Kondisi Perayaan Sekaten di Surakarta

3. Waktu dan Pelaksanaan Sekaten di Surakarta

Perayaan Sekaten dan Grebeg Mulud diselenggarakan di Keraton Surakarta Hadiningrat satu kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 5 sampai 12 Rabiulawwal atau bulan Mulud dalam penanggalan Jawa.

Upacara Sekaten didahului dengan menabuh gamelan Kyai Guntur Madu dan Upacara Sekaten didahului dengan menabuh gamelan Kyai Guntur Madu dan

Tahap ke-dua, gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari dari Kraton ke Masjid Agung, dimana Susuhunan hadir di Masjid Agung bersama dengan upacara gunungan yang diselenggarakan tanggal 12 Rabiulawwal. Upacara ini diawali dengan perintah Susuhunan kepada penghulu/ulama Keraton untuk memimpin dan membaca doa. Perjalanan rombongan pembawa gunungan dipimpin oleh Patih Dalem yang didepanya adalah Canthang Balung yang menari. Canthang Balung adalah orang yang berpenampilan aneh dan menari-nari sambil menggoda Patih Dalem sebagai simbol godaan untuk menguji iman seseorang.

Di serambi Masjid Agung, Patih Dalem memberitahukan kepada Ulama Keraton tentang Hajad Dalem Susuhunan. Kemudian ulama membacakan doa. Adapun acara pada pelaksanaan Sekaten di Serambi Masjid Agung adalah sebagai berikut :

a. Pembacaaan ayat suci Al-Quran.

b. Pembukaan oleh ketua panitia.

c. Sambutan-sambutan.

d. Uraian sejarah timbulnya sekaten oleh sesepuh keraton.

e. Doa oleh penghulu/ulama kraton untuk kesejahteraan rakyat. Setelah rangkaian upacara selesai digelar, gunungan yang merupakan simbol e. Doa oleh penghulu/ulama kraton untuk kesejahteraan rakyat. Setelah rangkaian upacara selesai digelar, gunungan yang merupakan simbol

Sekaten yang sekarang ini diselenggrakan lebih terorganisir dengan rangkaian hiburan yang dilaksanaklan sebulan sebelum acara inti ritual-ritual sekaten dimulai. Diantara beragamnya acara yang digelar dalam Sekaten di Surakarta antara lain :

a. Pasar Malem Sekaten yang diselenggarakan di alun-alun utara Keraton Surakarta.

b. Aneka pameran Seni dan Budaya yang digelar di Pagelaran Keraton Surakarta.

c. Lomba Hadrah yang diselenggrakan di Masjid Agung Surakarta.

d. Lomba pidato Bahasa Jawa.

e. Aneka hiburan dan pertunjukan lainnya yang digelar di halaman Alun-alun Utara dan juga Pagelaran Keraton Surakarta.

4. Perlengkapan/Ubarampe dalam Sekaten

Perayaan upacara Sekaten di Keraton Surakarta Hadiningrat harus dipersiapkan dengan matang. Untuk persiapan sekaren yang berupa peralatan ada dua macam, yaitu yang bersifat fisik dan non fisik. Perlengkapan yang berupa fisik adalah Perayaan upacara Sekaten di Keraton Surakarta Hadiningrat harus dipersiapkan dengan matang. Untuk persiapan sekaren yang berupa peralatan ada dua macam, yaitu yang bersifat fisik dan non fisik. Perlengkapan yang berupa fisik adalah

a. Gamelan Sekaten yang dianggap sebagai benda pusaka, adalah Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari yang merupakan pasangan abadi yang tidak dapatdipisahkan.

b. Sejumlah sayuran dan makanan sebagai bahan pembuatan gunungan sebagai sarana sedekah bumi.

c. Naskah tarikh Nabi Muhammad SAW dan urainnya.

d. Busana seragam dan sejumlah samir yang dipakai oleh para niyaga (penabuh gamelan) selama Gamelan Sekaten dibunyikan.

e. Atribut dan perlengkapan prajurit Keraton yang akan bertugas mengawal

gamelan Sekaten dari Keraton menuju Masjid Agung dan sebaliknya.

Sedangkan perlengkapan yang bersifat non fisik adalah sikap mental dan gending-gending yang khusus dimainkan dalam upacara sekaten yaitu gending Rambu dan Rangkung.

5. Tempat Pelaksanaan Sekaten dan Grebeg Maulud di Surakarta

Kegiatan Sekaten di Surakarta ini dipusatkan di Alun-alun Utara dan Masjid Agung Keraton Surakarta Hadiningrat, pemilihan Alun-alun sebagai tempat pelaksanaan didasari bahwa alun-alun adalah tempat berkumpulnya kegiatan rakyat sejak jaman dahulu kala. Alun-alun menjadi pusat pengumpulan masa ketika raja akan

Alun-alun sebagai public space yang masih tersedia. Sedangkan pemilihan Masjid Agung berkaitan den gan ajaran da‟wah yang terkandung didalam perayaan Sekaten, yaitu memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan juga masjid merupakan tempat berlangsungnya peribadatan umat Islam.

6. Anggaran dana Perayaan Sekaten

Didalam pelaaksanaan Sekaten di Surakarta ini anggaran dana berasal dari dalam Keraton sendiri dan juga ada dana yang didapat dari APBD kota Surakarta serta kerjasama dengan pihak ketiga. Selain dari APBD kota Surakarta dana penyelenggraan Sekaten di Surakarta juga berasal dari sumbangsih semua kabupaten yang masih terdaftar dalam wilayah Karesidenan Surakarta, yaitu Pemerintah Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten.

Anggaran dana yang diterima dari tiap kabupaten yang masih terdaftar dalam wilayah Karesidenan Surakarta ini merupakan dana guna menyumbang pembuatan gunungan dari tiap kabupaten tersebut. Jadi dalam satu kali pelaksanaan Sekaten akan terdapat delapan pasang gunungan yang akan disedekahkan kepada masyarakat.

Selain dari sumbangan dana tiap kabupaten di karesidenan Surakarta, dana untuk pelaksanaan Sekaten juga didapat dari pihak ketiga, pihak ketiga yang dimaksud adalah :

a. Peserta stand pameran dan Pedagang di Pagelaran Keraton Surakarta.

pelaksanaan Sekaten.

c. Pihak sponsorship.

7. Kerjasama yang pernah dilakukan

Dalam pelaksanaan Sekaten di Surakarta, Keraton Surakarta Hadiningrat sebagai penyelenggara juga melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait. Kerjasama yang dilakukan meliputi segi pendanaan, pengisi acara, peserta stand pameran,.

Karena Sekaten di Surakarta saai ini telah menjelma menjadi suatu hiburan/ pesta rakyat yang kehadirannya telah dinantikan masyarakat luas, hal ini dapat menjadi agenda wisata di kota Surakarta, oleh karena itu dalam pelaksanaan Sekaten di Surakarta, Dinas Pariwisata Kota Surakarta juga berpartisipasi dalam pelaksanaan Sekaten ini.

Selain bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Surakarta, dalam penyelenggaraan Sekaten di Surakarta, Keraton Surakarta Hadingrat juga bekerjasama dengan instansi-instansi terkait yang ada dalam pemerintahan kota Surakarta. Untuk masalah kebersihan Keraton bekerjasama dengan Dinas Perkebunan dan Kebersihan kota Surakarta. Sedangkan dari keamanan Keraton bekerja sama dengan pihak kepolisian dan TNI, dalam hal ini Kepolisian Sektor Pasar Kliwon dan Koramil Pasar Kliwon.

Untuk mengisi acara pameran seni dan budaya, dalam acara Sekaten pun Untuk mengisi acara pameran seni dan budaya, dalam acara Sekaten pun

Pihak Keraton juga membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan yang ingin menjadi sponsorship dalam pelaksanaan sekaten ini. Pihak Keraton juga berinisiatif untuk mengajak kerjasama beberapa instansi pendidikan untuk membuka stand pada Sekaten di Surakarta.