Defenisi Organisasi

B. Defenisi Organisasi

Organisasi didefenisikan secara beragam oleh berbagai ahli. Variasi defenisi didasarkan pada sudut pandang dan waktu ahli ketika mendefenisikan. perkembangan kajian organisasi melalui dari organisasi sederhana mengarah kepada organisasi yang kompleks yang dicirikan oleh koneksitas organisasi yang tidak Organisasi didefenisikan secara beragam oleh berbagai ahli. Variasi defenisi didasarkan pada sudut pandang dan waktu ahli ketika mendefenisikan. perkembangan kajian organisasi melalui dari organisasi sederhana mengarah kepada organisasi yang kompleks yang dicirikan oleh koneksitas organisasi yang tidak

dapat dikonsruksi guna meningkatkan keefektifan mereka. organisasi berkaitan dengan pengembangan kerangka kerja dimana keseluruhan pekerjaan dibagi dalam komponen-komponen yang dapat dikelola dengan

organisasi

tujuan untuk memfasilitasi pencapaian tujuan. 61 Schermerhorr, Hunt & Osbor (dalam Parulian Hutapea 2008) dia mendefenisikan

organisasi sebagai “kumpulan orang berkerja sama dengan cara mendistribusikan pekerjaan guna mencapai tujuan tertentu”. 62

Dalam surah al-Shaff ayat 4 dikemukakan:

) 4 ( صىُص زهم ناهي ىُب مُه وهأهك اًّفهص ِهِليِبهس يِف هنىُلِتاهقُي ههيِذ لا ب ِحُي ه للّا نِإ Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang

dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. Maksud dari shaff disitu menurut al-Qurtubi adalah menyuruh masuk dalam sebuah barisan (organisasi) supaya terdapat keteraturan untuk mencapai tujuan. Suatu pekerjaan apabila dilakukan dengan teratur dan terarah, maka hasilnya juga akan baik. Maka dalam suatu organisasi yang baik, proses juga dilakukan secara terarah dan teratur atau itqan.

Gibson, Inancevitch, dan Donnelly (dalam Tim dosen UPI) mendefenisikan organisasi sebagai “Wadah yang memungkinkan

masyarakat dapat meraih hasil lebih jauh ketiganya menyebut bahwa organisasi adalah suatu unit terkoordinasi terdiri setidaknya dua orang berfungsi mencapai sasaran tertentu atau serangkaian sasaran. Defenisi ini menekankan dan efesien melalui koordinasi

61 Wukir, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Sekolah (Multi 62 Presindo: 2013), hal 1.

Hutapea Purulian, dkk, Kompetensi plus Teori, Desain, Kasus, dan penerapan untuk HR dan Organisasi yang Dinamis (Jakarata: PT Gramedia Pustaka Utama 2008), hal 57 Hutapea Purulian, dkk, Kompetensi plus Teori, Desain, Kasus, dan penerapan untuk HR dan Organisasi yang Dinamis (Jakarata: PT Gramedia Pustaka Utama 2008), hal 57

dikoordinir secara sadar , dengan sebuah batasan yang relativ dapat diidentifikasi, yang berkerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau kelompok tujuan.

Gambar 2.6 Organisasi Cultures Influencing Students’

Learning Experiences 64

Konsep pemimpin telah berpuluh-puluh tahun diteliti oleh ratusan ahli, melalui berbagai metode, berfokus pada berbagai elemen kepemimpinan, dengan sebagai sudut pandang. Tentunya hasil yang diperoleh beraneka ragam. salah satu temuan yang

64 Tim Dosen UPI, Manajemen Pendidikan, (ALFABETA, 2011). Hal 69 Mason Susan, et.all, Professional Development: The International Journal of

Continuing Social Work Education, Vol. 11 No. 1 (Spring, Summer, and Wintern2008), p 25 Continuing Social Work Education, Vol. 11 No. 1 (Spring, Summer, and Wintern2008), p 25

organization struktures: 65 Seperti pendapat Edgar Schein (dalam Rivai 2013:385) berikut ini.

1. Fase Pendirian: Pemimpin sebagai pengerak Organisasi Pada masa awal sebuah organisasi berdiri, fungsi seorang pemimpin adalah memberikan pasokan energi yang dibutuhkan agar sebuah organisasi dapat “lepas landas”. Peran yang sering dianggap paling penting adalah memberi visi; arah dan tujuan kemana arah organisasi menuju.

2. Fase Pembentukan: Pemimpin Sebagai Pencipta Budaya Setelah sebuah organisasi berhasil memiliki SDM yang berpotensi untuk hidup tetap bertahan hidup, maka seseorang pemimpin

“menularkan “semangat” kewirausahaan kepercayaan diri dan nilai-nilai yang dianutnya kepada para bawahannya.

3. Fase Pemeliharaan: Pemimpin adalah Pemelihara Budaya sebuah

kegagalan lalai mempertahankan competitive edge-nya. produk yang cepat usang nilai tambah yang tidak harus ditingkatkan adalah sebagai contoh penyebab runtuhnya sebuah perusahaan. Budaya organisasi memegang pran penting disini. Pada contoh di atas budaya “inovasi” dan “mengutamakan kebutuhan pelanggan” yang telah berhasil dibentuk pada masa pembentukan dan peliharaan, gagal dipelihara keberadaannya.

organisasi

mengalami

4. Fase Perubahan: Pemimpin Sebagai Agen Perubahan kegagalan sering kali juga terjadi karena para pemimpin tidak

65 Diky/Neibert, Prinsiples Of Management (SOUTH-WESTREN CENGAGE LEARNING, 2009), hal 328 65 Diky/Neibert, Prinsiples Of Management (SOUTH-WESTREN CENGAGE LEARNING, 2009), hal 328

Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa apabila seseorang hanya mementingkan kepentingan sepihak dan melakukan tugas serta tanggung jawabnya dengan asal-asalan. Hadits yang menerangkan tentang kekalahan umat Islam dalam perang Uhud menunjukkan bahwa apabila seseorang tidak melaksanakan anggotanya sebagai bagian dari organisasi perang, maka akibatnya adalah organisasi tersebut mengalami kekalahan. Jadi dalam sebuah organisasi harus terjadi koordinasi yang baik dan tidak boleh terjadi penyalahgunaan wewenang. seperti dijelaskan dalam Al- qur’an (surat Anfal ayat 46):

                Artinya: Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah

kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S. al-Anfal: 46)

Ayat tersebut menerangkan bahwa dalam sebuah organisasi tidak boleh terdapat percekcokan yang membawa kepada permusuhan yang pada akhirnya mengakibatkan hancurnya kesatuan.

66 Rivai Vaithzal, dkk. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari teori ke Praktik (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2013), hal 385-386