut fasafah konsep pemasaran. Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen.

Apabila perguruan tinggi akan melaksanakan kegiatan konsep pemasaran (marketing concept), yang berorientasi ke konsumen, maka seluruh personil baik dosen maupun tenaga administrasi harus menghayati apa misi mereka dan apa bisnis mereka. Dengan pendekatan marketing

konsep memaksa dosen dan personil yang terlibat di perguruan tinggi, untuk menganalisis intra dan ekstra kurikuler, fasilitas pendidikan, proses belajar mengajar dan sebagainya sehingga kegiatan selalu terpusat pada perbaikan mutu pelayanan.


(21)

3. Karakteristik dan Sifat-sifat Khusus Jasa

Jika barang merupakan suatu obyek, alat atau benda maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja, atau usaha. Oleh karena itu esensi dari apa yang dibeli pelanggan adalah performance (kinerja) yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain.

Menurut Kotler (1997) pengertian jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak lain kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak berakibat kepemilikan apapun. Produk jasa mungkin tidak berkaitan dengan produk fisik.

Tjiptono (1997) mengemukakan ada empat karakteristik utama untuk jasa, yaitu:

a. Intangibility, tidak nyata, tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.

b. Inseparability, tidak terpisah antara penyedia jasa dengan pelanggan, kedua pihak mempengaruhi hasil jasa tersebut. c. Variability, banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis,

tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.

d. Perishability, jasa merupakan komoditas yang tidak dapat disimpan.


(22)

Selanjutnya sifat-sifat khusus jasa dari pemasaran jasa menurut Alma (1992) ada lima, yaitu:

a. Menyesuaikan dengan selera konsumen

Pemasaran jasa pada saat ini adalah apa yang disebut dengan gejala buyer’s market dimana pembeli berkuasa memperlihatkan suasana pasaran jasa. Pengusaha jasa harus memperhatikan servis dan selea konsumen, jika tidak diperhatikan maka konsumen akan beralih pada yang lain. Kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan dari mutu yang menyediakan jasa. Pada usaha jasa yang memakai banyak tenaga orang, harus diberikan perhatian khusus terhadap mutu penampilan orang tersebut. Apa yang dilakukan oleh pegawai tersebut adalah merupakan produk perusahaan, para pegawai harus menawarkan jasa yang lebih baik mutunya, pekerjaan lebih memuaskan, tingkat kemampuan lebih tinggi, dan pelayanan lebih efektf, inilah yang disebut dengan istilah

internal marketing.

b. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk.

Kenyataannya makin maju sebuah negara, makin banyak permintaan akan jasa. Hal ini sehubungan dengan hirarki kebutuhan manusia yang mula-mula hanya membutuhkan terpenuhinya kebutuhan, kemudian menginjak pada kebutuhan


(23)

yang lebih abstrak, yaitu kebutuhan akan jasa. Engel mengatakan, semakin tinggi penghasilan seseorang, maka semakin banyak persentase yang dibelanjakannya untuk keperluan akan jasa.

c. Pada pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi penyimpanan.

Telah dikemukakan di atas, bahwa jasa diproduksi bersamaan dengan waktu konsumsi, jadi tidak ada jasa yang dapat disimpan.

d. Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud (perlengkapannya).

Jasa sifatnya tidak berwujud, oleh sebab itu konsumen akan memperhatikan benda berwujud yang memberi pelayanan sebagai patokan terhadap kualitas jasa yang ditawarkan.

e. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak begitu penting. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak merupakan hal yang penting, karena pada umumnya dalam pemasaran jasa perantara tidak digunakan, kecuali untuk jasa-jasa tertentu dimana agen-agen, perantara-perantara dapat digunakan. Misalnya dalam perdagangan saham obligasi dan jasa angkutan.

Kotler (1997), juga mengatakan bahwa jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi rancangan program


(24)

pemasaran jasa, yaitu : jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud

(intangble), tidak dapat dipisahkan (inseparable), jasa sangat bervariasi

(variability) dan jasa tidak tahan lama dan jasa tidak bisa disimpan

(perishable).

4. Bauran Pemasaran Jasa

Elemen-elemen bauran pemasaran jasa dari semua variabel yang bisa dikontrol perusahaan dalam komunikasinya dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen sasaran. Bauran pemasaran sebagaimana sudah kita kenal dengan sebutan 4P yaitu: product, price, promotin dan place, adalah bauran pemasaran untuk produk barang, sedangkan untuk bauran pemasaran jasa telah dikembangkan dan disesuaikan dengan karakteristik jasa itu sendiri.

Menurut Alma (1992) menegaskan bahwa elemen bauran pemasaran lembaga pendidikan terdiri atas 4P ditambah dengan P kelima yaitu : P1 = Product, P2 = Price, P3 = Promotion, P4 = Place, P5 =

Personal Traits.

Sedangkan, dalam pemasaran jasa oleh Boom dan Bitner (Kotler, 1997), menegaskan bahwa bauran pemasaran jasa terdiri dari 4P ditambah 3P. Elemen-elemen yang bisa dikontrol dan dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dalam memuaskan konsumen jasa tersebut adalah: P1 = Product, P2 = Price, P3 = Promotion, P4 = Place, P5 = People (orang), P6 = Process, P7 = Physical evidence (bukti fisik).


(25)

Dalam uraian di atas telah dijelaskan bahwa jasa diproduksi secara simultan dengan konsumsinya dan jasa lebih banyak unsur intangible-nya, maka konsumen sering mencari tanda-tanda yang tangible untuk membantu memahami karakteristik jasa. Maka dalam penelitian ini, bauran pemasaran jasa (marketing mix) yang digunakan penulis adalah bauran pemasaran jasa yang terdiri dari 7P, sebagai berikut: : P1 = Product, P2 = Price, P3 =

Promotion, P4 = Place, P5 = Personal traits, P6 = Process, P7 = Physical evidence (bukti fisik). Meskipun ada variabel lain yang tidak diteliti karena dianggap sudah diwakili oleh variabel di atas.

5. Faktor-faktor Bauran Pemasaran Jasa yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen

Kotler (1997) mendefinisikan bahwa bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasarannya dalam pasar sasaran. Kiat itu ada empat faktor yaitu: (1) produk, (2) harga, (3) tempat, dan (4) promosi.

Dalam rencana penelitian ini yang berkenaan dengan lembaga pendidikan, elemen-elemen bauran pemasaran yang akan digunakan adalah 4P+3P yaitu:

a. P1 = Product

Produk merupakan hal yang paling mendasar (the most crucial determinant) yang akan menjadi pertimbangan preferensi pilihan bagi mahasiswa. Bauran produk dalam strategi ini dapat


(26)

berupa diferensiasi produk yang akan memberikan dampak terhadap kesempatan lapangan kerja dan menimbulkan citra terhadap nama universitas (perguruan tinggi), dan terhadap mutu produk itu sendiri. Misalnya jurusan apa saja yang tersedia pada suatu perguruan tinggi, ada jurusan favorit atau tidak. Demikian pula performance dari lulusan jurusan tersebut ikut mempengaruhi.

b. P2 = Price

Elemen ini berjalan sejajar dengan mutu produk. Apabila mutu produk baik, maka konsumen berani “membayar” lebih tinggi. c. P3 = Place

Pada umumnya pimpinan perguruan tinggi sependapat bahwa lokasi, letak perguruan tinggi yang mudah dicapai kendaraan umum, cukup berperan sebagai bahan pertimbangan mahasiswa untuk memasuki perguruan tinggi tersebut.

d. P4 = Promotion

Promosi adalah informasi mengenai keberadaan suatu perguruan tinggi, merupakan bahan pertimbangan untuk mahasiswa memilih perguruan tinggi yang dicita-citakan. e. P5 = Personal Traits

Hal ini menyangkut perilaku unsur pimpinan perguruan tinggi baik dosen maupun pelayanan yang diberikan oleh karyawan


(27)

perguruan tinggi tersebut. Figur seorang pimpinan perguruan tinggi dapat membawa perkembangan perguruan tinggi.

6. P6 = Process

Proses adalah kegiatan-kegiatan yang ditawarkan oleh perguruan tinggi terhadap warga belajarnya, sehingga dengan melalui proses ini mahasiswa akan lebih memahami suatu misi yang diemban oleh suatu perguruan tinggi.

7. P7 = Phyical Evidence

Yaitu adalah lingkungan fisik dari suatu perguruan tinggi yang mempengaruhi kualitas pelayanan jasa pendidikan yang diberikan oleh perguruan tinggi tersebut.

6. Perilaku Konsumen

Dalam Dharmmesta dan Handoko (1997) terdapat dua elemen penting dalam perilaku konsumen yaitu: (1) Proses pengambilan keputusan dan (2) kegiatan fisik yang semuanya melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis. Sedangkan menurut Engel (1994) didefinisikan sebagai “tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang atau jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut”.

Perilaku manusia dapat dikatakan merupakan suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungan baik lingkungan fisik maupun


(28)

sosial. Peramalan tentang perilaku atau pilihan konsumen di masa mendatang dapat berdasarkan apa yang telah mereka katakan tentang minat untuk mengambil pilihan atau membeli.

7. Keputusan Pembelian

Dalam mempelajari perilaku konsumen, salah satu pendekatan yang digunakan adalah proses pengambilan keputusan konsumen. Pendekatan ini menitikberatkan pada pandangan bahwa dalam mencapai suatu keputusan pembelian seorang konsumen akan melalui suatu proses tahap-tahap tertentu. Pendekatan proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen menurut Engel (1994) ada lima tahapan penting yaitu : .

Gambar 2.1. Model Keputusan Pembelian Menurut Engel Black Well (1994) Information

search Problem

recognition

Evaluation of alternative

Purchase decision Postpurchase


(29)

B. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu

Untuk memberikan gambaran dan kerangka berpikir dalam peneltian ini maka perlu kiranya untuk membahas mengenai hasil-hasil penelitian terdahulu. Hasil penelitian terdahulu dimaksudkan untuk mendapatkan bahan acuan mengenai faktor-faktor yang mempngaruhi perilaku konsumen dalam keputusan memilih perguruan tinggi.

Silalahi (1997) meneliti tentang analisis faktor-faktor bauran pemasaran jasa yang menjadi pertimbangan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi swasta (studi kasus pemilihan jurusan teknik mesin pada perguruan tinggi swasta di Malang) diperoleh hasil bahwa faktor-faktor yang menjadi pertimbangan calon mahasiswa adalah: (1) proses dan promosi, (2) lokasi, (3) produk, (4) physical evidence, (5) syarat pembayaran, (6) personal traits, (7) administrasi, (8) diskon dan (9) harga.

Jamaluddin. AR (2001) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih perguruan tinggi pada mahasiswa asal Kalimantan Barat yang kuliah di Yogyakarta. Diperoleh hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi para mahasiswa asal Kalimantan Barat dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, adalah: (1) faktor product, place

dan physical evidence, (2) faktor promotion dan process, (3) faktor pengaruh lingkungan, (4) faktor kelompok referensi, (5) faktor individual, (6) faktor

personal traits, (7) faktor sikap dan persepsi.

Adrianus Soa Meo (2002) meneliti tentang faktor-faktor bauran pemasaran, pengaruh lingkungan dan faktor individial konsumen merupakan


(30)

faktor-faktor yang dipertimbangkan mahasiswa memilih kuliah di D-3 Ekonomi UNS. Diperoleh hasil akhir, bahwa faktor-faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih kuliah di D-3 Ekonomi UNS adalah: (1) ekstra kurikuler dan personal traits, (2) physical evidence, (3) program studi dan promosi, (4) produk, (5), motivasi, (6) lokasi dan kelas sosial, (7) peraturan dan pengaruh teman, (8) pengaruh keluaga, (9) harapan, (10) harga.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran yang melandasi pembuatan model kajian adalah bahwa setiap organisasi memiliki beberapa tugas yang harus dikelola sedemikian bagus, sehingga organisasi berhasil menyelesaikan seluruh sasaran yang ditetapkan, bahkan juga berhasil mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Dari landasan teori yang telah diuraikan, faktor-faktor bauran pemasaran memiliki pengaruh kuat bagi konsumen dalam mempertimbangkan keputusan pembelian suatu produk atau jasa. Dalam penelitian ini penulis mengambil faktor bauran pemasaran sebagai faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan memilih perguruan tinggi.

Faktor-faktor bauran pemasaran yang diambil oleh penulis disini adalah faktor-faktor bauran pemasaran jasa, khususnya jasa pendidikan. Telah dijelaskan diatas bahwa faktor-faktor bauran pemasarn jasa yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor pemasaran jasa yang terdiri dari 4P+3P, dimana

P itu sendiri adalah; P1 = Product, P2 = Price, P3 = Promotion, P4 = Place, P5 =


(31)

bauran pemasran yang ada, di dalamnya terdiri lagi dari beberapa variabel. Dan dalam penelitian kali ini penulis menggunakan sebanyak 25 variabel dari 7 faktor bauran pemasaran yang dipakai.

Selanjutnya dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan analisis faktor, dimana tujuan dari analisis faktor sendiri adalah mereduksi variabel-variabel yang ada dalam semua faktor menjadi sekumpulan faktor yang baru. Selanjutnya faktor baru hasil analisis tersebut adalah merupakan faktor-faktor dominan sebagai faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan memilih perguruan tinggi.


(32)

Faktor-faktor bauran Pemasaran

Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran

Product

- Jurusan/Program Studi - Kurikulum dan silabus - Status Jurusan/Program Studi - Laboratorium

- Perpustakaan

- Teknologi/Media Pendidikan - Staf Pengajar

- Merk - UKM

- Performance lulusan

Price

- SPP

- DPP

- Dana SKS per semester

- Persyaratan pembayaran

Promotion - Publikasi - Komunikasi - Pameran Place - Lokasi Personal Traits - Pimpinan/Yayasan - Layanan karyawan

Process

- Mekanisme pelayanan - Peraturan-peraturan

Physical Evidence - Gedung megah - Desain fasilitas - Keadaan lingkungan

KEPUTUSAN

KONSUMEN

MEMILIH

PERGURUAN

TINGGI

SWASTA


(33)

D. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, perumusan permasalahan, landasan teori dan penelitian terdahluu yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan beberapa hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga faktor-faktor bauran pemasaran pada perguruan tinggi merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi swasta di Yogyakarta

2. Diduga bahwa faktor product, place, promotion dan physical evidence

dalam bauran pemasaran tersebut merupakan faktor-faktor dominan yang dipertimbangkan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.


(34)

23

Dalam bab ini diulas tentang metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini. Hal-hal yang dijelaskan antara lain; ruang lingkup penelitian, lokasi penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, sumber data, variabel penelitian, definisi variable, teknik pengumpulan data, intrumen penelitian dan teknik analisis data.

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan sampel survei sehingga hasil yang diperoleh bertujuan untuk menggeneralisasikan bagi populasi yang diteliti. Perbedaan karakteristik tiap populasi akan memberikan hasil yang tidak sesuai meskipun penelitian yang dilakukan sama. Untuk itu populasi yang diteliti harus memiliki sekurang-kurangnya satu persamaan karakteristik. Penelitian ini menggunakan populasi yang memiliki persamaan yaitu mahasiswa asal Balikpapan yang kuliah di perguruan-perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta.

B. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian diadakan di kota Yogyakarta, dan alasan Yogyakarta dijadikan lokasi penelitian adalah:

- Yogyakarta sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia

- Jumlah perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta sekitar 81 perguruan tinggi.


(35)

- Terdapat sebanyak 369 orang mahasiswa asal Balikpapan yang kuliah di Yogyakarta (yang terdaftar dalam KPMB-Yogyakarta). - Lokasi peneltian dekat dengan kota domisili penulis.

C. Populasi

Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro & Supomo, 1999). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi target berjumlah 369 orang, dimana merupakan mahasiswa asal Balikpapan yang masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta.

D. Sampel Penelitian

Dari populasi target diperoleh kerangka sampel daftar jumlah mahasiswa asal Balikpapan yang masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta sampai semester gasal tahun ajaran 2003/2004 ini. Dan selanjutnya, dalam penelitian ini metode pemilihan sampel yang akan digunakan adalah metode pemilihan sampel berdasarkan kemudahan atau convenience sampling. Alasan penulis menggunakan metode ini adalah adanya pertimbangan akan waktu dan biaya yang akan lebih kecil dibandingkan apabila menggunakan metode lain.


(36)

Selanjutnya besarnya sampel dari populasi yang ada ditentukan dengan menggunakan rumusSolvin dalam Consuela G. Sevila (1993) sebagai berikut :

2

1 Ne

N n

  Dimana :

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian yang masih dapat ditolerir dalam pengambilan sampel.

Dalam penelitian ini editetapkan adalah 10%, sedangkan N adalah 369. Jadi jumlah minimal sampel yang diambil peneliti sebesar :

2 0,1 69. 3 1

369

 

n

n = 78,68

dibulatkan menjadi sebesar 79.

Sampel minimal yang dapat diambil sebesar 79 mahasiswa, namun untuk lebih mendapatkan hasil yang lebih valid, maka dalam penelitian ini diambil 125 sampel. Besarnya sampel ini sesuai dengan yang ditetapkan Maholtra (1996) yang menyatakan jumlah responden paling sedikit empat atau lima kali dari jumlah variabel yang digunakan. Dalam penelitian variabel yang digunakan adalah 25 variabel. Dengan demikian jumlah sampel sebanyak 125 mahasiswa dianggap telah mencukupi dan memenuhi syarat yang ada.


(37)

E. Sumber Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini nantinya adalah merupakan:

1. Data primer, yaitu data yang akan diperoleh dengan cara peneliti melakukan wawancara dengan responden dan kemudian responden diminta untuk mengisi kuesioner yang telah disiapkan.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari KPMB-Yogyakarta dan data yang terkait dengan penelitian

F. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini meliputi:

1 Variabel yang terkait dengan faktor product Kurikulum dan silabus (X1)

Jurusan/program studi (X2)

Status Jurusan/Program Studi (X3)

Laboratorium (X4)

Perpustakaan (X5)

Teknologi/media pendidikan (X6)

Staf pengajar (X7)

Merek (X8)

Unit kegiatan mahasiswa (X9)


(38)

2. Variabel-variabel yang terkait dengan faktor price Besarnya biaya SPP (X11)

Besarnya biaya DPP (X12)

Besarnya dana SKS per semester (X13)

Persyaratan pembayaran (X14)

3. Variabel-variabel yang terkait dengan faktor promotion Publikasi (X15)

Komunikasi (X16)

Pameran (X17)

4. Variabel-variabel yang terkait dengan faktor place Lokasi/tempat dimana perguruan tinggi berada (X18)

5. Variabel-variabel yang terkait dengan personal traits Pimpinan/Yayasan (X19)

Layanan karyawan (X20)

6. Variabel-variabel yang terkait dengan process Mekanisme pelayanan (X21)

Peraturan-peraturan (X22)

7. Variabel-variabel yang terkait dengan physical evidence Gedung megah (X23)

Desain fasilitas (X24)


(39)

G. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional masing-masing variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Product

Product disini merupakan sesuatu yang ditawarkan oleh perguruan tinggi kepada mahasiswa atau masyarakat, diamana yang ditawarkan berupa jasa dari perguruan tinggi tersebut yang dijadikan pedoman bagi konsumen untuk mendaftar atau masuk pada perguruan tinggi tersebut, meliputi: a.. Kurikulum dan silabus (X1), yaitu jumlah beban mata kuliah

berorientasi pada pemahaman dan pengkajian teori-teori seta aplikasinya di lapangan yang dikenal dengan istilah link and match b. Jurusan/program studi (X2), yaitu jurusan/program studi yang ada di

perguruan tinggi yang relevan dengan pembangunan nasional dan dibutuhkan masyarakat

c. Status jurusan/program studi (X3), yaitu menunjukkan hasil akreditasi

yang merupakan pengakuan atas jurusan/program studi tersebut, yang menjamin standar minimal. Semakin tinggi status akreditasi yang disandang, semakin tinggi mutu dari jurusan/program studi tersebut. d. Laboratorium (X4), adalah aplikasi teori dari jurusan/program studi

untuk meningkatkan kualitas lulusan.

e. Perpustakaan (X5), yaitu yang meliputi kelengkapan dari jumlah buku,


(40)

f. Teknologi/media pendidikan (X6), yaitu dalam hal ini adalah cara-cara

mengajar dan pemanfaatan media pendidikan dari tenaga edukatif serta tersedianya peralatan pendukung yang memadai.

g. Staf pengajar (X7), yaitu tingkat pertimbangan mahasiswa dalam

memilih perguruan tinggi atas mutu dosen yang dilihat dari latar belakang pendidikannya (S1, S2, S3), lulusan dalam dan luar negeri, seta jabatan akademik yang dimiliknya.

h. Merek (X8), yaitu nama perguruan tinggi yang menunjukkan identitas

serta kualitas yang dapat memberikan citra atau brand image terhadap mahasiswa.

j. Unit kegiatan mahasiswa (X9), yaitu semua bentuk kegiatan

mahasiswa baik kegiatan olah raga, kesenian, keagamaan, serta keorganisasian yang dapat menampung bakat mahasiswa.

h. Performance lulusan (X10), yaitu merupakan unjuk kerja atau

keberhasilan alumni di masyarakat 2. Price

Price adalah dana atau biaya pengembangan dan pembinaan pendidikan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa atau masyarakat kepada perguruan tinggi yang bersangkutan. Dana atau biaya tersebut adalah untuk kelancaran kegiatan-kegiatan akademik, dalam hal ini:

a. SPP (X11), yaitu besarnya biaya SPP yang harus dibayar mahasiswa


(41)

b. DPP (X12), yaitu besarnya biaya DPP yang harus ditanggung

mahasiswa atau masyarakat.

c. SKS per semester (X13), yaitu besarnya biaya SKS per semester yang

harus dikeluarkan oleh mahasiswa.

d. Persyaratan pembayaran (X14), yaitu tata cara pembayaran, waktu

pembayaran dan persyratan lainnya. 3. Promotion

Promotion adalah informasi mengenai keberadaan perguruan tinggi kepada mahasiswa atau masyarakat yang merupakan bahan pertimbangan untuk menentukan pilihannya, dalam hal ini:

a. Publikasi (X15), yaitu memperoleh informasi dari surat kabar, radio

dan brosur-brosur.

b. Komunikasi (X16), yaitu informasi yang diterima dari mulut ke mulut

melalui mahasiswa yang masih kuliah maupun dari alumni.

c. Pameran (X17), yaitu suatu kegiatan yang digelar bersama perguruan

tinggi dari suatu daerah tertentu yang disebut dengan campus expo. 4. Place

Place adalah lokasi dimana perguruan tinggi tersebut berada atau dalam arti tempat perguruan tinggi tersebut berdiri dan beroperasi, dalam hal ini: a. Daerah atau tempat dimana perguruan tinggi itu berada (X18), yaitu

apakah dalam memilih perguruan tinggi mahasiswa mempertimbangkan daerah atau tempat dimana perguruan tinggi itu berada.


(42)

5. Personal Traits

Personal traits adalah orang atau personil dari lembaga yang langsung turut serta dalam proses kegiatan-kegiatan akademik, meliputi:

a. Pimpinan perguruan tinggi atau yayasan (X19), yaitu reputasi

pimpinan/yayasan yang mempunyai prestasi dan reputasi baik di mata masyarakat serta aktif di kampus, bukan hanya nama..

b. Layanan karyawan (X20), yaitu pelayanan yang penuh perhatian dan

ramah kepada mahasiswa, yang diberikan oleh para karyawan. 6. Process

Process adalah kegiatan-kegiatan yang menunjukkan bagaimana kegiatan akademik diberikan kepada mahasiswa selama mengikuti pendidikan yang meliputi:

a. Mekanisme pelayanan (X21), yaitu cara kerja pelayanan, yang meliputi

kegiatan perkiliahan, kegiatan praktikum, kegiatan pelayanan akademik lainnya serta administrasi non akademik.

b. Peraturan-peraturan (X22), yaitu dalam hal ini merupakan

ketentuan-ketentuan dan pedoman-pedoman yang telah ditetapkan untuk kegiatan-kegiatan akademik, kegiatan-kegiatan administrasi maupun kegiatan non akademik.


(43)

7. Physical Evidence

Physical evidence adalah lingkungan fisik dari perguruan tinggi yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan jasa, dalam hal ini:

a. Gedung megah (X23), adalah menyangkut kemegahan bangunan fisik

kampus baik dari sisi luas bangunan maupun bentuknya.

b. Desain fasilitas (X24), yaitu pengaturan/penataan fasilitas yang dapat

memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam peggunaannya.

c.. Keadaaan lingkungan (X25), yaitu menyangkut kebersihan kampus dan

pengaturan taman sehingga dapat memberikan kenyamanan warga belajarnya..

H. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah: 1. Kuisioner

Dilakukan dengan menyebar daftar pertanyaan kepada mahasiswa yang menjadi sampel dari populasi penelitian, metode ini untuk menggali data primer dan memperoleh informasi secara tertulis dari responden sebagai objek penelitian.

2. Interview atau wawancara

Yaitu suatu cara untuk memperoleh data dengan jalan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan dengan bidang yang diteliti dengan harapan memperoleh informasi yang dibutuhkan.


(44)

Informasi yang diperoleh memperjelas atau mendukung jawaban yang disampaikan melalui kuisioner.

3. Dokumentasi

Yaitu suatu cara memperoleh informasi melalui dokumen dan literatur ataupun jurnal-jurnal yang relevan dengan data penelitian.

I. Teknik Penilaian Kuesioner

Data yang terkumpul kemudian dilakukan pengukuran dan pemberian skor dengan menggunakan skala Likert. Skala ini berhubungan dengan sikap, pendapat dan persepsi terhadap suatu obyek. Dan karena merupakan pengukuran terhadap seseorang maka digunakan skala pengukuran menurut skala Likert (Donald R. Cooper dan C. William Emory, 1999 : 194).

Dalam penentuan skor pada penelitian ini dibuat dalam bentuk positif dengan skala 1 sampai 5 sebagai berikut:

1. Sangat setuju, diberi skor = 5 2. Setuju, diberi skor = 4 3. Ragu-ragu, diberi skor = 3 4. Tidak setuju, diberi skor = 2 5. Sangat tidak setuju, diberi skor = 1


(45)

J. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuisioner dan daftar pengamatan. Pertanyaan dalam kuisioner disusun secara terstruktur sehingga diperoleh target yang ingin dicapai dari tiap pengukuran. Selanjutnya kuisioner akan disebar kepada responden.

Agar instrumen yang akan dipakai dalam penelitian dapat difungsikan dengan baik, maka instrumen tersebut-dalam hal ini kuisioner-harus valid dan reliabel.

1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas adalah pengujian yang menunjukkan kemampuan instrumen peneliti untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Cooper dan Emory, 1999:160). Dan untuk menguji tingkat validitas data, dalam penelitian ini akan digunakan uji validitas konstruk (construct validity) dengan teknik korelasi “product moment”. Untuk menguji valid atau tidaknya instrumen dalam penelitian ini digunakan formula korelasi Pearson, yaitu:

  

 

x x n

y

y

n

n y x xy Rxy / / / 2 2 2 2

    Dimana:

Rxy= koefisiensi korelasi product moment Pearson.

X = skor setiap item Y = skor total


(46)

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas adalah pengujian yang menunjukkan sejauh mana stabilitas dan konsistensi hasil instrumen tersebut apabila dilakukan pengukuran pada waktu dan tempat yang berbeda (Sekaran, 2000:308). Dalam penelitian ini nantinya peneliti akan melakukan uji reliabilitas data dengan menggunakan pendekatan “alpha cronbach”, dengan rumus:

2

2

1

1

X

J

S

S

K

K

dimana:

 = koefisien alpha K = banyaknya belahan tes

Sj2 = varians belahan j ; j = 1,2,3,4,5,…,k


(47)

J. Teknik Penganalisaan Data

Dalam penelitian ini nantinya akan digunakan analisis deskriptif dan analisis statistik, dan dalam penelitian kali ini analisis statistik yang digunakan adalah analisis faktor.

1. Analisis Deskriptif

Penggunaan analisis ini dimaksudkan untuk mengungkap gambaran data lapangan secara deskriptif dengan cara menginterpretasikan hasil olahan melalui tabulasi frekeunsi guna mengungkap kecenderungan data nominal empirik dan diskripsi data seperti tabulasi frekeunsi, berdasarkan hasil penelitian lapangan. Data deskriptif berguna untuk mendukung interpretasi terhadap hasil analisis teknik lainnya. Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan.

2. Analisis Faktor

Analisis faktor adalah suatu teknik menggambarkan struktur data dari suatu penelitian dengan jalan menganalisis saling ketergantungan (interdependence) antar variabel secara simultan. Di sini semua variabel saling berhubungan satu dengan lain, sehingga tidak ada variabel dependen atau independen.

Untuk memudahkan analisis tanpa menghilangkan informasi dari variabel asli yang diteliti, dilakukan dengan cara menyederhanakan interdependence tersebut menjadi sejumlah faktor tertentu.


(48)

Menurut Malhotra (1996) analisis faktor tidak menentukan nama dan konsep untuk faktor-faktor yang dihasilkan. Nama dan konsep (makna) tiap faktor ditentukan berdasarkan makna umum variabel-variabel yang tercakup di dalamnya. Analisis faktor adalah serangkaian prosedur yang digunakan untuk mengurangi dan meringkas data melalui tahapan-tahapan seperti gambar berikut

Gambar 3.1. Tahapan Analisis Faktor Menurut Maholtra (1996). Menghitung Skor

Faktor

Merumuskan Masalah

Menyusun Matrik Korelasi

Menentukan Jumlah Faktor

Merotasi Faktor-faktor

Menginterpretasi Faktor-faktor

Memilih Variabel yang Mewakili

Menentukan Ketepatan Model


(49)

Dari gambar tersebut di atas dapat dilihat bahwa penggunaan analisis faktor ada beberapa tahap, yaitu:

a. Merumuskan masalah

Dalam merumuskan masalah nantinya akan digunakan model analisis faktor sebagai berikut: Maholtra (1996)

Xi = Ai1F1+Ai2F2+Ai3F3+… … … …AimFm+ViUi

dimana:

Xi = Variabel standart ke I

Aij = Koefisien regresi berganda dari variabel i pada faktor

umum (common faktor j ). F = Faktor umum

Vi = Koefisien standar regresi dari variabel I pada faktor

khusus i

Ui = Faktor khusus bagi variabel I

m = Jumlah dari faktor-faktor umum

Faktor-faktor khusus berkolerasi satu dengan lainnya, juga tidak ada korelasinya dengan faktor umum. Faktor-faktor umum dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel-variabel yang akan diamati dengan formula sebagai berikut (Maholtra 1996): Fi = Wi1X1+Wi2X2+Wi3X3+… … … …WmXm

Dimana:

Fi = Estimasi faktor ke I


(50)

X = Jumlah variabel b. Membuat matrik korelasi

Semua data yang masuk dan diolah akan menghasilkan matrik korelasi. Dengan adanya matrik korelasi dapat diidentifikasikan variabel-variabel tertentu yang tidak mempunyai korelasi dengan variabel lain, sehingga dapat dikeluarkan dari analisis. Pada tahap ini dilakukan uji Measure of Sampiling Adequacy (MSA) yaitu digunakan untuk mengetahui variabel-variabel yang tidak memenuhi syarat kecukupan untuk analisis faktor. Bartletts test of sphericity digunakan untuk menguji hipotesis (Ho) yang menyatakan bahwa semua variabel tidak berhubungan satu sama lainnya. Dan kemudian uji Kaiser-Meyer-Olkin digunakan untuk mengukur kedekatan antar variabel.

c. Menentukan jumlah faktor

Variabel disusun kembali berdasarkan pada pola korelasi hasil langkah butir ”b” untuk menentukan jumlah faktor yang dapat diterima, secara empirik dapat dilakukan berdasarkan besarnya eigen value setiap faktor yang muncul. Semakin besar eigen value setiap faktor, semakin representatif faktor tersebut untuk mewakili sekelompok variabel. Faktor-faktor ini yang dipilih adalah faktor yang mempunyai eigen value sama dengan atau lebih dari 1 (satu).


(51)

d. Rotasi faktor

Hasil penyerderhanaan faktor dalam matrik faktor memperlihatkan hubungan antara faktor dengan variabel, tetapi dalam faktor-faktor tersebut terdapat banyak variabel yang berkolerasi sehingga sulit diinterpretasikan. Dengan menggunakan rotasi faktor matrik, matrik faktor ditransformasikan ke dalam matrik yang lebih sederhana sehingga mudah untuk diinterpretasikan. Dalam penelitian ini digunakan metode rotasi varimax.

e. Interpretasi faktor

Interpretasi faktor dapat dilakukan dengan mengelompokkan variabel yang mempunyai faktor loading tinggi ke dalam faktor tersebut. Untuk interpretasi hasil perilaku ini, faktor loading minimal adalah 0,5. variabel yang mempunyai faktor loading kurang dari 0,5, dikeluarkan dari model.

- Perhitungan skor faktor

Perhitungan skor faktor dan pemilihan surrogate variabel dimaksudkan untuk keperluan analisis multivariat selanjutnya. Perhitungan skor faktor didasarkan pada nilai tiap-tiap variabel yang ada pada tiap faktor-faktor baru yang terbentuk.

- Penyeleksian surrogate variabel

Penyeleksian surrogate variabel adalah mencari salah satu variabel dalam setiap faktor sebagai wakil dari masing-masing


(52)

faktor. Pemilihan ini berdasarkan nilai pada faktor loading tertinggi.

f. Menentukan ketepatan model

Tahap terakhir dari analisis faktor adalah mengetahui apakah model mampu menjelaskan dengan baik. Fenomena data yang ada, perlu diuji dengan teknik Principal Componen Analysis (PCA), yaitu dengan melihat jumlah residual antara korelasi yang diamati dengan korelasi yang diproduksi. Apabila nilai prosentase semakin tinggi maka semakin rendah kemampuan model dalam menjelaskan fenomena yang ada.


(53)

42

Setelah penelitian yang dilakukan, maka pada bab ini akan disajikan hasil yang telah diperoleh beserta interprestasi data. Analisis data ini merupakan bagian yang terpenting dalam penyusunan skripsi, karena dalam analisis ini diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari masalah yang disajikan dan pengujian terhadap hipotesis yang dikemukakan. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS. Kemudian seluruh output dari perhitungan komputer dalam bab ini akan dilampirkan pada halaman lampiran

Dalam bab ini akan dibahas tentang beberapa analilis yang digunakan, antara lain: analisis deskriptif, uji instrumen analisis, analasis faktor dan analisis regresi berganda.

A. Analisis Deskriptif

Untuk lebih mendukung analisis kuantitatif yang akan dilakukan, maka perlu dilakukan analisis kulitatif, dalam hal ini akan dilakukan analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam menganalisis data yang tak berwujud angka-angka. Inti dari analisis deskriptif disini adalah untuk menggambarkan secara umum hasil penelitian yang diperoleh dari sumber data primer-dalam hal ini kuesioner. Supaya data tersebut tidak bias maka memerlukan penjabaran melalui uraian-uraian.


(54)

1. Deskripsi Umum Berdasarkan Karakteristik Responden

Selanjutnya, data dalam analisis ini akan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi, dengan bantuan tabel frekuensi dapat dilihat gambaran mengenai objek penelitian yang diperoleh.

Dari kuesioner yang disampaikan kepada responden, diperoleh data umum tentang karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, latar belakang pendidikan di SLTA, jurusan di perguruan tinggi, nama perguruan tinggi, tingkat pendidikan orang tua dan penghasilan orang tua.

Tabel 4.1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin. No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1. Laki-laki 78 62,4% 2. Perempuan 47 37,6%

Jumlah 125 100%

Sumber. Data Primer (2003)

Dari pengelompokkan responden berdasarkan jenis kelamin pada tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki sebanyak 78 orang (62,4%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 47 orang (37,6%). Terlihat bahwa jumlah mahasiswa laki-laki lebih banyak daripada yang perempuan.


(55)

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan di Perguruan Tinggi No. Jurusan di perguruan Tinggi Frekeunsi Persentase

1. Teknik Pertambangan/Perminyakan 15 12%

2. Teknik Industri 9 7,2%

3. Teknik Sipil 7 5,6%

4. Teknik Elektro 9 7,2%

5 Teknik Mesin 6 4,8%

6. Teknik Arsitektur 3 2,4%

7. Teknik & Manajemen Informatika 12 9,6%

8. Teknik Kimia 5 4%

9. Bahasa/Sastra Asing 8 6,4%

10. Psikologi 8 6,4%

11. Pertanian 3 2,4%

12. Akuntansi/Manajemen/IESP 25 20% 13. Komunikasi/Jurnalistik/Hub.Inter 7 5,6%

14. Hukum 8 6,4%

Jumlah 125 100%

Sumber: Data Primer (2003)

Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat minat mahasiswa terhadap jurusan di perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta.. Pada jurusan teknik Pertambangan terdapat mahasiswa asal Balikpapan sebanyak 15 orang (12%), kemudian jurusan teknik Industri sebanyak 9 orang mahasiswa (7,2%), jurusan teknik Sipil sebanyak 7 orang (5,6%), jurusan teknik Elektro sebanyak 9 orang (7,2%), jurusan teknik Mesin sebanyak 6 orang (4,8%), teknik Arsitektur sebanyak 3 orang (2,4%), teknik dan manajemen Informatika sebanyak 12 orang (9,6%), jurusan teknik Kimia sebanyak 5 orang (4%), jurusan bahasa/sastra asing sebanyak 8 orang (6,4%), jurusan Psikologi sebanyak 8 orang (6,4%), jurusan Pertanian sebanyak 3 orang (2,4%), jurusan Akuntansi/Manajemen/IESP sebanyak 25 orang (20%), jurusan Komunikasi/Jurnalistik/Hubungan Internasional sebanyak 7 orang (5,6%) dan jurusan Hukum sebanyak 8 orang (6,4%).


(56)

Tabel 4.3. Karakteristik Berdasarkan Perguruan Tinggi Yang Dipilih

No. Nama Perguruan Tinggi Frekuensi Persentase 1. Universitas Pembangunan Nasional 22 17,6%

2. STMIK AKAKOM 4 3,2%

3. STIE YKPN 10 8%

4. Universitas Islam Indonesia 17 13,6% 5. Institut Perindustrian “AKPRIND” 8 6,4% 6. Universitas Dharma Bangsa 2 1,6% 7. Universitas Ahmad Dahlan 6 4,8%

8. STIE Kerjasama 3 2,4%

9. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 6 4,8% 10. Universitas Sanata Dharma 6 4,8%

11. STIE Yogyakarta 3 2,4%

12. Universitas Atma Jaya 7 5,6% 13. Universitas Janabadra 3 2,4% 14. Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL) 4 3,2% 15. Sekolah Tinggi Teknologi Nasional 7 5,6%

16. AMIKOM 5 4%

17. Akademi Bahasa Asing Yogyakarta 4 3,2% 18. Universitas Proklamasi 5 4% 19. Institut Pertanian 3 2,4%

Jumlah 125 100%


(57)

Dalam tabel 4.3. di atas dapat dilihat bahwa terdapat 19 perguruan tinggi yang menjadi tempat kuliah dari para responden. Selanjutnya sebanyak 22 orang responden (17,6%) kuliah di Universitas Pembangunan Nasional, kemudian sebanyak 17 orang responden (13,6%) kuliah di Universitas Islam Indonesia, selanjutnya sebanyak 10 orang responden (8%) kuliah di STIE YKPN dan sisanya sebanyak 76 orang responden (60,8%) tersebar di 16 perguruan tinggi lainnya di Yogyakarta.

2. Deskripsi Berdasarkan Distribusi Jawaban Item Angket

Distribusi frekuensi jawaban setiap angket pada dasarnya untuk melihat jumlah responden yang menjawab setiap alternatif pertanyaan. Dari hasil jawaban yang diperoleh penulis dapat mengetahui masing-masing jawaban yang diberikan responden, disamping itu diketahui jawaban yang pada umumnya dipilih responden. Hasil dari distribusi frekuensi masing-masing jawaban dikelompokkan sesuai dengan kelompok variabel yang diteliti seperti yang terlihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Faktor Product

Jawaban Responden

1 2 3 4 5

No. Isi Item Pertanyaan

F % F % F % F % F %

1. Kurik./ silabus 3 2,4 6 4,8 47 37,6 46 36,8 23 18,4 2. Jur./prog. studi 1 0,8 11 8,8 14 11,2 61 48,8 38 30,4 3. Status jurusan 0 0 2 1,6 19 15,2 55 44 49 39,2

4. Laboratorium 0 0 4 3,2 23 18,4 55 44 43 34,4

5. Perpustakaan 0 0 8 6,4 19 15,2 69 55,2 29 23,2 6. Tek.& m.pend. 0 0 10 8 16 12,8 58 46,4 41 32,8 7. Staf pengajar 0 0 13 10,4 25 20 48 38,4 39 31,2

8. Merek 6 4,8 31 24,8 28 22,4 40 32 20 16

9. UKM 12 9,6 28 22,4 30 24 33 26,4 22 17,6

10. Performance

lulusan

2 1,6 12 9,6 22 17,6 64 51,2 25 20


(58)

Dari data yang terdapat dalam tabel 4.4, dapat diketahui dari faktor

product sebanyak 55,2% responden menyatakan bahwa variabel kurikulum dan silabus berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sedangkan 37,6% menyatakan ragu-ragu dan sekitar 7,2% menyatakan bahwa variabel kurikulum dan silabus tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka. Dari variabel jurusan/program studi, diperoleh data bahwa sebanyak 79,2% responden menyatakan bahwa variabel ini berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 11,2 % responden menyatakan ragu-ragu dan sekitar 9,6 % menyatakan bahwa variabel juusan/program studi tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi. Selanjutunya dari variabel status jurusan/program studi, didapat bahwa sebanyak 83,2% responden menyatakan bahwa variabel status jurusan/program studi berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 15,2% menyatakan ragu-ragu dan hanya 1,6% responden yang menyatakan bahwa variabel status jurusan/pogram studi tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Pada variabel laboratorium, sebanyak 78,4% responden menjawab bahwa variabel laboratorium berpengaruh terhadap keputusan mereka, sedangkan 18,4% responden menjawab ragu-ragu dan hanya 3,2% responden menyatakan bahwa variabel laboratorium tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.


(59)

Dari indikator perpustakaan, terlihat bahwa sebanyak 78,4% responden menjawab bahwa variabel perpustakaan berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 15,2% responden menjawab ragu-ragu, dan 6,4% responden menyatakan bahwa variabel perpustakaan tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memililih perguruan tinggi di Yogyakarta. Berikutnya adalah variabel teknologi dan media pendidikan, sebanyak 79,2% responden menjawab bahwa variabel ini berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 12,8% menjawab ragu-ragu, dan 8% responden menyatakan bahwa variabel teknologi dan media pendidikan tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.

Untuk variabel staf pengajar, sebanyak 69,6% menjawab bahwa variabel ini berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 20% responden menjawab ragu-ragu, dan 10,4% menyatakan bahwa variabel staf pengajar tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Pada variabel merek, didapat bahwa sebanyak 48% menjawab bahwa variabel ini berpengaruh terhadap keputusan mereka memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, dan sebanyak 22,4% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 29,6% menyatakan bahwa variabel merek tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.


(60)

Untuk indikator UKM, sebanyak 44% responden menjawab bahwa variabel UKM berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 24% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 32% responden menyatakan bahwa variabel UKM tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Dan untuk variabel performance lulusan, sebanyak 71,2% menjawab bahwa variabel ini berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 17,6% menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 10,2% responden menjawab bahwa variabel performance

lulusan mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di lulusan mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Faktor Price

Jawaban Responden

1 2 3 4 5

No. Isi Item Pertanyaan

F % F % F % F % F %

1. Besar SPP 22 17,6 35 28 5 4 29 23,2 34 27,2

2. Besar DPP 2 1,6 33 26,4 30 24 41 32,8 19 15,2

3. Biaya/SKS 3 2,4 6 4,8 15 12 75 60 26 20,8

4. Persy. Pembayaran

1 0,8 11 8,8 26 20,8 72 57,6 15 12

Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)

Price adalah besarnya biaya atau dana pendidikan yang harus ditanggung mahasiswa atau masyarakat yang harus dipenuhi kepada perguruan tinggi yang bersangkutan. Dari tabel 4.5. dapat dilihat pada variabel SPP, bahwa sebanyak 50,4% responden menjawab bahwa besarnya SPP berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 4% menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 45,6%


(61)

responden yang menjawab bahwa variabel besarnya SPP tidak berpengaruh terhadap keputusan memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Untuk indikator besarnya DPP, sebanyak 48% responden menjawab bahwa besarnya DPP mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 24% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 28% resonden menjawab bahwa besarnya DPP tidak berpengaruh terhadapb keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Kemudian untuk variabel besarnya biaya per SKS, sebanyak 80,8% responden menjawab bahwabiaya per SKS berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 12% menjawab ragu-ragu, dan sisanya 7,2% responden menyatakan bahwa biaya per SKS berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.

Untuk variabel persyaratan pembayaran, sebanyak 69,6% responden menjawab bahwa persyaratan pembayaran berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 20,8% menjawab ragu-ragu, dan siasanya 9,6% menyatakan bahwa persyaratan pembayaran tidak berpengaruh terhadap keputusan meeka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Faktor Promotion

Jawaban Responden

1 2 3 4 5

No. Isi Item Pertanyaan

F % F % F % F % F %

1. Publikasi 4 3,2 18 14,4 16 12,8 71 56,8 16 12,8

2. Komunikasi 11 8,8 45 36 24 19,2 35 28 10 8

3. Pameran 6 4,8 23 18,4 9 7,52 59 47,2 28 22,4


(62)

Selanjutnya, untuk faktor promotion distribusi jawabannya terlihat dalam tabel 4.6. Pada tabel 4.6 terlihat bahwa untuk variabel publikasi, sebanyak 69,6% responden menjawab bahwa publikasi perguruan tinggi berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 12,8% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 17,6% responden menjawab bahwa publikasi yang dilakukan perguruan tinggi tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Untuk variabel komunikasi, sebanyak 36% responden menjawab bahwa variabel komunikasi berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 19,2% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 44,8% responden menjawab bahwa variabel komunikasi tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Dan untuk variabel pameran, sebanyak 69,6% responden menjawab bahwa variabel pameran berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 7,52% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 23,2% responden menyatakan bahwa variabel pameran tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Faktor Place

Jawaban Responden

1 2 3 4 5

No. Isi Item Pertanyaan

F % F % F % F % F %

1. Lokasi PT 8 6,4 34 27,2 21 16,8 48 38,4 14 11,2 Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)


(63)

Pada tabel 4.7 didapat distribusi jawaban untuk faktor place, dimana yang termasuk di dalamnya adalah lokasi perguruan tinggi itu sendiri dan kelancaran akses dari dan ke perguruan tinggi itu sendiri. Untuk variabel lokasi perguruan tinggi didapat, sebanyak 49,6% responden menjawab bahwa lokasi perguruan tinggi berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 16,8% menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 33,6% responden menyatakan bahwa lokasi perguruan tinggi tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Faktor Personal Traits

Jawaban Responden

1 2 3 4 5

No. Isi Item Pertanyaan

F % F % F % F % F %

1. Reputasi pimpinan/yaya san

3 2,4 17 13,6 26 20,8 51 40,8 28 22,4

2. Layanan Karyawan

22 17,6 26 20,8 29 23,2 37 29,6 11 8,8 Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)

Personal Traits adalah orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses kegiatan akademik. Pada tabel 4.8 di atas ditunjukkan distribusi jawaban dari faktor ini. Pada variabel reputasi pimpinan/yayasan, sebanyak 63,2% responden menjawab bahwa reputasi pimpinan/yayasan berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 20,8% menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 16% menyatakan bahwa variabel reputasi pimpinan/yayasan tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Untuk indikator layanan karyawan, sebanyak 38,4% responden


(64)

menjawab bahwa layanan karyawan berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 23,2% menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 38,4% responden menjawab bahwa layanan karyawan tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Faktor Process

Jawaban Responden

1 2 3 4 5

No. Isi Item Pertanyaan

F % F % F % F % F %

1. Mekanisme pelayanan

6 4,8 21 16,8 31 24,8 54 43,2 13 10,4 2. Peraturan 24 19,2 38 30,4 11 8,8 44 35,2 8 6,4 Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)

Tabel 4.9 menunjukkan distribusi jawaban untuk faktor process. Dapat dilihat, untuk indikator mekanisme pelayanan, sebanyak 53,6% menjawab bahwa mekanisme pelayanan berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 24,8% menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 21,6% responden menjawab bahwa mekanisme pelayanan tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Dan untuk indikator peraturan-peraturan, sebanyak 50,4% responden menjawab bahwa peraturan-peraturan berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 8,8% menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 49,6% menjawab bahwa peraturan-peraturan tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.


(65)

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Faktor Physical Evidence

Jawaban Responden

1 2 3 4 5

No. Isi Item Pertanyaan

F % F % F % F % F %

1. Gedung megah 13 10,4 41 32,8 23 18,4 38 30,4 10 8 2. Desain fasiitas 1 0,8 2 1,6 24 19,2 80 64 18 14,4 3. Keadaan

Lingkungan

2 1,6 24 19,2 24 19,2 55 44 20 16

Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)

Dalam tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa, sebanyak 38,4% responden menjawab bahwa gedung yang megah berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 18,4% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 43,2% responden menjawab bahwa gedung megah tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Untuk indikator desain fasilitas, sebanyak 78,4% responden menjawab bahwa desain fasilitas berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 19,2% menjawab ragu-ragu, dan hanya 2,4% menjawb bahwa desain fasilitas tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Berikutnya adalah variabel keadaan lingkungan, sebanyak 60% responden menjawab bahwa keadaan lingkungan berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, 19,2% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 20,8% responden menyatakan bahwa keadaan lingkungan tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.


(66)

B. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Hasil akhir dari suatu penelitian sangat bergantung pada kualitas data yang dipakai dalam penelitian tersebut. Data penelitian tidak akan berguna apabila alat pengukur yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut tidak memiliki validitas dan realibilitas yang baik. Oleh sebab itu sebelum dilakukan analisis terhadap data, perlu diadakan analisis validitas dan reliabilitas untuk mengukur kesahihan dan keandalan alat ukurnya.

Uji validitas adalah pengujian yang menunjukkan kemampuan instrumen peneliti untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Cooper dan Emory, 1999:160). Untuk menguji valid atau tidaknya instrumen dalam penelitian ini digunakan formula korelasi Pearson-formulanya sudah dijabarkan pada bab sebelumnya-.

Selanjutnya, Angka yang diperoleh dari perhitungan, dibandingkan dengan nilai kritisnya pada tingkat signifikansi 0,05 dengan pengujian dua sisi. Apabila angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari nilai kritisnya maka instrumen yang digunakan teruji validitasnya.

Dari hasil uji validitas dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS (lihat lampiran), didapatkan bahwa ketiga puluh variabel penelitian semuanya mempunyai koefisien lebih besar dari 0,195 yang merupakan critical value. Kevalidan juga dapat dilihat dari angka signifikansi tiap-tiap variabel (p), apabila p < 0,05 maka variabel dapat dikatakan valid. Dari hasil uji validitas dalam penelitian ini, dapat dilihat semua variabel


(1)

Lampiran. Skor Item Pertanyaan

Responden X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11

1 4 3 4 5 3 5 3 4 3 4 4

2 4 3 5 5 5 4 4 3 5 4 5

3 3 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5

4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 5

5 2 3 3 3 2 2 2 1 2 1 5

6 4 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5

7 1 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5

8 2 4 5 5 4 5 3 2 5 4 5

9 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5

10 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 5

11 5 5 3 5 5 5 5 2 5 2 5

12 5 5 3 5 5 5 5 2 5 2 5

13 2 5 5 4 4 4 3 5 3 5 5

14 2 4 5 5 4 2 4 4 4 4 5

15 4 2 4 4 4 4 4 2 5 4 5

16 3 4 5 5 4 4 3 4 2 4 4

17 5 5 5 4 4 4 4 3 4 3 5

18 3 4 5 4 3 4 2 2 4 4 5

19 2 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4

20 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

21 3 1 5 5 4 4 3 3 3 5 5

22 4 5 5 5 4 4 3 4 3 4 5

23 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5

24 2 4 4 5 4 4 3 4 1 4 4

25 5 4 3 2 3 3 4 3 4 5 4

26 3 3 4 3 2 3 2 5 3 4 4

27 4 4 4 4 5 3 3 3 5 3 4

28 3 4 4 5 5 4 3 3 4 3 4

29 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5

30 3 4 2 2 4 4 3 2 2 5 5

31 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

32 3 4 5 4 3 3 4 3 4 4 2

33 3 4 4 4 4 4 3 3 5 3 4

34 3 4 4 3 4 2 5 4 3 3 5

35 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

36 3 4 4 3 4 4 4 2 1 3 2

37 3 4 3 3 3 3 2 1 4 2 4

38 4 5 4 5 4 5 5 5 2 4 3

39 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2

40 4 5 5 5 5 5 5 3 2 4 3

41 3 5 4 4 4 5 5 3 4 3 4

42 3 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4

43 3 5 4 3 4 3 4 2 4 2 2

44 4 4 4 4 4 5 2 2 5 5 5

45 3 5 5 4 5 4 5 3 3 4 2

46 3 5 4 4 4 4 4 1 4 3 5

47 4 4 3 4 2 3 4 2 1 3 2

48 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 2

49 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 2

50 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 1

51 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 1

52 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 2

53 4 2 5 4 4 4 3 1 5 4 1

54 3 4 4 4 4 5 4 4 2 4 3

55 1 2 3 3 4 4 2 5 3 4 2

56 4 5 5 5 5 5 5 4 2 5 4

57 3 4 3 3 2 4 2 2 5 5 1

58 4 4 4 5 4 5 5 4 2 5 2

59 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 1

60 5 5 5 4 4 5 5 4 2 5 5

61 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 2

62 4 4 4 4 3 4 5 2 4 4 1

63 4 4 5 4 4 4 3 2 3 3 1

64 5 3 4 3 3 3 3 3 2 3 5

65 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 2

66 3 4 4 4 3 4 5 2 3 5 5

67 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 2

68 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 2


(2)

Responden X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11

70 3 5 5 4 5 4 4 2 5 3 2

71 3 4 4 4 5 4 5 2 2 4 2

72 4 4 5 5 4 5 5 2 2 4 1

73 5 2 4 3 3 2 3 2 2 2 1

74 4 4 5 5 5 5 3 2 4 4 5

75 3 5 3 4 5 5 5 4 2 5 2

76 1 2 2 3 4 2 4 4 4 2 5

77 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 2

78 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4

79 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 1

80 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4

81 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 2

82 3 4 4 5 4 5 4 4 3 4 2

83 3 3 3 3 2 2 4 3 2 1 1

84 3 4 4 2 3 4 4 4 1 2 2

85 5 3 3 4 4 3 4 1 1 3 4

86 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4

87 4 4 4 5 4 4 5 4 2 4 5

88 3 2 3 4 4 4 4 3 1 4 1

89 4 4 5 5 4 5 5 3 4 4 4

90 3 5 4 5 5 5 3 5 4 5 4

91 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4

92 5 2 3 3 2 3 2 3 5 3 1

93 5 5 5 5 5 5 5 2 3 5 2

94 5 4 4 5 4 5 4 2 2 4 4

95 5 2 3 2 2 2 2 2 4 2 3

96 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2

97 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 1

98 5 2 3 3 3 4 2 2 3 2 4

99 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 1

100 3 4 4 3 3 4 3 2 1 4 2

101 3 4 5 4 4 4 3 5 2 4 2

102 5 4 5 3 4 4 3 5 5 4 2

103 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4

104 3 4 4 4 4 4 3 4 1 3 1

105 3 4 5 4 4 4 4 5 1 3 5

106 4 4 5 4 5 5 5 4 3 4 2

107 3 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4

108 3 5 3 4 4 4 5 2 2 3 2

109 4 5 5 5 4 5 4 4 2 4 1

110 4 5 5 4 5 5 5 3 1 4 1

111 3 3 4 4 4 4 4 1 2 4 4

112 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 2

113 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5

114 4 5 5 5 5 4 4 4 5 2 4

115 3 5 4 5 3 5 5 2 3 5 2

116 4 5 4 4 4 3 4 3 3 3 5

117 3 4 4 4 4 5 5 3 2 2 1

118 5 3 4 3 4 2 2 3 5 3 2

119 5 5 5 5 5 5 4 3 1 5 2

120 4 4 4 4 4 5 4 5 2 3 5

121 4 3 4 5 3 3 5 4 3 4 3

122 5 4 5 4 4 3 5 4 3 4 2

123 5 3 5 3 4 2 5 5 2 5 1

124 4 4 5 4 3 4 5 5 4 4 1


(3)

Responden X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22

1 2 2 3 5 2 3 4 2 4 2 1

2 4 5 5 4 4 2 4 3 4 4 4

3 3 4 4 4 3 4 2 4 5 3 2

4 3 3 3 5 3 4 4 3 3 3 2

5 2 4 3 1 1 5 2 3 4 4 1

6 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 2

7 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 2

8 5 4 4 2 2 4 4 4 4 2 1

9 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4

10 4 4 4 5 2 4 4 4 4 2 5

11 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4

12 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4

13 3 4 4 4 5 3 5 4 4 3 4

14 4 4 4 4 4 4 2 4 5 3 4

15 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 1

16 3 4 3 2 4 2 2 5 2 2 2

17 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

18 3 3 4 3 4 4 2 3 4 4 4

19 4 4 4 4 3 2 4 5 3 4 2

20 4 5 5 3 3 4 4 5 1 4 4

21 3 5 1 4 3 4 5 4 3 4 4

22 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

23 4 5 4 4 4 4 3 5 3 3 3

24 3 4 4 2 2 3 3 2 2 4 2

25 4 4 4 3 4 4 1 3 5 4 4

26 4 5 4 4 5 1 4 3 4 3 3

27 2 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4

28 4 4 3 2 2 2 4 4 4 3 3

29 2 4 4 4 2 2 2 5 4 4 2

30 3 5 4 4 2 4 3 3 1 4 4

31 5 4 2 4 2 5 4 4 4 4 5

32 5 5 4 4 2 4 4 3 2 4 2

33 4 4 2 2 3 4 2 3 1 2 4

34 3 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4

35 3 4 4 5 4 4 3 3 3 4 5

36 2 2 3 3 2 3 2 4 4 3 2

37 2 5 4 2 2 2 1 3 4 2 2

38 3 4 4 4 3 5 4 3 3 4 1

39 5 3 3 5 5 5 2 5 4 4 2

40 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4

41 4 1 5 3 3 4 2 4 5 4 2

42 4 1 3 4 3 5 2 4 5 3 4

43 2 4 4 2 2 2 2 3 4 1 1

44 3 4 4 2 1 1 4 4 2 3 2

45 3 4 3 4 2 4 2 4 1 3 1

46 2 4 4 2 2 2 5 2 1 1 1

47 4 4 4 3 1 2 2 4 1 2 2

48 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 1

49 1 4 3 4 2 5 3 4 4 4 2

50 5 4 4 4 4 5 5 5 1 5 2

51 2 4 5 4 4 5 4 4 2 5 3

52 4 5 5 4 2 4 2 2 3 3 3

53 4 2 4 2 1 4 2 1 3 2 1

54 5 5 4 2 2 4 2 3 2 2 4

55 2 4 5 5 5 5 2 4 1 4 2

56 4 4 2 5 4 4 3 5 5 5 1

57 3 5 4 2 1 2 2 2 1 4 5

58 2 4 3 4 3 5 4 5 3 4 2

59 5 4 3 4 4 5 4 4 3 5 1

60 5 3 5 4 5 4 4 4 2 4 3

61 2 3 5 5 4 5 4 5 2 5 1

62 4 4 4 4 2 2 4 4 3 3 1

63 2 5 4 3 2 3 2 3 2 2 2

64 3 1 2 2 1 2 2 3 1 4 4

65 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4 1

66 5 4 4 1 2 2 3 4 5 1 2

67 5 4 5 3 2 4 3 4 1 1 1

68 2 4 4 4 2 4 3 4 2 3 2


(4)

Responden X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22

70 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 1

71 3 5 4 4 3 3 2 2 2 2 1

72 3 5 5 4 4 4 3 2 2 4 2

73 4 4 2 1 2 2 5 1 3 2 3

74 4 4 5 4 1 1 4 4 3 3 1

75 2 5 4 4 2 2 3 4 4 5 2

76 3 4 2 4 2 4 5 5 1 4 4

77 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4

78 3 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3

79 5 4 3 4 1 2 4 3 3 3 5

80 1 4 4 4 4 5 4 3 2 5 4

81 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4

82 3 3 4 4 5 5 4 4 3 3 2

83 3 3 3 4 2 2 1 2 2 2 1

84 2 5 2 5 4 2 4 4 1 5 2

85 2 2 3 2 2 5 3 2 1 2 4

86 3 3 4 2 1 4 2 4 2 4 4

87 5 5 4 4 2 5 4 2 2 4 4

88 5 4 4 3 3 3 2 4 1 3 3

89 2 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5

90 4 4 3 5 4 5 2 5 4 4 4

91 2 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4

92 4 4 3 4 2 4 1 2 5 3 2

93 4 4 4 3 2 2 5 3 3 3 4

94 2 2 4 4 3 4 5 4 2 3 3

95 3 4 3 3 1 1 1 3 4 3 2

96 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1

97 3 4 4 3 2 4 3 4 2 2 4

98 2 4 4 1 2 1 3 3 3 2 2

99 4 4 4 4 4 5 4 5 3 2 5

100 4 2 2 2 1 2 1 5 1 1 2

101 4 3 3 4 3 5 2 1 2 5 2

102 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 1

103 5 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4

104 3 4 4 4 2 4 2 4 1 4 4

105 4 4 4 4 2 4 2 2 1 4 4

106 5 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5

107 2 4 4 4 4 4 3 5 1 3 4

108 2 4 4 3 2 4 2 4 2 3 2

109 4 3 3 5 4 4 1 4 2 4 4

110 4 4 4 2 2 2 5 3 1 2 2

111 2 4 4 4 2 4 4 5 2 3 4

112 5 5 4 4 3 4 3 4 3 3 4

113 4 4 5 4 2 4 4 4 3 4 1

114 4 5 3 4 2 5 4 5 5 4 4

115 5 3 4 3 2 1 5 5 3 3 4

116 2 4 4 4 2 4 3 4 3 2 2

117 2 5 5 3 2 3 3 2 2 3 1

118 3 5 2 4 3 5 3 4 5 4 4

119 2 3 3 4 3 4 4 4 1 2 4

120 2 4 2 4 3 4 2 5 2 4 4

121 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4

122 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

123 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

124 2 4 5 5 5 4 5 5 4 4 3


(5)

Responden X23 X24 X25 Y

1 2 5 5 86

2 3 4 4 105

3 4 4 4 101

4 2 3 3 87

5 1 3 1 71

6 5 5 5 121

7 3 4 4 106

8 2 4 2 104

9 2 5 3 131

10 4 4 2 113

11 4 4 4 124

12 4 4 2 125

13 5 4 4 127

14 4 4 4 125

15 4 4 2 117

16 1 4 4 114

17 3 4 3 135

18 4 4 4 126

19 2 4 4 128

20 4 5 4 139

21 3 5 5 136

22 4 4 4 145

23 2 4 4 142

24 2 3 4 127

25 3 4 4 141

26 4 4 3 139

27 3 4 3 143

28 3 4 3 143

29 4 4 4 147

30 3 4 2 142

31 4 4 5 162

32 2 4 3 151

33 2 3 3 146

34 2 4 4 156

35 4 4 5 167

36 2 3 2 143

37 1 3 2 141

38 3 4 3 170

39 5 5 5 187

40 4 5 4 183

41 2 4 4 173

42 2 4 4 173

43 2 4 2 157

44 2 5 2 171

45 2 4 4 174

46 1 5 2 167

47 2 4 2 163

48 3 4 5 187

49 3 4 4 188

50 4 4 5 203

51 4 4 4 204

52 2 4 3 186

53 1 4 3 177

54 2 4 3 193

55 5 3 5 195

56 4 4 5 216

57 2 4 2 187

58 2 4 4 209

59 4 5 5 221

60 4 5 4 225

61 4 4 5 224

62 4 4 4 210

63 2 3 4 202

64 2 3 3 198

65 5 4 5 232

66 2 4 2 215

67 2 4 1 211

68 4 4 4 230


(6)

Responden X23 X24 X25 Y

70 1 5 5 230

71 2 4 4 222

72 3 3 4 233

73 1 3 3 211

74 4 4 5 241

75 2 4 4 240

76 4 3 3 233

77 4 4 4 253

78 2 5 4 257

79 2 4 2 239

80 5 4 4 261

81 2 5 2 257

82 3 4 4 257

83 1 3 3 225

84 4 4 4 249

85 2 3 2 240

86 2 3 2 251

87 3 4 4 271

88 2 4 4 254

89 4 4 4 281

90 4 5 5 286

91 3 4 4 281

92 3 1 4 258

93 2 5 2 279

94 4 4 4 279

95 1 3 2 253

96 1 4 2 259

97 2 4 4 275

98 1 4 2 263

99 4 5 2 291

100 1 3 3 263

101 4 4 4 288

102 5 4 5 307

103 3 4 4 311

104 4 3 4 290

105 2 3 3 295

106 4 4 5 315

107 4 4 4 302

108 2 4 2 293

109 4 4 4 311

110 1 4 3 301

111 4 4 4 309

112 3 4 3 317

113 3 4 4 321

114 4 4 4 332

115 2 3 2 317

116 3 4 4 319

117 2 4 3 311

118 3 2 3 322

119 5 5 4 331

120 2 3 5 330

121 5 4 4 338

122 3 3 5 341

123 3 2 3 337

124 4 3 4 348