Tricalcium Phosphate TCP TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini pemanfaatan biomaterial telah banyak dikembangkan dalam dunia kedokteran. Salah satu pemanfaatan biomaterial ini adalah untuk penerapan teknik jaringan. Biomaterial merupakan bahan inert yang diimplantasikan ke dalam sistem hidup sebagai pengganti fungsi jaringan hidup atau organ. 1 Bahan biomaterial ini biasanya digunakan untuk implantasi tulang dan penambal gigi. Mineral-mineral yang akan digunakan untuk implantasi tulang tentunya harus memiliki komposisi yang menyerupai komposisi tulang. Tulang merupakan komposit yang mengandung 70 mineral dan 30 matriks. Senyawa mineral yang yang berada di dalam tulang pada umumnya berbentuk senyawa kalsium. Kalsium pada tulang ini berikatan dengan gugus –gugus senyawa, antara lain fosfat, hidroksida, dan karbonat. Senyawa kalsium di dalam tulang yang banyak berikatan dengan fosfat disebut dengan kalsium fosfat. 2 Senyawa kalsium fosfat ini memberikan sifat keras di dalam tulang. Pada umumnya biomaterial yang banyak digunakan untuk implan adalah keramik, karena keramik memiliki kekerasan yang tinggi, bersifat isolator, dan tidak korosi. 3 Contoh dari material keramik yaitu hydroxyapatite HA dan tricalcium phosphate TCP. HA dan TCP banyak digunakan untuk implantasi tulang karena kedua material tersebut memiliki komposisi kimia yang mendekati dengan komponen – komponen yang ada di dalam tulang. HA merupakan senyawa kalsium fosfat yang paling stabil, akan tetapi tingkat kelarutannya lebih rendah jika dibandingkan dengan TCP . Salah satu polimorf TCP yang banyak digunakan yaitu β-tricalcium phosphate - TCP. 4 Material ini bisa disintesis dari kalsium dan fosfat. Kalsiumnya bisa diperoleh dari bahan yang alami, contohnya saja cangkang telur ayam dan cangkang kerang. Cangkang telur ayam bisa digunakan sebagai prekursor kalsium karena memiliki kandungan 94 kalsium karbonat, 1 kalsium fosfat, 4 material organik dan 1 magnesium karbonat. 5 Selain itu, cangkang telur ayam juga mudah diperoleh.

1.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Melakukan sintesis -TCP dengan menggunakan sumber kalsium dari cangkang telur ayam. 2. Mengetahui pengaruh larutan Natrium Hydrogen Carbonat NaHCO 3 pada pembentukan -TCP. 3. Mengetahui waktu optimum untuk menghasilkan senyawa -TCP. 4. Mempelajari karakteristik -TCP dengan perangkat analisis XRD, FTIR, AAS, dan Spektroskopi UV-Vis. 1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh larutan Natrium Hydrogen Carbonat NaHCO 3 dalam pembentukan -TCP. 2. Bagaimana pengaruh waktu sintering terhadap pembentukan -TCP.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tricalcium Phosphate TCP

Tricalcium phosphate TCP merupakan salah satu material biokeramik yang dapat digunakan untuk rekontruksi tulang maupun penambal gigi. TCP mempunyai bentuk formula kimia Ca 3 PO 4 2. TCP memiliki 4 polimorf yaitu α, , , dan super α. Kristal α-TCP mempunyai bentuk sel monoklin a b c, dua sudut = 90 o dan satu sudut 90 o dengan a = 1,2887 nm, b = 2,7280 nm, c = 1,5219 nm, dan = 126,20 o . Dalam satu satuan sel ada 24 formula. Selain itu, α-TCP stabil pada suhu 1120 o C sampai 1470 o C dengan kerapatan 2,86 grcm 3 . α-TCP ini cukup reaktif dalam sistem air dan dapat dihidrolisis untuk campuran dikalsium fosfat dihidrat DCPD dan kalsium fosfat lainnya dalam proporsi yang bervariasi tergantung pada kondisi . α-TCP ini memiliki kerapatan yang lebih rendah dan energi pembentukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan - TCP. Kerapatan α-TCP sebesar 2,86 grcm 3 sedangkan kerapatan -TCP sebesar 3,07 grcm 3 . Polimorf berada pada fase dengan tekanan tinggi dan super α teramati pada suhu sekitar 1500 o C. 3 Salah satu polimorf TCP Ca 3 PO4 2 yang menarik yaitu -TCP, karena bioaktivitasnya dan biokompatibilitasnya serta stabilitas termal -TCP dan tingkat bioresorbable yang lebih unggul jika dibandingkan dengan HA Ca 10 PO 4 6 OH 2 dan apatit lainnya. 4 Kristal -TCP memiliki bentuk sel rhombohedral hexagonal setting dengan besarnya a = 1,0439 nm, c = 3,7375 nm dan terdapat 21 formula per hexagonal satuan sel. -TCP stabil pada suhu ruang sampai 1120 o C dengan kerapatan sebesar 3,07 gcm 3 . 6 -TCP juga memiliki stoikiometri yang mirip dengan prekursor biologis amorf mineral tulang dengan perbandingan molar CaP sebesar 1,5 sehingga -TCP berpotensi untuk memperbaiki jaringan keras vertebrata, misalnya untuk rekonstruksi tulang maupun untuk penambal gigi. 7 Selain itu, k elarutan - TCP akan menurun seiring dengan kenaikan suhu. 3 Dalam larutan asam laktat 0,4 M, pH 5,2 laju kelarutan TCP 12,3 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan HA sedangkan dalam dalam buffer cairan EDTA 0,05 M, pH 8,2 laju kelarutan TCP 22,3 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan HA. 8 Untuk -TCP dengan berbagai porositas mempunyai laju kelarutan sekitar 3 kali lebih tinggi dibandingakan HA. 9 Dalam larutan yang tidak mengandung kalsium dan fosfat serta pada keadaan pH 7,3 diperoleh laju kelarutan sebagai berikut: HA -TCP α-TCP TTCP tetra tricalcium phosphate 10 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tazaki et al, 11 -TCP disintesis dari HA dengan suhu sintering sebesar 1050 o C. Sumber kalsium yang digunakan untuk mensintesis HA berasal dari tulang sapi. Pola XRD -TCP yang diperoleh dari hasil penelitian Tazaki et al diperlihatkan pada Gambar 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Abadi et al 12 , nano -TCP disentesis dari CaNO 3 2 dengan NH 4 2 HPO 4. 0,8 M NH 4 2 HPO 4 dengan pH 10,8 ditambahkan setetes demi setetes 1,2 M CaNO 3 2 yang juga memiliki pH 10,8 dengan tingkat kecepatan tetes 3 mlmenit untuk menghasilkan endapan putih. Endapan putih tersebut, kemudian di- stirrer selama 16 jam. Setelah itu, dicuci dengan H 2 O dan etanol 98 untuk meningkatkan karakteristik pemecahan. Seteleh dicuci, larutan yang tersisa akan hilang oleh filtrasi, dan endapannya dipanaskan pada suhu 80 o C selama 24 jam. - TCP diperoleh dengan kalsinasi pada suhu 800 o C selama 2 jam. Setelah diperoleh -TCP, kemudian dikarakterisasi dengan menggunkan XRD X-ray Diffraction dan Spektroskopi FTIR Fourier Transform Infrared. Pola XRD dan spektra FTIR dari -TCP diperlihatkan pada Gambar 2 dan Gambar 3. Gambar 1 Pola XRD -TCP. 11 Gambar 2 Pola XRD -TCP. 12 Gambar 3 Spektra FTIR -TCP. 12

2.2 Hydroxyapatite HA