Teori Kinerja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Ukuran-ukuran Kinerja

39 dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya pada periode waktu tertentu.

2. Teori Kinerja

Balanced scorecard merupakan konsep yang dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton yang dimuat di dalam Harvard Business Review HBR pada tahun 1992. Konsep tersebut relative sama dengan yang dikembangkan di Perancis yang disebut Tableau de Bord atau Dashboard yang mengidentifikasikan empat bidang sebagai pemicu keberhasilan perusahaan, yakni bidang logistik, manufaktur, personalia dan administrasi. Nawawi 2006:212 Balanced scorecard merupakan sekelompok tolak ukur kinerja yang terintegrasi dan bersumber dari strategi bisnis perusahaan. Untuk itu manajemen puncaktop manajer harus menjabarkan strategi perusahannya ke dalam tolak ukur kinerja yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh semua karyawan.Nawawi 2006:215. Penjabaran tersebut dibagi menjadi empat perspektif yakni : 1 Perspektif keuangan 2 Perspektif konsumenpelanggan 3 Perspektif proses bisnis internal 4 Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran SDM 40

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Mangkunegara 2011:67 menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja, sebagi berikut : a. Faktor Kemampuan Secara psikologis, kemampuan ability pegawai terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowlede + skill. Artinya pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata IQ 110-120 dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mngerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. b. Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang pegawai dalam mengahadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi.

4. Ukuran-ukuran Kinerja

Dessler 2010:329 menyatakan ada enam kategori yang digunakan untuk mengukur tingkat kinerja karyawan secara individual, sebagai berikut: a. Quality, yaitu tingkat dimana hasil kinerja dari karyawan yang dilakukan mendekati sempurna dalam arti ketepatan, ketelitian dan dapat diterima dari suatu aktivitas 41 b. Productivity, yaitu kuantitas atau jumlah yang dihasilkan secara efisien dan efektif. c. Job knowledge, yaitu tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seorang karyawan ataupun informasi yang dimilikinya untuk menyelesaikan pekerjaanya. d. Reliability¸ yaitu tingkat dimana seorang karyawan dapat dipercaya selama menyelesaikan pekerjaan dan dalam hal tindak lanjut pekerjaan. e. Availability, yaitu tingkat ketepatan waktu dari suatu aktivitas yang diselesaikan oleh karyawan dan ketepatan dalam catatan daftar kehadiran karyawan. f. Independence, yaitu tingkat dimana seorang karyawan dapat melakukan pekerjaannya tanpa bantuan atau bimbingan dari pengawasnya.

5. Penilaian Kinerja Karyawan