Perhitungan Pada Benda Uji Balok Sambungan Hollow Beton
4.10.2. Perhitungan Pada Benda Uji Balok Sambungan Hollow Beton
Dari hasil pengujian lendutan yang dilakukan di laboratorium maka dapat dihitung nilai kuat lentur yang terjadi pada benda uji.
dimensi sampel
= 25/35 cm
y G = - 0,5 . h
= - 17,5 cm
bentang sampel (L)
= 300 cm
berat sendiri sampel (q)
= 2,107 kg/cm
jarak tumpuan (L 1 )
= 250 cm
beban (P) yang mampu ditahan = 3,8 ton = 3800 kg momen inersia balok (Ia)
= x 25 x 35 3
= 89322,917 cm 4
Besarnya reaksi di tumpuan (titik A) adalah :
R A = ½ . P + ½ . q .L 1 = ½ . 3800 + ½ . 2,107. 300 = 2216,05 kg
commit to user
M =R AV . 300 – ½ P . 175 – ½ P . 75 – 0,5 . q . 300 . 125 = 2216,05. 300 – 1900 . 175 – 1900 . 75 – 0,5.2,107.300.125 = 110802,5 kg.cm
Tegangan lentur yang terjadi adalah :
= 89322,917
, 17 110802,5 ´
= 217,0824 kg/cm 2
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai kuat lentur untuk
benda uji balok menerus/tanpa sambungan sebesar = 217,0824 kg/cm 2
Tegangan yang terjadi pada angkur pada saat beban maksimum
= - 5,8622 kg/cm 2
= 5,8622 kg/cm 2
commit to user
=σxA
= 5,8622 x 0,25 π d 2
= 11,7807 kg Dari gaya tarik yang terjadi pada angkur menyebabkan regangan pada daerah
sambungan sebesar
Tabel 4.16. Perhitungan momen pada angkur
P (kg)
Rav (kg)
Momen (kg.cm)
τ tekan
(kg/cm 2 )
τ tarik
(kg/cm 2 )
Gaya (kg)
100 193.25
885.0
-0.0372
0.0372
0.0747 0.0186 200
243.25
4635.0
-0.1946
0.1946
0.3910 0.0973 300
293.25
8385.0
-0.3520
0.3520
0.7074 0.1760 400
343.25
12135.0
-0.5095
0.5095
1.0238 0.2547 500
393.25
15885.0
-0.6669
0.6669
1.3402 0.3334 600
443.25
19635.0
-0.8243
0.8243
1.6566 0.4122 700
493.25
23385.0
-0.9818
0.9818
1.9729 0.4909 800
543.25
27135.0
-1.1392
1.1392
2.2893 0.5696 900
593.25
30885.0
-1.2966
1.2966
2.6057 0.6483 1000
643.25
34635.0
-1.4541
1.4541
2.9221 0.7270 10
693.25
38385.0
-1.6115
1.6115
3.2385 0.8057 1200
743.25
42135.0
-1.7689
1.7689
3.5548 0.8845 1300
793.25
45885.0
-1.9264
1.9264
3.8712 0.9632 1400
843.25
49635.0
-2.0838
2.0838
4.1876 1.0419 1500
893.25
53385.0
-2.2412
2.2412
4.5040 1.1206 1600
943.25
57135.0
-2.3987
2.3987
4.8204 1.1993 1700
993.25
60885.0
-2.5561
2.5561
5.1367 1.2781 1800
1043.25
64635.0
-2.7135
2.7135
5.4531 1.3568 1900
1093.25
68385.0
-2.8710
2.8710
5.7695 1.4355 2000
1143.25
72135.0
-3.0284
3.0284
6.0859 1.5142
commit to user
Gambar 4.13. Grafik hubungan beban dan τ tarik pada angkur
commit to user
Dari hasil pengujian lendutan yang dilakukan di laboratorium maka dapat dihitung nilai kuat lentur yang terjadi pada benda uji.
dimensi sampel
= 25/35 cm
y G = - 0,5 . h
= - 17,5 cm
berat balok (m)
= 300,20 kg
bentang sampel (L)
= 300 cm
berat sendiri sampel (q)
= 2,107 kg/cm
jarak tumpuan (L 1 )
= 250 cm
beban (P) yang mampu ditahan = 4,8 ton = 4800 kg momen inersia balok (Ia)
= x 25 x 35 3
= 89322,917 cm 4
Besarnya reaksi di tumpuan (titik A) adalah :
R A = ½ . P + ½ . q .L 1 = ½ . 4800 + ½ . 2,107 . 300 = 2716,05 kg
Besarnya momen adalah : M = R AV . 300 – ½ P . 175 – ½ P . 75 – 0,5 . q . 300 . 125 = 2716,05.300 – 2400 . 175 – 2400 .75– 0,5 . 2,107 . 300 . 125 = 260802,5 kg.cm
commit to user
= 89322,917
, 17 260802,5 ´
= 510,96 kg/cm 2
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai kuat lentur untuk
benda uji balok dengan sambungan plat baja sebesar = 510,96 kg/cm 2 Tegangan yang terjadi pada angkur pada saat beban maksimum
= - 7,2551 kg/cm 2
= 7,2551 kg/cm 2
Gaya yang terjadi pada angkur sebesar
=σxL A = 7,2551 x 0,25 π d 2
= 14,5799 kg
commit to user
sambungan sebesar
Tabel 4.18. Perhitungan momen pada angkur
P (kg)
Rav (kg)
Momen (kg.cm)
τ tekan
(kg/cm 2 )
τ tarik
(kg/cm 2 )
Gaya
(kg)
100
175
-3437.50
0.1443
-0.1443
-0.2900 -0.0722 200
225
312.50
-0.0131
0.0131
0.0264
0.0066 300
275
4062.50
-0.1706
0.1706
0.3427
0.0853 400
325
7812.50
-0.3280
0.3280
0.6591
0.1640 500
375
11562.50
-0.4854
0.4854
0.9755
0.2427 600
425
15312.50
-0.6429
0.6429
1.2919
0.3214 700
475
19062.50
-0.8003
0.8003
1.6083
0.4001 800
525
22812.50
-0.9577
0.9577
1.9246
0.4789 900
575
26562.50
-1.1152
1.1152
2.2410
0.5576 1000
625
30312.50
-1.2726
1.2726
2.5574
0.6363 10
675
34062.50
-1.4300
1.4300
2.8738
0.7150 1200
725
37812.50
-1.5875
1.5875
3.1902
0.7937 1300
775
41562.50
-1.7449
1.7449
3.5065
0.8724 1400
825
45312.50
-1.9023
1.9023
3.8229
0.9512 1500
875
49062.50
-2.0598
2.0598
4.1393
1.0299 1600
925
52812.50
-2.2172
2.2172
4.4557
1.1086 1700
975
56562.50
-2.3746
2.3746
4.7721
1.1873 1800
1025
60312.50
-2.5321
2.5321
5.0884
1.2660 1900
1075
64062.50
-2.6895
2.6895
5.4048
1.3448 2000
1125
67812.50
-2.8469
2.8469
5.7212
1.4235 2100
1175
71562.50
-3.0044
3.0044
6.0376
1.5022 20
1225
75312.50
-3.1618
3.1618
6.3540
1.5809 2300
1275
79062.50
-3.3192
3.3192
6.6703
1.6596 2400
1325
82812.50
-3.4767
3.4767
6.9867
1.7383 2500
1375
86562.50
-3.6341
3.6341
7.3031
1.8171 2600
1425
90312.50
-3.7915
3.7915
7.6195
1.8958 2700
1475
94062.50
-3.9490
3.9490
7.9359
1.9745 2800
1525
97812.50
-4.1064
4.1064
8.2522
2.0532
commit to user
Gambar 4.14. Grafik hubungan beban dan τ tarik pada angkur
commit to user
dapat diketahui perbandingan kekuatan lentur yang terjadi pada masing-masing benda uji. Dalam pengujian yang telah dilakukan diketahui bahwa kuat lentur balok dengan sambungan plat baja lebih besar daripada kuat lentur yang terjadi pada balok dengan sambungan hollow beton. Untuk lebih jelasnya perbandingan kuat lentur antara masing-masing benda uji dapat dilihat pada Tabel 4.16.
Tabel 4.20. Perbandingan nilai R A , M dan σ lentur ketiga benda uji
Gambar 4.15. Grafik perbandingan nilai R A (kg) ketiga benda uji
Benda uji
R A (kg)
M (kg.cm)
σ lentur (kg/cm 2 ) Balok
Balok sambungan hollow
2216,05
110802,5
217,082 Balok sambungan
plat baja
2716,05
135802,5
266,062
commit to user
Gambar 4.16. Grafik perbandingan nilai Momen (kg.cm) ketiga benda uji
Gambar 4.17. Grafik perbandingan nilai σ lentur (kg/cm 2 ) ketiga benda uji Dari perbandingan nilai R A , M dan σ lentur ketiga benda uji dapat disimpulkan
bahwa kapasitas kekuatan yang diterima oleh benda uji dengan balok menerus jauh melebihi kapasitas kekuatan balok dengan sambungan hollow dan balok dengan sambungan plat baja. Hal ini disebabkan karena pada bentang tengah balok menerus tidak terdapat sambungan yang mengurangi kekuatan dari elemen balok.
commit to user