Pengolahan Citra Gambar Pengujian Daya Tahan Warna Pengujian daya tahan terhadap rayap kayu kering Cryptotermes spp

a b Gambar 1 Ruang fumigasi a, dan penempatan contoh uji kayu dalam ruang fumigasi b

3.4 Pengolahan Citra Gambar

Sampel yang telah di fumigasi didiamkan untuk beberapa saat, dengan tujuan supaya saat didokumentasikan sampel sudah dalam keadaan kering dan tidak berbau, serta tidak mengganggu saat proses pendokumentasian. Pendokumentasian sampel dilakukan dengan menggunakan seperangkat komputer yang dilengkapi dengan software pengolahan citra gambar yang bernama visual basic 6.0 dan satu unit mikroskop. Mikroskop ini telah terhubung kekomputer dengan menggunakan kabel data. Selanjutnya setiap sampel akan diamati dibawah mikroskop, dan kemudian dilakukan proses capture gambar dengan menggunakan Motic Image Plus 2.0 setelah sebelumnya gambar difokuskan dulu dengan mikroskop. Gambar yang telah dihasilkan kemudian disimpan kedalam memori hardisk untuk analisa citra lebih lanjut. Data diolah menggunakan pencitra warna RGB untuk menentukan nilai perubahan pada warna utama. Program pengolahan citra secara langsung menentukan indeks normalisasi pada setiap komponen warna sehingga dapat langsung diperoleh data RGB pada masing-masing kayu dan volume amonia. Selanjutnya melakukan pengamatan hasil, pencatatan dan pengolahan data menggunakan Microsoft Office Excel 2007.

3.5 Pengujian Daya Tahan Warna

Daya tahan warna yang akan diujikan adalah daya tahan terhadap pengaruh cuaca. Contoh uji kayu yang telah difumigasi akan disingkapkan dibawah pengaruh langsung sinar matahari selama 3 bulan Gambar 2. Selanjutnya sampel diamati terhadap kemungkinan terjadinya pelunturan warna. Gambar 2 Pengujian daya tahan warna terhadap cuaca

3.6 Pengujian daya tahan terhadap rayap kayu kering Cryptotermes spp

Pengujian daya tahan rayap kayu kering ini dilakukan dengan mengumpankan sampel kayu yang berukuran 5 x2,5 x 2 cm yang telah selesai di fumigasi. Sampel ini tidak langsung diumpankan, melainkan dikondisikan terlebih dahulu dengan cara mendiamkan sampel di ruangan terbuka yang dilengkapi dengan fan untuk beberapa saat, sampai bau amonia pada sampel sudah hilang. Setelah bau amonia hilang sampel tersebut diumpankan ke rayap kayu kering. Tahap-tahap pengujian terhadap rayap kayu kering Cryptotermes spp lengkapnya sebagai berikut : 1. Contoh uji terfumigasi yang berukuran 6 x 3 x 3 cm dipersiapkan sebanyak 150 buah Gambar 3a. 2. Ke dalam wadah kaca dimasukkan contoh uji yang sebelumnya telah diketahui berat awal dan kadar airnya, yang nantinya digunakan untuk mengukur BKT dugaan dari setiap contoh uji. 3. Selanjutnya ke dalam wadah yang telah berisi sampel kayu dimasukkan 50 ekor rayap kayu kering Cryptotermes spp yang sehat Gambar 3b. 4. Bagian atas wadah kaca ditutup dengan menggunakan kain kasa yang berpori agak besar supaya rayap tidak keluar dari wadah dan juga supaya wadah tidak dimasuki oleh binatang pemakan rayap seperti tikus dan semut. Kemudian bagian atas wadah yang telah tertutup kain kasa diikat dengan menggunakan karet gelang. 5. Wadah kaca kemudian disimpan di tempat gelap selama 12 minggu. 6. Setelah 12 minggu wadah dan kayu tersebut dibongkar. 7. Contoh uji kayu dibersihkan, sambil menghitung jumlah rayap kayu kering yang masih hidup dan yang sudah mati untuk mengetahui persentase mortalitas rayap kayu kering. 8. Selanjutnya contoh uji dimasukan kedalam oven bersuhu 103±2ºC untuk memperoleh BKT, sehingga dapat dihitung persentase kehilangan berat. a b Gambar 3 Wadah kaca tempat pengujian daya tahan terhadap rayap kayu kering a dan wadah kaca yang sudah diisi dengan sampel kayu beserta rayap kayu kering b

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh perlakuan fumigasi terhadap tingkat pewarnaan