Usia Responden Tingkat Pendidikan Responden

33 Tabel 12 Biaya operasional PLTMH Cisaat tahun 2012 Personil Jumlah orang Total Biayabulan Rp Total Biayatahun Rp Operator 1 22.000 264.000 Administrasi 1 22.000 264.000 Total 528.000 Sumber: Data primer, diolah 2015 Biaya tidak tetap adalah biaya yang dialokasikan untuk keperluan pemeliharaan PLTMH serta untuk pembangunan desa seperti perbaikan jalan. Dikarenakan PLTMH Cisaat masih terhitung baru dalam beroperasi dan alat-alat yang ada masih bagus, maka biaya-biaya tersebut belum dikeluarkan. Saat musim hujan terjadi longsor besar di Kampung Cisaat, jaringan tertimbun dan hanyut. Namun biaya tersebut tidak dikeluarkan karena mesin tersebut masih baru dan bergaransi. Manfaat yang diterima dari adanya PLTMH berupa manfaat langsung yang berasal dari iuran warga yang memanfaatkan PLTMH. Besarnya iuran ditentukan berdasarkan kesepakatan warga, iuran yang dibayar warga menjadi penerimaan bagi PLTMH. Total penerimaan PLTMH Cisaat yaitu Rp 3.168.000 per tahun yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 Total penerimaan PLTMH Cisaat tahun 2012 Tarifbulan Jumlah Rumah Tangga Totalbulan Totaltahun Rp Pengguna Rp Rp 12.000 22 264.000 3.168.000 Sumber: Data primer, diolah 2015 Dalam melakukan estimasi kelayakan PLTMH, diasumsikan pembangunan PLTMH Cisaat memiliki umur ekonomis proyek selama sepuluh tahun yang didasarkan pada ketahanan alat mikrohidro. Asumsi lain yaitu menggunakan tingkat suku bunga sebesar 12 yang merupakan suku bunga pinjaman. Hal ini didasarkan pada kondisi apabila masyarakat Kampung Cisaat tidak mendapatkan bantuan dana atau hibah dari pemerintah sehingga harus meminjam dana dalam pembangunan PLTMH Cisaat. Estimasi kelayakan pada proyek PLTMH dilakukan menjadi dua skenario. Skenario I yaitu jika biaya investasi dimasukkan sebagai biaya pengeluaran 34 karena modal sendiri. Skenario II yaitu jika biaya investasi tidak dimasukkan sebagai biaya pengeluaran karena merupakan hibah dari pemerintah. Skenario II merupakan kondisi sebenarnya yang terjadi pada pembangunan PLTMH Cisaat. Dana yang digunakan untuk pembangunan PLTMH Cisaat berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas sumbangsih PT. PLN sebesar Rp 193.504.000. Masyarakat tidak perlu mengembalikan dana yang diberikan untuk pembangunan PLTMH Cisaat, sehingga biaya investasi tidak dimasukkan ke biaya pengeluaran PLTMH. Biaya yang dikeluarkan PLTMH Cisaat per tahun hanya biaya operasional dan pemeliharaan sebesar Rp 528.000. penerimaan yang diperoleh PLTMH Cisaat per tahun sebesar Rp 3.168.000. Perhitungan NPV dilakukan pada skenario I dan skenario II dengan asumsi penerimaan dan biaya tetap sampai akhir umur proyek. Berdasarkan perhitungan pada skenario I diperoleh NPV 1 yang bernilai negatif sebesar Rp 179.115.911. NPV 1 bernilai negatif menunjukkan bahwa proyek pembangunan PLTMH Cisaat tidak menguntungkan secara ekonomi. Pada skenario II diperoleh NPV 2 yang bernilai positif sebesar Rp 14.388.589. NPV 2 bernilai positif menunjukkan bahwa proyek pembangunan PLTMH Cisaat menguntungkan secara ekonomi. Pada skenario I proyek pembangunan PLTMH Cisaat tidak menguntungkan, hal tersebut terjadi karena biaya investasi yang besar sedangkan penerimaannya kecil. Agar proyek menguntungkan secara ekonomi, perlu adanya peningkatan penerimaan. Dengan cara memanfaatkan listrik PLTMH yang terbuang. Salah satunya membuat usaha penggilingan padi.

6.3 Perbandingan Manfaat Listrik dari PLTMH Cisaat dengan PLN

Sistem pembayaran listrik PLTMH Cisaat ditentukan berdasarkan kesepakatan warga Kampung Cisaat. Besarnya biaya listrik per bulan yang harus dikeluarkan responden yaitu sebesar Rp 12.000. Besarnya watt listrik dirumah yaitu sebesar 200 watt. Pembayaran iuran listrik dilakukan setiap bulan. Warga Kampung Cisaat yang memanfaatkan PLTMH tersebut diwajibkan untuk membayar iuran ke bendahara. Dengan adanya PLTMH Cisaat tentunya memberikan manfaat bagi masyarakat Kampung Cisaat. Masyarakat Kampung Cisaat tidak perlu membayar