manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagaimana, sehingga subjek ini dapat menjadi sumber data penelitian”.
Jadi berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah
seluruh siswa kelas II SMK Bisnis Manajemen SMK N 1 Karanganyar tahun pembelajaran 20082009 sejumlah 238 siswa yang terdiri dari kelas administrasi
perkantoran sejumlah 80 siswa, kelas akuntansi sejumlah 79 siswa dan kelas penjualan sejumlah 79 siswa.
Adapun alasan peneliti memilih kelas II sebagai objek penelitian dikarenakan siswa kelas III sedang bersiap untuk mengahadapi Ujian Nasional
sehingga tidak dimungkinkan untuk dijadikan sebagai objek peneliti, sedangkan siswa kelas I belum mendapatkan materi kewirausahaan secara mendalam, sehingga
yang memungkinkan untuk dijadikan sebagai objek penelitian adalah siswa kelas II.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik proportional random sampling. Proportional sampling adalah sampel proporsi, yaitu
pengambilan subyek dari setiap wilayah atau strata ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing wilayah atau strata.
Sedangkan random sampling ialah secara acak, dimana setiap subyek mempunyai kesempatan untuk menjadi sampel. Dalam penelitian ini pengambilan sampel
dilakukan secara undian. Teknik proportional random sampling oleh Suharsimi Arikunto 2002: 116
dikatakan bahwa : Teknik pengambilan sampel secara proporsi atau berimbang dilakukan untuk
menyempurnakan teknik sampel berstrata atau setiap wilayah tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subyek
dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan berimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek daalam masing-masing strata atau wilayah.
3. Sampel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 109 ”sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi dalam Cholid
Narbuko dan Abu Achmadi 1999: 107 ”sampel adalah sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan individu penelitian”. Berdasarkan kedua pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi untuk dijadikan obyek dalam penelitian.
Dari jumlah populasi 238 siswa, tidak memungkinkan untuk diambil seluruhnya sehingga perlu diambil sampel. Dasar pengambilan sampel seperti yang
dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto 2002: 109 sebagai berikut : Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-
25 atau lebih, setidak-tidaknya dari : a. Kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu,tenaga dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dan setiap obyek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya dana. c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang
resikonya besar tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.
Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka teknik jumlah sampel setiap strata dapat diuraikan sebagai berikut dengan sampel sebesar 20 :
Kelas Adm. Perkantoran : 80 siswa x 20
= 16 siswa Kelas Akuntansi
: 79 siswa x 20 = 16 siswa
Kelas Penjualan : 79 siswa x 20
= 16 siswa JUMLAH
= 48
siswa Berdasarkan perhitungan di atas tersebut diatas, maka sampel-sampel yang
diambil adalah 48 siswa.
D. Variabel Penelitian