PARAMETER YANG DIUKUR ALAT DAN BAHAN

27

2. metode audit

Metode audit energi yang dipakai pada penelitian ini adalah tahap audit energi awal Preliminary Energy Audit yang dilanjutkan dengan audit energi terinci Detailed Energy Audit. Pada tahap audit energi awal, setiap masukan energi dikonversikan dalam satuan energi yang sama yaitu Joule J atau Mega Joule MJ. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya di perkebunan lainnya agar dapat dilakukan analisis faktor yang berpengaruh dalam penggunaan energi pada proses produksi teh. Jika terdapat perbedaan yang mencolok pada suatu sistem, maka dilakukan audit terinci pada sistem tersebut.

C. PARAMETER YANG DIUKUR

a. Penggunaan Energi Berasal Dari Bahan Bakar

Data yang dibutuhkan meliputi data konsumsi bahan bakar, nilai kalor bahan bakar dan jumlah produksi pucuk teh dan teh kering.

b. Penggunaan Energi Listrik

Data yang dibutuhkan meliputi data jumlah pemakaian listrik, efisiensi, tegangan listrik, arus listrik, faktor daya listrik dan jumlah produksi teh kering dan daya terpasang pada peralatan produksi. c . Penggunaan Tenaga Manusia. Data yang dibutuhkan meliputi data jumlah karyawan yang bekerja pada unit produksi, jumlah jam kerja karyawan, nilai unit tenaga manusia dan jumlah produksi pucuk teh dan jumlah produksi teh kering.

d.Energi pestisida

Data yang dibutuhkan meliputi konsumsi pestisida yang digunakan, nilai unit energi pestisida dan jumlah produksi pucuk teh.

e. Energi pupuk

Data yang dibutuhkan meliputi konsumsi pupuk yang digunakan, nilai unit energi pupuk dan jumlah produksi pucuk teh.

f. Efisiensi Penggunaan Energi

Dilakukan dengan membandingkan energi input dan output atau kapasitas pengukuran dengan kapasitas terpasang.

D. ALAT DAN BAHAN

Tanaman teh, bahan baku dan produk teh hitam, semua bahan dan alatmesin yang digunakan dalam proses produksi teh hitam di Jolotigo. Adapun peralatan yang digunakan dan diamati diantaranya sabit, waring, withering through, pengering tipe two stage drier dan heat exchanger, motor listrik-motor listrik penggerak mesin-mesin yang ada di pabrik. Alat-alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data adalah: stop watch, kWh-meter, tang ampere, termometer alkohol bola basah-bola kering, dan termokopel yang terpasang pada alat pengering dan heat exchanger. E. METODA PENGUMPULAN DATA DAN PENGUKURAN Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung, dan pencatatan data sekunder. Dalam kegiatan prapanen, data yang diperoleh merupakan data sekunder dan data primer. Data sekunder digunakan karena pada saat dilakukan penelitian proses yang bersangkutan sudah tidak dilakukan. Adapun data yang termasuk data sekunder adalah produksi pucuk dan teh kering dari tahun 1991-2009, konsumsi pupuk, pestisida, dan jumlah tenaga manusia. Sedangkan yang termasuk data primer adalah jam kerja kegiatan pemetikan dan pemeliharaan. Data sekunder didapatkan dari buku 28 laporan tahunan yang dapat dipertanggungjawabkan validitasnya. Untuk kegiatan pascapanen , data yang didapat merupakan data primer. Pengumpulan data dilakukan dengan mengikuti alur proses produksi dari tahap yang satu ke tahap berikutnya. Pengumpulan data proses produksi dimulai dari pembibitan sampai dengan dihasilkannya teh hitam. Pada proses pengolahan, Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran aliran energi dengan mengikuti alur proses dari tahap yang yang satu ke tahap berikutnya dengan pencatatan data selama 6 hari pengamatan dan data diambil setiap satu jam selama proses yang bersangkutan berlangsung.

a. Proses produksi pucuk teh

Pengumpulan data produksi pucuk teh dimulai dari pembibitan sampai dengan pemetikan pucuk. Pada tahap pembibitan, data yang diperlukan adalah jumlah jam kerja selama pembibitan berlangsung, jumlah penggunaan pupuk dan pestisida. Pada penanaman, data yang diperlukan adalah jumlah jam kerja dan luas lahan yang dapat ditanami, serta jumlah bahan kimia yang digunakan. Untuk pemeliharaan tanaman, data yang diperlukan adalah jumlah jam kerja dan jumlah penggunaan pupuk serta pestisida. Sedangkan untuk tahap pemetikan, data yang diperlukan adalah jumlah jam kerja dan kapasitas pemetikan. Data yang diperoleh pada proses prapanen merupakan data primer dan data sekunder. Komponen data yang termasuk data sekunder adalah jumlah konsumsi bahan kimia, sedangkan yang termasuk data primer adalah jam kerja, jumlah tenaga kerja dan kapasitas pemetikan.

b. Pengangkutan pucuk

Data yang dikumpulkan adalah konsumsi bahan bakar kendaraan pengangkut pucuk. Data yang peroleh adalah data primer.

c. Proses pengolahan teh di pabrik

Pengumpulan data pada tahap pengolahan teh di pabrik dilakukan sebagai berikut: 1 Pada pelayuan, pengumpulan data dilakukan dengan cara pengukuran jumlah jam kerja, jumlah tenaga kerja, konsumsi bahan bakar, konsumsi energi listrik, berat pucuk segar 2 Pada penggilingan dan oksidasi enzimatis data yang diperlukan adalah jumlah jam kerja, konsumsi energi listrik dan jumlah tenaga kerja 3 Pada tahap pengeringan, pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran jumlah jam kerja, jumlah tenaga kerja, konsumsi bahan bakar, konsumsi bahan bakar, konsumsi energi listrik, pengukuran suhu udara luar, suhu udara yang masuk ke alat pengering, suhu udara yang keluar dari alat pengering, dan lama proses pengeringan 4 Pada tahap sortasi kering, data yang dibutuhkan adalah jam kerja, konsumsi energi listrik, jumlah tenaga kerja, dan berat teh kering yang dihasilkan 5 Tahap pengemasan, pengumpulan data dilakukan dengan mengukur adalah jam kerja, konsumsi energi listrik, jumlah tenaga kerja, dan berat teh kering yang dikemas. Pengukuran pada proses pengolahan teh hitam di pabrik dilakukan setiap 1 jam dalam kurun waktu 6 hari.

F. PERHITUNGAN DAN ANALISIS DATA