PENGERTIAN RUMAH. Nilai/Makna Bentuk dan Fungsi Rumah Adat Dalam Aplikasinya Pada Rumah Modern Pada Masyarakat Batak Toba. (Study Kasus : Hutaurat dan Hutabalian, Kecamatan. Sianjur Mula-mula, Sagala, Kabupaten. Samosir).

3. Kesesuaian Bahan, 4. Selera Manusia, 5. Pengalaman Manusia, 6. Perbandingan Ukuran., 7. Konstruksi yang baik, dan 8. Sumber Daya Alam yang ada. Salah satu objek yang memiliki bentuk dan memenuhi fungsi dan kegunaannya adalah ”rumah”. Manusia tidak secara langsung dapat mengetahui cara membangun rumah. Keahlian tersebut berasal dari idea suatu komuniti. Rumah adat adalah salah satu bentuk dari sekian banyak hasil karya idea suatu komuniti Wilkening, 1993.

C. PENGERTIAN RUMAH.

Menurut Van Romondt yang dikutip dalam buku : Simbolisme Unsur Visual Rumah Tradisional Toraja dan Aplikasinya Pada Desain Modern; Abdul azis said, 2004 rumah adalah suatu tempat perlindungan manusia dalam menghadapi cuaca panas, dingin, hujan, dan angin. Dahulu, pengertian rumah tinggal adalah sebagai tempat berlindung dari panasnya terik matahari atau serangan binatang buas yang menjadi musuh manusia. Namun, sesuai dengan perkembangan zaman, rumah dipakai sebagai tempat berlangsungnya upacara adat, dan pada zaman sekarang rumah dipakai sebagai tempat peristirahatan, membina individukeluarga, tempat bekerja dan sekaligus juga sebagai lambang sosial. Universitas Sumatera Utara Pada semua kebudayaan, rumah merupakan karya manusia yang dianggap memiliki peranan penting di dalam kehidupan. Rumah menciptakan ”ruang khayal” di dalam ruang nyata yang dapat di pergunakan, tempat membatasi ”sesuatu” terhadap dunia dan sekitarnya, yang bertujuan untuk menjadikan manusia sebagai ”bagian utama” dari lingkungan sekelilingnya. Pada masyarakat tradisional, rumah merupakan ungkapan ”alam khayal” pikiran dalam wujud nyata yang mewakili alam semesta, di mana alam pikirannya selalu diliputi oleh mitos dan bayangan terhadap ”sesuatu” dewa-dewa yang mempunyai kekuatan atau kekuasaan yang mengatur alam ini. Oleh kerena itu, membangun sebuah rumah berarti menciptakan sebuah ”alam kecil” di dalam alam semesta, sehingga dianggap memulai hidup baru sumber : anonim. Rumah pada umumnya memiliki konsep tataruang. Adapun konsep dari tataruang tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu : 1. Secara Horizontal. Secara horizontal, terdapat bagian dari rumah yang dianggap paling sakral atau suci adalah bagian yang paling dalam atau belakang, sehingga menjadi tempat pemujaan atau penyimpanan benda-benda keramat atau warisan leluhur. Pada rumah Jawa, ruang yang paling suci berada pada bagian inti rumah yang disebut dengan ”dalem” tepatnya di senthong. Sedangkan di rumah Batak Toba, bagian yang paling inti atau penting yaitu terletak pada sisi sebelah kanan belakang dari interior rumah yang disebut dengan jabu bona. Google.com, 5 Maret-2011, Penulis : anonim. Universitas Sumatera Utara 2. Secara Vertikal. Secara vertikal, pembagian ruang terdiri dari bagian atas, tengah dan bawah, dengan bagian atas sebagai ruang yang paling sakral sehingga barang-barang yang dianggap keramat disimpan di dalam ruang atas ini. Ruang tengah, adalah untuk kehidupan manusia dan ruang bawah adalah untuk binatang ternak atau gudang. Pembagian atas tiga bagian ini tripatite dipengaruhi oleh kondisi alam dan kosmologi dari masyarakatnya. Umumnya masyarakat primitif memiliki kepercayaan terhadap pembagian dunia atau alam ke dalam tiga bagian yaitu dunia atas sebagai tempat para dewa, dunia tengah bagi kehidupan manusia, dan dunia bawah bagi roh-roh jahat. Bentuk dan morphologi ruang, pada umumnya rumah di Indonesia terdiri dari bentuk persegi panjang dan bujur sangkar seperti halnya rumah Aceh, Melayu, Batak, Nias Selatan, Mentawai, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Sumba. Namun ada juga yang menggunakan bentuk lingkaran dan ellips, seperti rumah di Nias Utara, Lombok dan Papua. Bentuk dan organisasi ruang bergantung kepada kebiasaan dan adat istiadat setempat. Beberapa rumah di Indonesia merupakan tipe rumah komunal artinya terdapat beberapa keluarga yang memiliki kekerabatan dengan beberapa generasi yang berbeda, tinggal dalam satu rumah besar seperti rumah Batak Toba, Karo, Mingkabau, Mentawai, Kalimantan, Lio Flores, Sumba. Universitas Sumatera Utara Keluarga tersebut menempati masing-masing ruang dengan masing-masing letak yang telah disepakati, ada yang hanya dibatasi oleh dinding ada pula yang dibatasi oleh perbedaan tinggi lantai, alas tikar saja. Ruang-ruang tersebut dihubungkan oleh ruang bersama. Umumnya dalam satu rumah terdapat pemimpin sebagai kepala suku mendiami salah satu ruang yang dianggap paling utama. Rumah pada umumnya memiliki unsur private bersifat tertutup dan public bersifat terbuka. Sifat terbuka dan tertutup serta ruang sosial yang ada pada rumah tersebut, terbentuk berdasarkan norma-norma adat dan kebudayaan masyarakat setempat. Sehingga, setiap tempat memiliki bentuk dan unsur-unsur yang terdapat pada rumah tidak sama. Rumah adat Batak Toba adalah salah satu diantaranya. Seiring dengan zaman, rumah-rumah adat dan rumah tradisional digantikan oleh rumah modern. Rumah seperti apa yang dibangun oleh masyarakat, terutama masyarakat Batak Toba di Sianjur mula-mula? Apakah lebih mengikuti bentuk rumah yang terdapat di kota ataukah masih mempertahankan kearifan lokal budaya setempat, walaupun bentuk rumah telah memakai bahan-bahan yang modern. Semua akan dapat diketahui, apabila mengetahui aplikasi budaya Batak Toba apa saja masih dipakai dalam membangun rumah modern. Universitas Sumatera Utara

D. PERKEMBANGAN BENTUK RUMAH DI HUTAURAT DAN HUTABALIAN.