Populasi dan Sampel
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2008). Di dalam sebuah penelitian, peneliti tidak mungkin mempelajari semua populasi yang ada dikarenakan keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Oleh karena itu dibutuhkan adanya pemilihan sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2008).
Terdapat dua populasi dalam penelitian ini, yaitu populasi untuk lokasi penelitian dan populasi masyarakat yang tinggal di lokasi penelitian. Populasi untuk lokasi penelitian adalah semua perumahan formal dibangun di wilayah peri- urban Kota Surakarta sedangkan populasi masyarakatnya adalah masyarakat yang tinggal di masing-masing perumahan formal tersebut.
3.2.2 Sampel Sampel Lokasi Penelitian
Pengambilan sampel lokasi penelitian (area sampling) adalah dengan menggunakan metode purposive sampling. Pemilihan menggunakan purposive sampling didasarkan pada sifat-sifat yang sesuai dengan sifat-sifat populasi. Pengambilan sampel lokasi dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan- pertimbangan yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.
Populasi lokasi penelitian adalah seluruh wilayah peri urban Kota Surakarta yang terdiri dari beberapa kabupaten, yakni Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Boyolali. Populasi lokasi penelitian memang tidak dibatasi secara admistratif karena batasan wilayah yang termasuk dalam wilayah peri-urban tidak dibatasi secara administratif melainkan batas fisik penggunaan lahan dalam wilayah tersebut. Akan tetapi untuk memudahkan proses penelitian dalam rangka penentuan sampel lokasi penelitian beserta dengan proses Populasi lokasi penelitian adalah seluruh wilayah peri urban Kota Surakarta yang terdiri dari beberapa kabupaten, yakni Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Boyolali. Populasi lokasi penelitian memang tidak dibatasi secara admistratif karena batasan wilayah yang termasuk dalam wilayah peri-urban tidak dibatasi secara administratif melainkan batas fisik penggunaan lahan dalam wilayah tersebut. Akan tetapi untuk memudahkan proses penelitian dalam rangka penentuan sampel lokasi penelitian beserta dengan proses
Di keduanya sama sama berkembang perumahan formal dengan kelengkapan sarana prasarana pendukung perumahan, dengan peruntukan hunian masyarakat yang beraktivitas di Kota Surakarta. Akan tetapi bila diamati lebih lanjut dalam pengamatan pra penelitian, terlihat adanya perbedaan dalam pembangunan sarana prasarana di kedua kabupaten tersebut. Untuk kondisi sarana prasarana perumahan di Kecamatan Jaten dan Colomadu dengan Kecamatan Gondangrejo yang termasuk Kabupaten Karanganyar sangat berbeda. Di Kecamatan Jaten dan Colomadu diarahkan untuk pembangunan permukiman perkotaan sedangankan Kecamatan Gondangrejo adalah permukiman perdesaan sehingga menyebabkan perbedaan dalam penyediaan dan kualitas sarana prasarana di perumahan tersebut.
Untuk Kabupaten Sukoharjo diantaranya adalah perumahan di Kecamatan Mojolaban, Grogol, Baki dan Kartasura yang semuanya diarahkan untuk permukiman perkotaan. Akan tetapi untuk Kecamatan Mojolaban dan Baki, aspek pertanian masih diunggulkan, untuk Kecamatan Kartasura bidang perdagangan dan jasa menjadi andalan dan fungsi utama di kecamatan tersebut, sedangkan untuk Kecamatan Grogol diarahkan menjadi Kota Baru sebagai Kota Satelit dari Kota Surakarta sehingga pembangunan perumahan di kecamatan tersebut diperhatikan secara lebih terencana.
Dengan demikian diambil dua sampel wilayah penelitian yaitu Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar dan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo dengan mempertimbangkan beberapa alasan di atas. Pengambilan kedua sampel lokasi tersebut karena peneliti ingin mengeksplorasi pembangunan Dengan demikian diambil dua sampel wilayah penelitian yaitu Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar dan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo dengan mempertimbangkan beberapa alasan di atas. Pengambilan kedua sampel lokasi tersebut karena peneliti ingin mengeksplorasi pembangunan
Sampel Responden
Penentuan sampel selanjutnya adalah sampel untuk populasi masyarakat yang tinggal di lokasi penelitian yaitu masyarakat yang menghuni perumahan formal di Kecamatan Grogol dan Gondangrejo. Obyek yang diteliti dalam setiap populasi adalah kecenderungan aktivitas masyarakat sehari hari, apakah di Kota Surakarta atau di wilayah masing masing serta alasan pemilihan lokasi pendapat masyarakat di perumahan formal tempat mereka tinggal saat ini. Sedangkan sampel untuk populasi ini diambil dengan teknik accidental sampling. Teknik adccidental sampling adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2004:77). Pemilihan penggunaan teknik sampling ini karena populasi dianggap homogen oleh peneliti, sehingga semua anggota di dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel. Meskipun secara accidental, tetapi tetap memperhatikan keseimbangan jumlah sampel. Dalam penelitian ini akan diambil responden yang tinggal dalam beberapa unit rumah yang terbagi dalam type rumah kecil, sedang dan besar. Berdasarkan type rumah tersebut, maka jumlah responden untuk setiap type rumah juga diseimbangkan berdasarkan standart pola hunian (1:3:6).
Untuk penentuan jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini, menurut Yamane, 1967 :
2 Nd 2
n Keterangan :
= jumlah sampel
= jumlah populasi
d = presisi (1%, 5%, 10%) d = presisi (1%, 5%, 10%)
Jumlah sampel responden di Kecamatan Grogol
Dengan menggunakan rumus di atas, maka jumlah sampel respondennya adalah sebagai berikut : Diketahui : n
= jumlah sampel
= jumlah unit rumah di perumahan Kecamatan Grogol, 10.400 unit (sumber : DPU Kabupaten Sukoharjo)
= 99,047 dibulatkan menjadi 100 responden Untuk responden di type rumah besar
responden n responden 10 100
Untuk responden di type rumah sedang
responden n responden 30 100
Untuk responden di type rumah kecil
responden n responden 60 100
Jumlah sampel responden di Kecamatan Gondangrejo Jumlah sampel responden di Kecamatan Gondangrejo
= jumlah sampel
= jumlah unit rumah di perumahan Kecamatan Gondangrejo 2.765 unit (sumber : DPU Kabupaten Karanganyar)
= 96,636 dibulatkan menjadi 97 responden Untuk responden di type rumah besar
responden n responden 10 , 9 97 9
10
Untuk responden di type rumah sedang
responden n responden 29 , 29 97 29
10
Untuk responden di type rumah kecil
responden n responden 58 , 58 97 58
10
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mengacu pada indikator indikator penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya,. Data yang telah terkumpul digunakan sebagai bahan analisis pada tahap selanjutnya. Kebutuhan data data tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Kebutuhan Data
No Kebutuhan Data
Jenis Data
Sumber Data
Teknik Pengumpulan
Primer Sekunder Data Perkembangan Kota
1 Data jumlah penduduk Kota Surakarta tahun 1999 2009
BPS Kota Surakarta
Studi Literatur
2 Data jumlah sarana permukiman Kota Surakarta tahun 1999 2009
BPS Kota Surakarta
Studi Literatur
3 Data penggunaan lahan Kota Surakarta tahun 1999 2009
BPS Kota Surakarta
Studi Literatur
Perkembangan Perumahan Formal di Wilayah Peri Urban
1 Data pembangunan perumahan formal tahun 1999 2009
DPU dan UPT Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar, survey lapangan.
Studi Literatur, Observasi
2 Data lokasi bekerja masyarakat perumahan Kecamatan Grogol dan Gondangrejo.
Survey Lapangan
Wawancara, Observasi
3 Data pemilihan lokasi perumahan oleh masyarakat
Survey Lapangan
Wawancara, Observasi
Sumber : Penulis
Untuk mengumpulkan beberapa data sesuai dengan kebutuhan data dalam penelitian ini, digunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain :
3.3.1 Studi Literatur
Studi literatur merupakan teknik pengumpulan data dari berbagai literature atau dokumen dari instansi instansi terkait baik pemerintah maupun swasta.
penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya. Untuk penelitian ini studi literatur akan dilakukan di instansi instansi terkait seperti BPS Kota Surakarta, BPS Kabupaten Sukoharjo, BPS Kabupaten Karanganyar, DPU Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar, UPT Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar.
3.3.2 Observasi
Observasi adalah proses pengumpulan data secara langsung oleh peneliti dengan mengamati kondisi atau kejadian yang dibutuhkan dalam penelitian. Untuk penelitian ini, observasi digunakan untuk mengamati kondisi sarana prasarana perumahan di setiap lokasi penelitian.
3.3.3 Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di perumahan formal Kecamatan Grogol dan Gondangrejo. Penelitian ini menggunakan instrument kuesioner dalam teknik wawancara ini. Pengumpulan data dalam wawancara ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan sehari hari masyarakat di lokasi penelitian serta faktor- faktor pemilihan lokasi perumahan oleh masyarakat yang digunakan untuk proses analisis sebagai data yang di trianggulasikan dengan teori. Data yang diperoleh untuk menjawab keterkaitan antara variabel perkembangan Kota Surakarta dengan perkembangan perumahan formal di wilayah peri urban Kota Surakarta.
3.4. Teknik Analisis Data Menurut
adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.4.1 Analisis Perkembangan Kota Surakarta 3.4.1 Analisis Perkembangan Kota Surakarta
Analisis penggunaan lahan Kota Surakarta Analisis dilakukan dengan metode deskriptif, dengan melihat pertumbuhan penggunaan lahan setiap areal terbangun maupun non terbangun di setiap tahunnya beserta dengan bidang-bidang yang termasuk dalam areal terbangun dan non terbangun. Analisis ini digunakan untuk mendukung analisis perkembangan Kota Surakarta dilihat dari persentase pertumbuhan areal terbangun. Analisis pertumbuhan penduduk Kota Surakarta Analisis dilakukan dengan menghitung angka pertumbuhan penduduk dan besar pertumbuhan penduduk. Perhitungan tersebut kemudian dianalisis lagi dengan metode deskriptif. Analisis dilakukan dengan mendeskripsikan fenomena-fenomena yang terjadi di dalam pola pertumbuhan penduduk Kota Surakarta. Perhitungan angka pertumbuhan penduduk dengan menggunakan rumus :
Pt = jumlah penduduk pada tahun hitungan Po = jumlah penduduk mula-mula r = angka pertumbuhan penduduk n = selisih tahun perhitungan
Analisis Kebutuhan Rumah Kota Surakarta Perhitungan kebutuhan rumah di Kota Surakarta akan dilakukan dengan menggunakan rumus perhitungan Metode Aritmatika dari Sastra dan Marlina, 2005.
Keterangan : KRo = kekurangan rumah
Po = jumlah penduduk pada tahun hitungan Ro = jumlah rumah pada tahun hitungan Io = angka rata-rata jumlah anggota keluarga atau penghuni
sebenarnya pada tahun hitungan
I = angka rata-rata jumlah anggota keluarga atau penghuni yang
diharapkan
Hasil dari perhitungan kebutuhan rumah dianalisis dengan metode deskriptif, yaitu dengan mendeskripsikan hasil perhitungan kebutuhan rumah beserta dengan penyebab-penyebabnya dan dampaknya pada perkembangan perumahan formal di wilayah peri-urban Kota Surakarta.
3.4.2 Analisis Perkembangan Perumahan Formal di WPU
Analisis perkembangan perumahan formal di wilayah peri-urban dilakukan dengan metode deskriptif. Analisis ini dilakukan dengan mendeskripsikan persentase pertumbuhan pembangunan perumahan formal di Kecamatan Grogol dan Gondangrejo baik dari data sekunder maupun secara spasial dari peta yang disajikan. Dalam pertumbuhan tersebut dianalisis pula seberapa banyak penduduk yang dapat dilayani / ditampung di perumahan formal yang dibangun pada tahun penelitian baik di Kecamatan Grogol maupun Gondangrejo yaitu dengan mengkalikan antara jumlah unit rumah yang dibangun dengan standart penghuni rumah (5orang). Dari perhitungan tersebut dapat dideskripsikan seberapa banyak masyarakat yang dapat dilayani di perumahan formal yang sudah dibangun.
Analisis juga dilakukan dengan mendeskripsikan kelengkapan sarana prasarana perumahan beserta dengan pemilihan lokasi perumahan. Analisis pemilihan lokasi dilakukan dengan menggunakan metode analisis kuantitatif dengan program SPSS. Analisis yang digunakan dalam SPSS adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis hubungan antara lokasi bekerja masyarakat yang tinggal di Analisis juga dilakukan dengan mendeskripsikan kelengkapan sarana prasarana perumahan beserta dengan pemilihan lokasi perumahan. Analisis pemilihan lokasi dilakukan dengan menggunakan metode analisis kuantitatif dengan program SPSS. Analisis yang digunakan dalam SPSS adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis hubungan antara lokasi bekerja masyarakat yang tinggal di
Merekap hasil wawancara Mengelompokkan data pemilihan lokasi berdasarkan pekerjaan Melakukan analisis regresi liner berganda dengan program SPSS.
3.4.3 Analisis Perkembangan Perumahan Formal di Wilayah Peri-Urban dalam Memenuhi Kebutuhan Perumahan Kota di Surakarta
Pada tahap ini dilakukan analisis gabungan berupa hubungan antar kedua variabel. Analisis ini dilakukan dengan metode deskripsi yaitu dengan mendeskripsikan secara dalam mengenai pola perkembangan Kota Surakarta dengan perkembangan perumahan formal di wilayah peri-urban sehingga akan terlihat keterkaitan antar keduanya. Analisis tersebut didukung dengan analisis kuantitatif hubungan antara pemilihan lokasi perumahan di seluruh wilayah peri- urban Kota Surakarta dengan lokasi bekerja menggunakan program SPSS seperti pada analisis sebelumnya.